2
A. Pengertian Teater
Teater adalah salah
satu bentuk kegiatan manusia yang
secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang
diwujudkan dalam suatu karya seni pertunjukan yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan tentang kehidupan manusia.
Teater berasal d ari kata Yu a i, theatro ” bahasa Inggris, Seeing Place dan dalam
ahasa I do esia te pat u tuk e o to da isa diartika tempat atau gedung pertunjukan bangun dkk, 2014: 56. Dengan demikian, dalam rumusan sederhana teater
adalah pertunjukan, misalnya ketoprak, ludruk, wayang, wayang wong, sintren, janger, mamanda, dagelan, sulap, akrobat, dan lain sebagainya. Teater dapat dikatakan sebagai
manifestasi dari aktivitas naluriah, seperti misalnya, anak-anak bermain sebagai ayah dan ibu, bermain perang-perangan, dan lain sebagainya. Selain itu, teater merupakan
manifestasi pembentukan strata sosial kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah ritual. Misalnya, upacara adat maupun upacara kenegaraan, keduanya memiliki unsur-
unsur teatrikal dan bermakna filosofis. Berdasarkan paparan di atas, kemungkinan perluasan definisi teater itu bisa
terjadi. Tetapi batasan tentang teater dapat dilihat dari sudut pandang sebagai berikut: tidak ada teater ta pa aktor, aik erwujud riil a usia aupu o eka, terungkap di
layar maupun pertunjukan langsung yang dihadiri penonton, serta laku di dalamnya erupaka realitas fiktif , Hary awa , 1993 . De ga de ikia teater adalah
pertunjukan lakon yang dimainkan di atas pentas dan disaksikan oleh penonton. Ada istilah yang sama yang sering digunakan juga adalah seni drama. Ke duanya tidak berbeda
dalam penerapannya.
B. Fungsi Seni Teater
1. Teater sebagai Sarana Upacara
Pada awal munculnya, teater hadir sebagai sebuah sarana upacara persembahan kepada dewa Dyonesos dan pada upacara pesta untuk dewa Apollo. Teater yang
mempunyai fungsi untuk kepentingan sebuah upacara tidak membutuhkan penonton karena
penontonnya adalah
bagian dari
peserta upacara
itu sendiri.
Di Indonesia seni teater yang dijadikan sebagai sebuah sarana upacara dikenal dengan suatu istilah teater tradisional.
3
2. Teater sebagai Media Ekspresi
Teater ialah salah satu bentuk seni dengan fokus utama pada laku dan dialog. Berbeda dengan suatu seni teater yang mengedepankan suatu aspek suara dan seni tari
yang menekankan pada keselarasan gerak dan irama. Dalam praktiknya, seniman teater akan mengekspresikan seninya dalam bentuk gerakan tubuh dan ucapan-ucapan.
3. Teater sebagai Media Hiburan
Dalam perannya sebagai sebuah sarana hiburan, sebelum pementasannya sebuah teater itu harus dengan suatu persiapkan dengan usaha yang maksimal. Sehingga
harapannya penonton akan terhibur dengan suatu pertunjukan yang digelar.
4. Teater sebagai Media Pendidikan
Teater ialah sebuah seni kolektif, dalam artian teater tidak dikerjakan secara individual. Melainkan untuk mewujudkannya diperlukan kerja tim yang harmonis. Jika
suatu teater dipentaskan diharapkan dengan sebuah pesan-pesan yang ingin diutarakan penulis dan pemain tersampaikan kepada penonton. Melalui pertunjukan biasanya
manusia akan lebih mudah mengerti nilai baik buruk kehidupan dibandingkan dengan hanya membaca lewat sebuah cerita.
C. Jenis Jenis Teater
1. Teater Boneka
Pertunjukan boneka telah dilakukan sejak Zaman Kuno. Sisa peninggalannya ditemukan di makam-makam India Kuno, Mesir, dan Yunani. Boneka sering dipakai untuk
menceritakan legenda atau kisahkisah religius. Berbagai jenis boneka dimainkan dengan cara yang berbeda. Boneka tangan dipakai di tangan sementara boneka tongkat
digerakkan dengan tongkat yang dipegang dari bawah. Marionette, atau boneka tali, digerakkan dengan cara menggerakkan kayu silang tempat tali boneka diikatkan.
Dalam pertunjukan wayang kulit, wayang dimainkan di belakang layar tipis dan sinar lampu menciptakan bayangan wayang di layar. Penonton wanita duduk di depan
layar, menonton bayangan tersebut. Penonton pria duduk di belakang layar dan menonton wayang secara langsung.
4
2. Drama Teateral