Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Kegiatan PMDH Kesejahteraan Masyarakat Desa Binaan PT. Ratah Timber

b. Partisipasi Masyarakat pada Tahap pelaksanaan PMDH Tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan PMDH dilihat dari keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan penyuluhan dan pembinaan teknis yang diselenggarakan oleh PMDH. Namun, mulai dari tahun 2000 sampai saat ini PT Ratah Timber belum pernah menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dan pembinaan teknis di desa-desa binaannya. Pelaksanaan Kegiatan PMDH di PT Ratah Timber hanya berupa pemberian bantuan pengobatan gratis, pemberian honor pengurus desa binaan, bantuan kesehatanposyandu, serta bantuan keagamaan dan lain-lain, sehingga partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan PMDH tidak bisa dinilai karena masyarakat hanya menerima bantuan yang diberikan oleh perusahaan.

3. Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Kegiatan PMDH

Persepsi masyarakat terhadap manfaat ditinjau dari tiga sub indikator yaitu manfaat PMDH bagi peserta, manfaat kegiatan perusahaan pemegang IUPHHK-HA PT. Ratah Timber bagi peserta PMDH, pemenuhan kebutuhan masyarakat akan hasil hutan. Indikator ini diperoleh dari hasil wawancara dengan masyarakat dan pihak-pihak yang terkait secara langsung dalam kegiatan PMDH. Persepsi masyarakat terhadap manfaat kegiatan PMDH dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Pengukuran Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Kegiatan PMDH Manfaat yang diperoleh masyarakat setelah adanya Kegiatan PMDH Pendapat Masyarakat Skor 1. Manfaat Kegiatan PMDH 2. Manfaat Kegiatan IUPHHK-HA PT. Ratah Timber 3. Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat akan Hasil Hutan - Tidak Bermanfaat - Bermanfaat - Sangat Bermanfaat - Tidak bermanfaat - Bermanfaat - Sangat bermanfaat - Tidak terpenuhi - Terpenuhi 1 2 1 2 1 Dari hasil pengukuran persepsi masyarakat terhadap manfaat Kegiatan PMDH seperti yang terdapat pada Tabel 6, maka dapat ditentukan kategori tingkat persepsi masyarakat terhadap manfaat kegiatan PMDH di PT. Ratah Timber. Tingkat persepsi masyarakat terhadap manfaat kegiatan PMDH dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Tingkat Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Kegiatan PMDH Kategori Skor Rendah 2 Sedang 2-4 Tinggi 4

4. Kesejahteraan Masyarakat Desa Binaan PT. Ratah Timber

Menurut Bruton 1992, kesejahteraan ditentukan oleh tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan. a Pendapatan Analisis tingkat pendapatan dilakukan secara deskriptif kuantitatif melalui pembandingan rataan pendapatan rumahtangga responden per bulan dengan dengan UMR Upah Minimum Regional yang berlaku di Kabupaten Kutai Barat pada tahun 2008. Ada beberapa jenis sumber pendapatan, sebagai berikut: 1 Pendapatan usaha tani PU adalah seluruh pendapatan yang diterima penduduk dan keluarganya dari nilai penjualan produk-produk pertanian dikurangi dengan biaya-biaya pengelolaannya, diukur dengan Rpbulan. Konsep pendapatan usaha tani yang digunakan adalah berdasarkan persamaan sebagai berikut: PU = ∑YP y - ∑X 1 P x1 - ∑X 2 P x2 - ∑X 3 P x3 - ∑X 4 P x4 Dimana: PU = pendapatan bersih usahatani Rpbln ∑Ypy = pendapatan kotor usahatani ∑X 1 Px 1 = pengeluaran untuk pengolahan tanah ∑X 2 P x2 = pengeluaran untuk sewa tanah, alat-alat pertanian dan tenaga kerja ∑X 3 P x3 = pengeluaran untuk input pupuk, benih, pestisida ∑X 4 P x4 = pengeluaran pajak dan iuran atas dasar penggunaan faktor produksi. 2 Pendapatan Non Usahatani PN adalah seluruh pendapatan yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan selain dari usahatani, misalnya sebagai pedagang, Pegawai Negeri sipil PNS, jasa, upah, diukur dengan Rpbln. 3 Pendapatan Rumah Tangga P adalah seluruh pendapatan yang diterima penduduk dari usahatani dan non usahatani yang digelutinya pada tahun terakhir, diukur dengan Rpbln. Pendapatan rumah tangga petani diperoleh dari persamaan sebagai berikut: P = PU + PN Dimana, P = Pendapatan rumah tangga Rpbln PU = pendapatan usahatani Rpbln PN = pendapatan non usahatani Rpbln b Pendidikan Analisis tingkat pendidikan dilakukan secara deskriptif kualitatif berdasarkan distribusi tingkat pendidikan responden serta berdasarkan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan di lokasi penelitian.

3.7.2 Identifikasi Permasalahan Kegiatan PMDH