Hasil Uji Koefisien Determinasi Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Hasil Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik t

98 yaitu tekanan ketaatan, akuntabilitas, independensi dan supervisi audit.

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi untuk variabeal tekanan ketaatan, akuntabilitas, independensi, supervisi audit dan kualitas audit internal Ghozali, 2013:97. Tabel 4. 17 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.17 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,318. Hal ini menandakan, bahwa variabel tekanan ketaatan, akuntabilitas, independensi dan supervisi audit hanya bisa menjelaskan 31,8 variabel kualitas audit internal. Sedangkan sisanya sebesar 0,682 atau 68,2 dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar dari model penelitian ini seperti, Keahlian, Kecermatan Profesional, Kepatuhan terhadap kode etik, Integritas, Kerahasiaan, Obyektivitas dan Kompetensi. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,585 a ,342 ,318 3,006 a. Predictors: Constant, Supervisi Audit, Tekanan Ketaatan, Independensi, Akuntabilitas 99

b. Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F

Tabel 4. 18 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1, X2, X3 dan X4 Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.18 di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 13,976 dengan tingkat signifikansi 0,000. Tingkat probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi tekanan ketaatan, akuntabilitas, independensi dan supervisi audit secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas audit internal.

c. Hasil Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik t

Uji t atau test of significance digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen bersifat menentukan significant atau tidak, dengan kriteria berdasarkan nilai signifikansi 0,05 maka variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dan sebaliknya, jika nilai signifikansinya 0,05, maka variabel independen tidak mempunyai ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 503,574 4 125,894 13,933 ,000 b Residual 966,845 107 9,036 Total 1470,420 111 a. Dependent Variable: Kualitas Audit Internal b. Predictors: Constant, Supervisi Audit, Tekanan Ketaatan, Independensi, Akuntabilitas 100 pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Ghozali, 2013:98. Tabel 4. 19 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1, X2, X3, dan X4 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta Constant 12,801 3,979 3,217 ,002 Tekanan Ketaatan -,018 ,092 -,016 -,192 ,848 Akuntabilitas ,382 ,120 ,292 3,184 ,002 Independensi ,307 ,092 ,279 3,358 ,001 Supervisi Audit ,187 ,068 ,240 2,749 ,007 a. Dependent Variable: Kualitas Audit Internal Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Hipotesis 1 : Tekanan ketaatan terhadap kualitas audit internal Hasil uji hipotesis variabel tekanan ketaatan memiliki tingkat signifikan sebesar 0,848 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H 1 ditolak yang berarti tekanan ketaatan tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas audit internal. Akan tetapi variabel tekanan ketaatan memiliki koefisien regresi yang bernilai negatif sebesar -0,018 Hipotesis 2 : Akuntabilitas terhadap kualitas audit internal Hasil uji hipotesis variabel akuntabilitas memiliki tingkatsignifikan sebesar 0,002, hal ini menunjukkan H 2 diterima karena tingkat signifikan yang dimiliki kurang dari 0,05. Sehingga 101 dapat diambil kesimpulan bahwa akuntabilitas memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit internal. Koefisien regresi variabel akuntabilitas bernilai positif sebesar 0,382 yang artinya memiliki hubungan positif antara akuntabilitas dengan kualitas audit internal. Hipotesis 3 : Independensi terhadap kualitas audit internal Hasil uji hipotesis variabel independensi memiliki tingkat signifikan sebesar 0,001, hal ini menunjukkan H 3 diterima karena tingkat signifikan yang dimiliki kurang dari 0,05. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa independensi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit internal. Koefisien regresi independensi bernilai positif sebesar 0,307. Hipotesis 4 : Supervisi audit terhadap kualitas audit internal Hasil uji hipotesis variabel supervisi audit memiliki tingkat signifikan sebesar 0,007, hal ini menunjukkan H 4 diterima karena tingkat signifikan yang dimiliki kurang dari 0,05. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa supervisi audit memiliki pengaruh terhadap kualitas audit internal. Koefisien regresi supervisi audit bernilai positif sebesar 0,187 artinya memiliki hubungan positif antara supervisi audit dengan kualitas audit internal. 102

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda menyimpulkan bahwa tekanan ketaatan, akuntabilitas, independensi dan supervisi audit secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit internal. Secara parsial, variabel akuntabilitas, independensi dan supervisi audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit internal. Sedangkan variabel tekanan ketaatan tidak berpengaruh terhadap kualitas audit internal. 1. Tekanan Ketaatan Terhadap Kualitas Audit Internal Berdasarkan hasil penelitian, secara parsial menunjukkan bahwa tekanan ketaatan tidak berpengaruh terhadap kualitas audit internal. Arah negatif pada koefisien tekanan ketaatan menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan ketaatan, maka semakin rendah kualitas audit yang dihasilkan. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nadirsyah dan Razaq 2013, yang menunjukkan bahwa tekanan pengaruh sosial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor. Tekanan ketaatan obedience pressure dan tekanan kesesuaian conformity pressure merupakan dua tipe dari tekanan pengaruh sosial social influence pressure. Tekanan ketaatan merupakan tekanan yang dihadapi oleh auditor dalam melaksanakan tugasnya. Tekanan yang diterima auditor tersebut bisa dari atasan ataupun klien untuk melakukan tindakan menyimpang dari standar atau etika Faisal:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Independensi, Akuntabilitas dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

3 15 168

PENGARUH PENGALAMAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT INTERNAL PENGARUH PENGALAMAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT INTERNAL INSPEKTORAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 13

KUALITAS AUDIT INTERNAL, PENGALAMAN DAN AKUNTABILITAS PENGARUH PENGALAMAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT INTERNAL INSPEKTORAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 3 36

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, DAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesionalisme, Tekanan Anggaran Waktu, Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris KAP Jateng

0 3 17

PENGARUH AKUNTABILITAS, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Akuntabilitas, Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Auditor KAP di Jawa Tengah).

0 2 13

PENGARUH AKUNTABILITAS, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Akuntabilitas, Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Auditor KAP di Jawa Tengah).

0 3 18

Pengaruh Independensi Auditor Internal terhadap Kualitas Audit.

0 0 25

PENGARUH KEAHLIAN AUDITOR, TEKANAN KETAATAN DAN INDEPENDENSI PADA AUDIT JUDGMENT.

0 0 33

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, SKEPTISISME PROFESIONAL, AKUNTABILITAS, FEE AUDIT DAN OBJEKTIVITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT

0 0 18

Pengaruh Tekanan Ketaatan, Etika, Independensi, Pengetahuan, dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment

1 1 14