borneo€ar2011 4juni small
developing opportunities,
realizing value
(2)
daftar isi
contents
developing opportunities,
realizing value
1
ikhtisar kinerja 2011
2011 performance highlights
2
tentang perusahaan
about the company
sekilas perusahaan company highlights 4kekuatan utama principal strengths 5
visi & misi perseroan company vision and mission 6
produk-produk kami our products 8
wilayah operasional operational area 12
target pasar target market 14
jejak langkah perusahaan company milestones 16
peristiwa penting 2011 2011 event highlights 18
ikhtisar keuangan financial highlights 20
ikhtisar saham stock highlights 22
tinjauan & analisa industri industry analysis & review 26
laporan dewan komisaris board of commissioners report 30
laporan direksi
board of directors report 40
tinjauan bisnis
business review
48
tinjauan kinerja segmen bisnis business segment performance review 50
sumber daya manusia human resources 58
manajemen risiko risk management 62
tanggung jawab sosial perusahaan
corporate social responsibility
72
laporan tata kelola perusahaan
corporate governance report
78
tinjauan keuangan
financial review
94
pembahasan dan analisa manajemen management discussion and analysis 96
pernyataan tanggung jawab atas laporan tahunan 2011 responsibility for 2011 annual reporting 108
laporan keuangan konsolidasi
consolidated financial report
109
data perusahaan
(3)
Bagi Perseroan, 2011 merupakan tahun realisasi tingkat pertumbuhan
produksi yang signifikan, pencapaian posisi keuangan yang kuat dan
hasil usaha yang meningkat secara signifikan. Pertumbuhan volume
produksi juga dibarengi dengan kenaikan cadangan batubara terbukti.
Pencapaian ini mencerminkan kemampuan Perseroan untuk terus dapat
merealisasikan pertumbuhan produksinya secara berkesinambungan di
masa yang akan datang.
Komitmen dari tim manajemen yang kuat dan pengawasan atas
seluruh proses operasional Perseroan, adalah dua faktor utama yang
memampukan Perseroan hingga saat ini tetap dapat mempertahankan
pencapaian nilai secara berkesinambungan. Bagi tambang yang tergolong
muda, tantangan-tantangan yang ada telah diatasi, baik dalam hal
peningkatan kapasitas produksi, penanganan isu-isu sosial dan lingkungan,
dan penciptaan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan lainnya.
2011 was a year of significant production growth and strong financial
results. Growth in production was complimented by an increase in
proven coal reserves. Our performance points to the potential to
continue production for many years to come.
Strong management and rigorous attention to detail in every aspect of
our operations are just two of the characteristics that have facilitated
our track record in value creation. In this young mine, problems have
been overcome to expand operational capacity, to address community
and environmental issues, and to generate value for all stakeholders.
developing
opportunities,
(4)
developi ng
opportu nities
Borneo has evolved over the last two years to reach
production of just over 3.3 million tons at the end of
2011. As part of its vision to create a high performance
coking coal mine, the Company has expanded its
capacity and developed new sales partners.
In expanding its reserves in 2011 from 69.2 million tons
to 131.8 million tons and making equipment acquisitions,
Borneo continued to demonstrate its ability to move
from opportunity to value realization. Furthermore,
our large investment in new mining assets, provides new
opportunities for further value creation.
penjualan & marjin ebitda
sales & ebitda margin
1.319 2.752
2010
2011
2010
2011
6.0843.157 (dalam miliar Rupiah in billion Rupiah)
• Pertumbuhan Penjualan 87% • Pertumbuhan EBITDA 148% • Marjin EBITDA 2011 52%
volume produksi & penjualan
production & sales volume
1.946.925 1.652.655
2010
2011
2010
2011
3.258.225 3.007.325(dalam ton in ton)
• Pertumbuhan Produksi 67% • Pertumbuhan Volume
Penjualan 82% penjualan bersih net sales
volume penjualan sales volume
EBITDA EBITDA
volume produksi production volume
• Sales Growth 87% • EBITDA Growth 148% • 2011 EBITDA Margin 52%
• Production Growth 67% • Sales Volume Growth 82%
(5)
elopi ng
u nities
Borneo telah berkembang dengan pesat dalam dua
tahun terakhir hingga mampu mencapai produksi
batubara sebesar 3,3 juta ton di akhir 2011. Sebagai
bagian dari visinya untuk menciptakan sebuah
tambang coking coal berkualitas prima, Perseroan
telah meningkatkan kapasitasnya dan membangun
hubungan kemitraan penjualan yang baru.
Selain meningkatkan cadangannya menjadi
131,8 juta ton di 2011 dari 69,2 juta ton di 2010,
dan menambah peralatan pertambangan yang
dibutuhkan, Borneo senantiasa menunjukkan
kemampuannya untuk mengubah peluang menjadi
sebuah nilai. Selanjutnya, investasi yang terus
dilakukan atas alat-alat dan aset pertambangan
menciptakan peluang dan meningkatkan nilai.
(6)
sekilas perusahaan
company highlights
ten
t
ang per
us
a
haan
PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk adalah
satu-satunya produsen batubara premium
hard coking
yang
beroperasi di Indonesia. Borneo terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada Oktober 2010 dengan kode saham
BORN. Total kapitalisasi pasar saham Perseroan di
penghujung tahun 2011 adalah sebesar
Rp14.685 miliar.
Didirikan di tahun 2006 dengan nama
PT Borneo Lumbung Energi, Borneo fokus pada
pengembangan dan ekploitasi sumber daya batubara
serta melakukan proses penambangan secara
independen, dan tidak bergantung pada kontraktor
pihak ketiga, khususnya untuk proses pemindahan
lapisan atas (
overburden removal
) dan pengambilan
batubara. Independensi ini telah menciptakan keahlian,
pengalaman, dan kemampuan dalam pemberdayaan
aset tambang yang belum beroperasi.
Dengan kinerja usaha dan kondisisi keuangan yang
kuat yang telah dicapai dalam waktu yang relatif
singkat, Perseroan mampu untuk melakukan akuisisi
saham di Bumi Plc.
Di akhir 2011, total aset Perseroan berjumlah
Rp15.373 miliar.
PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk is currently the only premium hard coking coal producer based in Indonesia. It was listed on the Indonesia Stock Exchange in October 2010 (stock ticker: BORN). Borneo’s total market capitalization as at end 2011 was Rp14,685 billion.
Established in 2006 under the name PT Borneo Lumbung Energi, Borneo has focused on independently developing and exploiting its coal resources with no reliance on third-party contractors for coal and over-burden removal. In this process Borneo has acquired significant expertise, experience, and capability in developing green-field assets.
Borneo’s strong operating and financial performance allowed it to undertake the acquisition of a significant equity stake in Bumi PLC.
As at end of 2011, Borneo’s total assets were Rp15,373 billion.
(7)
kekuatan utama
principal strengths
a
bo
ut t
he compan
y
BORN memiliki kunci untuk menjadi
perusahaan pertambangan yang sukses
BORN possesses the following key qualities of a
successful mining company
1. Produsen batubara hard coking terdepan di
Indonesia
Leading premium hard coking coal producer in Indonesia
2. Basis pelanggan yang kuat dan beragam
Diversiied base of high quality customers
3. Struktur biaya kompetitif/margin terbaik di kelasnya
Competitive cost structure/best-in-class margins
4. Posisi menguntungkan untuk menarik manfaat dari
industri yang prospektif
Well positioned to capitalize on favorable industry dynamics
5. Manajemen yang berpengalaman dan tata kelola
perusahaan yang baik
Seasoned management and strong corporate governance
6. Kebijakan dan manajemen keuangan yang penuh
kehati-hatian
(8)
visi & misi perseroan
company vision and mission
ten
t
ang per
us
a
haan
SKALA
Menjadikan Borneo sebagai salah satu perusahaan produsen premium hard coking coal (HCC) terbesar di dunia
Kami akan mewujudkan visi ini melalui rencana ekspansi kapasitas produksi hingga 15 juta ton per tahun di tahun 2017
EFISIENSI
Menjadikan Borneo sebagai salah satu produsen HCC Premium dengan biaya produksi terendah di dunia
Secara konsisten terus meningkatkan efisiensi dan meminimalkan limbah dalam seluruh kegiatan produksi. Kami percaya hal ini dapat dicapai dengan (i) mengadopsi praktik-praktik terbaik dalam seluruh kegiatan produksi, (ii) menggunakan teknologi dan sistem yang paling sesuai, dan (iii) inovasi dan perbaikan-perbaikan yang berkesinambungan dalam setiap hal yang kami lakukan. Selain itu, rencana kami untuk menerapkan sistem in-pit crushing and conveying (IPCC) diharapkan dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi proses produksi secara signifikan.
TERPERCAYA
Menjadi salah satu pemasok HPP premium yang terpercaya
Kami berupaya untuk menjadi partner usaha yang terpercaya dan responsif terhadap kebutuhan pelanggannya. Kami berupaya untuk selalu di setiap saat memberikan kualitas yang sesuai spek dan tepat waktu. Target kami adalah menekan keterlambatan pengapalan dan penaltinya semaksimal mungkin.
SCALE
To be one of the world’s largest producers of premium hard coking coal (HCC)
We aim to achieve this via our planned expansion in production to 15 mtpa by 2017.
EFFICIENCY
To be one of the world’s lowest cost producers of premium HCC
Persistently pursue efficiency and minimize waste in all of our activities. We believe this can be accomplished through (i) adopting best-practices in all activities, (ii) utilizing the most suitable technologies and systems, and (iii) continuous innovation and improvement in everything we do. Additionally, our planned implementation of an in-pit crushing and conveying (IPCC) system is expected to significantly reduce costs and improve efficiencies.
RELIABILITY
To be one of the most reliable suppliers of premium HCC
We seek to be a reliable and responsive partner to our customers. We will strive to deliver quality as specified, on time, every time. Our target is to reduce demurrage and other delivery penalties to zero.
(9)
a
bo
ut t
he compan
y
UNGGUL
Tidak berhenti mengejar keunggulan
Kami mengembangkan dan menjaga budaya unggul dimana seluruh karyawan (1) dengan sepenuh hati berupaya untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang dilakukan, (ii) berupaya untuk melakukan hal-hal yang benar, (iii) bekerja sebagai tim,
(iv) menyelesaikan permasalahan dengan rendah hati, (v) memberikan solusi, terutama setiap menemukan kendala, (vi) memimpin dengan keteladanan, (vii) tidak gampang puas.
