atas  counter  meja  panjang  yang  membatasi  dua  ruangan  kemudian membawanya  sendiri  kemeja  makan.  Konsumen  bebas  memilih  makanan
yang  disukai  fast  food.  Makanan  yang  tersedia  umumnya  hamburger,  roti isi, kentang goreng, ayam goreng, nasi dan mie.
6. Specialty Restaurant adalah restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya di
sesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau temanya. Restoran- restoran  ini  menyediakan  makanan  Eropa,  China,  Jepang,  India  dan
sebagainya.  Pelayanan  sedikit  banyak  berdasarkan  tata  cara  negara  asal makanan spesial tersebut.
7. Family  Type-Restaurant  adalah  restoran  sederhana  yang  menghidangkan
makanan  dan  minuman  relatif  murah  dan  terjangkau.  Terutama  disediakan untuk tamu-tamu keluarga maupun rombongan.
Warung Makan Bu Djojo merupakan perpaduan jenis restoran Table D‟hote
Restaurant  dan  Specialty  Restaurant  yaitu  restoran  yang  menyediakan  hidangan pembuka sampai penutup dengan harga berbeda yang dipadukan dengan tampilan
restoran khas bergaya Sunda.
2.3.   Makanan Tradisional
Menurut Hadisantoso 1993 pengertian makanan tradisional mencakup dua hal:  1  makanan,  termasuk  makanan  yang  sudah  diolah  atau  dimasak  dan  siap
santap,  2  bahan  makanan,  termasuk  makanan  mentah  atau  setengah  jadi  yang perlu  dimasak.  Makanan  tradisional  merupakan  makanan  yang  dikonsumsi  oleh
golongan  suku  dan  wilayah  yang  spesifik,  diolah  berdasarkan  resep  secara  turun temurun  dan  bahan  yang  digunakan  berasal  dari  daerah  setempat  dan  makanan
yang  dihasilkan  juga  sesuai  dengan  selera  masyarakat  setempat.  Makanan tradisional  dapat  berupa  makanan  lengkap  nasi,  sayur,  dan  lauk  pauk,  jajanan
snack  dan  minuman.  Menurut  Chandraningsih  2005  makanan  tradisional adalah  beragam  jenis  makanan  yang  biasa  dikonsumsi  masyarakat  menurut
golongan suku bangsa dan wilayah spesifik. Wilayah spesifik berdasarkan pada kriteria sebagai berikut:
1. Diolah  menurut  resep-resep  makanan  yang  telah  dikenal  dan  diterapkan
secara  turun  temurun  dalam  sistem  sosial  keluarga  atau  masyarakat  yang bersangkutan.
2. Diolah  dari  bahan-bahan  makanan  yang  tersedia  setempat,  baik  bahan  dari
usaha tani sendiri maupun yang tersedia dalam sistem pangan setempat. 3.
Rasa  dan  tekstur  makanan  tersebut  memenuhi  selera  anggota  keluarga  dan masyarakat yang bersangkutan.
2.4.   Faktor-faktor dalam Bisnis Restoran
Faktor-faktor sukses sebuah bisnis restoran dapat dijabarkan menjadi lima kategori utama Torsina,2000, yaitu:
1. Kemampuan manajemen
Untuk  dapat  melancarkan  semua  fungsi  dan  operasi  bisnis  restoran  demi mencapai  efisiensi  dan  efektifitas  pertumbuhan  restoran.  Dalam  hal  ini
termasuk  kontrol  keuangan,  arus  barang,  proses  produksi,  promosi  dan  lain- lain.
2. Kemampuan problem solving
Kemampuan  dalam  menangani  segala  masalah  yang  timbul,  sehingga  tiap bagian restoran dapat melakukan semua fungsi dengan baik.
3. Pencarian dan manfaat peluang
Terdapat  tiga  tipe  peluang  yang  dapat  diaktifkan  untuk  mencapai  sukses, yaitu  O-spotting  memergok  atau  dipergok  peluang,  O-seeking  menyidik
peluang dan O-Building membangun peluang. 4.
Jeli waktu dan ruang Faktor ini menyangkut waktu dan ruang. Tidak jarang kategori ini dinamakan
sebagai  bagian  dari “hoky”  atau  “business  luck”.  Termasuk  di  dalamnya
penetapan  waktu  yang  bernilai  dan  pemilihan  ruang  lokasi  restoran  yang tepat.  Khusus  untuk  ruang  business  luck  dapat  dijabarkan  dalam  empat
tempat,  yaitu  memperoleh  ruang  atau  bangunan,  lokasi,  sistem  pemilikan ruang atau bangunan dan harga yang tepat.
5. Perubahan strategi
Terdapat  dua  unsur  penting  yang  mempengaruhi  kesuksesan  bisnis  restoran yaitu
pelayanan yang
efisien dimana
staf pengelola
restoran mengorganisasikan  operasional  pelayanan  makanan  yang  dijual  dan
menyajikan  produksi  makanan  secara  efektif  serta  adanya  pelayanan  yang ramah dan baik dalam melayani konsumen Marsum, 2000.
2.5. Jasa