Pelajaran 7 Kesehatan
143
Selamat pagi, salam sejahtera, Hadirin yang saya hormati,
Selamat berjumpa kembali dalam pro- gram kesehatan.
Hadirin yang berbahagia, kali ini akan membahas mengenai penyakit kulit.
Menurut data dari berbagai rumah sakit pendidikan di Indonesia, penyakit kulit yang
paling banyak menyerang adalah eksim alias dermatitis.
Eksim itu jenisnya banyak dan dibagi atas berbagai macam, mulai dari eksim alergi,
eksim bawaan, eksim akibat stres, atau eksim karena kontak dengan bahan iritan.
Setelah eksim, penyakit kedua adalah penyakit-penyakit infeksi. Bicara soal infeksi
jamur, kita mengenal panu dan kurap. Penyakit jamur kurap itu sebetulnya tidak
berbahaya. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya jamur itu sendiri tidak berbahaya.
Sifatnya oportunis. Jika kondisi memungkin- kan, kurap menyerang. Kurap tidak 100
jahat atau patogen. Hanya karena ia biasa terdapat di “daerah-daerah rawan” seperti di
sekitar paha, pasien suka malu pergi ke dokter. Sering kali mereka datang setelah kurap lama
menetap dan tidak sembuh-sembuh akibat tidak tepatnya pemberian obat. Dokter pun
kadang sudah sulit mendiagnosisnya, karena kurap sudah berubah rupa seperti penyakit
kulit yang lain.
Hadirin yang berbahagia, Kondisi yang memungkinkan timbulnya
kurap yang pertama adalah kelembapan. In- donesia merupakan daerah tropis, jadi pasti
lembap. Penyebab kedua adalah kondisi kulit yang tidak menguntungkan, yakni pada tem-
pat yang suhunya lebih tinggi dari sekitarnya, kemudian ada friksi gesekan-gesekan.
Penyebab yang kedua ini sebetulnya sering diakibatkan gaya hidup orang tersebut,
misalnya suka memakai baju yang ketat, pakaian dalam ketat supaya perutnya tampak
langsing, atau pakaian yang tidak menyerap keringat.
Penularan kurap sendiri dapat terjadi dari binatang, karena jamur kurap dapat
menyerang binatang-binatang berbulu, dari mulai kucing, anjing, dan tikus. Meskipun
kita tidak punya peliharaan kucing atau anjing, apabila tikus yang ada di atap rumah
terkena jamur, lalu di malam hari tikus turun, maka bulu yang rontok mengenai anak-anak,
atau siapa pun, tikus pun menjadi penyebar.
Hadirin yang saya hormati, Gejala yang dirasakan pertama kali
apabila terkena kurap adalah rasa gatal. Kadang-kadang gatalnya baru satu bintik saja,
tapi kemudian melebar. Hal yang khas, dan bedanya dengan eksim, adalah batasnya yang
tegas. Bagian tengahnya lama-lama kelihatannya seperti ada yang menyembul,
tapi masih terus melebar.
Berkenaan dengan hal di atas, orang- orang yang terkena sering mengganggap ini
hanya sakit gatal. Mereka akan memakai obat sendiri, kadang-kadang mengulang saja obat
dari dokter yang dulu pernah dipakainya. Padahal obat itu bukan untuk jamur. Dengan
pengobatan yang tidak benar, gambarannya berubah, mirip seperti eksim. Apabila dia
datang ke dokter, dokter pun tidak dapat membedakan lagi apakah itu eksim atau
bukan. Jadi, terus diberikan obat-obatan eksim yang sifatnya berlawanan.
Pasien diharapkan tidak mengutak-utik. Jadi bintik gatalnya dalam kondisi apa adanya,
agar dokter tahu pasti jenis penyakitnya. Selanjutnya, pasien diminta membantu
agar penyakitnya lebih cepat sembuh, misalnya dengan menghindari faktor
predisposisi, seperti menghindari panas, kelembapan, gesekan, atau keringat
berlebihan.
Setelah itu, penderita diminta menghilangkan sumber penularan berikutnya,
karena jika tidak, penyakit dapat kambuh lagi. Misalnya, bekas celana jeans, yang masih
mengandung repihan kulit, dapat menulari orang lain atau kembali menulari dirinya
setelah ia sembuh, jika tidak dicuci dengan bahan-bahan pemati jamur, lalu dijemur dan
disetrika.
Jika pakaian tidak disetrika, tapi disimpan di lemari, apabila dipakai lagi dapat
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3
144
membuat pasien terkena lagi. Hal ini karena sporanya masih bertahan meskipun sudah
sebulan berlalu. Spora sangat kuat dan dapat bertahan hidup dalam waktu yang panjang.
Dapat juga digunakan sabun-sabun antiseptik atau yang mengandung sulfur saat
kulit terkena gangguan jamur. Namun, jangan sampai menimbulkan iritasi. Jadi, dalam
memilih sabun harus dilihat dulu kelainannya apa. Apabila akibat jamur saja,
maka boleh memakai sabun sulfur. Namun, pada kondisi kulit tertentu yang kering,
semisal eksim bawaan seperti pada anak-anak kering pada lipatan lengan, putih-putih pada
pipi, dan sebagainya sebaiknya jangan, karena hal itu dapat membuat lebih gatal.
Sebaiknya gunakan sabun yang ringan, yaitu yang netral.
Hadirin yang berbahagia, sebagai penutup, saya mengajurkan segeralah pergi
ke dokter apabila timbul gejala gatal-gatal. Terima kasih atas perhatiannya, semoga
bermanfaat bagi semuanya. Selamat pagi.
Sumber: Kompas, 19 Februari 2004, dengan
pengubahan
Selesaikan soal-soal berikut dengan cermat di buku tugasmu
1. Catatlah hal-hal penting dari ceramah yang disampaikan oleh
temanmu 2.
Buatlah catatan ringkas mengenai isi ceramah yang kamu dengar dengan bahasa sendiri
3. Apakah metode ceramah yang digunakan temanmu?
4. Apakah kamu dapat menangkap isi ceramah tersebut dengan
jelas? 5.
Berikanlah komentar terhadap isi dan cara penyampaian pidato oleh temanmu
B. Membahas Pementasan Drama berda- sarkan Naskah yang Ditulis Siswa
Ciri khas sebuah karya drama adalah adanya tokoh, dialog, dan konflik. Konflik ini dapat diakhiri dengan satu keputusan final
atau mengambang, sangat bergantung pada interprestasi pandangan seorang sutradara.
Sebuah naskah drama akan menjadi sempurna apabila dipentaskan. Pementasan sebuah drama harus baik dan tepat, baik
dari segi pemeranan maupun segi pementasan. Segi pemeranan meliputi ekspresi, intonasi, dan lafal dari para tokoh yang
memerankan. Adapun dari segi pementasan meliputi tata panggung, tata rias make up, properti, dan tata cahaya.
Agar kita makin memahami mengenai hakikat sebuah drama, marilah kita menyaksikan pementasan drama “Malam Jahanam”
yang akan diperankan oleh teman-teman kalian.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian adalah dapat memba-
has pementasan drama yang ditulis
siswa melalui kegiatan diskusi.
Sumber: Dok. Penerbit
Pelajaran 7 Kesehatan
145 Malam Jahanam
Paijah masuk. Tinggal Soleman yang jadi gelisah lalu mencoba merokok. Tetapi baru
dua isapan, rokok itu lalu dipadamkannya. Tangannya mempermainkan senter karena
merasa bertambah gelisah. Lantas ia pergi menuju kejauhan, seraya kakinya menendang
butir-butir kerikil yang bertebaran, kemudian kembali lagi ke tempatnya semula. Paijah
keluar sebentar, tapi masuk lagi, sebab dari jauh suara tawa Utai sayup-sayup sudah
didengarnya. Tak lama kemudian, Mat Kontan dan Utai tiba di halaman. Utai
tertawa-tawa.
MAT KONTAN Diam Orang kesusahan malah ketawa,
Lu Tiba-tiba matanya melihat Soleman. SOLEMAN
Dari mana? MAT KONTAN
mendekati, ingin mengabarkan berita sedih itu. Setelah duduk dan mengeluh sambil
menepuk-tepukan perutnya, perlahan ia mulai
Man ..., burungku beo yang kubeli sejuta itu, mati.
Si Utai yang jadi malas lalu melihat sesuatu terbang. Diburunya serangga terbang
itu. Ia mencoba menangkap tetapi tidak berhasil.
SOLEMAN Sebaiknya jangan pikirkan yang sudah
mati itu. MAT KONTAN
Apa? Jangan dipikir? Apa kaukira saya ini gila, ha?
SOLEMAN Siapa tau, Tan, nanti ada saja rejeki
numpuk, kaubeli yang lebih mahal. MAT KONTAN
Apa kaukira beo semacam itu ada tandingannya di pojok dunia ini? Dua tahun
saya memeliharanya Sekarang barangkali lebih tinggi daripada harga mobil Dokter Ajat
yang mungil itu. SOLEMAN
Kau selamanya selalu merasa yang pa- ling, yang paling, sehingga kau sendiri jadi
pangling MAT KONTAN
Jangan coba-coba hina saya ya kepada
Utai, Hai, berhenti main gila itu Saya bisa tambah gila Hayo berhenti
Utai duduk di ambin rumah Mat Kontan. Sedangkan anak gila itu
menunjuk Utai, dia bisa memikirkan dan merasa sedih atas
kematian beoku. Hai, Utai, kau kan sedih, ya?
