Kondisi Hutan Kondisi Biofisik .1 Letak dan Luas IUPHHK

4.2.3 Iklim, Suhu dan Hidrologi

a. Tipe Iklim Menurut sistem klasifikasi Schmidt and Fergusson, iklim di areal kerja IUPHHK PT. Ratah Timber termasuk iklim sangat basah atau tipe A dengan jumlah bulan basah adalah 12 bulan. Jumlah curah hujan dalam satu tahun adalah 3748 mm. Rata-rata curah hujan bulanan di areal ini adalah 312 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November yaitu 552 mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus yaitu 80 mm. Rata-rata jumlah hari hujan di areal kerja IUPHHK PT. Ratah Timber adalah 10 hari dalam 1 bulan. b. Suhu dan Kelembaban Udara Kecepatan angin tertinggi di areal PT. Ratah Timber tercatat sebesar 17 – 22 knot dengan frekuensi rata-rata 23 kali setahun, bertiup dari arah timur laut dan umumnya berlangsung antara bulan Januari – Maret. Selain bulan-bulan tersebut, angin bertiup dengan kecepatan antara 4 – 6 knot dari arah utara ke timur laut atau barat laut. Bentuk presipitasi yang terjadi sepanjang dua puluh tahun terakhir berupa embun dan hujan air. Selama musim penghujan, embun turun disertai kabut yang cukup pekat kira-kira sampai jam 8.00 pagi. c. Hidrologi Areal kerja IUPHHK PT. Ratah Timber berada di dalam satu Daerah Aliran Sungai DAS dengan beberapa sub DAS, yaitu: sub DAS Mahakam Ulu, sub DAS Ratah, sub DAS Hubung, sub DAS Long Gelawang, sub DAS Benturak, sub DAS Nyerubung, sub DAS Pari dan sub DAS Jerumai. Berdasarkan studi Semdal diperoleh data bahwa kondisi debit sesaat yang tertinggi dari beberapa titik sungai di areal kerja IUPHHK PT Ratah Timber adalah Sungai Ratah Hilir sebesar 30.784 m³detik dengan sedimen 319,17 tonHa. Sedangkan debit yang paling rendah adalah sungai Benturak yaitu 7.184 m³detik dengan sedimen 0,89 tonHa.

4.2.4 Kondisi Hutan

Hasil analisis kelas lereng berdasarkan Peta Garis Bentuk dari Potret Udara Skala 1 : 25.000 menunjukkan bahwa sebagian besar areal kerja ± 68,50 tergolong datar hingga landai. Disamping itu juga terdapat areal dengan kelerengan 40 sangat curam seluas 705 Ha. Jika dilihat dari penutupan lahannya, kondisi umum di areal kerja PT. Ratah Timber masih tergolong potensial untuk mendukung tercapainya kelestarian pada periode rotasi berikutnya sebab hasil analisis menunjukkan bahwa dari areal berhutan seluas 88.079 Ha, diperoleh areal berhutan efektif sebesar 64.457 Ha yang dapat diproyeksikan untuk mendukung kelestarian hutan. Luasan menurut penutupan lahan areal PT. Ratah Timber pada setiap fungsi hutan dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Luasan Menurut Penutupan Lahan Areal Kerja IUPHHK PT. Ratah Timber Pada Setiap Fungsi Hutan PENUTUPAN LAHAN Kawasan Budidaya Kehutanan Total HP HPT Ha A. Hutan Primer 5.657 4.350 10.007 10,24 B. Hutan Bekas Tebangan 53.066 25.006 78.072 79,92 C. Non Hutan 9.347 264 9.611 9,84 Total 68.070 29.620 97.690 100,00 Sumber: Hasil analisa terhadap Peta Penafsiran Citra Landsat liputan Tahun 2006 Skala 1 : 100.000, yang telah diperiksa BAPLANHUT No. 564VIIPusin-12006, 10 Agustus 2006 dan Interpretasi Foto Udara Skala 1 : 50.000 1995 serta realisasi tebangan RKT. Vegetasi hutan di areal IUPHHK PT. Ratah Timber termasuk dalam tipe hutan hujan bawah yang didominasi oleh jenis Dipterocarpaceae. Jenis-jenis vegetasi komersial yang dominan di areal kerja antara lain Keruing Dipterocarpus spp, Meranti Shorea spp, Kapur Drybalanops spp, dan Kayu Batu Irvingia malayana. Kelompok jenis meranti baik di hutan primer maupun bekas tebangan pada umumnya lebih dominan dibandingkan dengan kelompok jenis lainnya. Dengan memperhatikan potensi, komposisi dan struktur tegakan jenis komersil yang ada, maka areal konsesi IUPHHK PT. Ratah Timber mempunyai prospek yang baik untuk diusahakan secara optimal dan lestari. Beberapa jenis vegetasi yang terdapat di areal kerja IUPHHK PT. Ratah Timber yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar adalah Rotan Calamus spp, Durian Durio spp, Nangka Artocarpus integra, dan Tengkawang Shorea spp. Di areal IUPHHK PT. Ratah Timber terdapat beberapa jenis pohon yang dilindungi sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 261Kpts- IV1990 antara lain Ulin, Tengkawang, Durian, Menggeris Kempas dan Jelutung.

4.3 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan