12 Setiap individu memiliki rasa musikalitas, tinggal bagaimana strategi yang
efektif dan efisien yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk mengembangkan potensi musikalitas tersebut. Melalui musik seseorang dapat dapat dilatih berpikir kritis
untuk mengatakan benar atau salah serta baik atau buruk, dapat mengkategorikan dan menerangkan sebab akibat, membuat keterhubungan satu dan lainnya. Sebagai contoh
seorang siswa yang mempelajari musik dapat diarahkan untuk berpikir misalnya, ada berapa alat musik dalam karya ini? apa saja instrumen yang dipergunakan dalam karya
ini? mengapa alat musik tersebut di buat seperti itu? Dan lain sebagainya. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dapat dilakukan dengan
pembelajaran berbasis potensi diri peserta didik dan budaya. Keanekaragaman musik yang meliputi symbol, gaya, tokoh, makna, sejarah, struktur, dapat dipilih menjadi
materi untuk menuju ke arah pembentukan cara berpikir kritis. Bagaimana dengan manfaat pembelajaran seni yang lain, seperti seni rupa, seni tari, seni teater, serta
ketrampilan? Cobalah anda kaji seperti contoh yang diuraikan di depan. Anda akan menemukan efek efek pengiring yang sangat berguna dalam kehidupan manusia,
khususnya peserta didik yang anda hadapi se hari hari .
C. Karakteristik Pembelajaran Seni Budaya di Sekolah
Karakteristik pembelajaran Seni Budaya di sekolah Umum misalnya SMA antara lain dapat dikaji dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 6 ayat 1. Dalam PP tersebut disebutkan bahwa mata pelajaran Kesenian untuk
level “MA diga ti de ga se uta ata pelajara “e i Budaya asuk dala kelo pok ata pelajara estetika. Kurikulum 2013 masih dalam
sebutan yang sama yaitu “e i Budaya . Muatan seni budaya tidak hanya terdapat
dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi
terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya.
13 Sebagai kelompok mata pelajaran estetika, mata pelajaran Seni Budaya
dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan tersebut mencakup
apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis. Pendidikan Seni Budaya diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan,
dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresiberkreasi dan
erapresiasi elalui pe dekata : elajar de ga se i, elajar elalui se i da elajar te ta g se i. Pera ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain.
Mata Pelajaran Seni Budaya memiliki peran potensial yang dapat mendukung dan mewujudkan kepribadian manusia Indonesia seutuhnya. Dikatakan demikian karena
menurut Kamaril 2001 pendidikan seni memiliki sifat multidimensional, multilingual, dan multikultural dalam arti tidak hanya berfungsi menumbuhkembangkan kemampuan
bidang estetika, tetapi juga memiliki andil dalam mengembangkan kemampuan non- seni yaitu di bidang logika dan etika. Sifat multidimensional adalah mengembangkan
kompetensi meliputi: persepsi, pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi, dan produktivitas dalam menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri, dengan cara
memadukan secara harmonis unsur-unsur logika, kinestetik, etika, dan estetika. Sifat multilingual adalah mengembangkan kemampuan mengekspresikan diri dengan
berbagai cara dan media, seperti bahasa rupa, bunyi, gerak dan peran serta perpaduannya. Sementara itu yang dimaksud sifat multikultural mengandung makna
menumbuh kembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap keragaman budaya Nusantara dan mancanegara sebagai wujud pembentukan sikap menghargai,
bertoleransi, demokratis, beradap, serta mampu hidup rukun dalam masyarakat dan budaya majemuk.
Merujuk pandangan Howard Gardner, dapat dikatakan Pendidikan Seni Budaya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan
14 memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang
terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas,
kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional. Dapat dikatakan mata pelajaran Seni Budaya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi siswa secara
harmonis baik logika, rasa estetis, artistik, dan etikanya untuk mencapai multikecerdasan.
