tersebut. Bakat, minat, kemauan, perasaan, fantasi, kebutuhan, motivasi, jenis kelamin, umur, kepribadian, kebiasaan serta sifat lain yang khas dimiliki oleh
seseorang. Persepsi juga dipengaruhi oleh faktor sosial budaya dan sosial ekonomi seperti pendidikan, lingkungan tempat tinggal, suku bangsa dan lainnya
Harihanto, 1988 dalam Insusanty, 2003. Menurut Calhoun dan Acocella 1990 dalam Insusanty 2003, persepsi
yang kita kenal memiliki 3 dimensi yang sama yang menandai konsep diri: 1.
Pengetahuan adalah apa yang kita ketahui kita anggap tahu tentang prediksi lain-wujud lahiriah, perilaku, masa lalu, perasaan, motif dan
sebagainya. 2.
Pengharapan adalah gagasan kita tentang orang itu menjadi apa dan melakukan apa.
3. Evaluasi adalah kesimpulan tentang seseorang didasarkan pada bagaimana
seseorang menurut pengetahuan kita tentang mereka memenuhi pengharapan kita tentang dia.
2.6 Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam analisis ini
diperlukan perhatian mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang timbul dan mempengaruhi usaha yang dilakukan Laoh, 1991 dalam Pujo, 1997
Analisis SWOT berusaha mengelompokkan faktor-faktor internal kekuatan dan hambatan dan faktor-faktor eksternal peluang dan ancaman yang
merupakan dasar pemikiran alternatif pengembangan suatu usaha. Makna dari SWOT tersebut adalah sebagai berikut:
1. Strength, merupakan potensi yang akan mendukung pengembangan usaha
baik pada saat sekarang maupun di masa yang akan datang. 2.
Weakness, merupakan kelemahan terhadap potensi yang akan menghambat pengembangan usaha.
3. Opportunities,
merupakan peluang-peuang
yang mungkin
bisa dilaksanakan dalam rangka pengembangan usaha, setelah diadakan
pengkajian dan penelaahan terhadap faktor pendukung dan kelemahan potensi.
4. Threats, merupakan ancaman-ancaman yang mungkin akan timbul apabila
peluang-peluang yang bisa dilaksanakan dalam suatu usaha tidak dilaksanakan dalam pengembangan usaha.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran
Kehidupan masyarakat di sekitar hutan sangat tergantung dengan potensi sumberdaya alam dan lingkungan biofisik baik di dalam maupun di luar kawasan.
Maka untuk menyikapi hal tersebut pemerintah mewajibkan setiap pemegang IUPHHK-HA untuk melaksanakan kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan
PMDH yang bertujuan untuk membantu mewujudkan terciptanya masyarakat desa hutan yang mandiri, sejahtera, dan sadar lingkungan, terutama masyarakat
yang berada di dalam hutan dan sekitarnya. Dasar penyusunan rencana kegiatan PMDH adalah studi diagnostik yaitu
kegiatan identifikasi yang mencakup seluruh potensi, kondisi, aspirasi dan tata nilai masyarakat serta potensi sumber daya alam. Rencana pembinaan masyarakat
di dalam dan sekitar hutan areal kerja IUPHHK-HA juga disusun dengan memperhatikan hal-hal seperti: potensi, kondisi, dan aspirasi masyarakat
setempat, bersifat saling menguntungkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung kelestarian hutan, merangsang dan menumbuhkan
ekonomi pedesaan yang berwawasan lingkungan, serta menumbuhkan kemandirian masyarakat tersebut. Selanjutnya dalam SK Dirjen PH No. 210Kpts-
BPH1995 dinyatakan tahap-tahap dalam penyelenggaraan kegiatan PMDH yaitu: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan monitoring serta pelaporan kegiatan
PMDH. Sebelum melakukan atau menjalankan kegiatan PMDH terlebih dahulu
menyusun suatu perencanaan, walaupun demikian tidak semua rencana yang sudah disusun bisa berjalan dengan baik disebabkan oleh berbagai faktor yang
mempengaruhi, sehingga perlu dilakukan evaluasi keberhasilan pelaksanaan Kegiatan PMDH. Evaluasi tersebut akan menghasilkan permasalahan-
permasalahan yang menghambat jalannya kegiatan PMDH. Dengan adanya permasalahan-permasalahan
tersebut maka
perlu dilakukan
strategi pengembangan untuk mencari solusi, saran, dan rekomendasi sehingga dapat
dijadikan sebagai dasar perencanaan baru yang lebih baik dan bisa dijalankan