67
yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari auditor yang bekerja di Inspektorat Jenderal Kementerian Republik Indonesia
sebagai responden dalam penelitian.
D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak lima variabel, yaitu:
1. Variabel Dependen
Pada sektor publik, Government Accountability Office 2011 kualitas audit didefinisikan sebagai ketaatan terhadap standar profesi dan
ikatan kontrak selama melaksanakan audit. Kualitas audit dapat berhubungan dengan seberapa baik sebuah pekerjaan diselesaikan dan
dibanding dengan kriteria yang telah ditetapkan. Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang digunakan oleh Sukriah et al.
2009. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert dengan 5 skala nilai yaitu Sangat Tidak Setuju STS dengan nilai 1, Tidak Setuju
TS dengan nilai 2, Cukup Setuju CS dengan nilai 3, Setuju S dengan nilai 4, serta Sangat Setuju SS dengan nilai 5.
68
2. Variabel Independen
a. Tekanan Ketaatan Obedience Pressure Mangkunegara 2005:29 mendefinisikan tekanan ketaatan adalah
suatu kondisi
ketegangan yang
menciptakan adanya
ketidakseimbangan fisik dan psikis yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang. Dalam hal ini, menurut Faisal
2007 tekanan ketaatan merupakan tekanan yang diterima oleh auditor bisa dari atasan maupun klien untuk melakukan tindakan
menyimpang dari standar dan etika. Variabel ini diukur dengan mengadopsi penelitian Jamilah et al. 2007. Variabel ini diukur
dengan menggunakan skala likert dengan 5 skala nilai yaitu Sangat Tidak Setuju STS dengan nilai 1, Tidak Setuju TS dengan nilai
2, Cukup Setuju CS dengan nilai 3, Setuju S dengan nilai 4, serta Sangat Setuju SS dengan nilai 5.
b. Akuntabilitas Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah
agent untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan dan mengungkapkan segala aktifitasnya dan kegiatan yang menjadi
tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah principal yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban
tersebut Mardiasmo, 2009:20. Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang digunakan oleh Tan dan Kao 1999,
Libby dan Luft 1993, Cloyd 1997. Variabel ini diukur dengan
69
menggunakan skala likert dengan 5 skala nilai yaitu Sangat Tidak Setuju STS dengan nilai 1, Tidak Setuju TS dengan nilai 2,
Cukup Setuju CS dengan nilai 3, Setuju S dengan nilai 4, serta Sangat Setuju SS dengan nilai 5.
c. Independensi Independensi sebagai sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak
dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain Mulyadi, 2011:26-27. Menurut Mautz dan Sharaf 1961
Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif
tidak memihak dalam diri auditor. Independensi merupakan dasar utama kepercayaan masyarakat pada profesi akuntan publik dan
merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menilai mutu jasa audit. Variabel ini juga diukur dengan mengadopsi
instrumen yang digunakan oleh Mautz dan Sharaf 1961:206-207. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert dengan 5
skala nilai yaitu Sangat Tidak Setuju STS dengan nilai 1, Tidak Setuju TS dengan nilai 2, Cukup Setuju CS dengan nilai 3,
Setuju S dengan nilai 4, serta Sangat Setuju SS dengan nilai 5. d. Supervisi Audit
Menurut Institut Akuntan Publik Indonesia 2011 supervisi audit mencakup pengarahan asisten yang terkait dalam suatu pencapaian
tujuan audit dan penentuan apakah tujuan tersebut tercapai. Inti dari
70
supervisi audit adalah kepemimpinan dalam memaksimalkan pengawasan auditor senior terhadap auditor junior yang dilakukan
untuk mencapai tujuan hasil kerja yang memuaskan. Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang digunakan oleh Patten
1995. Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala Interval likert, yaitu: Sangat Tidak Setuju STS dengan nilai 1,
Tidak Setuju TS dengan nilai 2, Cukup Setuju CS dengan nilai 3, Setuju S dengan nilai 4, serta Sangat Setuju SS dengan nilai 5.
Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel
Indikator No. Butir
Pernyataan Skala
Independen Tekanan
Ketaatan Sumber:
Jamilah et al. 2007
1. Tekanan Atasan
1. Menyimpang dari standar profesi
2. Keinginan tetap bekerja 3. Terpaksa menuruti
perintah 4. Keluar dari pekerjaan
5. Menentang perintah atasan
1 2
3 4
5 Ordinal
2. Tekanan Instansi
1. Menentang perintah instansi
6 Akuntabilitas
Sumber: Tan dan Kao
1999, Libby dan Luft
1993, Cloyd 1997
1. Kemampuan Berfikir
1. Mencurahkan usaha daya pikir untuk
menyelesaikan penugasan.
2. Berfikir dengan analisa yang baik
7
8 Ordinal
2. Motivasi 1. Bertanggung jawab
dalam mengambil tindakan
2. Motivasi dalam mengerjakan sesuatu
9 10
3. Keyakinan 1. Kurangnya informasi
berdampak buruk terhadap hasil kerja
2. Penugasan diperiksa dan dinilai
11 12
71
Tabel 3.1 Lanjutan
Variabel Sub
Variabel Indikator
No. Butir Pernyataan
Skala
Independensi Sumber:
Mautz dan Sharaf
1961: 206- 207
1. Independensi Penyusunan
Program 1. Bebas dari
intervensi untuk menghilangkan dan
mengubah. 2. Bebas dari pihak
luar dalam menentukan
pemeriksaan. 13
14 Ordinal
2. Independensi Investigasi
1. Bebas dari upaya manajerial untuk
menentukan kegiatan yang
diperiksa.
2. Kerja sama yang aktif dengan
manjerial. 3. Bebas dari
kepentingan pribadi untuk
menentukan kegiatan yang
diperiksa. 15
16 17
3. Independensi Pelaporan
1. Bebas dari upaya pihak lain untuk
pemeriksaan laporan keuangan.
2. Menghindari penggunaan bahasa
yang tidak jelas. 18
19
Supervisi Audit
Sumber: Patten
1995 dalam
Sarwono 2001
1. Aspek Kepemimpinan
dan Mentoring 1. Memberikan
feedback yang jujur,
terbuka dan interaktif
2. Memperhatikan keluhan-keluhan
auditor tentang pekerjaan
3. Memberikan pujian terhadap kinerja
yang baik. 4. Mampu menjadi
panutan sebagai professional
dibidangnya. 20
21
22 23
Ordinal
Bersambung pada halaman selanjutnya
72
Tabel 3.1 Lanjutan
Variabel Sub
Variabel Indikator
No. Butir Pernyataan
Skala
2. Aspek Kondisi
Kerja 1. Mengalokasikan
waktu yang cukup 2. Penugasan secara
detail 3. Mendistribusikan
tugas secara adil. 24
25 26
3. Aspek Penugasan
1. Menyediakan kesempatan untuk
menggunakan teknik analitis.
2. Mengembangkan kemampuan
komunikasi, berpikir kritis
27
28
Dependen
Kualitas Audit Internal
Sumber: Sukriah et al.
2009 1. Kesesuaian
Dengan Standar
Audit 1. Menetapkan
sasaran, ruang lingkup dan
metodelogi pemeriksaan.
2. Direview oleh atasan sebelum laporan
hasil audit dibuat. 3. Pengumpulan dan
pengujian bukti secara maksimal.
4. Menatausahakan dokumen audit.
29
30 31
32
Ordinal
2. Kualitas Laporan
Hasil Pemeriksaan
1. Mengungkapkan masalah yang belum
dapat diselesaikan. 2. Mengemukakan
penjelasan atau tanggapan objek
pemeriksa. 3. Informasi yang
diberikan bermanfaat secara
maksimal. 4. Mengemukakan
pengakuan suatu prestasi.
5. Laporan memuat temuan dan
simpulan yang konstruktif.
33 34
35
36 37
73
E. Metode Analisis Data