Berdiskusi Berbahasa Dan Bersastra Indonesia
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3
172
saran yang dapat diungkapkan dalam diskusi berdasarkan wacana “Industri Pengolahan Udang Hentikan Produksi” di antaranya
berikut ini.
Contoh pertanyaan
1. Dalam hal apakah pemerintah menetapkan kebijakan
larangan impor? 2.
Pernahkah diupayakan solusi alternatif dalam mengatasi kegagalan pembudidayaan?
3. Bagaimana mengatasi para pekerja yang kehilangan
pekerjaannya akibat penghentian industri udang ini?
Contoh gagasan
1. Guna menyikapi adanya para pekerja yang kehilangan
pekerjaannya sebagai dampak penghentian produksi udang, hadirnya sebuah program kegiatan alternatif yang
menghasilkan uang akan sangat membantu mengatasi biaya hidup para pekerja yang kini menganggur. Kegiatan
ini dapat berupa pendirian usaha baru dengan cara bekerja sama dengan pemerintah atau swasta atau pelatihan
keterampilan untuk usaha mandiri.
2. Guna menyiasati kegagalan pembudidayaan serta
ketidakberhasilan dalam penangkapan, perlu penelaahan dan pengkajian secara cermat dan teliti dengan melibatkan
pakar yang membidangi. Apabila perlu, diadakan riset berkaitan dengan persoalan tersebut, guna memperoleh
solusi yang tepat, cepat, dan akurat secara konkret.
Contoh pendapat
1. Menyikapi persoalan sebagaimana terungkap dalam
wacana di atas, saya sangat merasa menyayangkan jika kejadian tersebut akan berlarut dalam jangka waktu yang
lama. Menurut saya, hal tersebut perlu segera diupayakan penanganan yang serius sebelum menimbulkan dampak
yang lebih buruk dan merugikan.
2. Berkaitan dengan permasalahan yang ada, saya berpen-
dapat bahwa penanganan awal yang perlu diupayakan adalah mengondisikan para pekerja agar tidak menganggur,
sehingga mereka tetap mendapatkan pemasukan sebagai biaya hidup. Penanganan selanjutnya adalah upaya
membangkitkan kembali dengan memberikan bantuan kepada pengelola industri tersebut, baik berupa finansial,
perlengkapan, maupun motivasi moral.
Bingkai Bahasa
Berdasarkan bahan dis- kusi tersebut, kita dapat
menemukan penggunaan kata yang berafiks
meN-, seperti membuat, melarang, dan
merosot. Sebagian kata berafiks meN- termasuk
golongan kata kerja. Ada yang termasuk kata kerja
transitif, yaitu kata kerja yang dapat diikuti kata
atau kata-kata sebagai objeknya.
Misalnya: – Pemerintah jangan
hanya melarang impor.
– Hasil produksi lokal yang tanpa kaidah
membuat induk kredil dan prematur.
Selain itu, juga ada kata kerja intransitif, yaitu
kata kerja yang tidak dapat diikuti kata atau
kata-kata sebagai objeknya.
Misalnya: – Daya tahan tubuh
benur merosot.
Pelajaran 8 Perindustrian
173
Contoh saran
1. Sebagai salah satu cara menangani kesenjangan antara
kebijakan pemerintah yang dianggap kurang menguntungkan oleh para pengelola industri, alangkah
baiknya diadakan dialog antara pemerintah dengan pihak pengelola industri untuk mendapatkan titik temu dan solusi.
Tanpa adanya upaya menemukan kedua pihak, akan sangat sulit memecahkan persoalan tersebut. Hal ini disebabkan
persoalan tersebut merupakan persoalan penting dalam lingkup nasional.
2. Pendirian sentra induk serta kelengkapan hal yang
melingkupinya sebaiknya menjadi prioritas yang harus diupayakan, baik oleh pemerintah maupun para pengelola
industri. Hal ini mengingat akar munculnya persoalan tersebut sebagai akibat minimnya bahan baku, dalam hal
ini induk sebagai kunci dalam pembudidayaan udang.
Uji Kemampuan 2
Persiapkan kelompokmu untuk melakukan diskusi dengan bahan teks sebagai berikut
Mewaspadai Deindustrialisasi Jawa Timur
Perekonomian Jawa Timur Jatim ditutup pada akhir tahun 2007 dengan tingkat
pertumbuhan sebesar 6,1 persen. Kinerja ini, di satu sisi, patut disyukuri karena merupakan
peningkatan dari tahun sebelumnya, yang tercatat hanya sebesar 5,72 persen. Di sisi
lain, masih terdapat dua kelemahan mendasar yang saling terkait, yang berpotensi untuk
menggerogoti fondasi pertumbuhan regional di tahun-tahun mendatang.
Kelemahan mendasar pertama adalah masih belum meratanya sebaran dan kualitas
tingkat pertumbuhan yang ada. Hal ini terlihat dari masih tingginya angka kemiskinan
di Jatim. Terdapat sekitar 7,14 juta orang atau 18,93 persen dari total penduduk hidup di
bawah garis kemiskinan pada tahun 2007. Angka ini lebih tinggi dari persentase
penduduk miskin nasional, yang tercatat 16,58 persen. Pada saat yang sama, jumlah
pengangguran di Jatim masih tergolong tinggi. Jumlah tersebut sebesar 1.454 juta
orang atau 7,4 persen dari angkatan kerja pada tahun 2007.