DAYA TARIK
Menjadi perusahaan tempat bekerja yang paling diidamkan di Indonesia.
Kami akan berupaya untuk menjadi salah satu perusahaan tempat bekerja yang paling diidamkan di Indonesia. Kami akan berupaya memberikan kesempatan bagi karyawan kami untuk mewujudkan aspirasi dan ambisi mereka, memahami dan memenuhi kebutuhan mereka, memberikan kompensasi yang wajar dan sesuai atau lebih baik dibandingkan dengan industrinya.
KESADARAN
Senantiasa sadar akan keselamatan, peduli akan lingkungan, dan memikirkan masyarakat sekitar
Kami akan (i) selalu mengutamakan keselamatan dan menerapkan praktik-praktik terbaik untuk meminimalisir dampak lingkungan dalam kegiatan pertambangan kami, dan (ii) berupaya melaksanakan program CSR yang inovatif dan melibatkan masyarakat sekitar, baik anak-anak, wanita, maupun pria, dengan penekanan pada program pendidikan, pelatihan keahlian, serta program pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup.
EXCELLENCE
To relentlessly pursue excellence
Establish and maintain a culture of excellence where all of our people: (i) are sincere in giving best efforts in every task performed, (ii) strive to do the right thing, (iii) work as a team, (iv) address issues with humility, (v) provide solutions, particularly when identifying problems, (vi) lead by example, (vii) are not complacent.
ATTRACTIVENESS
To be one of the most desired firms to work at in Indonesia
We will endeavor to become one of the best firms to work at in Indonesia. We will seek to provide opportunities to satisfy the aspirations and ambitions of our employees, address their legitimate needs, compensate fairly and provide benefits that match or exceed industry peers.
AWARENESS
To always be safety conscious, environmentally responsible, and mindful of surrounding communities
We will seek to (i) always put safety first and adopt best practices to minimize environmental impact in our mining activities, and (ii) pursue an innovative and vibrant CSR program that will engage the children, women and men in surrounding communities with emphasis on education, skills-training and programs to promote economic independence, and enhance quality of life.
(10)
tuhup hard coking coal
(disadur dari AME Report)
tuhup hard coking coal
(summarized from the AME Report)
ten
t
ang per
us
a
haan
Batubara Tuhup memiliki
swelling property
yang kuat atau
Crucible Swelling Number
(“CSN”) sebesar 9 dan vitrinit yang
tinggi dan cukup jarang ditemui. Karakteristik batubara Tuhup
mencerminkan karakteristik
hard coking coal
premium dan
terus diperdagangkan dengan harga yang hampir menyamai
harga
hard coking coal
Australia.
Tuhup Coal exhibits a strong swelling property or Crucible
Swelling Number (“CSN”) of 9 and high vitrinite content, which
is rare. Tuhup’s properties are reflective of premium hard
coking coal and it consistently achieves a selling price similar
to Australian hard coking coals.
(11)
(disadur dari AME Report)
(summarized from the AME Report)
a
bo
ut t
he compan
y
tuhup hard coking coal tuhup hard coking coal
Coking coal atau metallurgical coal umumnya digunakan untuk menghasilkan arang dan memproduksi Metallurgical coke, yang berfungsi sebagai reduktor dalam pembuatan besi dan baja. Metallurgical coke merupakan bahan baku penting dengan sifat fisik dan kimia yang unik, yang diperlukan dalam proses produksi, terutama sekali dalam produksi pig iron dalam blast furnace (tungku), pencetakan, serta peleburan logam dasar. Keenam jenis coking coal berikut dibedakan berdasarkan karakteristik tertentu seperti kadar abu, zat terbang, kekuatan coke, sulfur, dan fluiditas:
• PremiumHardCokingCoal • StandardHardCokingCoal • Semi-HardCokingCoal; • Semi-SoftCokingCoal;
• Low-VolatilePulverizedCoalInjection(PCI) • HighVolatilePCICoal
Premium hard coking coal sebagian besar terdiri dari hard coking coal dan banyak dipergunakan sebagai campuran dalam produksi besi, yaitu sekitar 15% sampai 40% dari bahan yang digunakan. Coking coal yang lebih rendah peringkatnya seperti semi-hard coking, semi-soft coking, low-volatile PCI and high-volatile PCI dimanfaatkan baik sebagai komponen campuran arang atau diinjeksikan ke dalam blast furnace (tungku) agar menghasilkan karbon yang dibutuhkan dalam proses pembuatan besi.
Semua cadangan batubara BORN adalah batubara bituminous, yang sebagian besarnya adalah premium hard coking coal dan dipasarkan dengan merek Batubara Tuhup. Batubara Tuhup adalah campuran dari batubara dari berbagai lapisan tanah yang ditambang untuk menghasilkan satu spesifikasi produk. Batubara yang diambil dari setiap lapisan diuji oleh Perseroan dengan bantuan konsultan ahli untuk menentukan rasio campuran yang tepat pada saat diproses di Pabrik Pengolahan dan Penanganan Batubara (CHPP) untuk menghasilkan produk Tuhup yang diinginkan.
Coking coal or metallurgical coal is commonly used to produce coke and manufacture metallurgical coke, which acts a reductant in the manufacturing of iron and steel. Metallurgical coke is an essential raw material with unique physical and chemical properties, which supports a variety of essential industrial activities, most importantly the production of pig iron in blast furnaces as well as the casting and smelting of base metals. The following six types of coking coal are distinguished by specific characteristics such as ash content, volatile matter, coke strength, sulphur, and fluidity:
• PremiumHardCokingCoal • StandardHardCokingCoal • Semi-HardCokingCoal; • Semi-SoftCokingCoal;
• Low-VolatilePulverizedCoalInjection(PCI) • HighVolatilePCICoal
Premium hard coking coal comprises a substantial portion of hard coking coal in major steel mill coking coal blends, representing 15% to 40% of the total blend. Lower ranked coking coals such as semi-hard coking, semi-soft coking, low-volatile PCI and high-volatile PCI are utilized as either coking blend components or are injected into blast furnaces to provide the required carbon in the iron-making process.
All of BORN’s coal reserves and resources are bituminous coals, with the majority being premium hard coking coals, marketed as Tuhup Coal. Tuhup Coal is a blend of coal from the seams being mined to produce a single specification product. Coal extracted from each seam is tested by the Company with support from a third party coal specialist to determine the exact ratio of coal from various seams that must be blended at the Coal Handling and Processing Plant (CHPP) to achieve the desired Tuhup product.
(12)
ten
t
ang per
us
a
haan
Tuhup Coal memiliki kadar abu yang relatif rendah yaitu dengan kisaran 7,0%-7,5% “adb” (air dried basis), atau lebih rendah dari rata-rata hard coking coal yang diperdagangkan di pasar internasional. Batubara dengan karakteristik seperti ini biasanya dihargai tinggi (premium) terutama oleh negara-negara yang sadar akan abu seperti Jepang.
Kandungan belerang Tuhup berkisar antara 0,75% (adb), atau hampir mencapai ambang tertinggi dari angka kisaran ideal yaitu antara 0,3%-0,8%.
KandunganVolatileMatterBatubaraTuhupadalah26,5%
(adb), sedikit lebih tinggi dari produk HCC dari Australia yang biasanya mengandung 21%-25% (adb).
Batubara Tuhup memiliki swelling property yang kuat atau Crucible Swelling Number (“CSN”) sebesar 9 dan vitrinit yang tinggi dan cukup jarang ditemui. Karakteristik batubara Tuhup mencerminkan karakteristik premium hard coking coal dan terus diperdagangkan dengan harga yang hampir menyamai harga hard coking coal Australia.
Tuhup Coal has a relatively low ash content in the range of 7.0%-7.5% air dried basis (“adb”), lower than the average of globally exported hard coking coal brands. This characteristic typically attracts a premium price, particularly from ash-conscious countries such as Japan.
Tuhup’s sulphur content, ranges between 0.75% (adb), which is at the higher-end of the ideal range of 0.3%-0.8%.
TheVolatileMattercontentofTuhupCoalis26.5%(adb),
slightly higher than the top Australian HCC brands which typically contain 21%-25% (adb).
Tuhup Coal exhibits a strong swelling property or Crucible Swelling Number (“CSN”) of 9 and high vitrinite, which is rare. Tuhup’s properties are reflective of premium hard coking coal and it consistently achieves a selling price similar to Australian hard coking coals.
tuhup hard coking coal tuhup hard coking coal
(13)
a
bo
ut t
he compan
y
Tingkat fluiditas batubara Tuhup adalah 450ddpm, dan masuk dalam kategori sedang tinggi. Karakteristik unik dari Batubara Tuhup menjadikannya ideal untuk digunakan sebagai ‘batubara campuran’ di pabrik coking. Karena kualitasnya yang baik, batubara Tuhup dapat dicampur dengan berbagai tipe batubara lainnya. Batubara Tuhup semakin dikenal sebagai produk premium yang dapat diandalkan oleh banyak pabrik coking coal premium di dunia, terutama di Asia dan Eropa.
The level of fluidity of Tuhup coal is at 450ddpm, which is considered moderate to high range. The unique characteristics of Tuhup Coal make it ideal for use as a ‘blending coal’ in coking plants. Given its high quality, Tuhup coal is ideally suited to blending with varying qualities of coals. Tuhup Coal is becoming established as a reliable premium product by many of the world’s premium coking coal plants, particularly in Asia and Europe.
ConsolEnergy MoreFavorable LessFavorable 6.6 0.4 18.5 9.0 15,000 15,000 12 50 2 12 1,000 6 25 1 6 0 0 0 0 0 ddpm SourceAME %adb %adb %adb Ash Sulphur VolatileMatter CakingProperties (CrucibleSwelling Numberor“CSN”) Fluidity 11,600 1,100 750 450(+)
350 251 100 18
9.0 9.0 9.0 8.0 8.0 7.5 7.0 6.5 20.7 21.5 23.1 24.3 26.5 26.8 29.9 37.0
0.4 0.4 0.5 0.5 0.7 0.8 1.0
1.7
7.0 7.3 8.5 8.9 9.5 10.0 10.0 10.5
ConsolEnergy ConsolEnergy ConsolEnergy ConsolEnergy Wesfarmers Wesfarmers Wesfarmers Wesfarmers Wesfarmers RioTinto RioTinto RioTinto RioTinto RioTinto BMA BMA BMA BMA BMA Teck Teck Teck Teck Teck CoalofAfrica CoalofAfrica CoalofAfrica CoalofAfrica CoalofAfrica Mechal Mechal Mechal Mechal Mechal Riversdale Riversdale Riversdale Riversdale Riversdale
tuhup hard coking coal tuhup hard coking coal
(14)
wilayah operasional
operational area
ten
t
ang per
us
a
haan
Bentuan
Muara Teweh
Teluk Timbau
Taboneo
Palangkaraya
Pontianak
Balikpapan
Banjarmasin
Muara Tuhup• Memilikiduaareacadangan
hard coking
coal
-BlokKohongdanTelakon,mencakup
areakonsesisebesar21.630hektar.
