54
3. Independensi Terhadap Kualitas Audit Internal
Pernyataan standar umum kedua Standar Pemeriksaan Keuangan Negara 2007 adalah dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan
pemeriksaan, organisasi pemeriksa, harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi yang dapat
mempengaruhi independensinya. Dengan pernyataan standar umum kedua ini, organisasi pemeriksa dan para pemeriksanya bertanggung
jawab untuk dapat mempertahankan independensinya sedemikian rupa, sehingga pendapat, simpulan, pertimbangan atau rekomendasi dari hasil
pemeriksaan yang dilaksanakan tidak memihak dan dipandang tidak memihak oleh pihak manapun.
Menurut Arens et al. 2012:134-135 menjelaskan bahwa audit quality the detection aspect is a reflection of particularly independence
. Nilai audit kualitas audit sangat bergantung pada persepsi publik
terhadap independensi auditor. Penelitian Sukriah et al. 2009 menguji pengaruh independensi terhadap kualitas audit di sektor pemerintah. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa independensi tidak memiliki pengaruh secara siginifikan terhadap kualitas audit. Sehingga independensi yang
dimiliki Aparat Inspektorat tidak menjamin apakah yang bersangkutan akan melakukan audit secara berkualitas. Sedangkan penelitian Singgih
dan Bawono 2010 dan Alim et al. 2007 menyatakan bahwa independensi merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh
55
positif terhadap kualtas audit. Semakin tinggi tingkat independensi auditor akan semakin tinggi kualitas audit yang dihasilkan auditor.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penelitian Singgih dan Bawono 2010, Sukriah et al. 2009, dan Alim et al. 2007 maka hal ini
diduga bahwa indepedensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut: H
3
: Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit internal.
4. Supervisi Audit Terhadap Kualitas Audit Internal