23
x
5
= kelerengan, x
6
= arah kelerengan aspect, x
7
= basal arealbds, x
8
= intensitas cahaya matahari, x
9
= pH tanah. Pengaruh variabel-variabel lingkungan terukur terhadap jumlah individu
morel yang ditemukan dapat diketahui dari nilai F hasil Anova. Hipotesis yang dipergunakan untuk nilai F tersebut adalah :
H :
b
1
=b
2
=b
n
=0 semua variabel lingkungan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
H
1
: bn
≠0 setidaknya ada satu variabel lingkungan berpengaruh terhadap variabel jumlah individu morel yang ditemukan
Kriteria uji : H
diterima jika F
hitung
≤ F
tabel
atau nilai p taraf nyata 0,05 H
ditolak jika F
hitung
F
tabel
atau nilai p ≤ taraf nyata.
Minimum- Minimum-
Arah LerengAspect 124,81+123,62
4,00-360,00 69,61+117,28
0,00-340,50 25
V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kondisi Fisik Tempat Tumbuh Morel Rinjani
Ekosistem hutan di wilayah Senaru merupakan bagian dari ekosistem hutan hujan pegunungan yang terbentang antara ketinggian 800–2500m dpl.
Vegetasi penyusun ekosistem tersebut bervariasi berdasarkan ketinggian. Pada beberapa ketinggian tertentu jenis-jenis seperti pandan Pandanus tectorius, goak
Ficus spp, bak-bakan Engelhardia spicata, cemara gunung Casuarina jughuhniana
membentuk kelompok vegetasi yang khas. Data hasil pengukuran faktor fisik berdasarkan pengamatan lapangan dari
bulan Maret–April 2012 disajikan dalam Tabel 3, dan hasil uji analisis tanah di Laboratorium Tanah IPB disajikan dalam Tabel 4, data lengkap hasil pengamatan
dan output statistik deskriptifnya disertakan dalam Lampiran 1, Lampiran 2 dan Lampiran 12.
Tabel 3 Variabel fisik pada lokasi ditemukan morel dan lokasi tidak ditemukan morel
Lokasi Morel
Lokasi Pembanding Variabel
X
Maksimum
X
Maksimum Suhu
o
C 18,83+0,27
18,52-19,60 18,59+0,24
18,23-19,40 Kelembaban udara
87,14+1,99 83,00-90,50
89,09+1,66 85,50-92,00
Intensitas cahaya lux 541,43+45,039
490,00-620,00 916,67+32,38
850,00-980,00 Kelembaban tanah
3,46+0,79 1,50-4,50
3,69+0,56 3,00-4,50
skala 1-10 Ketinggian tempat m
1584,64+10,59 1572,00-1609,00 1772,09+53,25 1676,00-1846,00
Kemiringan 28,50+17,06
7,94-54,00 29,53+12,22
8,06-50,32
o
Keterangan :
X =
Rata-rata dan standar deviasi Minimum- Maximum
= Nilai maksimum minimum
Tabel 3 memperlihatkan bahwa variasi suhu udara pada lantai hutan ditemukannya
tubuh buah
morel Rinjani
selama pengamatan
sebesar 18,83+0,27
o
C, sedangkan pada lokasi lain yang bukan merupakan habitat morel sebesar 18,59+0,24
o
C . Suhu udara pada tempat terbuka pada waktu yang sama