47 Untuk mengetahui tata cara tahap demi tahap dari pelaksanaan adat istiadat ini
diperlukan seorang ahli yang telah berpengalaman mewakili keluarga untuk menghubungi
keluarga yang dihajad dan yang dikenal sebagai Talangke yang diberikan kepercayaan untuk
mengatur dan melaksanakan amanah.
Talangke adalah sebagai utusan dalam keluarga yang bertanggungjawab sebagai
wakil olrang tua pihak laki-laki untuk menjalankan adat merisik sampai pada hari pernikahan dan adat manjalang-jalang.
3.4.1 Risik-risik Memastikan Seorang Calon
Risik-risik dengan pengertian bahwa pihak keluarga laki-laki berkunjung kerumah keluarga pihak gadis yang diinginkan oleh pihak laki-laki untuk bercengkrama ingin
mengetahui adakah anak gadis yang diinginkan oleh pihak laki-laki. Risik-risik dilakukan
dengan santai, biasanya dilakukan keluarga pihak laki-laki yang disebut “Talangke”.
Terlangkai itu dalam menyelidiki perempuan dengan bertandang atau bincang-bincang dengan keluarga perempuan. Risik-risik ini dilakukan oleh beberapa orang tua dan biasanya
dilakukan oleh ibu-ibu.
Gbr. Risik_Risik Setelah mengetahui ada seorang gadis dirumah yang dituju maka Talangke akan
menyampaikan kepada orangtua laki-laki untuk mempersiapkan kelanjutan untuk menanyakan kesediaan orangtua dari pihak perempuan. Namun begitu keluarga pihak
Universitas Sumatera Utara
48 perempuan sudah dapat merasakan maksud kedatangan sanak famili yang agak lain dari
biasanya. Setelah pihak laki-laki mengetahui dan mengenal lebih dekat yang akan menjadi calon menantunya, kemudian utusan pihak laki-laki meminta diri untuk kembali kerumah
mereka dan memberitahukan adanya seorang Gadis sebagai calon kepada orangtua pihak laki-laki yang telah mengutus mereka.
Dalam tradisi Masyarakat pesisir, kedatangan Talangke merupakan suatu hal yang mulia yang disambut penuh persaudaraan karena ada makna yang mulia terkandung didalam
pertemuan dan perbincangan yang akan membawa kebahagiaan bagi kedua keluarga.
3.4.2 Sirih Tanyo Bertanya Kesediaan Calon
Seminggu kemudian, Talangke laki-laki kembali datang dan mengingatkan kedatangan mereka minggu lalu dan sekarang mereka ingin menjelaskan kedatangan mereka
sambil menyodorkan Tepak Sirih Pohan Kampi Sirih Bakatuk yang dibawa pihak laki-laki dihulurkandiberikan kepada pihak perempuan sebagai adat istiadat pembukaan kata dan
menanyakan kesedihan salah seorang putri mereka untuk di persunting. Sirih Tanyo adalah sirih sebagai adat untuk mendapat keputusan atau jawaban pasti
dari pada pihak perempuan. Pihak perempuan juga menghulurkan tepak sirih sebagai mengawali komunikasi diantara kedua keluarga. Keluarga pihak perempuan kemudian
menyatakan setuju menerima lamaran dari pihak laki-laki. Setelah mendapatkan jawaban dari pihak perempuan, pihak laki-laki menanyakan berapa lama tempo adat Meminang. Pihak
perempuan kemudian memberikan tempo selama 2 minggu kepada pihak laki-laki unutk mengadakan acara adat meminangpertunangan. Dan dalam waktu 2 minggu pihak keluarga
laki-laki melakukan persiapan petunangan. Termasuk mempersiapkan apa yang diminta sebagai hantaran oleh pihak laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
49
3.4.3 Maminang Menanyakan Pemberian Mahar