Tujuan Manfaat Kerangka Pemikiran

2 65.000 kg di Pakistan morel kering diekspor per tahunnya dengan rata-rata harga 50 dollar AS per kg di pengumpul atau 216 dollar AS per kg di tangan eksportir Flores 2006. Sebagai perbandingan harga, di British Coloumbia, Kanada, harga kering morel per kg sebesar 92 dollar AS di tangan pengumpul Flores 2006. Perdagangan jamur di Indonesia dengan komoditas seperti jamur tiram putih Pleurotus ostreatus, jamur tiram merah Pleurotus flabellatus, jamur kuping Auricularia auricula, jamur kuping putih Tremella fusiformis, jamur kancingchampignon Agaricus bisporus maupun jamur merang Volvariella volvacea . Sebagai perbandingan, harga jamur kancing basah per kg ditangan distributor Agromaret.com antara Rp 20.000,00–Rp 25.000,00 atau harga jamur merang antara Rp 15.000,00–Rp 23.000 per kg basah Anonim, 2011. Harga jual morel lebih tinggi, di laman Alibaba.com harga morel basah paling murah sekitar 20-22 dollar per kg atau sekitar Rp 180.000,00–Rp 198.000,00 Anonim, 2012. Akan tetapi, morel merupakan komoditas yang belum lazim dan penelitian tentang morel sendiri di Indonesia belum pernah dilaporkan. Berdasarkan monitoring keanekaragaman makrofungi yang telah dilakukan di kawasan TNGR dari 2007-2010 Rianto et al. 2011 diantara tiga kawasan di TNGR yaitu wilayah Resort Aik Berik, Resort Aikmel dan Resort Senaru, hanya wilayah Resort Senaru sebagai lokasi ditemukannya Morchella aff. deliciosa . Lebih spesifik dijelaskan bahwa lokasi tersebut hanya di sekitar ketinggian 1.500 m dpl dengan spesies pohon dominan penyusun Syzygium spp. M. aff. deliciosa tidak pernah dilaporkan ada pada ketinggian di bawah atau di atas 1.500 m dpl. Untuk kepentingan pengelolaan dan konservasi M. aff. deliciosa , informasi ekologis baik komponen biotik dan abiotik penentu tumbuhnya M. aff. deliciosa di TNGR perlu dilakukan.

1.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah 1. Mendeskripsikan karakteristik habitat M. aff. deliciosa. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor ekologi yang mempengaruhi produksi tubuh buah M. aff. deliciosa. 3. Merumuskan strategi konservasi bagi M. aff. deliciosa. 3

1.3 Manfaat

Memberikan data dan informasi ekologis biotik dan abiotik bagi kepentingan konservasi M. aff. deliciosa di TNGR maupun untuk kepentingan budidayanya. Data dan informasi ini dapat dipakai untuk mengembangkan spesies jamur ini dalam lingkungan terkontrol baik di alam maupun di area budidaya.

1.4 Kerangka Pemikiran

Masyarakat lokal mengapresiasi sumberdaya hutan dari kawasan hutan Gunung Rinjani melalui pengambilan langsung dari kawasan untuk tujuan konsumsi ataupun ekonomi dijual untuk menghasilkan sejumlah uang termasuk jamur-jamur edible. Menurut Rianto et al. 2011 spesies yang diperdagangkan secara lokal melalui pengambilan langsung dari hutan hanya spesies-spesies Termytomyces spp ada 4 spesies. Sedangkan jenis lain seperti jamur tiram putih Pleuretus ostreatus, jamur kuping Auricularia auricula, jamur tiram merah Pleuretus flabellatus, morel M. aff. deliciosa atau jamur kuping putih Tremella fusiformis tidak sepopuler Termytomyces spp di pasar lokal karena faktor produktivitas dan keterjangkauan lokasi. Karakter morel berbeda dengan spesies jamur lain bahkan diantara spesies-spesies morel sendiri Morchella spp dan Helvellaceae spp Pilz et al. 2007, Stott Mohammed 2004. Informasi biologi, sumber hara, siklus hidup dan modus reproduksi morel telah banyak diidentifikasi. Budidaya morel menunjukkan keberhasilan pada morel tertentu sedangkan jenis lain masih misteri. Pendekatan ekologi merupakan salah satu cara mengungkap bagaimana morel tumbuh secara alami. Tumbuhnya tubuh buah morel bergantung pada 3 tiga faktor utama yaitu iklim, tanah dan pohon Volk 2000, Hall et al. 2003, Pilz et al. 2007. Ketiga faktor tersebut secara serentak membentuk faktor tempat tumbuh morel. Faktor- faktor ini akan berbeda pada setiap jenis morel Morchella spp.. Pada beberapa keadaan, tubuh buah morel tumbuh dengan baik dan serentak pada beberapa gangguan hutan seperti pohon tumbang, kebakaran atau gangguan lain. Morel sebelumnya dilaporkan hanya tumbuh di belahan bumi bagian utara yang memiliki iklim sedang dan hutan boreal. Adanya morel pada hutan hujan 4 tropis pegunungan menjadi pertanyaan tersendiri Masaphy 2011, Wurtz et al. 2005. Oleh karena itu penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan data dan informasi komponen-komponen ekologi penentu keberadaan M. aff. deliciosa di TNGR. Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan nantinya didapatkan suatu rumus tentang syarat tumbuh M. aff. deliciosa di alam sehingga nantinya dapat dibuatkan model iklim mikro dalam lingkungan terkontrol baik di alam maupun di laboratorium. Tujuan besar yang akan dicapai dalam proses ini adalah aplikasi budidaya bagi masyarakat lokal selain tujuan konservasi M. aff. deliciosa. Tahapan penelitian dalam batasan kerangka pikiran di atas disajikan dalam Gambar 1. Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian. 5 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Morel Morchella spp. 2.1.1 Taksonomi