Pengumpulan Data The Ecology of Rinjani Morel Mushroom (Morchella aff. deliciosa) in Gunung Rinjani National Park-West Nusa Tenggara

17 GDEM2 S09E116 resolusi spasial 30m. Variabel ketinggian tempat diukur langsung menggunakan dua buah GPS yang sudah dikalibrasi. Pengamatan faktor tanah, variabel pengamatan yang akan diambil adalah sifat fisik, biologi dan kimia. Penentuan sifat-sifat tersebut sebagian dilakukan langsung di lapangan sebagian lagi dilakukan di laboratorium. Sifat-sifat fisik tanah dan substrat yang diamati seperti tekstur, kelas tekstur, stratifikasi lapisan; sifat-sifat kimia tanah yang diamati seperti pH, kelembaban, hara makro dan hara mikro C, N, P, Ca dan ketebalan serasah Bergemann Largent 2000. Data vegetasi meliputi struktur dan komposisi vegetasi tinggi pohon, penutupan tajuk, spesies pohon dominan, basal arealbds, persen penutupan serasah, penutupan tumbuhan bawah termasuk anakan pohon, jumlah tubuh buah M. aff. deliciosa dan tubuh buah jamur spesies lain dengan musim produksi tubuh buah yang sama juga dicatat untuk melihat perbedaan faktor tempat tumbuh Knight et al. 2008, Yang 2004. Data sekunder berupa kondisi curah hujan dan suhu harian dan bulanan dari stasiun pengamatan cuaca terdekat yaitu Pos Pengamatan Curah Hujan Bayan, Lombok Utara dan Stasiun Klimatologi Kediri, Mataram. Data ini digunakan sebagai pembanding analisis.

4.4 Pengumpulan Data

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya Rianto et al. 2011, lokasi M. aff. deliciosa hanya berada pada ketinggian sekitar 1500 m dpl pada pal KM 3,5–4 jalur pendakian Senaru, Resort Senaru. Oleh karena itu pengambilan data dilakukan pada lokasi yang telah teridentifikasi tersebut. Pengambilan data menggunakan metode jalur berpetak dengan penempatan plot secara purposive. Unit contoh berupa plot ukuran 10m x10m ditempatkan pada lokasi habitat morel dan lokasi pembanding. Plot 10m x10m dianggap sebagai petak ukur yang bisa ditempatkan sebagai ukuran maksimum mengingat karakter topografi yang ekstrim, pada beberapa plot mungkin akan terpotong jurang. Setiap plot pengamatan kemudian dipetakan dengan GPS. Pencatatan data komponen ekologi dilakukan pada setiap plot ditemukannya M. aff. deliciosa. Sampel tanah utuh untuk analisis di laboratorium diambil pada 3 tiga plot ditemukannya tubuh 18 buah morel. Sampel tanah utuh diambil pada kedalaman hingga 10cm. Pengambilan data mulai dilakukan ketika pada pengamatan awal telah ditemukan tubuh buah morel. Pada waktu tersebut bisa dikatakan telah masuk musim produksi tubuh buah untuk morel. Pengamatan dilakukan selama seminggu kemudian dilanjutkan lagi seminggu berikutnya untuk mendapatkan fase pertumbuhan yang lengkap tubuh buah morel. Penentuan hari pengamatan dilakukan selama musim tumbuh M. aff. deliciosa bulan April–Juni, Rianto et al. 2011. Sebagai pembanding dilakukan pengamatan faktor-faktor ekologi jamur spesies lain yang ditemukan pada ketinggian yang berbeda, pada lokasi lain yang tidak pernah ditemukan adanya morel Rinjani termasuk pengambilan sampel tanah utuh untuk analisis di laboratorium. Variabel-variabel penduga ditabulasikan seperti pada Tabel 2. Tabel 2 Variabel-variabel faktor ekologi penduga tumbuhnya M. aff. deliciosa No Variabel Ket 1 Morel Jumlah individu, fase tubuh buah 2 Suhu udara Thermohigrometer digital 3 Kelembaban udara Thermohigrometer digital 4 Kelembaban tanah Higrometer analog 5 Ketinggian tempat Altimeter 6 Kelerengan ASTER GDEM2 S09 E116 7 Arah kelerengan aspect ASTER GDEM2 S09 E116 8 Basal arealbds Pita ukur m 2 ha 9 Intensitas cahaya matahari Luxmeter analog 10 pH tanah pH meter tanah analog 11 Tekstur tanah Analisis di lab. tanah 12 Kadar C, N, P, Ca tanah Analisis di lab. tanah 4.5 Analisis Data 4.5.1 Faktor Vegetasi