Hubungan Tari dan Musik

86 Gbr. Pemain Gandang Sikambang

4.4.6. Hubungan Tari dan Musik

Penyajian musik sebagai pengiring tari merupakan hal yang terpenting dimana musik dapat membantu tempo serta menambah serta menambah keindahan dari tarian tersebut dan juga dapat mewakili awal dan akhir dari tarian sehingga terdapat suatu keharmonisan diantara penari dan musik. Sal Mugiarto 1972:33 mengatakan bahwa, iringan tari terdiri dua, yaitu iringan internal dan iringan eksternal. Iringan internal adalah iringan tari yang dimainkan oleh sipenari sendiri, sedangkan iringan eksternal adalah iringan yang dilakukan oleh orang lain atau yang datang dari luar tubuh sipenari itu sendiri. Dalam hal ini musik pengiring Tari Anak merupakan iringan eksternal yaitu musik yang berasal dari luar tubuh si penari. Dalam penyajiannya pun ketika musik dan Tari tidak dapat sejalan maka pertunjukan yang dihasilkan tidak akan berjalan dengan baik, begitu juga pesan dalam tarian itu tidak akan tersampaikan dengan baik pula. Iutlah alasan kenapa musik memiliki peranan yang sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dalam Tarian. Universitas Sumatera Utara 87

4.5. Transkripsi

Dalam hal ini penulis menggunakan notasi balok untuk mentranskripsinya. Pemilihan notasi balok ini karena sifatnya yang sangat umum dipergunakan dalam penulisan musik dikalangan disiplin etnomusikologi dan juga oleh masyarakat luas. dalam analisis musik nya Lagu Sikambang dapat dianalisis berdasarkan metodologi yang dikemukakan oleh Charles Seeger, yang membedakan dua notasi yaitu notasi preskriptif dan notasi deskriptif. Preskriptif adalah notasi yang melukiskan secara garis besar nada dari suatu lagu, notasi ini merupakan pedoman tentang bagaimana musik tertentu itu dapat diwujudkan oleh pemain musik. Sedangkan Deskriptif adalah laporan yang disertai notasi secara lengkap tentang bagaimana sebenarnya suatu musikal dalam suatu pertunjukan diwujudkan. Untuk kebutuhan analisis Lagu Sikambang, penulis menggunakan Preskriptif. Transkripsi Lagu Sikambang dapat dilihat pada halaman lampiran.

4.6. Analisis Musik

Penganalisisan yang penulis lakukan pada Lagu Sikambang menggunakan teori William P. Malm 1977:9, yang menganalisis musik dari 1. Tangga Nada, 2. Nada Dasar, 3. Interval, 4. Wilayah Nada, 5. Frekuensi Pemakaian Nada, 6. Kadens, 7. Formula Melodi,dan 8, Kontur.

4.6.1. Tangga Nada

Dalam Musik Sikambang tidak ada menggunakan tangga nada baku. Dalam penulisan ini, penggunaan tangga nada tidak sama dengan tangga nada teori musik barat, yang memiliki struktur interval yang baku. Yang dimaksud dengan tangga nada dalam tulisan ini adalah nada-nada yang dipergunakan dalam Lagu Sikambang yang menjadi modal dalam Universitas Sumatera Utara