Terkait dengan hal di atas, sekaligus merupakan kelemahan mendasar kedua
adalah makin terdesaknya sektor-sektor perekonomian yang tergolong
tradeables oleh sektor-sektor
nontradeables dalam komposisi PDRB. Sektor-sektor
tradeables terus menurun dari tahun ke tahun, terutama porsi sektor
industri manufaktur. Sementara, porsi sektor- sektor
nontradeables terus meningkat, dimotori oleh sektor perdagangan, hotel
restoran PHR. Kondisi ini sesungguhnya sudah terjadi semenjak tiga tahun terakhir.
Bagi mereka yang mengamati secara cermat perkembangan ekonomi di Jatim,
makin besarnya peran sektor perdagangan dan makin mengkerutnya peran sektor
manufaktur bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Banyak
aktivitas ekonomi yang sepertinya adalah kegiatan industri sesungguhnya telah berubah
menjadi sekadar aktivitas perdagangan. Hal ini terjadi di banyak tempat yang dahulunya
merupakan sentra-sentra industri Jatim.
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3
174
Salah satu contoh adalah di sentra industri Tanggulangin. Sentra industri ini
dahulunya merupakan salah satu sentra industri kulit dan tekstil terkemuka, baik di
Jatim maupun nasional. Banyak aktivitas ekonomi di Tanggulangin saat ini
sesungguhnya hanya sekadar kegiatan jual beli semata. Seperti mengimpor pakaian dan
produk tekstil lainnya, baik dari luar negeri atau luar provinsi, untuk kemudian mengganti
labelnya untuk dijual kembali. Dengan demikian, yang tercipta bukan nilai tambah
proses industri, tetapi nilai tambah perdagangan belaka.
Begitu juga saat ini, banyak investasi ke Jatim, lebih tertarik untuk masuk dan
berkecimpung di sektor-sektor di luar manufaktur seperti jasa, perdagangan, atau
properti. Hal ini dapat disimak, misalnya dari maraknya aktivitas pendirian
hypermarket atau perumahan-perumahan mewah baru.
Pergeseran ini tentu bukan tanpa alasan. Jumlah penduduk yang besar dengan tingkat
konsumsi yang terus meningkat menjadikan Jatim sebagai pasar yang menarik bagi
aktivitas perdagangan dan properti.
Pergeseran aktivitas perekonomian di atas tentu merupakan suatu hal yang sangat
mengkhawatirkan. Ekonomi yang berbasis industri biasanya lebih berdaya tahan
ketimbang ekonomi yang berbasis perdagangan. Terlebih lagi jika yang
diperdagangkan adalah barang-barang konsumsi. Sektor industri juga menghasilkan
nilai tambah lebih yang berkontribusi tinggi terhadap pembentukan pendapatan regional
ketimbang sektor perdagangan.
Demikian pula, sektor industri adalah salah satu sektor-di samping sektor pertanian-
yang banyak menyerap tenaga kerja ketimbang sektor perdagangan. Di negara berkembang
mana pun, pelemahan sektor industri akan selalu diiringi rendahnya tingkat penyerapan
tenaga kerja dari pertumbuhan. Dewasa ini, setiap satu persen pertumbuhan ekonomi
hanya mampu menciptakan kurang dari 100 ribu lapangan kerja.
Dengan kondisi ini perlu diambil satu kebijakan radikal untuk mengevaluasi,
memperkuat, dan memberi arah pada perkembangan industri manufaktur Jatim ke
depan. Langkah pertama adalah perlunya keseragaman kesadaran di kalangan pengambil
kebijakan akan mendesaknya persoalan ini.
Langkah selanjutnya adalah mengupaya- kan terus-menerus perbaikan iklim inventaris
pada sektor manufaktur. Terakhir, pemda dan dinas terkait perlu
mendesain ulang satu strategi kebijakan industrialisasi. Untuk ke depan, sebuah
blue print kebijakan perlu sesegera mungkin
dirumuskan untuk dijadikan sebuah panduan kebijakan penguatan kembali manufaktur
Jatim.
Sumber: Jawa Pos, 10 Januari 2008, dengan
pengubahan
Kerjakan sesuai perintah
1. Buatlah kelompok diskusi yang terdiri dari 4-6 orang
2. Masing-masing kelompok membahas teks yang telah
disediakan 3.
Pusatkanlah pembahasan pada pernyataan-pernyataan berikut
a. Pokok permasalahan yang terdapat di dalam teks di atas.
– blue print bluw print
= tertulis. –
hypermarket hai’per’m rkit = pasar besar.
– nontradeables nan treid’eib ls
= tidak dapat diperdagangkan. –
tradeables treid’eib ls = dapat diperdagangkan.
Pelajaran 8 Perindustrian
175
b. Gagasan-gagasan yang terdapat di dalam teks tersebut. c. Tanggapan yang dapat kamu kemukakan terkait dengan
isi teks tersebut. Kini, presentasikan hasil kerja tiap kelompok di depan kelas
dengan memperlihatkan contoh-contoh dari teks apabila diperlukan. Masing-masing kelompok memiliki waktu 10 menit untuk presentasi
dan usahakan agar setiap anggota kelompok terlibat aktif dalam presentasi. Setelah presentasi berakhir, mintalah masukan dari
teman atau gurumu terkait dengan penampilan kelompokmu.