Iklim The Ecology of Rinjani Morel Mushroom (Morchella aff. deliciosa) in Gunung Rinjani National Park-West Nusa Tenggara

 p   p 20 Menghitung nilai t : Menghitung derajat bebas : Hipotesis : H : tidak terdapat perbedaan Indeks Shannon-Wiener antara lokasi morel dan bukan morel H 1 : terdapat perbedaan Indeks Shannon-Wiener antara lokasi morel dan bukan morel Kriteria uji : H diterima jika t hitung t tabel H ditolak jika t hitung t tabel Tingkat kesamaan komunitas antara lokasi ditemukan morel dengan lokasi pembanding dihitung dengan menggunakan indeks Morisita-Horn MI. Nilai indeks Morisita-Horn berkisar antara 0–100, semakin besar nilai semakin besar tingkat kesamaan komunitas antara kedua lokasi. Rumus untuk menghitung indeks kesamaan Morisita-Horn sebagai berikut : MI jk  2  p ij . p ik 2 ij 2 ik x 100 Keterangan : MI jk = persen komunitas antara habitat j dengan habitat k p ij = proporsi individu jenis i pada habitat j p ik = proporsi individu jenis i pada habitat k

4.5.2 Analisis Korelasi

Variabel lingkungan di habitat alam dapat berdiri sendiri atau serentak dalam mempengarusi keberadaan suatu spesies. Faktor-faktor lingkungan dapat 21 serta merta berdiri sendiri mempengaruhi keberadaan morel atau secara simultan membentuk karakteristik habitat yang membedakan dengan lokasi lain Odum 1993. Untuk mengetahui hubungan antara jumlah tubuh buah morel yang tumbuh dengan faktor-faktor lingkungan digunakan analisis korelasi Pearson Santoso 2012. Dengan korelasi Pearson dapat diketahui apakah terdapat hubungan yang nyata antara variabel jumlah tubuh buah morel yang tumbuh dengan variabel lingkungan terukur, bagaimana arah hubungan dan seberapa kuat hubungan. Hubungan yang nyata antara variabel jumlah tubuh buah morel yang tumbuh dengan variabel lingkungan terukur dapat diketahui dari nilai signifikansi hasil uji dibandingkan dengan tingkat kepercayaan yang dipergunakan 0,05. Arah hubungan dapat diketahui dari nilai – negatif yang berarti berlawanan arah dan + positif yang berarti searah. Kekuatan korelasi dapat diketahui berdasarkan besarnya nilai. Nilai 0–0,5 berarti korelasi lemah, di atas nilai 0,5 sampai 1 korelasi kuat.

4.5.3 Analisis Faktor Dominan Komponen Ekologi

Uji beda t dua sampel independen dilakukan untuk menguji rata-rata dari dua grup variabel-variabel ekologi lokasi morel dan lokasi yang tidak ditemukan morel. Hipotesis : H : Varian variabel ekologi lokasi morel dan lokasi yang tidak ditemukan morel identik H 1 : terdapat perbedaan varian dari variabel ekologi lokasi morel dan lokasi yang tidak ditemukan morel Kriteria uji : H diterima jika nilai p taraf nyata 0,05 H ditolak jika nilai p taraf Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor ekologi terukur terhadap keberadaan dan jumlah individu morel Rinjani. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor ekologi terhadap jumlah individu morel.