78
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot anatara SRESID dan ZPRED. Cara menganalisisnya sebagai berikut :
1 Jika terdapat pola tertentu yang teratur seperti bergelombang,
melebar, kemudian menyempit. Jika terjadi, indikasinya terdapat heterokedastisitas.
2 Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas,serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, indikasinya tidak terjadi heterokedastisitas.
4. Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah yang akan diuji kebenarannya melalui analisis data yang relevan dan
kebenarannya akan diketahui setelah penelitian. Dalam uji regresi berganda tidak hanya melakukan analisis terhadap nilai koefisien untuk
msing-masing variabel independen, tetapi juga analisis terhadap nilai koefisien determinasi R
2
, uji signifikan simultan uji F, dan uji signifikan parameter parsial uji t.
a. Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
79
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2013:97.
b. Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F Menurut Imam Ghozali 2013:98 Uji F adalah alat untuk menguji
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependenterikat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
1 Jika nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5, dengan kata lain kita menerima
hipotesis secara serentak dan signifikan Ghozali, 2013:98. c. Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial mempengaruhi variabel terikat dengan asumsi variabel
independen lainnya konstan. Uji t tersebut dapat dilihat dari besarnya p value
dibandingkan dengan taraf signifikansi α =5. Uji signifikan parameter individual uji t dimaksudkan untuk mengetahui apakah
secara individu variabel independen mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel
lainnya konstan. Uji t dapat dilihat apabila p value 0,05, maka Ha diterima dan jika p value 0,05, maka Ha ditolak Ghozali,
2013:98.
80
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap auditor internal yang bekerja di Inspektorat Jenderal di beberapa Kementerian Republik Indonesia, yaitu
Kementerian Ketenagakerjaan,
Kementerian Komunikasi
dan Informatika,
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian,
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kementerian Sosial, Kementerian Agama.
Alasan peneliti menjadikan auditor internal atau yang biasa dikenal dengan Aparat Pengawas Intern Pemerintah APIP sebagai objek
penelitian karena APIP mempunyai fungsi sebagai pengawas penyelenggaraan kegiatan pemerintah dan memiliki tugas dalam
melakukan kegiatan audit, reviu, monitoring, evaluasi dan pengawasan lainnya. Peran APIP sangat dibutuhkan untuk mendorong terwujudnya
clean government serta menjamin penyelenggaraan pemerintah bersih dan
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.