Uji Asumsi Analisis Diskriminan

66 Responsive 2.99 .414 100 100.000 Assurance 2.87 .580 100 100.000 Empathy 3.01 .460 100 100.000 Tangible 2.99 .266 100 100.000 Dalam tebel 4.6Group Statisticsdiatas dapat terlihat jelas perbedaan antara kategori puas dan tidak puas. dari keseluruhan 100 sampel yang didapat, ada 88 sampel yang ada dalam kategori Puas dan sisanya 12 sampel ada dalam kategori Tidak Puas. Dapat dilihat pula bahwa rata-rata nilai tiap variabel yang ada dalam kategori Puas lebih besar dari nilai rata-rata variabel dalam kategori Tidak Puas. Apabila dilihat nilai standar deviation dapat dikatakan bahwa kategori Tidak Puas yang terbesar nilainya ada dalam variabel Reability dan Assurance. Mengukur hubungan antara discriminant score dengan kategori kepuasan nasabah BRI Syariahdapat dilihat pada tabel 4.7. Ukuran skala asosiasi 0 sampai1,semakin tinggi nilai Canonical Correlation maka semakin baik fungsi tersebut menjelaskan variabel yang diamati. Tabel 4.7 Uji korelasi Canonical Eigenvalues Function Eigenvalue of Variance Cumulative Canonical Correlation 1 .510 a 100.0 100.0 .581 a. First 1 canonical discriminant functions were used in the analysis. Dalam tabel 4.7EigenvaluesKita dapat mengetahui korelasi antar variabel terikatkepuasan dan variabel bebas reliability, responsiveness, assurance, empaty, dan tangible. Nilai canonical correlastion yang didapat sebesar 0,581 yang artinya perbedaan kepuasan nasabah BRI Syariah dapat dijelaskan oleh variabel bebas sebesar 58,1 sedangkan sisanya 41,9 dijelasksan oleh variabel lain diluar modelfungsi yang ada. 67 Tabel 4.8 Output Uji Wilks Lambda Wilks Lambda Test of Functions Wilks Lambda Chi-square df Sig. 1 .662 39.349 5 .000 Apabila sebelumnya nilai Wilks’ Lambda digunakan untuk melihat perbedaan yang signifikansi dari variabel bebas, maka dalam tabel 4.8Wilks LambdaChi-squareini dapat dilihat apakah terdapat perbedaan yang signifikansi dari Variabel terikat kepuasanantara kategori Puas dan Tidak Puas. Nilai signifikansi dalam tabel 4.8 diatas adalah 0,00 yang artinya lebih rendah dari taraf signifikansi 0,05. Maka, dapat dijelaskan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kategori Puas dan Tidak Puas dalam variabel terikat. Tabel 4.9 Output Uji Structure Matrix Structure Matrix Function 1 Assurance .706 Responsive .548 Reability .373 Tangible .314 Empathy .300 Pooled within-groups correlations between discriminating variables and standardized canonical discriminant functions Variables ordered by absolute size of correlation within function. Dalam tabel 4.9Structure Matrix diatas dapat diketahui bahwa variabel Assurance paling signifikan mempengaruhi kepuasan nasabah BRI Syariah sebanyak 70,6. Kemudian disusul dengan variabel Responsive 54,8, Reability 37,3 , Tangible 31,4 dan Emphaty 30,0.

G. Menentukan fungsi Diskriminan

Menurut Santoso, 2002:164, kegunaan fungsi diskriminan adalah 68 untuk mengetahui sebuah case dalam hal ini seorang pelanggan masuk pada grup yang satu ataukah tergolong pada grup yang lainnya. Tabel 4.10 Output Fungsi Diskriminan Canonical Discriminant Function Coefficients Function 1 Reability -3.078 Responsive 1.133 Assurance 3.773 Empathy .152 Tangible -.054 Constant -5.585 Unstandardized coefficients Dilihat dari tabel diatas kita peroleh fungsi yang hampir mirip dengan persamaan regresi berganda, yang dalam analisis diskriminan disebut fungsi diskriminan. Fungsi diskriminan tersebut dapat ditulis sebagai berikut: Z = -5,585- 3.078x 1 +1,133x 2 + 3,773x 3 +0,152x 4 – 0,054x 5 Dimana : X 1 = Reability X 2 = Responsive X 3 = Assurance X 4 = Empathy X 5 = Tangible Selain fungsi diatas, dengan dipilihnya Fisher Function Coefficient pada proses analisis akan terbentuk fungsi diskriminan dari Fisher yang dapat dilihat pada pada tabel 4.11 dibawah ini. Sama seperti tampilan Unstandardized Canonical sebelumnya, fungsi diskriminan dari Fisher pada prinsipnya membuat semacam persamaan regresi dengan pembagian berdasarkan kode kategori.