8
selaras. Untuk melukis bidang yang luas, maka bentuk gambar yang dibuat juga paling tidak tiga perempat luas kertas, sehingga tidak terkesan tidak
sebanding, lebih tepatnya disebut proporsional. 6. Komposisi adalah prinsip yang mengatur organisasi penempatan unsur
unsur yang digunakan. Bagaimana mengatur agar teratur, serasi, seimbang, menyatu, harmonis. Ada komposisi simetris dan asimetris. Simetris jika
antara belahan kanan dan kirinya sama bentuknya, dan asimetris jika belahan antara kiri dan kanan tidak sama bentuknya.
7. Keseimbangan atau balance menjadi prinsip yang membuat perasaan pengamat merasa tidak terganggu. Jika unsur unsur seni rupa diatur dengan
prinsip keseimbangan yang baik, akan membuat karya seni menjadi lebih menarik.
Jadi jika anda akan menciptakan sebuah karya seni maka aturlah elemen elemen itu berdasarkan prinsip prinsip di atas, pasti karya anda akan
menjadi karya seni yang berkualitas.
D. Cabang-cabang Seni Rupa
Seperti diungkap di depan bahwa karya seni rupa dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan sudut pandangnya. Berdasarkan matranya maka seni rupa
dibagi dua yaitu : karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi. Berdasarkan fungsinya ada seni rupa murni dan seni rupa terapan. Berdasarkan
perwujudannya ada seni rupa statis dan seni rupa dinamis. Karya seni rupa berkembang terus sehingga dasar pembagian bidang inipun dapat berubah sesuai dengan sudut
pandang yang digunakan.
Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang membentuk bidang. Sifat bidang bisa datar cekung
maupun cembung sehingga karya seni rupa dua dimensi hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja, seperti lukisan, lukisan dinding mural, Lukisan di Atap fresco,
relief, grafis, fotografi, reklame 2 dimensi brosur, baliho, spanduk, hiasan dinding,
9
ilustrasi, baliho, mozaik, montage. Bahan yang digunakan antara lain cat minyak, cat air, cat poster, cat semprotpray, akrilik, pensil berwarna, crayon, spidol berwarna, luna,
serta bahan bahan pewarna dari alam. Teknik yang digunakan bisa sapuas kuas, semprotspray, pisau palet, toreh, gores, percik, dan capprinting.
Seni rupa tiga dimensi memiliki tiga ukuran yaitu panjang lebar dan tinggi, sehingga membentuk ruang, mempunyai volume dan massa. Karya 3 dimensi dapat
dilihat dari semua arah pandang, seperti patung, arsitektur, keramik 3 dimensi, logam 3 dimensi, damar kurung, tata ruang interior, tata taman eksterior, arca, monumen,
totem, benda berukirukiran 3 dimensi, desain kemasan, etalage, mobile hiasan gantung yang bergerak karena angin atau mekanik. Bahan yang digunakan
Selanjutnya coba anda mencari contoh yang lain berdasar pembagian bidang yang berbeda. Misalnya pembagian menurut matranya seni rupa murni dan seni rupa
terapan. Seni rupa murni pure art, adalah karya seni rupa yang diciptakan hanya untuk tujuan ekspresi pribadi, tanpa pretensi apapun kecuali kepuasan diri sendiri, seperti
patung, lukisan, grafis. Sedangkan seni rupa terapan applaid art adalah karya seni rupa yang dibuat untuk tujuan fungsional, artinya keberadaannya difungsikan, sehingga pada
setiap karya tersebut melekat fungsi tertentu yang sekaligus memiliki nilai seni, misalnya vas bunga dari keramik, kursi berukirfurniture, kerajinan batik, kerajinan anyaman
bamburotan, tekstil, arsitektur, tata ruang, tata taman, reklame, senjata tradisional seperti rencong dan pedang, dan seni industridesain produk. Karya seni tersebut
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan praktis atau memenuhi kebutuhan sehari-hari Dari perwujudannya ada seni rupa statis dan seni rupa dinamis. Seni rupa statis
adalah seni rupa yang tidak berubah baik wujudnya dan selalu tetap bentuknya seperti lukisan, patung dsb yang dari awal bentukan tidak ada perubahan wujud. Seni rupa yang
dinamis adalah karya seni rupa yang memunculkan pergerakan seperti happening art, optical art, iklan TV, serta iklan pada layar LCD baik dalam ruang maupun di alam
terbuka seperti di jalan raya.
Seni rupa ditinjau berdasarkan masanya ada seni rupa tradisional, modern dan
kontemporer. Seni Rupa Tradisional, adalah seni rupa yang dibuat dengan pola, aturan,
10
atau pakem tertentu sebagai pedoman dalam berkarya seni dan dibuat berulang-ulang tanpa merubah bentuk aslinya. Aturan-aturan umum terkait dengan penciptaan bentuk,
pola, corak, penggunaan warna, bahan dan ukuran, Aspek-aspek berkarya seni seni rupa tradisional misalnya masih dipertahankan secara turun-temurun, dari generasi ke
generasi sampai sekarang. Sehingga seni rupa bersifat statis, sejak dulu hingga sekarang bentuk dan coraknya tidak mengalami perubahan. Seni Rupa Modern, adalah karya seni
yang ditandai dengan munculnya kreativitas untuk mencitakan hal yang baru yang belum pernah ada sebelumnya. Unsur kebaharuan menjadi sangat penting dan harus
ada untuk memberikan karya seni rupa modern yang mengutamakan aspek kreativitas dalam berkarya sehingga tercipta suatu karya yang baru. Sehingga seni rupa modern
bersifat lebih individualis. Contoh seni rupa modern berupa lukisan, grafis, patung dan kriya. Seni Rupa Kontemporer, adalah karya seni yang pemunculannya dipengaruhi oleh
waktu dimana karya seni tersebut diciptakan. Seni rupa kontemporer bersifat kekinian dan temporer yang diangkat dari seni rupa kontemporer mengenai situasi dan kondisi
saat karya tersebut diciptakan yang biasa untuk ekspresi pribadi seniman dan mengungkapkan daya fantasi, imajinasi, maupun dengan cita-cita harapan yang
dikaitkan mengenai situasi dan kondisi kapan karya tersebut diciptakan.
E. Fungsi Seni Rupa