Teori Konsep dan Teori .1 Konsep

18 Masyarakat pesisir yang dimaksud dalam tulisan ini adalah masyarakat yang tinggal di Kecamatan Sibolga Kota. Daerah ini sesuai dengan daerah yang menjadi tempat penelitian penulis dimana daerah ini masih terdapat pelaksanaan upacara perkawinan yang mempertunjukkan Tari anak.

1.4.2 Teori

Teori adalah salah satu acuan yang digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang timbul dalam tulisan ini. Dengan pengetahuan yang diperoleh dari buku-buku, dokumen- dokumen serta pengalaman kita sendiri merupakan landasan dan pemikiran untuk memperoleh suatu teori-teori yang bersangkutan koentjaraningrat, 1983:30. Koentjaraningrat 1985:243 juga mengatakan bahwa komponen upacara ada empat yaitu tempat upacara, saat upacara, benda-benda dan alat upacara, serta orang-orang yang melakukan dan memimpin upacara. Melihat teori diatas bahwa Tari Anak merupakan tarian yang terdapat dalam upacara adat perkawinan masyarakat Pesisir Sibolga Tapanuli Tengah. Tarian ini mempunyai waktu dan tempat yang disediakan dalam upacara adat perkawinan, beberapa orang penari dan pemusik yang mengiringi tarian. Upacara adat perkawinan ini dipimpim oleh seorang “Alek”. Alek adalah sebutan untuk para pemain Musik Sikambang. Fungsi adalah sesuatu yang tidak dapat didengar atau dilihat dari penyajian musik saja; tetapi dapat dipelajari dengan cara melihat, mendengar, dan memahami secara keseluruhan penyajian musik pada saat musik dimainkan. Seperti yang dikatakan oleh Merriam dalam bukunya: The Anthropology of Music 1964:210 : The function, however. May be something quite different assessed through analytical evaluation stemming from thr folk evaluation. The student can, for example, learn something of the values of a culture by analyzing song texts for what they express;… function, im particular, may not be expressed or even understood from the standpoint of folk evaluation-such evaluations we would group under the heading of “concepts.” The sense in which we use these terms, then, refers to the understanding of what music does for Universitas Sumatera Utara 19 human beings as evaluated by the observer who seeks to increase his range of comprehension by this means…”function” concerns the reasons for its employment and particularly the broader purpose which it serves. Bahwa musik adalah sesuatu yang berbeda dari hasil analisa yang dilakukan oleh masyarakat lokal. Fungsi tidak dapat dipahami dari pandangan orang lokal saja namun pandangan lokal bisa kita anggap sebagai konsep. Jika kita dapat memahami pemahaman sebagai peneliti luar inilah yang disebut dengan fungsi. Dengan kata lain fungsi berbicara tentang alasan-alasan pemakainya. Dalam buku Merriam menegaskan bahwa ada sepuluh fungsi utama musik, yaitu: fungsi 1 pengungkapan emosional, 2 fungsi penghayatan estetis, 3 fungsi hiburan, 4 fungsi komunikasi, 5 fungsi perlambangan, 6 fungsi reaksi jasmani, 7 fungsi yang berkaitan dengan norma-norma sosial, 8 fungsi pengesahan lembaga sosial dan upacara agama, 9 fungsi kesinambungan kebudayaan, 10 fungsi pengintegrasian masyarakat. Dari sepuluh fungsi utama musik yang diungkapkan oleh Merriam penulis membahas beberapa fungsi yang berhubungan dengan upacara perkawinan yang mempertunjukkan Tari Anak, Yaitu: 1 fungsi pengungkapan emosional, 2 fungsi hiburan, 3 fungsi komunikasi, 4 fungsi pengesahan lembaga sosial dan