23
1 Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan 2 Pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan dan pengawasan
untuk tujuan tertentu atas petunjuk menterikepala lembaga 3 Melaksanakan urusan administrasi Inspektorat Jenderal atau
Inspektorat Utama 4 Penyusunan Laporan Hasil Pengawasan
Fungsi-fungsi tersebut dirumuskan sesuai dengan peran Inspektorat Jenderal sebagai pengawas internal pemerintah. Dengan
menyelenggarakan fungsi-fungsi tersebut, Inspektorat Jenderal membantu pemerintah dalam hal pengawasan kinerja, pengawasan
keuangan, pengawasan untuk tujuan tertentu, dan Inspektorat Jenderal juga dapat berpartisipasi dalam pemberantasan tindak
pidana korupsi dan kejahatan keuangan lainnya.
c. Konsep IACM Internal Audit Capability Model
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan Nomor 6 Tahun 2015 Kapabilitas APIP sesuai
kriteria intemasional. menggunakan konsep Internal Audit Capability Model
IACM. Model ini sudah diakui oleh The Institute of Internal Auditor
IlA dan dipraktikkan secara internasional. Model Internal Audit Capability Model
IACM adalah suatu kerangka kerja yang mengindentifikasi aspek-aspek fundamental
yang dibutuhkan untuk pengawasan intern yang efektif di sektor publik, yang menggambarkan jalur evolusi untuk organisasi sektor
24
publik dalam rangka mengembangkan pengawasan intern yang efektif untuk memenuhi persyaratan tata kelola organisasi dan
harapan profesional, yang menunjukkan langkah-langkah menuju kondisi tingkat kapabilitas pengawasan intern yang kuat dan efektif.
IACM merupakan alat yang digunakan APIP menuju ke organisasi yang lebih efektif. Dalam upaya meningkatkan
kapabilitasnya, APIP perlu melakukan penilaian mandiri self assessment
terhadap KPA Key Process Area yang harus dipenuhi sehingga diketahui kondisi kapabilitas APIP saat ini, serta diketahui
area yang memerlukan perbaikan areas of improvement untuk menuju ke level kapabilitas yang lebih tinggi. Dengan IACM, tingkat
kapabilitas APIP dikelompokkan ke dalam lima level, yaitu: 1 Level 1 Initial, merupakan level kemampuan terendah karena
tidak memiliki pedoman SOP penyelenggaraan pengawasan intern dan kemampuan APIP bergantung pada individu-individu.
2 Level 2 Infrastructure, APIP mampu menjamin proses tata kelola sesuai dengan peraturan dan mampu mendeteksi
terjadinya korupsi. 3 Level 3 Integrated, APIP mampu menilai efisiensi, efektivitas,
ekonomis suatu kegiatan dan mampu memberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern.
25
4 Level 4 Managed, APIP mampu memberikan assurance secara keseluruhan atas tata kelola, manajemen risiko, dan
pengendalian intern. 5 Level 5 Optimizing, APIP sudah menjadi agen perubahan
Setiap Level terdiri dari enam Elemen, yaitu Peran dan Layanan Pengawasan Intern, Pengelolaan SDM, Praktik Profesional,
Manajemen dan Akuntabilitas Kinerja, Hubungan dan Budaya Organisasi, dan Struktur Tata Kelola.
d. Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah