Mengomentari Pendapat Narasumber da- lam Dialog Interaktif di Radio atau Televisi
Pelajaran 2 Seni dan Budaya
27
Komentar terhadap narasumber dalam dialog interaktif yang dapat kalian ungkapkan berdasarkan dialog di atas adalah berikut.
Pendapat atau pernyataan yang dikemukakan oleh tokoh “Y” dan tokoh “Z” saling mendukung. Keduanya mendukung
adanya pengapresiasian sastra oleh anak didik dan masyarakat. Tokoh “Y” menekankan pada manfaat sastra di mata anak
didik dan masyarakat. Adapun tokoh “Z” menekankan pada pencapaian sastrawan yang berkaitan dengan kemajuan sastra
Indonesia. Jadi, pada prinsipnya tidak terjadi perbedaan pendapat di antara kedua narasumber tersebut. Dalam dialog
tersebut, tokoh “X” memosisikan sebagai seorang penanya atau pewawancara yang sekaligus memandu jalannya dialog
tersebut.
Uji Kemampuan 1
Mintalah beberapa temanmu untuk memerankan narasumber yang memberikan keterangan seputar harta kekayaan negara dari teks
dialog di bawah ini Sementara seorang lagi berperan sebagai mod- erator yang memandu sekaligus memberikan pertanyaan-
pertanyaan kepada narasumber. Simaklah dialog berikut dengan saksama
Harta Kekayaan Negara
Mengapa ribuan naskah kuno bisa tersebar sampai di 30 negara?
Tersebarnya naskah-naskah kuno tersebut tidak hanya terjadi pada naskah Melayu kuno
saja, tetapi juga terjadi pada naskah-naskah kuno maupun artefak-artefak benda kuno
lain dari berbagai suku yang ada di negeri ini, seperti Jawa, Sunda, Batak, Dayak, dan
Bali. Sebagian besar naskah-naskah kuno itu ada di negeri Belanda karena kita pernah
dijajah mereka.
Menurut catatan dari berbagai penelitian yang pernah dilakukan, naskah-naskah kuno
Indonesia yang ada di luar negeri tersebut sebagian besar tersebar di berbagai lembaga
yang ada di negeri Belanda dan Inggris. Sementara menurut catatan ahli pernaskahan
almarhumah Dr. Sri Wulan Rujiati, tersebarnya naskah-naskah Melayu itu
berlangsung dengan dua cara. Pertama dengan jalan damai, yakni berupa pembelian,
penyalinan, dan hadiah. Kedua melalui kekerasan, yakni penjarahan dan penyitaan
pada waktu perang.
Lalu, apakah naskah yang sudah berada di negara lain itu bisa kita minta kembali?
Pada prinsipnya bisa saja hal itu dilakukan, tetapi praktiknya tidak semudah
seperti membalikkan telapak tangan. Ini dikarenakan mereka negara lain yang telah
memiliki naskah-naskah tersebut akan meminta syarat-syarat tertentu yang intinya
sulit untuk dilakukan oleh pemerintah, khususnya lembaga yang bertugas merawat
dan menyimpan naskah kuno. Misalnya, mereka akan meminta jaminan tertulis dari
pemerintah Indonesia bahwa naskah-naskah kuno tersebut mampu dirawat dan tidak
rusak. Padahal, kita ketahui bersama bahwa kondisi iklim negara kita yang tropis dengan
kelembapan yang tinggi merupakan faktor utama yang dapat merusak naskah.
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3
28
Apa saja lembaga yang berada di Indonesia yang berwenang menyimpan dan merawat
naskah? Kendati banyak yang sudah tersebar di
berbagai negara, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia PNRI dan Arsip Nasional
Republik Indonesia ANRI, bukan berarti tidak memiliki naskah-naskah kuno atau
manuskrip tentang bangsa Indonesia. Kedua lembaga ini sudah sejak lama mempunyai
koleksi manuskrip yang cukup lengkap, terutama untuk periode sebelum
kemerdekaan. PNRI dan ANRI adalah dua lembaga yang mempunyai tugas menyimpan
dan menyelamatkan berbagai manuskrip milik bangsa Indonesia.
Umumnya koleksi kedua lembaga tersebut merupakan peninggalan di masa
kolonial Belanda. Koleksi PNRI ini juga berasal dari pindahan koleksi Museum
Nasional pada tahun 1989 dan beberapa hibah dari pemilik naskah seperti Abdurrahman
Wahid, Artati Sudirdjo, A.B. Cohen Stuart, dan lain sebagainya. Selain itu, berbagai
perpustakaan daerah dan perpustakaan keraton juga menyimpan khazanah naskah kuno ini.
Koleksi naskah kuno tertua yang tersimpan di PNRI berasal dari abad berapa?
Koleksi naskah kuno yang dimiliki perpustakaan nasional yang tertua kebanyakan
berasal dari abad XIV dan XV. Salah satunya adalah naskah lontar Arjuna Wiwaha yang
ditemukan di lereng Gunung Merapi- Merbabu di Jawa Tengah. Naskah itu ditulis
dengan menggunakan huruf Merbabu dan menggunakan bahasa Jawa kuno.
Kendala apa yang dihadapi PNRI dalam me- ngelola dan merawat koleksi naskah kuno ini?
Kendala utamanya adalah keterbatasan dana untuk perawatannya. Untuk menyalakan
mesin penyejuk ruangan selama 24 jam terus- menerus yang sangat diperlukan untuk
menjaga kondisi buku atau naskah saja sekarang tidak mampu. Penyejuk ruangan
hanya beroperasi sekitar 12 jam dalam satu hari. Akibatnya, naskah, buku, manuskrip
yang disimpan di situ akan cepat rusak dan tidak dapat bertahan lama. Belum lagi risiko-
risiko lain, seperti hilang atau rusak karena tidak ada dana untuk mereservasi.
Ruangan khusus yang digunakan untuk menyimpan naskah-naskah kuno seharusnya
tetap terjaga kondisinya secara stabil dengan suhu ruangan pada angka 12 derajat Celsius
dan tingkat kelembapan 50 persen.
Lalu bagaimana pendapat Bapak tentang keberadaaan ribuan naskah kuno yang tersebar
di 30 negara? Terseraknya naskah-naskah kuno Indone-
sia di berbagai negara ini di satu sisi memang merisaukan karena seharusnya naskah-naskah
itu ada di tempat asalnya. Namun, di sisi lain bisa juga menguntungkan atau tidak
menjadi persoalan dan bahkan justru meng- untungkan. Karena dengan dibawa ke luar
negeri, naskah-naskah itu terselamatkan, baik oleh situasi Indonesia waktu itu, juga karena
naskah itu sekarang berada di tempat-tempat seperti perpustakaan Leiden di Belanda.
Perpustakaan tersebut dapat menjamin kese- lamatan naskah itu dari kerusakan maupun
kehilangan.
Sumber: Kompas, 1 Juli 2004,
dengan pengubahan
Kerjakanlah soal-soal latihan berikut dengan cermat
1. Apakah tema yang disampaikan dalam dialog yang kamu
simak? 2.
Catatlah hal-hal penting yang terdapat dalam dialog yang kamu simak
3. Catatlah pendapat tiap-tiap narasumber dari dialog yang kamu
simak
Pelajaran 2 Seni dan Budaya
29
4. Apakah kesimpulan isi dialog tersebut?
5. Bagaimana komentarmu tentang berbagai pendapat yang
dikemukakan oleh dua narasumber dalam dialog tersebut?