desa Mamahak Teboq, hal ini disebabkan karena sumber mata pencaharian responden di desa Lutan lebih bervariasi bila dibandingkan dengan desa Mamahak
Teboq. Disamping sebagai petani, banyak juga yang bekerja sebagai wiraswasta, PNS, dan Guru honor. Sementara di Desa Mamahak Teboq, sumber mata
pencaharian masyarakat di samping sebagai karyawan perusahaan, pada umumnya hanya sebagai petani. Hal tersebut bisa juga dilihat dari besar
pendapatan non usahatani Desa Lutan lebih besar dibanding Desa Mamahak Teboq, walaupun perbedaan tersebut tidak terlalu signifikan. Dari penjelasan
diatas maka dapat dikatakan bahwa kegiatan PMDH khususnya pada kegiatan perekrutan tenaga kerja sebagai karyawan perusahaan belum mampu memberikan
kontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat peserta PMDH.
2. Tingkat Pendidikan Masyarakat
Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Tingkat pendidikan ini berkorelasi positif
dengan produktivitas seseorang dalam kesejahteraannya. Menurut Prayitno 1985 dalam Pujo 1997, alternatif terbaik sebagai jalan keluar untuk menghapuskan
kemiskinan, khususnya kemiskinan di pedesaan adalah pendidikan. Apabila pendidikan cukup yang ditopang oleh tingkat kesehatan yang baik, maka kesiapan
untuk menjadi manusia yang tangguh dan mandiri serta kreatif akan dapat dicapai guna menyongsong dan berpartisipasi dalam pembangunan, sehingga akan
tercapai pula peningkatan produktivitas pertanian dan peningkatan pendapatan atau kesejahteraan. Untuk mengetahui tingkat pendidikan masyarakat, gambaran
tingkat pendidikan responden desa sampel dapat dilihat pada Tabel 37.
Tabel 37 Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat Pendidikan
Mamahak Teboq Lutan
Total Responden N
N N
Tidak Sekolah -
- 1
3,33 1
1,67 Tidak Tamat SD
5 16,67
3 10,00
8 13,33
SD 11
36,67 11
36,67 22
36,67 SLTP
7 23,33
6 20,00
13 21,67
SLTA 6
20,00 8
26,67 14
23,33 SPGDiploma
- -
1 3,33
1 1,67
Perguruan TinggiSarjana
1 33,33
- -
1 1,67
Total 30
100,00 30
100,00 60
100
Tabel 37 dapat menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden pada umumnya 36,67 hanya tamat SD, artinya pendidikan masyarakat di desa
sampel masih termasuk rendah. Rendahnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan keterampilan masyarakat di dalam dan di sekitar hutan sangat dipengaruhi oleh
tata nilai dan tradisi nenek moyangnya yang cenderung primitif dan tradisional, sehingga kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan masih rendah. Hal ini
terlihat dari sebagian besar masyarakat hanya berpendidikan SD dan bahkan tidak tamat SD, sehingga sumber daya yang sesungguhnya produktif yang dimilikinya
belum bisa dikelola dan dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat juga disebabkan oleh sarana pendidikan yang kurang memadai, hal ini terlihat dari minimnya sarana
pendidikan di kedua desa. Desa Mamahak Teboq memiliki satu SD dan satu SLTP, sedangkan Desa Lutan hanya memiliki satu SD. Disamping keterbatasan
sarana pendidikan tersebut, akses yang jauh ke sekolah juga menjadi penghambat bagi masyarakat untuk bersekolah. Kesejahteraan masyarakat desa binaan PT.
Ratah Timber bila dilihat dari tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan yang masih rendah maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat
desa binaan PT. Ratah Timber juga masih rendah.
5.3 Identifikasi Permasalahan Kegiatan PMDH