200
| PTBORNEOLUMBUNGENERGIMETALTbk • Laporan Tahunan 2011
PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL TBK. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 87 Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan secara khusus
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
29. KONTINJENSI lanjutan 29. CONTINGENCIES continued
e. Peraturan Menteri No. 172010 lanjutan
e. Ministerial Regulation
No. 172010
continued Peraturan ini juga mengharuskan perusahaan
pertambangan untuk: • mengutamakan
penggunaan kapal
berbendera Indonesia untuk mengangkut mineralbatubara;
This regulation also requires mining companies to:
• prioritise the use of Indonesian flagged shipsvessels to transport mineralscoal;
• mengutamakan penggunaan perusahaan asuransi
nasional dalam
hal penjualan
dilakukan dengan syarat Cost, Insurance and Freight ”CIF”; dan
• menggunakan surveyor yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan
Panas Bumi. • prioritise the use of a national insurance
company on Cost, Insurance and Freight ”CIF” sales; and
• use surveyors appointed by the Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian
ini, Pemerintah
belum mengeluarkan aturan pelaksanaan lanjutan
untuk menentukan harga patokan coking coal, sehingga harga patokan yang bersangkutan
belum bisa ditetapkan. No further implementing regulations have been
issued to date to produce the benchmark prices for coking coal for the enforcement of this
Ministerial Regulation.
f. Peraturan Menteri No. 342009
f. Ministerial Regulation No. 342009
Pada bulan Desember 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan
Peraturan Menteri
No. 342009
yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk
menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan
domestik “Domestic
Market Obligation”
atau “DMO”.
Sesuai dengan
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 2360K30MEM2010, persentase
batas minimal DMO untuk tahun 2011 adalah 24,17.
In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation
No. 342009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of
their output to domestic customers “Domestic Market Obligation” or “DMO”. According to
Ministerial Decree No. 2360K30MEM2010, the minimum DMO percentage for 2011 was
24.17.
Peraturan Menteri ini menyediakan sistem “cap and trade” dimana perusahaan pertambangan
yang melebihi
kewajiban DMO
dapat menjualmentransfer
kredit DMO
untuk perusahaan pertambangan lain yang tidak
dapat memenuhi komitmen DMO. Mekanisme penetapan harga untuk kredit DMO akan
ditentukan berdasarkan ketentuan komersial. Mekanisme perdagangan kredit DMO telah
diklarifikasi dalam Surat Edaran No. DJMBP 505530DJB2010 tanggal 29 November 2010,
yang mengatur bahwa kredit DMO dapat ditransfer antar perusahaan pertambangan
dengan
persetujuan Direktorat
Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi, termasuk
kredit yang dimiliki oleh pedagang atas nama perusahaan pertambangan.
This regulation provides for a “cap and trade” system whereby mining companies that exceed
their DMO obligations may selltransfer DMO credits to a mining company that is unlikely to
meet
its DMO
commitment. The
pricing mechanism for DMO credits is to be determined
on commercial terms. The mechanism for trading DMO credits has been clarified in
Circular Letter
of DGMCG
No. 505530DJB2010 dated 29 November 2010,
which provides that DMO credits can be transferred between mining companies with the
approval of the Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal, including credits held by
traders on behalf of a mining company.
2011
Annual Report•PTBORNEOLUMBUNGENERGIMETALTbk | 201
PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL TBK. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 88 Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan secara khusus
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
29. KONTINJENSI lanjutan 29. CONTINGENCIES continued