• BerdasarkanJORC,memilikiCadangan
sebesar131,8jutatondanSumberDaya
sebesar319,8jutaton.
• Setaradengan28,6tahundengan
kapasitasproduksi4,6jutatonpertahun.
• BerdasarkanPKP2Bmemilikiijinproduksi
sampaidengan2039.
(15)
a
bo
ut t
he compan
y
wilayah operasional operational area
• Holdstwocokingcoaldeposits,Kohong
and Telakon blocks, within 21,630
hectares of concession area.
• JORCcompliantReservesand
Resources of 131.8 million tonnes and
319.8 million tonnes, respectively.
• Equivalentto28.6yearsofminingata
rate of 4.6 million tonnes per year.
• CCoWproductionpermitteduntil2039.
JORCCadanganpadaSeptember2011JORCMineableReserveasatSeptember2011
(mt) Terbukti Proved Terkira Probable Total
Kohong 54,2 51,2 105,4 Telakon 11,6 14,7 26,4 Total 65,8 65,9 131,8
JORCSumberDayaJORCResources
(mt) Terukur Measured Terkira Indicated Tereka Inferred Total
Kohong 64,2 69,0 114,0 247,2 Telakon 11,8 27,7 33,1 72,6 Total 76,0 96,7 147,1 319,8
(16)
target pasar
target market
ten
t
ang per
us
a
haan
India
China
Taiwan
Perusahaan-perusahaan
coking coal Australia
Australian coking
coal companies
Indonesia
South
Korea
(17)
a
bo
ut t
he compan
y
target pasar target market
Keuntungan signifikan dari sisi biaya
dan waktu pengiriman kepada konsumen
terkemuka di wilayah Asia Timur dan India
Significant cost and delivery time advantages
to large end users in East Asia and India
Penghasil
Producers
Tujuan
Destination
PerkiraanWaktu Pengiriman(Hari)
Estimated time to destination (Days)
PerkiraanBiayaperTon (US$/t)
Estimated cost per tonne (US$/t)
Japan 7-9 6-9 China 8-10 7-9 Japan 10-13 10-14 China 12-15 11-15 Japan 14-16 12-32 China 15-18 14-28 Japan 27-33 17-25 China 29-35 20-27
(18)
jejak langkah perusahaan
company milestones
ten
t
ang per
us
a
haan
1990
2000
25 Februari February
PT Swabara Guna berubah nama menjadi PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT).
PT Swabara Guna changed its name to PT Asmin Koalindo Tuhup.
1998
April
PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) melaksanakan studi kelayakan di Tuhup.
AKT conducted a feasibility study on Tuhup.
2005
Juni June
Pengesahan dari Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia.
Incorporation approved by Minister of
1993
11 September
PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) didirikan dengan nama PT Swabara Guna.
Incorporation of AKT initially called PT Swabara Guna.
1992
Agustus August
• PendirianPTBorneoMiningServices. Incorporation of PT Borneo Mining Services. • PengesahandariMenteriHukum&HakAsasi
Manusia.
Incorporation approved by Minister of Law and Human Rights.
2006
15 Maret March
Pendirian PT Borneo Lumbung Energi & Metal.
Incorporation of PT Borneo Lumbung Energi & Metal.
April
Pengesahan dari Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia
Incorporation Approved by Minister of Law and Human Rights.
31 Mei May
PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) menandatangani PKP2B generasi ke-3.
AKT signed the 3rd generation CCOW.
1999
27 Oktober October
Borneo menguasai 30% Saham dan memegang penuh kendali manajemen PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT).
Borneo acquired 30% interest and full management control of AKT.
2007
April
PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) mendapatkan sertifikasi JORC yang pertama.
(19)
a
bo
ut t
he compan
y
jejak langkah perusahaan company milestones
2011
Oktober October
PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) memulai produksi percobaan di Blok Kohong.
AKT commenced trial production at Kohong Block
2008
Juni June
Pembaharuan cadangan & sumber daya untuk JORC Standards.
Reserves & resources updated to JORC Standards.
Agustus-November August-November
Borneo melakukan Penawaran Umum Saham Perdana.
Borneo undertakes IPO process.
26 November
PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk secara resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia.
PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk was officially listed on the Indonesia Stock Exchange.
2010
15 September
PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) mendapatkan izin operasi komersial di bawah PKP2B generasi ke-3.
AKT commenced commercial operations under 3rd generation CCOW.
2009
Februari FebruaryPembaharuan cadangan & sumber daya untuk Joint Ore Reserve Committee Standards.
Reserve & resources updated to Joint Ore Reserve Committee Standards.
Maret March
Pengiriman hard coking coal Borneo yang pertama.
Borneo delivered its first hard coking coal shipment.
23 Juli July
Glencore ditunjuk sebagai agen pemasaran.
Glencore appointed as marketing agent.
Oktober October
Pembaharuan cadangan & sumber daya untuk Joint Ore Reserve Committee Standards.
Reserves & resources updated to Joint Ore Reserve Committee Standards.
Desember December
Borneo mengakuisisi 69% kepemilikan saham PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT).
Borneo acquired remaining 69% ownership of AKT shares.
2011
September
Cadangan berdasarkan JORC meningkat menjadi 131,8 juta ton.
Reserves increased to 131.8 million tonnes.
Desember December
• Produksi2011mencapai3,3jutaton.
2011 Production reached 3.3 million tonnes.
• Parapemegangsahamsetujuuntukberinvestasisebesar23,8%
di Bumi Plc.
Shareholders agree to 23.8% investment in Bumi Plc, (acquisition
completed in January 2012)
Borneo Lumbung Energi & Metal (BORNEO) Asmin Koalindo Tuhup (AKT)
(20)
peristiwa penting 2011
2011 event highlights
ten
t
ang P
ers
eroan
Rapat Umum Pemegang
Saham 10 Juni 2011
General
Shareholders Meeting
(21)
peristiwa penting 2011 2011 event highlights
a
bo
ut t
he compan
y
Shareholders Meeting
Penandatanganan Akuisisi Bumi Plc 31 Oktober 2011
Signing of the Acquisition of Bumi Plc October 31, 2011
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 30 Desember 2011
Extraordinary General Shareholders Meeting December 30, 2011
(22)
ikhtisar keuangan
financial highlights
dalam miliar Rupiah kecuali disebutkan lain 2009 2010 2011 exept state otherwise in billion Rupiah
Aset Lancar 287 3.312 8.975 Current Assets
Aset Tidak Lancar 4.056 5.212 6.398 Non Current Assets
Total Aset 4.343 8.524 15.374 Total Assets
Liabilitas Jangka Pendek 1.335 1.319 6.157 Current Liabilities
Pinjaman Berbunga Pihak Ketiga 2.045 286 3.715 Interest Bearing Borrowings from Third Parties
Liabilitas Jangka Panjang 2.957 628 733 Non Current Liabilities
Total Liabilitas 4.292 1.946 6.890 Total Liabilities
Total Ekuitas 51 6.578 8.484 Total Equity
Penjualan Bersih 201 2.752 6.084 Revenues
Laba/(Rugi) Kotor* 92 1.331 3.383 Gross Profit/(Loss)
Laba/(Rugi) Operasi* 49 940 2.533 Operating Profit/(Loss)
EBITDA (2) 78 1.320 3.157 EBITDA (2)
Laba/(Rugi) Bersih (100) 349 1.828 Net Profit/(Loss)
Laba/(Rugi) per Saham Dasar (Rp) (80) 61 103 Profit/(Loss) per Share
Belanja Modal (7) 718 1.047 1.960 Capital Expenditure (7)
Arus Kas Bersih 3 2.079 2.563 Net Cash Flow
Rasio Keuangan Financial Ratios
Marjin Laba Kotor 46% 48% 57% Gross Profit Margin
Marjin Laba Usaha 25% 34% 42% Operating Margin
Marjin EBITDA 39% 48% 52% EBITDA Margin
Marjin Laba Bersih -50% 13% 30% Net Profit Margin
Imbal Hasil Aset (ROA) -2% 4% 12% Return on Assets (ROA)
Imbal Hasil Ekuitas (ROE) -197% 5% 22% Return on Equity (ROE)
Rasio Lancar 22% 251% 145% Current Ratio
Rasio Pinjaman terhadap Aset 47% 3% 24% Debt to Asset Ratio
Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas (8) (9) 1,61x 0,04x 0,06x Debt to Equity Ratio (8) (9)
Informasi Operasional Operational Information
Volume Produksi (ton) (3) 882.039 1.946.925 3.258.225 Production Volumes (tons) (3)
Volume Penjualan (ton) (4) 131.359 1.652.655 3.007.325 Sales Volumes (ton) (4)
Harga Jual Terealisasi (US$/ton) 168 185 230 Realised Average Selling Price (US$/ton)
Biaya Tunai Produksi tidak termasuk
Royalti (US$/ton) (5) 65 55 58
Production Cash Cost before Royalty (US$/ton) (5)
Biaya Tunai tidak termasuk Royalti
dan Komisi Penjualan (US$/ton) 88 69 75
Cash Cost before Royalty and Sales Commission (US$/ton)
Biaya Tunai (US$/ton) (6) 121 104 116 Cash Cost (US$/ton) (6)
ten
t
ang per
us
a
haan
Catatan: (*) Dihitung ulang
(1) Laporan Laba Rugi Konsolidasi 2009 mencakup kinerja AKT hanya untuk 3 bulan terakhir, setelah diperolehnya Ijin Produksi pada akhir bulan September 2009 (“Produksi Komersial”)
(2) EBITDA = Laba operasi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi
(3) 436.040 ton batubara diproduksi selama masa percobaan produksi, sedangkan sisanya 445.999 ton setelah masa Produksi
(4) Penjualan selama masa 3 bulan terakhir, diluar penjualan 9 bulan pertama sebesar 80.144 ton
(5) Biaya tunai produksi dihitung berdasarkan jumlah biaya produksi (tidak termasuk royalti, depresiasi penyusutan dan amortisasi) dibagi dengan volume produksi masing-masing periode
Notes: (*) Reclassified
(1) Consolidated Profit and Loss Statements 2009 comprised of the performance of AKT covering only the last three months, following the receipt of the Production Permit at the end of September 2009 (“Commercial production”)
(2) EBITDA = Operating Profit plus depreciation and amortisation
(3) A total of 436,040 tons of coal were produced during the trial production period, whereas the remaining 445,999 tons were produced after commercial production.
(4) Sales for the last three months, excluding those of the first 9 months which amounted to 80,144 tons
(5) Production cash expense is calculated based on total production expense (excluding royalty, depreciation and amortisation) divided by the production volume of respective periods
(23)
a
bo
ut t
he compan
y
ikhtisar keuangan financial highlights
2009
51
2.045 6.578
286
2010
2011
2009
2010
2011
8.484
543
total ekuitas total equity pinjaman bersih* net debt (dalam miliar Rupiah in billion Rupiah)
• Peningkatan ekuitas 28%
• Increased in total equity by 28%
* Pinjaman bersih disesuaikan dengan fasilitas sewa guna usaha dan tidak termasuk fasilitas pre-shipment.
Net debt adjusted with leasing and excluding pre-shipment facility.
• Pinjaman bersih terhadap ekuitas
yang rendah 0,06x
• Low debt to equity ratio of 0.06x
2009
2009
4.343
201 49
8.524
2.752
940
2010
2010
2011
2011
2009
2010
2011
15.374
6.084
2.533
total aset total assets pendapatan usaha revenues laba operasi operating profit (dalam miliar Rupiah in billion Rupiah)
• Peningkatan total aset 79%
(24)
ikhtisar saham
stock highlights
ten
t
ang per
us
a
haan
Kepemilikan Saham per 31 Desember 2011
Share Ownership as of December 31, 2011
Kepemilikan Pemegang Saham diatas 5% sampai dengan 31 Desember 2011
Share Ownership Above 5% as of December 31, 2011
Kepemilikan Pemegang Saham Terailiasi 31 Desember 2011
Ownership of Ailiated Shareholders as of December 31, 2011
PT Republik Energi & Metal
Masyarakat Public PT Muara Kencana Abadi
25%
73,0013%
26,9986%
0,0001%
Pemegang Saham
Shareholders
Jumlah Lembar Saham
Number of Shares Issued
Persentase Kepemilikan
Percentage of Ownership
Jumlah (nilai penuh)
Amount (full amount) PT Republik Energi & Metal 12.916.127.500 73,0013% 1.291.612.750.000
PT Muara Kencana Abadi 12.500 0,0001% 1.250.000
Masyarakat Public 4.776.860.000 26,9986% 477.686.000.000
17.693.000.000 100% 1.769.300.000.000
Pemegang Saham
Shareholders
Jumlah Lembar Saham
Shares
Persentase Kepemilikan
Percentage of Ownership PT Republik Energi & Metal 12.916.127.500 73,0013%
Scott Andrew Merrillees 1.250.000 0,007%
Pemegang Saham
Shareholder
Jumlah Lembar Saham
Shares
Persentase Kepemilikan
Percentage of Ownership PT Republik Energi & Metal 12.916.127.500 73,0013%
(25)
a bo ut t he compan y ikhtisar saham stock highlights
Ikhtisar IPOIPO Highlights
Tanggal Efektif Effective Date 16 November 2010
Tanggal IPO IPO Date 26 November 2010
Harga IPO IPO Price Rp1.170 per lembar share
Penutupan Harga Perdana IPO Closing Price Rp1.280 per lembar share
% Penambahan Hari Pertama Perdagangan
% Addition to First Day of Trade 9,4%
Jumlah Saham Beredar Outstanding Shares 17.693.000.000 Jumlah Saham yang Ditawarkan Offered Shares 4.423.000.000
% Lembar Saham IPO% IPO Shares 25%
Dana Hasil IPO IPO Fund Rp5.174.910 juta million
Beban-beban Penawaran Umum IPO Expenses (Rp185.964) juta million
Dana Hasil IPO dikurangi Beban Penawaran Umum
IPO Fund deducted by IPO Expenses Rp4.988.946 juta million
Pajak Pendiri Founder Tax (Rp64.346) jutamillion
Dana Bersih Hasil IPO Net IPO Fund Rp4.924.600 jutamillion
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham Perdana
Realized Utilization of IPO Fund
Pada tanggal 26 November 2010, Perseroan menawarkan 4.423.000.000 lembar saham kepada masyarakat dalam Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) dan mencatatkan seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh sejumlah 17.693.000.000 di Bursa Efek Indonesia.
Perseroan telah melaporkan seluruh Realisasi Penggunaan Dana Bersih IPO kepada Bapepam & LK juga Bursa Efek Indonesia sesuai dengan aturan yang berlaku. Penggunaan Dana Bersih IPO hingga 31 Desember 2010, telah dilaporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2010 yang diselenggarakan pada tanggal 10 Juni 2011.
Adapun ringkasan dari Realisasi Penggunaan Dana Hasil IPO sampai dengan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
On November 26, 2010, the Company offered 4,423,000,000 shares to the public in an Initial Public Offering (IPO) and recorded the entire outstanding and paid-in shares of 17,693,000,000 at the Indonesia Stock Exchange (IDX).
The Company has reported the realization and utilization of IPO funds to Bapepam-LK and IDX in compliance with existing regulations. For the year ending December 31, 2010, the utilization of IPO funds was reported at the 2010 Annual General Meeting of Shareholders on June 10, 2011.
The summary of the realization and utilization of IPO funds as of December 31, 2011 is as follows:
Rencana Penggunaan Dana
Fund Utilization Plan (dalammiliarRupiah in billion Rupiah)
Dana Bersih Hasil IPO
Net IPO Fund
Akumulasi Realisasi Penggunaan Dana Bersih IPO
Accumulation of Net IPO Fund Realization 31Desember December 2010 31Maret March 2011 30Juni June 2011 30 September 2011 31Desember December 2011 SisaDana BersihIPO IPO Fund Balance 1. Pembayaran Hutang
Liability settlement 2.500 2.503 2.503 2.503 2.503 2.503
-2. Ekspansi Expansion 1.750 421 660 1.265 1.525 1.741
-3. Sumber Daya Resources 650 1 157 256 341 649
-4. Modal Kerja
Working Capital 24 1 22 3 58 25
(26)
ten
t
ang per
us
a
haan
ikhtisar saham stock highlights
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Harga Saham per Triwulan
Quarterly Share Prices
Berdasarkan Undang-Undang Perusahaan Tertutup dan Anggaran Dasar Perseroan, Laba bersih yang diperoleh Perseroan setelah dikurangi cadangan yang diwajibkan dalam suatu tahun buku, dapat dibagikan sebagai dividen. Pembagian dividen tersebut diputuskan oleh para pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan atau RUPS Luar biasa atas rekomendasi Perseroan.
Rekomendasi dan putusan pembagian dividen ini memperhatikan antara lain:
(i) Hasil operasi, arus kas, kecukupan modal dan kondisi keuangan Perseroan
(ii) Kewajiban pemenuhan pembentukan dana cadangen (iii) Pemenuhan kewajiban-kewajiban Perseroan
berdasarkan Perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga, antara lain kreditur.
Perseroan hingga saat ini belum melakukan pembagian dividen.
Based on the Limited Entity Law and the Company’s Articles of Incorporation, the company’s net profit after deducting for mandatory reserves can be distributed as dividends. Dividend distribution is decided by shareholders and under the recommendation of the Company at the Annual or Extraordinary General Meetings of Shareholders.
The recommendations and decisions of dividend distribution consider, among others:
(i) Operational outcomes, cash flow, capital sufficiency, and the financial condition of the Company,
(ii) Obligations to form reserve accounts
(iii) Settlement of the Company’s liabilities based on agreements with third parties, including creditors.
The Company has yet to distribute any dividends. Deskripsi Description
(RpperLembar Rupiah per share)
2010 2011
Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Pembukaan Opening 1.280 1.530 1.660 1.400 830
Tertinggi Highest 1.370 1.810 1.720 1.500 1.040
Terendah Lowest 1.170 1.420 1.400 820 800
Rata-rata Average 1.286 1.606 1.580 1.265 871
(27)
a
bo
ut t
he compan
y
ikhtisar saham stock highlights
Informasi Golongan Pemegang Saham
Information of Shareholder Types
Saham Perseroan memiliki tingkat likuiditas yang cukup tinggi, sehingga berdasarkan Pengumuman Bursa Efek Indonesia, saham Perseroan dimasukkan kedalam perhitungan Indeks LQ 45, Kompas 100, untuk periode perdagangan Agustus 2011 sampai Januari 2012. Bursa Efek Indonesia juga memasukkan saham Perseroan dalam Jakarta Islamic Index dan Indeks Saham Syariah Indonesia untuk periode 8 Juni 2011 sampai dengan November 2011.
The Company’s shares had moderately high liquidity, as stated by the IDX Announcement that included in the LQ 45 Index and Kompas 100, for the period between August 2011 and January 2012. IDX also included the Company’s shares in the Jakarta Islamic Index and Indonesian Sharia Stock Index for the period between June 8, 2011 and November 2011.
Pemegang Saham per Golongan per 31 Desember 2011
Shareholder Classification as of 31 December 2011
Pemegang Saham
Shareholders
Jumlah Lembar Saham
Total Shares
Kepemilikan
Ownership DomestikDomestic
Perseroan Terbatas Limited Companies 14.008.363.124 79,2%
Individual Individuals 724.522.000 4,1%
Dana Pensiun dan Asuransi Pension Fund and Insurance 288.407.500 1,6%
Lainnya Other 529.121.221 3%
SubTotal 15.550.413.845 87,9%
InternasionalInternational
Perseroan Terbatas Limited Companies 2.127.336.155 12%
Individual Individuals 15.250.000 0,1%
SubTotal 2.142.586.155 12,1%
TOTAL 17.693.000.000 100,0%
Pergerakan Harga dan Volume Perdagangan Saham
Price and Volume Fluctuation at Stock Exchange
0 100.000.000 200.000.000 300.000.000 400.000.000 500.000.000 600.000.000 700.000.000 800.000.000
0 500 1.000 1.500 2.000
Harga Saham Share Price
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Volume Saham Share Volume
(28)
tinjauan & analisa industri
industry analysis & review
ten
t
ang per
us
a
haan
Borneo, through AKT, currently markets one product by the name of ‘Tuhup Coal’. It is a premium hard coking coal with properties that make it an excellent blending coal to complement or replace premium hard coking coals from Australia and USA. Tuhup Coal is currently an unwashed product but still delivers ash at less than 7%. Through a carefully planned roll-out leveraging on the marketing strengths of Glencore and Noble, Tuhup Coal has become known across the world. It is sold into Europe, around Asia and a trial shipment will soon go to South America. During the latter half of 2011 and early 2012 the number of repeat customers has doubled and the growing diversity of our customer base is expected to continue through 2012.
Tuhup Coal retains certain competitive advantages over its Australian hard coking coal competitors. Our closer proximity to Asian markets means lower freight costs and shorter delivery times. AKT is able to load a variety of vessel sizes from Handy to Cape size, which gives our customers more shipping options. Also, we do not have the vessel queues that can result in long delays and high demurrage costs in some Australian ports.
Melalui AKT, Borneo saat ini memasarkan satu produk dengan merek ‘Tuhup Coal’. Batubara ini masuk dalam kategori premium hard coking coal yang sangat cocok untuk dijadikan sebagai bahan campuran atau bahkan bahan pengganti beberapa hard coking coal produksi Australia dan Amerika. Meskipun sementara ini dipasarkan dalam keadaan belum dicuci, namun Batubara Tuhup memiliki kandungan abu yang kurang dari 7%. Tuhup Coal kini telah dikenal luas di pasar global setelah diluncurkan melalui perencanaan dan pendekatan yang matang dibantu oleh pakar pemasaran di industri batubara yaitu Glencore and Noble. Tuhup Coal telah dijual di Eropa dan di Asia sedangkan uji coba pengiriman ke Amerika Selatan akan dilakukan dalam waktu dekat. Pada semester kedua tahun 2011 dan awal tahun 2012 tercatat peningkatan jumlah pelanggan tetap sebesar dua kali lipat dan pertumbuhan yang dicapai dari keragaman basis pelanggan ini diperkirakan akan terus berlanjut di sepanjang tahun 2012.
Tuhup Coal memiliki keunggulan dibanding para pesaing utamanya yaitu coking coal Australia. Letak penambangan kami yang lebih dekat ke pasar Asia memungkinkan biaya pengangkutan yang lebih rendah dan waktu pengiriman yang lebih pendek. Dalam pengiriman, AKT juga dapat memanfaatkan kapal dari berbagai jenis dan ukuran mulai dari Handy hingga Cape, yang memberikan pelanggan kami lebih banyak pilihan dalam pengiriman sementara kami juga tidak pernah dihadapkan pada masalah antrian kapal yang dapat mengakibatkan penundaan dan biaya kelebihan waktu berlabuh yang tinggi seperti yang sering terjadi di beberapa pelabuhan Australia.
(29)
a
bo
ut t
he compan
y
tinjauan rencana & strategi plans & strategies review
Beberapa peristiwa yang terjadi di awal 2011 telah meyakinkan pelaku usaha di industri baja bahwa mereka tidak dapat sepenuhnya bergantungan pada produksi batubara Australia, terutama di musim yang kurang mendukung (Desember-Maret). Aksi buruh yang sedang berlangsung, bottlenecks yang terjadi di rantai pasokan dan panjangnya antrian kapal di Australia telah menyebabkan banyak pabrik baja dan produsen coke untuk mendiversifikasi pasokan yang pada akhirnya menjadikan Indonesia menjadi salah satu pemasok alternatif. Sebagai satu-satunya produsen hard coking coal di Indonesia, Tuhup berhasil melaksanakan peran tersebut baik bagi pelanggan baru maupun pelanggan yang ada.
Produksi baja mentah dunia terus tumbuh, meskipun sedikit melambat di tahun 2011, dengan kondisi global yang mengakibatkan penurunan penggunaan baja. Namun di Kwartal 1 tahun 2012 penggunaan baja kembali meningkat menjadi 81% dengan harga yang menunjukkan peningkatan yang bervariasi di hampir semua pasar. Sekitar 70% dari seluruh produksi baja menggunakan coking coal sehingga permintaan diharapkan akan terus meningkat pada tahun 2012 dan di masa masa mendatang seiring dengan infrastruktur yang tengah giat dilakukan oleh hampir seluruh negara. Perdagangan coking coal melalui laut mencapai sekitar 280Mt per tahun dan terus meningkat, namun kekurangan pasokan diperkirakan tetap akan terjadi dalam beberapa tahun terakhir hingga dimulainya proyek-proyek baru.
The severe weather-related stoppages affecting Australian had coking coal mines in early 2011 convinced many steel industry participants that complete reliance on Australian production and delivery was a risk that should be mitigated. That, coupled with ongoing labour disruptions, bottlenecks in the supply chain and long vessel queues, persuaded many steel mills and coke makers to diversify their supply options. Tuhup, as the only hard coking coal producer in Indonesia, has been able to fill that role for many of our existing and new customers.
World crude steel production continues to grow, albeit at a slower rate than in 2011, with cautious global sentiment stoking concerns of reductions in steel capacity utilization. However in Q1 2012 capacity utilisation was back at 81% and by the end of the quarter steel prices rose in nearly all markets. Around 70% of all steel production relies on coking coal and it is expected that demand will continue to increase in 2012 and beyond as nearly all countries expand their infrastructure. The seaborne trade in coking coal is currently some 280Mt per annum and growing. Furthermore, certain projected demand/supply equations appear to show under supply for a couple of years before new projects come on board.
(30)
Borneo’s expansion plan remains on track, with a significant number of larger capacity new equipment starting to arrive on site from mid 2012. The production target for 2012 remains at 4.6 million tons, an increase of 50% over 2011. We believe it is likely that most recently announced hard coking coal supply increases will be delayed, despite the announcements, for at least the next 2-3 years because of political, economic and environmental hurdles.
Around the region, Japan is historically a major steel producer but is still recovering from the effects of the devastating tsunami in March 2011 and the flow-on effect of lower demand for made-in-Japan consumer goods. China is on a growth path that has slowed considerably over the past 6 months however it is still a vibrant and resource-needy economy that will likely underpin commodity demand and pricing for the foreseeable future. India is currently underperforming compared to its growth and infrastructure plans but is still a major demand influence in the coking coal market.
The U.S. coking coal producers have traditionally been seen as ‘swing’ suppliers, exporting to Europe and other more distant destinations only when prices are high enough to support the comparatively high costs of freight. However with freight rates being depressed through 2011, and predicted to be so for a couple of years, the USA producers and logistics chain players have expanded their ability to export coal. With their own coal markets depressed (USA steel demand is relatively low compared to prior years and capacity utilization is below target) they have emerged as a serious competitor for European and even Asian deliveries. This is expected to continue through the immediate future, but there should be enough demand to accommodate all players. As Borneo’s mining costs compared to global comparable mines fall within the first quartile, we believe we are in a relatively strong position to absorb price fluctuations.
Ekspansi yang dilakukan oleh Borneo tetap sesuai dengan yang di rencanakan dengan sejumlah peralatan dengan kapasitas yang lebih besar yang ditargetkan akan tiba mulai pertengahan tahun 2012. Target produksi untuk tahun 2012 ditetapkan sekitar 4,6 juta ton (meningkat 50% dibandingkan tahun 2011). Meskipun demikian, peningkatan pasokan hard coking coal akan dibatasi dalam waktu setidaknya 2-3 tahun ke depan karena hambatan sehubungan dengan kondisi politik, ekonomi dan lingkungan.
Di Asia, Jepang secara historis merupakan salah produsen baja terbesar tetapi masih belum sepenuhnya pulih dari dampak bencana tsunami yang terjadi di bulan Maret 2011 dan menurunnya permintaan dunia terhadap barang-barang ekspor Jepang. Laju ekonomi Cina melambat di 6 bulan terakhir namun tetap merupakan kekuatan ekonomi yang terus menggeliat dan akan banyak membutuhkan komoditi sumber daya dalam beberapa tahun ke depan. Sementara itu, kinerja India saat ini melemah dibandingkan dengan pertumbuhan dan program infrastruktur yang tengah dilaksanakannya tetapi masih akan sangat mempengaruhi permintaan di pasar coking coal.
Para produsen coking coal Amerika Serikat selama ini dianggap sebagai pemasok ‘musiman’, yang mengekspor ke Eropa dan wilayah yang lebih jauh lainnya hanya di kala harga batubara cukup tinggi sehingga dapat menutupi biaya pengiriman. Namun dengan menekan tarif angkut di sepanjang tahun 2011 yang akan terus dilakukan hingga beberapa tahun ke depan, para produsen dan pemain rantai logistik Amerika Serikat telah berhasil meningkatkan kemampuan mereka dalam mengekspor batubara. Dalam keadaan di mana pasar batubara mereka sendiri tertekan (permintaan baja di AS saat ini relatif rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan pemanfaatan kapasitas yang di bawah target), mereka telah menjadi pesaing yang cukup serius dalam pengiriman batu bara ke Eropa dan bahkan ke Asia. Hal ini akan terus berlangsung dalam jangka waktu dekat, tapi permintaan yang ada sepertinya akan cukup untuk menyerap produksi dari semua pelaku usaha di sektor ini.
ten t ang per us a haan
tinjauan rencana & strategi plans & strategies review
(31)
Developments on the domestic front are encouraging. Indonesian steel manufacturing capacity is scheduled to increase beginning in late 2013 and through 2014-15, principally via the Posco-Krakatau Steel 3mtpa integrated steel manufacturing facility in Cilegon (AKT has an MoU with Posco to supply this mill), the Krakatau Steel 1.2mtpa steel plant (and we have an MoU to supply this plant), with additional facilities being constructed or planned by a number of players with whom AKT has established working relationships (Gunung Garuda Steel, Indoferro, Sebuku Iron, Shenrong, Tsingshan nickel).
AKT’s average selling price achieved in 2011 was US$230/ton with prices softening on lower demand and uninterrupted global supply towards the end of 2011. This
trendhascontinuedinto2012;however,disruptionsin
Australia due to weather and strikes resulted in marginal price increments at the end of Q1. We believe our average selling price for 2012 will remain above US$200/ton, although this will principally depend on continued demand strength in key markets.