Esensi Pendidikan Seni Budaya dalam kurikulum 2006 dan 2013 harusnya merupakan semua aktivitas fisik dan cita rasa keindahan yang tertuang dalam kegiatan
berekspresi, bereksplorasi, berapresiasi, berkreasi, dan menyajikan seni melalui bahasa rupa, bunyi, gerak, dan peran. Masing-masing bidang seni mencakup materi sesuai
bidang seni dan aktivitas tentang gagasan-gagasan seni, keterampilan berkarya, apresiasi, serta menyajikan seni yang memperhatikan konteks sosial budaya
masyarakat. Pendidikan Seni Budaya juga dikatakan memiliki fungsi dan tujuan untuk menumbuhkan sikap toleransi, demokrasi, beradap, dan mampu hidup rukun dalam
masyarakat yang majemuk, mengembangkan kemampuan imajinatif intelektual dan ekspresi melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa, keterampilan, dan kemampuan
menerapkan teknologi dalam berkreasi seni, memamerkan dan mempergelarkannya. Pembelajaran Seni Budaya diupayakan dilaksanakan secara terpadu dan
kolaboratif antar cabang seni sebagai suatu keutuhan pelajaran tersendiri. Pembelajaran Seni Budaya juga bisa dikaitkan dengan pembelajaran bidang studi lain jika
dimungkinkan dan dilaksanakan secara kolaboratif. Pembelajaran Seni Budaya perlu dikaitkan dengan kehidupan masyarakat
Indonesia yang majemuk, dengan latar belakang budaya yang beraneka ragam. Dalam hal ini pembelajaran seni perlu memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia
dan strategi pembelajaran yang dapat mendukung pelestarian budaya tradisi. Pembelajaran Seni Budaya juga perlu mengembangkan kesadaran ekonomi
siswa, mempertimbangkan aspek moral, etika, hukum disamping aspek artistik, estetik dan kreatif. Pembelajaran Pendidikan Seni juga perlu memperkenalkan sejarah kesenian
15 mancanegara terutama berbagai kebudayaan yang memberikan pengaruh terhadap
kesenian Indonesia. Aspek yang juga penting adalah pertimbangan karakteristik peserta didik.
Misalnya siswa SMA termasuk kategori masa remaja pertengahan, yaitu usia 14 tahun sampai dengan 18 tahun. Cobalah anda identifikasi bagaimana karakteristik siswa yang
selama ini anda hadapi. Prinsip penyampaian bahan ajar seni budaya di sekolah umum adalah untuk mengembangkan pembinaan potensi estetik siswa yang menekankan pada
kesesuaiannya dengan hakekat pembelajaran seni, kondisi, dan karakteristik phisik maupun psikhis siswa tersebut, yang berorientasi pada: a pemberian unsur kegiatan
yang bervariasi dan menantang, b memberikan dorongan mencipta atau mengembangkan ide-idegagasan kreatif sesuai kebutuhan dan minat siswa, c memberi
dorongan tumbuh-kembangnya sikap kritis terhadap karya seni dan juga, d memberi kegiatan yang mendorong siswa melakukan aktivitas bereksperimen dan bereksplorasi
dalam berkesenian. Oleh karena itu anda tidak boleh salah misalnya saja anda mengembangkanmemberikan materi yang sebenarnya hanya cocok untuk anak SD,
tetapi anda berikan di sekolah. Hal ini bila terjadi akan merupakan kesalahan yang sangat fatal. Misalnya kesalahan memilih lagu yang tidak cocok dengan usia. Bisa juga
kesalahan memilih bahan, teknik atau peralatan yang sangat membahayakan karena tidak sesuai dengan kondisi yang ada.
Karakteristik bidang studi seni budaya yang paling menonjol adalah bersifat rekreatif. Apabila guru kreatif untuk memanfaatkan karakteristik bidang studi tersebut
maka yang terjadi adalah karakter peserta didik juga akan benar benar mandiri, bertanggung jawab, kreatif, imaginatif, produktif, dan responsif. Cobalah anda
mengkritisi peserta didik yang sedang berkarya sesuai dengan minatnya. Pasti mereka kelihatan asyik, bergembira, menikmati, bahkan sampai lupa waktu ketika berkarya.
Cobalah identifikasi dan analisis kembali keunikan dari karakteristik yang dimiliki oleh masing masing sub bidang studi seni budaya. Lakukan sharing dengan sesama peserta
dengan cara menggali pengalaman ketika anda semua pernah melakukan kegiatan
16 berkarya, apa yang anda rasakan, baik sebelum, selama, maupun setelah selesai
berkarya.
D. Karakteristik dan Potensi Peserta Didik dalam Pembelajaran Seni Budaya.