5
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bioekologi Morel Morchella spp. 2.1.1 Taksonomi
Berdasarkan taksonominya, klasisifikasi genus morel menurut O’Donnell et al.
2011 adalah : Kingdom
: Fungi
Filum :
Ascomycota Subfilum
: Pezizomycotina
Kelas :
Pezizomycetes Ordo
: Pezizales
Famili :
Morchellaceae Genus
: Morchella
Morel di kawasan TNGR merupakan Morchella aff. deliciosa. Penggunaan “aff.” di antara genus dan penunjuk spesies merujuk pada Hall et al. 2003 yang berarti
spesies ini termasuk dalam genus tersebut dan mirip secara morfologi dengan spesies deliciosa. Bukti mikroskopis diperlukan untuk penamaan yang lebih tepat.
2.1.2 Morfologi
M. aff. deliciosa Gambar 2 dalam Rianto et al. 2011 dideskripsikan
sebagai berikut : Tubuh buah khas morel spons bertangkai, tudung berbentuk bulat telur memanjang dan silindris, panjang 5-7 cm, lebar 3-4 cm, permukaannya
berkerut atau beralur yang tak beraturan. Tudung berwarna putih dan cenderung menguning-coklat memudar ketika tuanya. Tudung berongga ketika dibelah,
warna senada tetapi lebih cerah dibandingkan tudung bagian luar. Batang ukuran 1-1,5 x 2-4 cm, membesar di bagian bawah, warna senada dengan tudung,
berongga didalamnya. Klasifikasi morel yang ada di dunia ini terdiri 3 tiga macam berdasarkan
kenampakan warna tudung dan batang yaitu morel hitamblack morel, kuningyellow morel dan putihwhite morel. Morel hitam seperti M. angusticep
6
atau lebih dikenal dengan nama dagang French black morel, M. conica, dan M. elata
. M. esculenta termasuk morel kuning, sedangkan M. deliciosa dan M. crassipes
merupakan contoh morel putih Gambar 3.
Foto :
Rianto 2010
Gambar 2 Tubuh buah M. aff. deliciosa di TNGR.
Foto : mushroomsexpert.com, mykoweb.com, rogersmushroom.com, mushroomobserver.org.
Gambar 3 Anggota Morchellaceae yang ada di dunia.
7
2.1.3 Siklus Hidup Morel
Beberapa spesies morel bersifat saprob dan terbentuknya tubuh buah dapat terjadi tanpa berasosiasi dengan pohon inang. Beberapa diantaranya bersifat
mikoriza, bersimbiosis dengan pohon inang dan pembentukan tubuh buah memerlukan asosiasi dengan pohon inang Masaphy 2011, Pilz et al. 2007.
Morel yang tampak kasat mata merupakan bagian makro dari tubuh morel secara keseluruhan. Struktur tubuh morel paling dasar berupa hifa. Kumpulan
hifa-hifa membentuk miselium di bawah permukaan tanah. Miselium suatu spesies morel saprobik dapat hidup membentang dalam suatu area yang luas
puluhan hektar. Pada suatu keadaan lingkungan yang menguntungkan dan cadangan makanan dalam tubuh miselium cukup, maka miselium akan
membentuk tubuh buah dan tumbuhlah morel yang secara kasat mata terlihat mucul ke atas permukaan tanah Volk 2000, Hall et al. 2003, Pilz et al. 2007.
Siklus hidup morel lebih detail diperlihatkan pada Gambar 4.
Gambar 4 Siklus hidup morel Volk 2000.
8
2.2 Edibilitas dan Kandungan Nutrisi