19
Sumber: Robbin dan Mary 2010:56-57
2. Audit Internal
a. Pengertian Audit Internal
Definisi audit internal menurut Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia 2013 yang dikeluarkan oleh Asosiasi Auditor
Intern Pemerintah AAIPI adalah sebagai berikut: “Audit Intern adalah kegiatan yang independen dan objektif
dalam bentuk pemberian keyakinan assurance activities dan konsultasi consulting activities, yang dirancang untuk memberi
nilai tambah dan meningkatkan operasional sebuah organisasi auditi. Kegiatan ini membantu organisasi auditi mencapai
tujuannya dengan cara menggunakan pendekatan yang sistematis dan teratur untuk menilai dan meningkatkan efektivitas dari proses
manajemen risiko, kontrol atau pengendalian dan tata kelola sektor
publik”.
Gambar 2. 1 Teori Atribusi
Perilaku Individu
Ciri Khas
Konsensus
Konsistensi
Eksternal
Internal Internal
Eksternal
Eksternal Internal
Tinggi
Tinggi
Tinggi Rendah
Rendah
Rendah
20
Menurut Azham Md et al. 2012 dalam organisasi sektor publik, fungsi audit internal memiliki potensi tinggi untuk
meningkatkan akuntabilitas dan meningkatkan kinerja pemerintah. Beberapa negara telah mengembangkan kebijakan yang bertujuan
memperkuat auditor internal sektor publik dan meningkatkan kapasitas mereka untuk berkontribusi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER05M.PAN032008 tentang Standar
Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah APIP mendefinisikan audit intern sebagai berikut:
“Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti yang dilakukan secara independen, obyektif dan
profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektifitas, efisiensi, dan keandalan
informasi pelaksanaan tugas dan fungsi instan si pemerintah”.
b. Pengertian Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER05M.PAN032008 yang dimaksud dengan
auditor intern sektor publik adalah sebagai berikut: “Auditor sektor publik adalah pegawai negeri sipil yang
mempunyai jabatan fungsional auditor danatau pihak lain yang diberi tugas, wewenang, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang melaksanakan pengawasan pada instansi pemerintah”.
Auditor sektor publik dapat dibagi menjadi auditor eksternal dan internal, yaitu: auditor eksternal dilaksanakan oleh Badan
21
Pemeriksa Keuangan BPK dan auditor internal atau disebut sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah APIP.
Pengertian Aparat Pengawasan Intern Pemerintah menurut Standar Audit Aparat Pengawas Intern Pemerintah sebagai berikut:
“Aparat Pengawasan Intern Pemerintah APIP adalah instansi pemerintah yang dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan
intern di lingkungan pemerintah pusat atau daerah, yang terdiri dari Inspektorat Jenderal Derpartemen, Satuan Pengawas Intern SPI
dilingkungan lembaga Negara dan BUMNBUMD, Inspektorat wilayah propinsi Itwilprop, Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan BPKP”. Aparat Pengawasan lntern Pemerintah APIP yang mempunyai
tugas pokok dan fungsi melakukan pengawasan, adalah:
1 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP yang bertanggungjawab kepada Presiden.
2 Inspektorat Jenderal Itjen, lnspektorat Utama Ittama lnspektorat yang bertanggungjawab kepada Menteri Pimpinan
Lembaga Pemerintah Non-Departemen LPND Menteri Negara. 3 Inspektorat Pemerintah Provinsi yang bertanggungjawab kepada
Gubernur. 4 Inspektorat Pemerintah Kabupaten Kota yang bertanggungjawab
kepada Bupati dan Walikota. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
menjelaskan tentang fungsi Aparat Pengawasan lntern Pemerintah selaku auditor internal pemerintah harus mampu melaksanakan
tanggungjawabnya dalam melakukan pengawasan intern atas
22
penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah. Pengawasan intern sebagai salah satu bagian dari kegiatan pengendalian intern
yang berfungsi melakukan penilaian independen atas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah. Dalam pasal 48 Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 disebutkan bahwa APIP melaksanakan pengawasan internal melalui kegiatan audit, reviu,
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: 05M.PAN032008 menyatakan bahwa: “Pengawasan Intern adalah kegiatan audit, reviu, monitoring,
evaluasi dan pengawasan lainnya berupa asistensi, sosialisasi dan konsultasi terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi
untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan sudah memadai dan sesuai tolak ukur yang telah ditetapkan secara efektif
dan efesien untuk kepentingan pimpinan”. Sementara itu, departemen hanya memiliki satu aparat
pengawasan fungsional yaitu Inspektorat Jenderal. Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor: 100PMK.012008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen. Inspektorat Jenderal mempunyai tugas yaitu melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di
Kementerianlembaga sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh menteri dan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dalam
melaksanakan tugas sebagaiman yang dimaksud sebelumnya, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi, antara lain:
23
1 Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan 2 Pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan dan pengawasan
untuk tujuan tertentu atas petunjuk menterikepala lembaga 3 Melaksanakan urusan administrasi Inspektorat Jenderal atau
Inspektorat Utama 4 Penyusunan Laporan Hasil Pengawasan
Fungsi-fungsi tersebut dirumuskan sesuai dengan peran Inspektorat Jenderal sebagai pengawas internal pemerintah. Dengan
menyelenggarakan fungsi-fungsi tersebut, Inspektorat Jenderal membantu pemerintah dalam hal pengawasan kinerja, pengawasan
keuangan, pengawasan untuk tujuan tertentu, dan Inspektorat Jenderal juga dapat berpartisipasi dalam pemberantasan tindak
pidana korupsi dan kejahatan keuangan lainnya.
c. Konsep IACM Internal Audit Capability Model