Model Dasar Analisis Diskriminan

46 Perbedaannya adalah kalau variabel dependen regresi berganda dilambangkan dengan Y, maka dalam analisis diskriminan dilambangkan dengan D. Model analisis diskriminan adalah sebuah persamaan yang menunjukkan suatu kombinasi linier dari berbagai variabel independen, yaitu: D = b +b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + …+ b n x n Dengan : D = skor diskriminan b = koefisien diskriminasi atau bobot x = predictor atau variabel independent

b. Tujuan Analisis Diskriminan

Menurut Supranto, 2004: 77, tujuan analisis diskriminan adalah sebagai berikut: 1 Membuat suatu fungsi diskriminan atau kombinasi linier, dari prediktor atau variabel bebas yang bisa mendiskriminasi atau membedakan kategori variabel tak bebas atau criterion atau kelompok, artinya mampu membedakan suatu objek responden masuk kelompok kategori yang mana. 2 Menguji apakah ada perbedaan signifikan antara kategori kelompok, dikaitkan dengan variabel bebas atau prediktor. 3 Menentukan prediktorvariable bebas yang mana yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya perbedaan antar kelompok. 4 Mengelompokkan objekkasusresponden ke dalam suatu 47 kelompok kategori didasarkan pada nilai variabel bebas. 5 Mengevaluasi keakuratan klasifikasi the accuracy of classification.

c. Proses Diskriminan

Menurut Santoso 2002: 144, proses dasar dari analisis diskriminan adalah sebagai berikut: 1 Memisah variabel-variabel menjadi variabel dependen dan variabel independen. 2 Menentukan metode untuk membuat fungsi diskriminan. Pada prinsipnya ada dua metode dasar untuk itu, yakni: a Simultaneous Estimation, dimana semua variabel dimasukkans ecara bersama-sama kemudian dilakukan proses diskriminan. b Step-wise Estimation, dimanavariabel dimasukkan satu per satu kedalam model diskriminan. Pada proses ini, tentu ada variabel yang tetap ada pada model, dan ada kemungkinan satu atau lebih variabel independen yang dibuangdari model. 3 Menguji signifikansi dari fungsi diskriminan yang telah terbentuk, dengan menggunakan Wilk’s Lambda, Pilai, F test, dan lainnya. 4 Menguji ketepatan klasifikasi dari fungsi diskriminan, termasuk mengetahui ketepatan klasifikasi secara individual dengan Casewise Diagnostic. 5 Melakukan intepretasi terhadap fungsi diskriminan tersebut 6 Melakukan uji validasi fungsi diskriminan.