Borneo’s medium term plan is to enter into long term (generally 1-5 years) supply contracts with our major customers, with a target of 60%-70% of production/ sales covered by such arrangements and the remainder available for spot sales. Pricing will be market driven and is currently a quarterly negotiation, but in all likelihood indices and paper markets will be developed as benchmarks and hedges for producers and buyers alike. The longer term view of pricing appears to be in the order of US$180/t over 5-10 years. As AKT is one of the lowest cost producers of this unique and relatively scarce commodity, we believe we are relatively well positioned to survive downturns and reap the benefits of any spikes in the market.
Perkembangan domestik cukup menjanjikan, dimana manufaktur baja dijadwalkan akan di mulai di Indonesia di akhir tahun 2013 dan pada periode 2014-15, terutama melalui fasilitas manufaktur terpadu Posco-Krakatau Steel Baja sebesar 3mtpa di Cilegon (AKT memiliki MoU dengan Posco untuk memasok pabrik ini), melalui pabrik baja Krakatau Steel dengan kapasitas 1.2mtpa (dimana kami telah memastikan MoU untuk memasok pabrik ini), di samping beberapa fasilitas tambahan yang sedang dibangun atau direncanakan oleh sejumlah pelaku usaha di bidang ini yang telah menjalin hubungan kerja dengan AKT (Gunung Garuda Steel, Indoferro, Sebuku Besi, Shenrong, dan Tsingshan nikel).
Harga jual rata-rata AKT di tahun 2011 adalah US$230/ ton di mana penurunan terjadi di saat permintaan turun dan di saat tersedianya pasokan yang cukup menjelang akhir tahun 2011. Tren ini berlanjut hingga tahun 2012 dan akan sedikit dipengaruhi oleh keadaan cuaca dan aksi pemogokan di Australia yang masih berlangsung hingga kini (meskipun harga coking coal cenderung naik sedikit). Kami yakin bahwa harga jual rata-rata untuk tahun 2012 akan tetap berada di atas US$200/ton, meskipun tentunya akan sangat bergantung pada berlanjutnya permintaan di pasar utama.
Rencana jangka menengah AKT adalah mendapatkan kontrak pemasokan jangka panjang (biasanya 1-5 tahun) dengan beberapa pelanggan utama kami, yang ditargetkan akan menyerap 60%-70% dari produksi sedangkan sisanya direncanakan untuk dijual putus. Harga akan sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar dan saat ini dinegosiasikan secara triwulanan, tetapi dalam semua kemungkinan, indeks dan paper market akan dikembangkan sebagai tolok ukur dan lindung nilai bagi produsen dan pembeli yang sejenis. Untuk jangka yang lebih panjang, harga tampaknya akan berada di kisaran US$180/t selama peride 5-10 tahun, tetapi karena merupakan salah satu produsen berbiaya terendah dari komoditas yang unik dan relatif jarang, AKT memiliki posisi yang sangat baik untuk bertahan saat kinerja pasar menurun dan dan menuai keuntungan di saat terjadi lonjakan pasar. a bo ut t he compan y
tinjauan rencana & strategi plans & strategies review
(32)
dar
i manajemen
Manajemen mencurahkan
perhatiannya terhadap
fundamental penambangan
dengan memberikan hasil yang
memuaskan, tanpa mengabaikan
Syamsir Siregar
Komisaris Utama
President Commissioner
laporan dewan komisaris(33)
laporan dewan komisaris
board of commissioners’ report
from t
he managemen
t
laporan dewan komisaris board of commissioners report
In its short operating history of only a few years, Borneo Lumbung Energi & Metal has dramatically ramped up production and positioned itself as a credible and long-term provider of premium coal to the most established Asian and European steel mills. In year 2011 the Company reached new levels of production, higher revenues and perhaps most importantly, greatly increased reserves. The decision in late 2011 to pursue a substantial holding of Bumi Plc provided a unique opportunity to acquire a significant partnership stake in some of Indonesia’s most important mine assets.
The Board of Commissioners has been monitoring these developments and feels strongly that the Board of Directors have paid due attention to mining fundamentals while delivering solid results without compromising long term value creation. The Company has continued to move towards achieving its strategic aims and vision.
Performance-wise, coal production increased to 3.6 million tonnes in 2011 from 1.95 million tonnes in 2010 and revenues were Rp6.084 billion, up from Rp2,752 billion in 2010. The EBITDA recorded a significant increase in 2011 to Rp3,157 billion from Rp1,320 billion in 2010. The 2011 net profit of Rp1,828 billion increased from 2010’s Rp348 billion and represents a 2011 earnings per share of Rp103 compared to Rp61 in 2010.
This positive picture extended to the balance sheet with total assets showing an increase from Rp8,524 billion in 2010 to Rp15,374 billion in 2011. Liabilities increased in line with operational activities. Equity ended 2011 at Rp8,484 billion up from Rp6,578 billion in 2010.
Dalam waktu yang relatif singkat, Borneo Lumbung Energi & Metal telah mencapai tingkat pertumbuhan produksi yang sangat tinggi dan menempatkan Perseroan sebagai salah satu pemasok hard coking coal ke pasar Asia dan Eropa. Tahun 2011 kembali membuktikan kemampuan Perseroan dalam meningkatkan produksi, pendapatan, dan terutama sekali, cadangan batubaranya. Keputusan di akhir tahun untuk mengakuisisi Bumi Plc dapat ditafsirkan sebagai upaya untuk memanfaatkan momentum yang akan menguatkan posisi Borneo dalam industri batubara Indonesia yang kini sedang berkembang pesat.
Dewan Komisaris terus memantau perkembangan yang terjadi dan meyakini bahwa Direksi telah memberikan perhatian penuh pada nilai-nilai industri pertambangan dan tetap mencapai hasil-hasil yang mengesankan tanpa mengesampingkan penciptaan nilai-nilai jangka panjang. Dengan demikian, Perseroan telah selangkah lebih maju pada pencapaian tujuan-tujuan dan visi strategisnya.
Berdasarkan tinjauan kinerja usaha, produksi batubara meningkat menjadi 3,6 juta ton di tahun 2011 dari 1,95 juta ton di tahun 2010, dan pendapatan mencapai Rp6.084 miliar atau meningkat 90% dari Rp2.752 miliar di tahun 2010. EBITDA tercatat meningkat dua kali lipat dari Rp1.320 miliar di tahun 2010 menjadi Rp3.157 miliar di tahun 2011. Di tahun 2011, laba bersih melonjak tajam menjadi Rp1.828 miliar dari Rp384 miliar di 2010, sehingga laba bersih per saham tercatat meningkat dari Rp61 di 2010 menjadi Rp103 di 2011.
Gambaran positif ini terus tercermin di neraca Perseroan dengan total aktiva yang mencapai Rp15.374 miliar di tahun 2011 di banding dengan Rp8.524 miliar di tahun 2010. Total kewajiban meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas kegiatan usaha. Total ekuitas tercatat Rp8.484 miliar, atau naik dari Rp6.578 miliar di 2010.
Management has paid due attention to mining
fundamentals while delivering solid results,
without compromising long term value creation.
Para Pemegang
Kepentingan yang
Terhormat,
(34)
laporan dewan komisaris board of commissioners report
Dewan Komisaris Board of Commissioners(dari kiri ke kanan from left to right)
Mangantar S. Marpaung Komisaris Independen Independent Commissioner•Soesanto Loekman Komisaris Independen Independent Commissioner•Syamsir Siregar Komisaris Utama President Commissioner•Moch Djatmiko Komisaris Commissioner•Silvanus Yulian Wenas Komisaris Commissioner•Anton B.S. Hudyana Komisaris Independen Independent Commissioner
Governance
The Company’s debt ratio substantially increased upon the acquisition of shares in Bumi Plc (completed in January 2012). However, the Board of Commissioners with the assistance of the Audit Committee had the opportunity to evaluate this transaction and determined that this deal has the potential to provide significant value creation for shareholders.
At an Extraordinary Meeting of Shareholders held December 30, 2011, Commissioners were on hand to ensure that all shareholders were fully informed of this significant corporate measure.
Further, the Board of Commissioners is committed to having the Company adopt governance procedures that provide for sustained business success, as part of the Board’s duties. To this end, we are encouraged that management has been
Tata Kelola
Neraca Perseroan akan kembali berubah dengan meningkatnya gearing ratio setelah akuisisi Bumi Plc. investments. Namun, dengan dibantu Komite Audit, Dewan Komisaris telah mempelajari transaksi ini untuk kemudian menilai bahwa akuisisi yang dilakukan berpotensi untuk memberi nilai lebih bagi pemegang saham.
Pada Rapat Luar Biasa Pemegang Saham yang
diselenggarakan tanggal 30 Desember 2011, Dewan Komisaris telah memastikan agar para pemegang saham memperoleh informasi yang jelas mengenai aksi korporasi yang cukup besar ini.
Selanjutnya, Dewan Komisaris berkomitmen untuk tetap memastikan bahwa Perseroan telah menerapkan prosedur-prosedur tata kelola yang mendukung keberhasilan usaha yang berkesinambungan. Untuk itu, kami merasa yakin
(35)
laporan dewan komisaris board of commissioners report
from t
he managemen
t
instituting numerous internal reporting and control systems that will help the Company maintain control over its environmental responsibilities, its Corporate Social Responsibility programs, its disclosure and transparency commitments and its overall commitment to fairness in dealings with all stakeholders.
The framework for good governance procedures was fortunately laid early in the Company’s history. However, the demands of growth require firm and secure channels of responsibility and accountability, and the challenge for management is to ensure that the mine remains on a growth course while ensuring that safety and other needed provisions are established and strictly enforced.
Expanding Value
The future for hard coking coal is positive, with steel demand, especially in East Asia, looking favorable. Borneo’s Tuhup brand coking coal provides a set of properties that fit well with current demand patterns among steel producers. However we also recognize that demand may be affected by potential further slowdowns in any of the world’s major economic areas, principally Europe, North America and China.
The investment in Bumi Plc will diversify Borneo’s
concentration on coking coal to also include thermal coal as well as a number of minerals including gold and copper. Many
ofBumiPlc’sminingassetsareinearlystagesofdevelopment;
however we believe they are generally of high potential value.
We believe the prospects for the Company are very encouraging.
Appreciation
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank all of the people, the regulators and local employees at the mine site at Bentuan and Muara Teweh for joining together to allow this opportunity to be realized. To our expanding list of customers, I hope that we continue to meet your needs with consistent delivery of coal. To all our staff and the management, I would like to express a warm thank you for making Borneo such a success. To all Indonesians, we look forward to continuing to contribute to the national economy and to contribute especially to the communities surrounding the mines.
bahwa pihak manajemen telah mempersiapkan berbagai sistem pelaporan dan pengendalian internal yang akan sangat berguna dalam mengendalikan tanggung jawab terhadap lingkungan, tanggung jawab sosial, komitmen terhadap azas pengungkapan dan transparansi, serta dalam mewujudkan komitmen yang menyeluruh terhadap kewajaran hubungan dalam berinteraksi dengan semua pemangku kepentingan.
