ini adalah pada teori-teori fonetik akustik yang dikembangkan oleh Lehiste 1970, Hart et al 1990, Cruttenden 1997 dan Nooteboom 1990.
2.5.1 Fonetik dan Fonologi
Tuturan bahasa terdiri atas bunyi. Fonetik dan fonologi sama-sama memusatkan perhatian terhadap bunyi bahasa. Fonetik meneliti bunyi bahasa menurut cara
pelafalan, sifat-sifat akustiknya, dan penerimanya sedangkan fonologi meneliti bunyi bahasa tertentu menurut fungsinya Verhaar, 1996:10.
Fonetik mengkaji fisik bunyi yang, baik secara; 1 artikulatoris, yaitu pengartikulasian oleh alat ucap manusia sebagai pemroduksi bunyi, 2 akustik, yaitu
fisik bunyi sebagai gelombang suara, dan 3 auditoris, yaitu menyangkut aspek penerimaan bunyi. Kemudian, kajian tentang fungsi bunyi yang diimplementasikan
dalam bahasa tertentu selanjutnya menjadi bahasan fonologi. Implementasi ini dijabarkan dalam telaah ”fonem” dalam suatu bahasa ditinjau dari perbedaan
maknanya. Jadi, fonologi adalah ilmu yang menganalisis tentang bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan bunyi tersebut sebagai pembeda makna T. Syarfina,
2009:21. Dalam bahasa Indonesia l dan r merupakan fonem yang berbeda.
Implementasi l pada lupa dan implementasi r pada rupa merupakan bentuk dan arti yang berbeda. Lain halnya dalam bahasa Jepang, l dan r meskipun bentuknya
berbeda tetapi tidak membedakan arti. Dengan kata lain, meskipun secara fonetik
Universitas Sumatera Utara
berbeda tetapi secara fonologi tidak merupakan fonem yang berbeda Verhaar, 1996: 11.
Sommerstein dalam T. Syarfina 2009 membedakan antara fonetik dan fonologi. Menurutnya, fonologi adalah cabang linguistik sedangkan fonetik bukan
merupakan cabang linguistik. Argumentasinya, fonetik terkait dengan kemampuan sistem artikulatori dan auditori manusia yang berhubungan dengan suara dan fitur-
fitur prosodi yang ada untuk digunakan di dalam bahasa dan berhubungan dengan karakteristik suara dan fitur-fitur itu sendiri. Namun seiring perkembangannya, baik
kajian fonetik maupun fonologi merupakan kajian yang terintegrasi mengingat speech sounds
merupakan bagian dari suatu sistem yang fungsi utama dalam fisiknya memiliki perbedaan yang signifikan, baik paradigmatik dan sintagmatik, walaupun
belum membentuk suatu bahasa tertentu.
2.5.2 Pendekatan Kajian Fonetik