5. Konvensi tentang Non-Berlakunya Hukum Keterbatasan untuk
Kejahatan Perang dan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan
Dalam pembukaan konvensi ini disebutkan mengingat bahwa kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan adalah salah satu kejahatan paling
parah dalam hukum internasional.Tidak ada deklarasi khidmat, instrumen atau konvensi yang berhubungan dengan penuntutan dan penghukuman terhadap
kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan ketentuan yang dibuat untuk jangka waktu terbatas.
Konvensi ini menyebutkan bahwa tidak ada batasan hukum yang berlaku bagi kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Konvensi ini berlaku
untuk perwakilan dari otoritas negara dan individu swasta yang berpartisipasi atau langsung menghasut orang lain untuk setiap kejahatan tersebut.
6. Konvensi-Konvensi Jenewa dan Protokolnya
Jenis tindak pidana internasional atau pelanggaran hukum hak-hak asasi manusia dalam konflik bersenjata baik internasional maupun non internasional
diatur dalam konvensi-konvensi Jenewa dan protokol, yaitu:
32
a. Geneva Convention for The Amelioration of the condition of the wounded
and sick in armed force in the field, of August 12, 1949, mengatur perbaikan kondisi yang luka dan sakit dalam pertempuran di darat,
melindungi kombatan yang luka dan sakit serta orang-orang yang
32
Abdussalam, Adri Desasfuryanto, Hukum Pidana Internasional 2 Cetakan Ketiga Edisi Revisi, PTIK, Jakarta, 2012, hlm. 6-7.
menyertai mereka, bangunan dimana mereka berlindung serta peralatan yang dipakai mereka
b. Geneva Convention for the Amelfration of the Condition of wounded, sick
and ship wrecked members of Armed forces at sea of August 12, 1949, mengatur mengenai perbaikan kondisi luka dan sakit dan korban karam
anggota angkatan bersenjata di laut. c.
Geneva Convention relative to the Treatment of Prisoners of War, of August 12, 1949, mengatur mengenai perlakuan terhadap tawanan perang,
melindungi anggota angkatan bersenjata yang menjadi tawanan perang. d.
Geneva Convention relative to the Protection of Civilian Persons in Time of War, of August 12, 1949, mengatur mengenai perlindungan penduduk
sipil pada waktu perang. e.
Protocol Additional to the Geneva Conventions of 12 August 1949, and relating to the Protection of Victims of International Armed Conflicts
Protocol I, mengatur mengenai perluasan perlindungan yang diberikan kepada penduduk sipil dan membatasi alat dan cara berperang dalam
sengketa bersenjata internasional. f.
Protocol Additional to the Geneva Conventions of 12 August 1949, and relating to the Protection of Victims of Non-International Armed Conflicts
Protocol II, mengatur mengenai perlindungan yang membatasi diri penduduk sipil dalam sengketa bersenjata non internasional.
g. Geneva Convention 10 Oktober 1980, berisikan tentang pelarangan
konvensional tertentuyang dapat menimbulkan luka yang luar biasa atau akibat membabi buta.
Adapun pelanggaran berat terhadap konvensi Jenewa antara lain:
33
1 Pembunuhan yang disengaja
2 Penganiayaan atau tindakan yang dapat merendahkan martabat umat
manusia 3
Pemilikan dan perusakan harta benda secara meluas 4
Memaksa tawanan perang untuk mengabdi kepada penguasa perang 5
Menghilangkan hak tawanan perang atas peradilan yang jujur dan teratur
6 Meniadakan atau mentransfer penduduk dengan paksa
7 Menjatuhkan hukuman kurungan
8 Melakukan penyanderaan
C. Pengaturan Kejahatan Kemanusiaan