UTAI Ya
MAT KONTAN mengambil rokok dan melemparkan
Kau memang jempolan Utai mengambil rokok dan minta api
lalu duduk di tempatnya semula. MAT KONTAN
kepada Soleman Otakmu di mana sekarang. Di mana, ha?
SOLEMAN Saya cuma menganjurkan. Tapi sedih sih
ya ikut sedih MAT KONTAN
Betul? Betul sedih? tertawa senang. Ke
mana kau tadi tidak nongol ketika saya cari agar bisa bersama-sama ke tukang nujum
menarik nafas karena tak dijawab. Saya kira malam ini malam paling jahanam dalam
hidup saya
SOLEMAN Belum tentu.
MAT KONTAN Siapa bilang belum tentu? Tukang nujum
yang biasa meramalkan nasib saya itu mati pula empat hari berselang.
melihat Utai yang mempermainkan rokok di ambin, Hai jangan
dibakar ambin bagus itu Panggil mpok Ijah
Sumber: Malam Jahanam, karya Motinggo Busye,
Pustaka Jaya
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3
146
Setelah menyaksikan pementasan drama tersebut, kalian dapat mengungkapkan identifikasi karakter tokoh-tokoh yang ada
serta deskripsi latar atau setting, seperti contoh berikut. 1.
Dari apa yang saya lihat, karakter “Mat Kontan” adalah pemberang atau pemarah. Selain itu, dilihat dari dialog-
dialog yang diungkapkan, ia juga berwatak mudah tersinggung. Dalam hal ini, situasi diri Mat Kontan tengah
dirundung kesusahan karena kematian burung kesayangannya. Berkaitan dengan pemeranan, dialog dan
perilaku Mat Kontan harus disampaikan secara keras, emosional, kesan jagoan, serta menunjukkan kekecewaan.
Karakter “Soleman” yaitu cenderung penyabar dan berpikir rasional. Selain itu, ia juga berkarakter bijak dalam
memahami sebuah persoalan serta perilaku seseorang. Berkaitan dengan pemeranan, dialog dan perilaku Soleman
menunjukkan sikap datar dan tenang.
Karakter “Utai” dalam kutipan tersebut lebih banyak ditunjukkan berdasarkan petunjuk dalam naskah. Berda-
sarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakter Utai yaitu seperti orang gila. Berkaitan dengan pemeranan,
dalam lakuan dan dialog yang diperankan Utai lebih bersifat semaunya sendiri, cuek, dan asyik dengan dirinya.
Karakter “Paijah” tidak begitu ditampakkan dalam kutipan tersebut. Berkaitan dengan pementasan, hal ini
bergantung pada kreativitas dan kedalaman penggarap dan aktor untuk menciptakan kemenarikan di panggung.
2. Dilihat dari model penataan dan sesuatu yang terlihat pada
latar atau setting tempat adalah di teras dan halaman sebuah rumah. Bentuk dan keadaan rumah menunjukkan
tempat tersebut merupakan rumah yang sederhana, yang di halaman terdapat kerikil-kerikil. Latar waktu dalam
drama tersebut adalah malam hari. Hal ini dapat dilihat pada prolog “Tangannya mempermainkan senter karena
merasa bertambah gelisah”. Adapun latar suasananya adalah tegang.
Berkenaan dengan volume suara, intonasi, dan artikulasi, hal tersebut sangat baik jika dapat menyesuaikan dengan karakter
watak yang telah teridentifikasi. Dalam hal ini, penyesuaian tersebut dapat dilatih dengan olah vokal, pemahaman dan pendalaman
karakter, serta latihan berperan.
Setelah menyimak dan memerhatikan pementasan, kalian dapat berapresiasi dengan cara menilai dan memberikan tanggapan
terhadap pementasan tersebut, misalnya berikut.
Ingin Tahu?
Beberapa sarana drama- tik yang dapat diman-
faatkan oleh penulis dra- ma adalah berikut.
– Monolog adalah sebuah komposisi
yang tertulis dalam naskah drama atau
yang berbentuk lisan yang menyajikan
wacana satu orang pembicara.
– Solilokui hampir mirip dengan monolog
dalam hal tampilnya seorang tokoh atau
pemain. Hanya yang diujarkan tokoh
biasanya panjang dan isinya merupakan
pemikiran subjektif yang ditujukan untuk
menyarankan hal-hal yang akan terjadi.
– Sampingan dalam pementasan meng-
gambarkan adanya ujaran yang ditujukan
kepada para penon- ton. Ujaran tersebut
sengaja agar tidak didengar oleh pemain
lainnya, karena ujaran yang diucapkan ini
biasanya berisi pikir- an tokoh itu sendiri
yang berisi komentar terhadap peristiwa
yang tengah berlangsung.