Patut disyukuri bahwa kerangka kerja untuk prosedur tata kelola yang baik telah menjadi landasan dasar sejak awal
sejarahPerseroan;namunkebutuhanuntukterusberkembang
mensyaratkan Perseroan untuk tetap memelihara tanggung jawab dan akuntabilitasnya, hal ini menjadi tantangan bagi pihak manajemen untuk memastikan bahwa tambang Perseroan dapat terus berkembang dengan tingkat keamanan dan persyaratan-persyaratan lainnya yang tetap ditegakkan dengan ketat.
Mengembangkan Nilai
Masa depan hard coking coal tetap positif dengan permintaan baja yang tampaknya tetap tinggi, terutama di Asia Timur. Batubara Tuhup milik Borneo memiliki karakter yang sangat sesuai dengan pola permintaan produsen baja saat ini. Namun kami juga menyadari bahwa permintaan batubara masih bisa dipengaruhi oleh terus melambatnya roda perekonomian global, terutama di Eropa, Amerika Utara, dan Cina.
Investasi pada Bumi Plc akan mendiversifikasi konsentrasi Borneo pada coking coal ke arah batubara termal serta mineral-mineral lain seperti emas dan tembaga. Beberapa aset Bumi Plc, di bawah PT Bumi Resources Minerals Tbk, masih
beradaditahap-tahapawalpengembangan;tapikamipercaya
bahwa aset-aset tersebut memiliki nilai potensial yang tinggi.
Kami percaya prospek ke depan masih sangat menjanjikan bagi Perseroan.
Apresiasi
Atas nama seluruh jajaran Dewan Komisaris, kami
mengucapkan terima kasih pada semua pihak, juga lembaga-lembaga pemerintahan sebagai pembuat regulasi dan karyawan-karyawan lokal di lokasi tambang di Bentuan dan Muara Teweh, yang terus bersama kami dalam mengupayakan semua kesempatan usaha menjadi kenyataan. Untuk pelanggan-pelanggan kami yang terus bertambah, kami berharap Perseroan dapat terus memenuhi kebutuhan mereka dengan secara konsisten memberikan batubara dengan kualitas terbaik. Bagi semua karyawan dan pihak manajemen, kami mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam atas kerja sama yang telah menjadikan Borneo sebagai kesuksesan kita bersama. Pada semua rakyat Indonesia, kami terus berupaya untuk tetap memberikan kontribusi pada perekonomian nasional, juga untuk selalu berkontribusi nyata pada masyarakat, terutama mereka yang berada di sekitar lokasi tambang.
SyamsirSiregar Komisaris Utama
(36)
Sebagai perusahaan baru yang
mengoperasikan tambangnya secara
independen, dan merupakan satu-satunya
produsen premium hard coking coal yang
tercatat di bursa saham Indonesia, Borneo
telah berhasil mengembangkan merek
batubara ‘Tuhup’ nya dengan pesat, mencapai
target agresif yang telah ditetapkan, dan
akan terus berupaya menyelaraskan diri
dar
i manajemen
Samin Tan
Pendiri dan Direktur Utama Terdahulu
The Founder and former President
Director
laporan direksi
(37)
Para Pemegang
Kepentingan yang
Terhormat,
Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami untuk melaporkan perkembangan terakhir Borneo Lumbung Energi & Metal (Borneo) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Atas kerja keras dan komitmen semua pihak, kita dapat mengatasi banyak tantangan di dua tahun pertama beroperasinya Borneo dan membawa kita selangkah lebih dekat ke arah pertumbuhan yang berkesinambungan.
Sebagai pemilik satu-satunya tambang hard coking coal di Indonesia yang terdaftar di bursa saham, Borneo telah dengan pesat menjadikan batubara ‘Tuhup’ miliknya sebagai suatu produk yang dapat diandalkan dalam hal ketersediaan dan kualitas. Produsen-produsen baja terkemuka di Asia dan Eropa telah menjadi pelanggan tetap Perseroan dan kita tetap menyambut baik semua kesempatan untuk menjalin hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan para pelanggan lama maupun baru.
Sebagai pemilik dan juga operator tambang (tanpa menggunakan kontraktor pertambangan eksternal), kami belajar dari awal dengan kerja keras, dan pentingnya disiplin, perencanaan, dan komunikasi yang baik telah dilakukan terus menerus tanpa lelah.
Dear Stakeholders,
It is a pleasure to report on the developments of Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. (Borneo) for the year ended December 31, 2011. The hard work and commitment of so many people have allowed us to overcome many obstacles in the first two years of operations and bring Borneo closer towards a path of sustainable growth.
As owner of Indonesia’s only premium hard coking coal mine in production, Borneo has rapidly established its ‘Tuhup’ brand coal as a product that is reliable in terms of availability and quality. Premium steel producers throughout Asia and Europe have become our repeat customers and we welcome every opportunity to further develop long-term relationships.
As an owner-operator of our mine (we have thus far not used third party mining contractors in our mining operations), our learning curve has been steep and the necessity for discipline, planning and good communication has been intense and unrelenting.
As a mining company that operates its mine
independently and being Indonesia’s only listed
premium hard coking coal producer, Borneo
has rapidly established its ‘Tuhup’ brand coal,
reached its ambitious targets, and will continue
to strive for operational best-practices.
laporan pendiri dan direktur
utama terdahulu
message from the founder and former
president director
from t
he managemen
(38)
Operating a remote mine in Central Kalimantan is not easy, but that’s what we do.
Our mine is still young and we remain at early stages of our planned development. To succeed, we will need to intensify our efforts, remain focused and demand that our people perform at their highest levels and work as a team.
As we reach towards our ambitious targets, we’ll continue to strive for operational excellence, remain open-minded about admitting our mistakes, seek continuous improvement, and stay alert to new and innovative ideas that can help further position Borneo as an industry leader. Our most recent Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) evaluation, conducted in September 2011, identified an additional 57.5 million tonnes of proven reserves, bringing total reserves to 131.8 million tonnes (36 years at our 2011 production rate of 3.6 million tonnes). We are embarking on an aggressive production escalation plan, targeting capacity of 10 million tonnes by 2015 and 15 million tonnes by year 2017.
With current JORC measured resources of 319.8 million tonnes and further exploration of our mine concession, we believe (but cannot assure) it is likely that proven reserves may be adjusted significantly upwards.
For the fiscal year ending December 31, 2011, production increased to 3.3 million tonnes from 1.95 million tonnes in 2010. Our production target for 2012 is 4.6 million tonnes. Although prices may soften somewhat compared to 2011, we remain well-positioned on the cost-curve compared to most of our international peers. Also, our relative geographic proximity to end-users typically equates to several dollars per ton of savings on shipping costs, making our product even more competitive vis-à-vis our international peers.
Mengoperasikan sebuah tambang terpencil di tengah Pulau Kalimantan bukanlah hal yang mudah, tapi itulah yang telah kami lalui.
Tambang kita masih muda dan berada dalam tahap awal peningkatan kapasitas produksi yang telah kita rencanakan. Untuk dapat berhasil, kita perlu melipat gandakan semua daya upaya, tetap fokus, dan menuntut yang terbaik dari setiap individu sebagai satu tim.
Saat kita telah mencapai target-target ambisius itu, kita juga terus berupaya untuk tetap dapat mencapai semua standar praktik-praktik operasional yang terbaik melalui pelatihan terus menerus, kejelian dalam mencari gagasan-gagasan baru, dan tetap terbuka akan perubahan dan perbaikan.
Hasil evaluasi JORC terbaru di bulan September 2011 telah mengidentifikasi tambahan 57,5 juta ton cadangan batubara terbukti, sehingga meningkatkan total cadangan Perseroan menjadi 131,8 juta ton (habis dalam 36 tahun ke depan jika menggunakan kapasitas produksi 3,6 juta ton di tahun 2011). Kita sedang melaksanakan peningkatan kapasitas produksi yang agresif dengan menargetkan pencapaian 10 juta ton di tahun 2015 dan 15 juta ton di tahun 2017.
Dengan sumber daya yang telah diverifikasi oleh hasil JORC yaitu sebesar 319,8 juta ton dan eksplorasi konsesi tambang yang masih terus berlanjut, kami percaya cadangan terbukti kita masih bisa (walau tidak bisa dipastikan) terus mengalami peningkatan saat penilaian JORC lebih lanjut dilakukan di tahun-tahun berikutnya.
Untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Desember 2011, produksi batubara Perseroan meningkat menjadi 3,3 juta ton dari 1,95 juta ton di 2010. Sedangkan target produksi di 2012 adalah 4,6 juta ton. Meskipun harga produk dapat terkoreksi dari posisi tahun 2011, tingkatnya masih berada dalam posisi yang baik dalam kurva biaya dibandingkan perusahaan-perusahaan internasional sejenis. Demikian juga, kedekatan geografis kita dengan pelanggan setara dengan penghematan beberapa dolar per ton untuk biaya pengiriman.
laporan direksi
board of directors report
dar
(39)
139% from Rp1,320 billion in 2010. Net Profit was Rp1,827 billion in 2011, up 425% from Rp348 billion in 2010 and reflects earnings per share of Rp103, up 69% from Rp61 in 2010.
Operational Expansion
In 2011, Borneo made capital expenditures of Rp1.959 billion. Key expenditures included mining and mine support equipment such as excavators, dump trucks, dozers, graders, as well as enhancements to the mine infrastructure.
We recruited approximately 1,300 new employees during the year and instituted numerous new training programs. Borneo’s tug and barge fleet has expanded to provide the flexibility and shipping capacity necessary to increase supply as needed. Our intermediate stock pile (“ISP”), once fully functional, is expected to increase our coal delivery capacity considerably.
We are also actively developing our plans for community development, environment preservation, as well as the eventual rehabilitation of our site (our Coal Contract of Work expires in 2039). As with all aspects of our mining operations, we also seek to adopt best-practices in these areas.
Governance
Borneo is committed to respecting shareholder rights with transparency and accountability. Likewise, we place extremely high importance on the well-being of our staff, community and other key stakeholders involved with our business.
We are continuing with plans to further improve internal systems for many aspects of operations including human resources, IT, data processing and communications. Our website is being enhanced to better communicate with all stakeholders, including investors.
Rp3.157 milyar, melonjak dari Rp1.320 miliar di 2010. Laba bersih 2011 sebesar Rp1.827 miliar merupakan peningkatan signifikan dari Rp348 miliar di 2010, dan mencerminkan dividen per saham sebesar Rp103 atau naik dari Rp61 di 2010.
Ekspansi Operasional
Di tahun 2011, Borneo mengeluarkan belanja modal sebesar Rp1.959 miliar, termasuk untuk pembelian-pembelian penting seperti ekskavator, truk, buldoser, grader, dan peralatan-peralatan pertambangan dan pendukung lainnya, serta untuk peningkatan infrastruktur.
Kami merekrut sekitar 1.300 karyawan baru dan mengimplementasikan sejumlah program pelatihan. Armada kapal tongkang dan tunda milik Borneo telah dikembangkan untuk menyediakan fleksibilitas dan kapasitas pengangkutan yang lebih besar sebagai upaya yang harus dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan suplai batubara, jika fasilitas ISP Perseroan telah selesai dibangun, sepanjang tahun Perseroan akan mampu mengangkut dari ISP ke tepi sungai dengan menggunakan kapal tongkang berkapasitas 8.000 ton.
Kami juga terus mengembangkan rencana-rencana untuk komunitas sekitar, lingkungan, dan penutupan tambang nantinya (Kontrak Kerja Perseroan akan berakhir 2039). Sama seperti semua aspek operasional pertambangan kita, kami juga selalu berupaya menerapkan praktik-praktik terbaik di bidang tersebut.
Tata Kelola
Borneo berkomitmen untuk menghormati hak-hak pemegang saham dengan menerapkan transparansi dan akuntabilitas. Demikian juga halnya dengan pentingnya kesejahteraan karyawan, komunitas, dan pemegang kepentingan lain yang selalu kami junjung tinggi.
Kami terus melanjutkan rencana-rencana untuk
memperbaiki sistem internal untuk aspek-aspek operasional seperti sumber daya manusia, teknologi informasi, pemrosesan data, dan komunikasi. Situs internet Perseroan telah diperkaya untuk dapat berkomunikasi dengan semua pemegang kepentingan, termasuk para investor, dengan lebih baik.
laporan direksi board of directors report
from t
he managemen
(1)
David Alister Tonkin
Direktur Operasi
Operations Director
Maxwell Armand
Direktur Umum
General Affairs Director
Kenneth Raymond Allan
Direktur Pemasaran
Marketing Director
profil direksi
board of directors profile
Warga Negara Australia berusia 65 tahun, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010. Memperoleh gelar Sarjana Mechanical Engineering dari Darling Downs Institute of Advance Education pada tahun 1978.
Jabatan lain yang pernah dan masih dijabat antara lain:
• PosisiSeniorSupervisorandManagement dalam coal processing dan manajemen operasi di Utah Development Company dan BHP AustraliaCoalselama22tahun;
• ConsultingTechnicalservices,coal&mineral industries di Australia, Indonesia, Cina dan Filipina selama 23 tahun.
Warga Negara Indonesia berusia 46 tahun, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010. Memperoleh gelar Diploma III di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Jayabaya pada tahun 1983.
Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang yaitu: • KomisarisPTMediaSaranaHarapandaritahun 2000-sekarang; • KomisarisUtamaPTLintasIntiMandiriArtha daritahun2001-sekarang; • KomisarisPTRenaissanceCapitalAsiadari tahun2002-sekarang; • KomisarisPTKawasanIndustriJababekapada tahun2003-2004; • KomisarisPTTunggalYudiSawmill&Plywood daritahun2006-sekarang; • KomisarisPTBokorniasWahanaMakmurdari tahun 2007-sekarang.
Warga Negara Australia berusia 53 tahun, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010. Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Royal Melbourne Institute of Technology pada tahun 1979 dan menjadi Chartered Accountant di Australia pada tahun 1982.
Jabatan lain yang pernah atau sedang dijabat antara lain: • Auditor/TaxConsultantKPMG1980-1999; • Tax/DebtRestructuringConsultantDeloitte Touchetahun1999-2003; • TaxConsultantpadaMSTaxespadatahun 2003-2010; • KonsultandiPTRenaissanceCapitalAsiadari tahun 2002-sekarang.
Australian national, 65 years, appointed as company’s Director since 2010. Graduated in Mechanical Engineering from the Darling Downs Institute of Advance Education in 1978. Other positions held, include:
• SeniorSupervisorandManagementPositionsin coal processing and operations management at Utah Development Company and BHP Australia Coalfor22years;
• ConsultingTechnicalservices,coal&mineral industries in Australia, Indonesia, China and Philippines for 23 years.
Indonesian national, 46 years of age, appointed as company’s Director since 2010. Holds a Diploma III in Social Politics Science from the University of Jayabaya in 1983.
Other positions held, include:
• CommissionerofPTMediaSaranaHarapan, 2000-now; • PresidentCommissionerofPTLintasInti MandiriArtha,2001-now; • CommissionerofPTRenaissanceCapitalAsia, 2002-now; • CommissionerofPTKawasanIndustri Jababeka,2003-2004; • CommissionerofPTTunggalYudiSawmill& Plywood,2006-now; • CommissionerofPTBokorniasWahana Makmur, 2007-now.
Australian national, 53 years of age, appointed as company’s Director since 2010. Graduated in accounting from the Royal Melbourne Institute of Technology in 1979 and became an Australian Chartered Accountant in 1982.
Other positions held, include:
• Auditor/TaxConsultantatKPMG,1980-1999; • Tax/DebtRestructuringConsultantatDeloitte Touche,1999-2003; • TaxConsultantatMSTaxes,2003-2010; • ConsultanttoPTRenaissanceCapitalAsia, 2002-now.
cor
pora
te da
t
a
(2)
218 | PTBORNEOLUMBUNGENERGI&METALTbk • Laporan Tahunan 2011
profil direksi
board of directors profile
Eva Novita Tarigan
Direktur Keuangan
Finance Director
Scott Merrillees
Direktur Hubungan Investor dan Keuangan Perusahaan
Investor Relations and Corporate Finance Director
Warga Negara Indonesia berusia 35 tahun, menjabatsebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1998 dan Pasca Sarjana bidang Manajemen Internasional dari Thunderbird School of Global Management pada tahun 2001. Jabatan lain yang pernah dan masih dijabat antara lain: • AuditordiKAPHansTuanakottaMustofapada tahun1998-2000; • SeniorAnalystdiDeloitteCorporateFinance padatahun2001-2002; • DirekturdiPTRenaissanceCapitalAsiapada tahun2002-2009; • KomisarisdiPTBorneoMiningServicesdari tahun 2010-sekarang.
Warga Negara Australia berusia 60 tahun. Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perusahaan dan Hubungan Investor sejak Juni 2011. Meraih gelar Bachelor of Commerce dari University of Melbourne. Posisi lain yang pernah dijabat, antara lain: • AreaOficerpadaTheFujiBankLimited(kini
bagian dari Mizuho Bank), Jepang, 1988-1989 • HeadofIndonesianEquityResearch,
PT Wardley James Capel Indonesia (kini HSBC Securities), 1989-1990
• ResearchDirector,IndonesianEquities, PT Morgan Grenfell Asia Indonesia (kini Deutsche Bank Securities), 1990-1994 • ResearchDirector,IndonesianEquities,UBS
Securities Ltd. (bagian dari Union Bank of Switzerland group), 1994
• PresidenDirekturPTBNPParibasSecurities Indonesia, 1994-2006
• HeadofNaturalResources-SoutheastAsia, ANZ Banking Group Limited dan PT ANZ Bank Indonesia, 2008-2010
Indonesian national, 35 years of age, appointed company’s Director since 2010. Graduated in Economics from the University of Indonesia in 1998 and Post Graduate in International Management from the Thunderbird School of Global Management in 2001.
Other positions held, include:
• AuditoratKAPHansTuanakottaMustofa, 1998-2000; • SeniorAnalystatDeloitteCorporateFinance, 2001-2002; • DirectoratPTRenaissanceCapitalAsia, 2002-2009; • CommissioneratPTBorneoMiningServices, 2010-now.
Australian National, 60 years old of age. Appointed as Director of Corporate Finance and Investor Relations in June 2011. Graduated with a Bachelor Degree of Commerce from the University of Melbourne.
Other positions held, include:
• AreaOficeratTheFujiBankLimited(nowpart of Mizuho Bank), Japan, 1988-1989
• HeadofIndonesianEquityResearch, PT Wardley James Capel Indonesia (now HSBC Securities), 1989-1990
• ResearchDirector,IndonesianEquities, PT Morgan Grenfell Asia Indonesia (now Deutsche Bank Securities), 1990-1994 • ResearchDirector,IndonesianEquities,UBS
Securities Ltd. (part of the Union Bank of Switzerland group), 1994
• PresidentDirectorPTBNPParibasSecurities Indonesia, October 1994 to February 2006 • HeadofNaturalResources-SoutheastAsia,
ANZ Banking Group Limited and PT ANZ Bank Indonesia, 2008-2010
da
t
a per
us
a
haan
(3)
struktur organisasi
organization structure
General Meeting of
Shareholders
Operation Director
AKT
BMS
Quality Assurance
Finance Director
Treasury
Accounting & Tax
Audit & Finance Compliance
Investor Relations Director
Corporate
Finance CorporateLegal
Human
Resources Corporate
Planning
Business Development
and Analysis Information Systems Technology Marketing
Director
Marketing
Sales
Exports and Transshipment
Corporate Secretary Director
Office of the Board
Corporate Communications
Corporate Social Responsibility
Corporate Governance
General Affairs Director
Board of
Commissioners
President Director
Risk Management
Committee
Audit Committee
cor
pora
te da
t
(4)
220 | PTBORNEOLUMBUNGENERGI&METALTbk • Laporan Tahunan 2011
divisi-divisi
divisions
Divisi
Supply Chain, Pengadaan & Logistik
Supply Chain, Procurement & Logistics Division
Divisi Infrastruktur
Infrastructure Division
Divisi Sumber Daya Manusia & Umum
Human Resources & General Afairs Division
Divisi Perijinan dan Legal
Permits and Legal Division
Divisi Teknologi Informasi & Proses Bisnis
IT & Business Process Division
Divisi Keuangan & Akuntansi
Finance & Accounting Division
da
t
a per
us
a
(5)
(6)