Tangga Nada Nada Dasar

87

4.5. Transkripsi

Dalam hal ini penulis menggunakan notasi balok untuk mentranskripsinya. Pemilihan notasi balok ini karena sifatnya yang sangat umum dipergunakan dalam penulisan musik dikalangan disiplin etnomusikologi dan juga oleh masyarakat luas. dalam analisis musik nya Lagu Sikambang dapat dianalisis berdasarkan metodologi yang dikemukakan oleh Charles Seeger, yang membedakan dua notasi yaitu notasi preskriptif dan notasi deskriptif. Preskriptif adalah notasi yang melukiskan secara garis besar nada dari suatu lagu, notasi ini merupakan pedoman tentang bagaimana musik tertentu itu dapat diwujudkan oleh pemain musik. Sedangkan Deskriptif adalah laporan yang disertai notasi secara lengkap tentang bagaimana sebenarnya suatu musikal dalam suatu pertunjukan diwujudkan. Untuk kebutuhan analisis Lagu Sikambang, penulis menggunakan Preskriptif. Transkripsi Lagu Sikambang dapat dilihat pada halaman lampiran.

4.6. Analisis Musik

Penganalisisan yang penulis lakukan pada Lagu Sikambang menggunakan teori William P. Malm 1977:9, yang menganalisis musik dari 1. Tangga Nada, 2. Nada Dasar, 3. Interval, 4. Wilayah Nada, 5. Frekuensi Pemakaian Nada, 6. Kadens, 7. Formula Melodi,dan 8, Kontur.

4.6.1. Tangga Nada

Dalam Musik Sikambang tidak ada menggunakan tangga nada baku. Dalam penulisan ini, penggunaan tangga nada tidak sama dengan tangga nada teori musik barat, yang memiliki struktur interval yang baku. Yang dimaksud dengan tangga nada dalam tulisan ini adalah nada-nada yang dipergunakan dalam Lagu Sikambang yang menjadi modal dalam Universitas Sumatera Utara 88 yang diirutkan penggarapan melodinya yang diurutkan dari nada yang terendah sampai nada yang tertinggi sesuai dengan aturan tangga nada musik barat. Nada –nada tersebut durutkan dalam garis paranada. Adapun urutan nada yang dipergunakan dalam melodi Lagu Sikambang, adalah sebagai berikut; 12 nada dari G-D’ Diatonis

4.6.2. Nada Dasar

Untuk menentukan nada dasar tonalitas Lagu Sikambang, maka penulis beracuan pada pendapat Nettl 1964:147, yang mengemukakan ada tujuh 7 cara dalam menentukan nada dasar. Ketujuh cara ini sering dilakukan para Etnomusikolog dalam menganalisa nada dasar suatu melodi musik yaitu: 1. Dengan cara melihat pemakaian nada mana yang lebih sering dipakai dalam komposisi tersebut; 2. Memperhatikan durasi ritmis yang besar, dapat dianggap sebagai nada dasar, walaupun jarang dipakai; 3. Memperhatikan nada awal, nada tengah, maupun nada akhir yang dipergunakan pada suatu komposisi, dapat dianggap sebagai nada dasar. 4. Nada yang menduduki posisi paling rendah ataupun pas di tengah-tengah, dapat dianggap sebagai nada dasar; 5. Melihat hubungan interval jarak lima dari nada yang terendah, dianggap sebagai nada dasar; 6. Melihat penekanan ritmis yang kuat, dianggap sebagai nada dasar; Universitas Sumatera Utara 89 7. Adanya pengalaman dan pengenalan yang akrab dengan musik yang diteliti, juga dapat menentukan nada dasar; Untuk dapat menjawab pendekatan yang ditawarkan oleh Nettl dalam menentukan nada dasar, maka penulis menyusun frekuensi pemakaian nada berdasarkan durasi ritmis Lagu Sikambang, yang dapat dilihat pada table berikut ; Nada Ritem Jumlah Nada C 206 D 80 E 158 F 42 G 150 A 80 B 49 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nada yang memiliki durasi ritmis yang paling sering muncul adalah nada C sebanyak 206 kali, kemudian nada E sebanyak 158 kali dan nada G sebanyak 150 kali. Ketiga nada ini merupakan nada yang paling banyak digunakan dalam Lagu Sikambang. Dari susunan data yang tertulis diatas, maka yang menjadi tonalitas berdasarkan ketujuh cara yang ditawarkan Nettl adalah sebagai berikut; 1. Nada yang sering dipakai adalah nada C 2. Nada yang memiliki ritmis yang paling besar adalah nada C 3. Memperhatikan nada awal dan nada akhir adalah nada C dan C 4. Nada yang menduduki posisi paling rendah adalah nada F 5. Hubungan interval yang berjarak lima dari nada terendah adalah C Universitas Sumatera Utara 90 6. Melihat penekanan ritmis yang kuat adalah nada C 7. Melalui pengalaman dan pengenalan terhadap musik tersebut, tidak ada. Sesuai dengan ketujuh pendekatan diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa nada dasar yang terdapat dalam Lagu Sikambang adalah nada C sesuai dengan criteria no. 4 dan 6, dan nada-nada yang dipergunakan terdiri dari tujuh buah adalah nad C mayor.

4.6.3. Interval