Pendekatan Pembelajaran Seni Budaya di Sekolah

38 Melalui seni teater, siswa mengembangkan keterampilan fisik, kognitif, dan teknik. Siswa dapat menyusun atau menulis naskah teater ciptaannya sendiri dengan pemahaman tentang kaidah-kaidah, bentuk, gaya dan tradisi. Siswa dapat juga menyutradarai teater orang lain. Dalam berkarya teater siswa dapat bekerja secara kolaboratif maupun secara individual. Dalam kritik seni teater, siswa menerapkan proses analisis kritis yaitu deskripsi, analisis. interpretasi dan evaluasi terhadap karya teater siswa sendiri maupun karya orang lain. Siswa menanggapi karya seni teater dengan mengidentifikasi dan memberikan penilaian tentang sifat-sifat efektivitas dan nilai-nilai pada karya seni teater Secara menyeluruh materi dapat dikembangkan sendiri oleh guru, sehingga materi yang muncul di setiap sekolah akan berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya.

F. Pendekatan Pembelajaran Seni Budaya di Sekolah

Setiap jenjang pendidikan seni diikuti oleh peserta didik dengan karakteristik dan motivasi yang berbeda-beda. Akan tetapi secara umum dapat diungkapkan bahwa pembimbingan di bidang seni sangat fleksibel sehingga perilaku terhadap peserta didik dengan karateristik dan motivasi belajar yang beragam tersebut dapat dilaksanakan secara individual maupun klasikal. Para ahli humanistic mengkaitkan motivasi para peserta didik dengan keberartian kurikulum itu bagi siswa sendiri. Mereka juga percaya bahwa tiap individu memiliki motivasi yang mendasar dari dalam dirinya, yaitu mendorong ingin tahu Prayitno, 1989. Guru dapat memanfaatkan dorongan yang bersifat alamiah ini dengan cara menyajikan bahan ajar yang cocok dan menarik, sesuai dengan karakteristik siswa mereka serta mengundang rasa ingin tahu. Oleh karena itulah maka bahan ajar ditulis dengan menggunakan strategi yang sama seperti yang digunakan dalam kelas biasa. Degeng, 2001. Disamping karakteristik siswa, karakteristik bahan ajar juga menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan strategi penyampaian pembelajaran. Hal ini 39 disebabkan karena kegiatan inti dalam proses pembelajaran sebenarnya terletak pada strategi penyampaiannya, dengan pengertian tidak meninggalkan arti pentingnya perencanaan dan evaluasi. Berikut ini adalah pendekatan pendekatan yang dapat digunakan sesuai dengan karakteristik bahan ajar seni budaya. 1. Pendekatan Bahan Pembelajaran Pengenalan Seni a Ekspositorik, dimana pengelolaan pesan dilakukan oleh guru, sehingga peserta didik cenderung pasif, sehingga harus digabung dengan strategi lain yang mengaktifkan peserta didik. b Heuristik, dimana pengolahan pesan dilakukan oleh peserta didik, sehingga mereka menjadi aktif. c Induktif dan deduktif, yang dapat diprogram agar peserta menjadi lebih aktif. Proses pengenalan dimulai dari penemuan hal-hal yang khusus menuju yang umum atau sebaliknya dari umum ke khusus. 2. Pendekatan Bahan Pembelajaran Penikmatan Seni Pendekatan yang efektif untuk pembimbing bahan penikmatan seni adalah : a Pendekatan analitik yang terdiri dari pendekatan induktif, interaktif dan deduktif. Pendekatan induktif merupakan kegiatan perorangan dalam menganalisis karya-karya seni yang artistik berdasarkan penalaran yang bergerak dari hal-hal yang khusus menuju ke yang umum. Pendekatan interaktif adalah pendekatan induktif yang dilakukan oleh oleh kelompok dengan cara diskusi. Pendekatan deduktif merupakan kegiatan perorangan dalam menganalisis karya-karya seni yang artistik berdasarkan penalaran yang bergerak dari hal-hal yang prinsip atau umum menuju ke hal-hal yang khusus. Pada pendekatan analisis tersebut di atas, guru perlu membekali peserta didik dengan pengetahuan teoritik yang dapat diberikan sambil melaksanakan bimbingan atau pengarahan. a Pendekatan empatik pengakraban. Berdasarkan teori empati dalam seni, pengamatpenonton dalam hal ini adalah peserta didik, turut berperan 40 dalam adegan yang dilukiskan atau dipentaskan oleh seniman. Seakan-akan dia menjadi pelaku sebenarnya, sehinga perasaannya menjadi terkungkung oleh suasana yang diamati. Siswa sebagai pengamat yang dapat bertindak demikian adalah siswa yang peka sensitive terhadap seni, dan kepekaan ini diperolehnya dari pengalaman mengakrabi seni. Contohnya dalam melihat suatu pameran atau pagelaran, keakraban akan tumbuh dan sensifitas pun sedikit demi sedikit akan berkembang. Guru dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk melihat pertunjukanpameran tanpa memberikan bekal pengetahuan.

3. Pendekatan Bahan Pembelajaran Produksi Seni