upacara agama, dan 5 fungsi pengintegrasian masyarakat. Dikatakan sebagai hiburan karena musik sebagai pengiring tari bisa menjadi reaksi yang menimbulkan kesenangan bagi yang melihat, dan sebagai komunikasi karena dilihat dari setiap gerakan tari yang mempunyai arti. Untuk mengkaji struktur Tari Anak penulis menggunakan teori-teori tari yang ditawarkan oleh Sal Murgiyanto, Snyder, dan Ellfeld. Menurut Sal Murgiyanto 2011:3 Tari adalah salah satu saka guru seni pertunjukan tradisi Indonesia. Tari yang merupakan cabang seni pertunjukan tertua lahir bersamaan dengan lahirnya kebudayaan manusia. Ironisnya, sebagai disiplin studi, tari justru merupakan disiplin yang paling muda. Menurutnya jenis- jenis tari yang diamatinya tidak terbatas pada tari-tari Melayu Riau dan Sumatera Utara yang Universitas Sumatera Utara 20 disebut sebagai daerah asal dan pusat Budaya Melayu, tetapi juga kelompok Melayu dari Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, bahkan yang berasal dari Malaysia. Dalam hal ini Tari Anak di kawasan budaya Pesisir memiliki hubungan dengan tarian sejenis di dalam kebudayaan Minangkabau dan Melayu. Tari adalah salah satu ekspresi budaya yang sangat kaya, tetapi paling sulit untuk dianalisis dan diinterpretasikan. Mengamati gerak laku sangat mudah, tetapi tidak mengetahui maknanya. Tari dapat diinterpretasikan dalam berbagai tingkat persepsi. untuk memahami maksud yang hendak dikomunikasikan dari sebuah tarian, orang perlu tahu tentang kapan, kenapa, dan oleh siapa tari dilakukan. Dalam mengukur kedalaman sebuah tarian atau menjelaskan sebuah pertunjukan dari kebudayaan lain dituntut pemahaman cara dan pandangan hidup masyarakat yang menciptakan dan menerima tarian tersebut Kuper via Snyder, 1984: 5. Dalam hal ini struktur Tari Anak dalam kebudayaan Pesisir adalah mencerminkan cara dan pandangan hidup masyarakatnya. Keterampilan gerak biasanya dikuasai secara instingtif dan intuitif. Tari sebagai ungkapan seni mulai hadir ketika orang mulai sadar akan pentingnya teknik atau keterampilan gerak, dan ketika itu orang mulai mengatur gerak, artinya mulai ada tuntutan keteraturan atau bentuk. Sejalan dengan pertumbuhan itu mulai tumbuh kepekaan nilai pengalaman dan perasaan yang dihayati secara lebih mendalam. Masalah dasar dalam kesenian adalah pengaturan yang terkendali dari suatu medium dalam rangka mengkomunikasikan imaji-imaji dari pengalaman manusia Ellfeldt, 1976: 160. Teori ini akan dipergunakan untuk menkaji sejauh apa imaji-imaji masyarakat Pesisir yang terkandung dalam struktur Tari Anak. Universitas Sumatera Utara 21 Dalam meneliti gerak Tari Anak tersebut terdapat Notasi Laban Edy Sedyawati, 2006:298 yang membahas secara detail bentuk dan polanya, mengingat penulis tidak memfokuskan secara detail pada gerak tari pada teori Notasi Laban, maka penulis akan menggunakan lambang-lambang umum dan sederhana yang dapat mewakilkan pola gerak Tari Anak. Hubungan musik dan tari adalah suatu fenomena yang berbeda tetapi dapat juga digabungkan dengan aspek yang mendukung. Musik merupakan rangkaian ritme dan nada sedangkan tarian adalah rangkaian gerak, ritme, dan ruang dimana fenomena keduanya merupakan suatu yang berlawanan, yang mana musik merupakan fenomena yang terdengar tapi tidak terlihat dan tarian merupakan fenomena yang terlihat tapi tidak terdengar Wimbrayardi 1999:9-10.

1.5 Metode Penelitian