Mata Pencaharian. Masyarakat Pesisir di Kecamatan Sibolga Kota

35

2.2 Masyarakat Pesisir di Kecamatan Sibolga Kota

Kota Siboga merupakan daerah Otonomi Tingkat II yang dipimpin oleh seorang Walikota. Pada Tahun 2002 berdasarkan SK Walikota Sibolga, Kota Sibolga dibagi menjadi 4 kecamatan, yaitu: 1. Kecamatan Sibolga Utara 2. Kecamatan Sibolga Kota 3. Kecamatan Sibolga Selatan, dan 4. Kecamatan Sibolga Sambas Sesuai dengan lokasi penelitian yang dietapkan oleh penuli, maka Kecamatan Sibolga Kota adalah lokasi yang tepat, karena hamper semua masyarakat yang tinggal di Kecamatan Sibolga Kota ini adalah orang-orang Pesisir dan masih memakai Kesenian Sikambang dalam acara-acara mereka terutama acara adat perkawinan, walaupun tidak semua dikarena biaya nya yang cukup mahal.

2.2.1 Mata Pencaharian.

Masyarakat Suku Pesisir sebagai penduduk asli dikawasan Pesisir Pantai Barat Sumatera Utara mempunyai mata pencaharian sebagai Nelayan, Petani, Pedagang, Pegawai Negeri, ABRI, Buruh, Pengerajin, Penarik becak, dan lain-lain. Sesuai dengan alam pantai, tentunya sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah sebagai nelayan. Namun perlu kita ketahui bahwa dulunya masyarakat sibolga juga memiliki karya seni kerajinan tenun Kain Pelekat dan Selendang Maduara serta Kendang- Kendang Suji Malako yang sampai sekarang masih dikenal walaupun tidak seperti dahulu kala, karena Selendang Maduara merupakan suatu kebanggaan dan tradisi yang telah diadatkan apabila pengantin baru wanita Anak Daro berkunjung kerumah mertuanya maka pengantin wanita tesebut akan memakai Selendang Maduara. Kendang-kendang Suji Malako Universitas Sumatera Utara 36 dipakaikan kepada pengantin wanita sebagai penutup dada, sebagian bagian dari pakaian adat yang dipakai wanita bernama Sanggu Gadang ketika berlangsungnya Peresmian Perkawinan. Brerikut merupakan beberapa jenis nelayan serta cara menangkap ikan : a. Nelayan Pamukek Nelayan Pamukek adalah nelayan yang menggunakan pukat atau jaring untuk menangkap ikan dilaut, yang digerakkan oleh mesin maupun tenaga manusia untuk menarik jaring dan mengangkat ikan tangkapannya. b. Nelayan Penjaring Nelayan yang pekerjaannya menangkap ikan dilaut dengan mempergunakan jaring yang digerakkan oleh mesin dan tenaga manusia bersama-sama baik ditengah laut maupun ditepi pantai. c. Pukek Tapi Nelayan yang pekerjaannya menangkap ikan dengan pukat ditepi pantai dengan mempergunakan tenaga manusia yang ditarik dari kejauhan 1 km dari pantai bersama- sama dan biasanya para Nelayan Pamuge akan membeli ikan yang telah siap dipasarkan kepada masyarakat ditempat penangkapan ikan. d. Nelayan Pamuge Nelayan pamuge adalah nelayan yang pekerjaannya membeli ikan dari nelayan ditengan laut, dari para nelayan penjaring atau nelayan yang menangkap ikan ditengah laut. e. Nelayan Paralong-alaongParlanja Nelayan Paralong-along dan Parlanja adalah nelayan yang pekerjaannya membeli ikan dari para Nelayan Pamuge ditepi pantai dan para nelayan paralong-alongparlanja menjajakan ikan kepada masyarakat dalam kampong. Universitas Sumatera Utara 37 f. Nelayan Panjamu Nelayan Panjamu adalah nelayan yang pekerjaannya hanya menjemur ikan yang telah dibelinya dari nelayan penjaring dan kemudian setelah ikan kering maka akan dijual kepada nelayan pagudang orang yang membeli ikan yang sudah kering untuk dipasarkan kedaerah lain. g. Nelayan Pagudang Nelayan Pagudang adalah nelayan yang pekerjaannya sebagai pembeli ikan yang sudah dijemur oleh nelayan panjamu untuk dikumpulkan ditempat pergudangannya dan dijual kepada para pedagang ikan dari luar kota sibolga.

2.2.2 Sistem Bahasa