75
2 One Shot atau pengukuran sekali saja Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Menurut Sugiyono 2012:184 kriteria pengujian dilakukan dengan
menggunakan pengujian Cronbach Alpha α. Suatu variabel
dikatakan handal atau reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60.
3. Uji Asumsi Klasik
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis berganda. Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan model regresi
berganda, terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi agar data yang akan dimasukkan dalam model regresi telah memenuhi ketentuan atau
syarat regresi. Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas, dan uji
heteroskedastisitas. a. Uji Multikolonieritas
Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal
adalah variabel independen yang nilai kolerasi antar sesama
76
variabel sama dengan nol Ghozali, 2013:105. Hasil uji multikolonieritas menunjukkan bahwa seluruh variabel independen
memiliki nilai Tolerance Value TV lebih kecil dari 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor VIF
lebih besar dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan linier diantara variabel-variabel bebas
dalam model regresi tidak mengandung multikoliniearitas Ghozali, 2013:106.
b. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal Ghozali, 2013: 160. Dalam
penelitian ini, uji normalitas menggunakan analisis grafik. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan
melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun, demikan
hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah
dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan
membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual
normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2013:160-161.
77
Menurut Imam Ghozali 2013:163 pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu
diagonal grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan:
1 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2 Jika data menyebar dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas Ghozali,
2013:139. Salah satu cara untuk melihat adanya problem heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik Plot antara nilai
prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
78
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot anatara SRESID dan ZPRED. Cara menganalisisnya sebagai berikut :
1 Jika terdapat pola tertentu yang teratur seperti bergelombang,
melebar, kemudian menyempit. Jika terjadi, indikasinya terdapat heterokedastisitas.
2 Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas,serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, indikasinya tidak terjadi heterokedastisitas.
4. Uji Hipotesis