Deskripsi Perbandingan Intensitas Kalimat Deklaratif

signifikan; 15 signifikansi perbedaan durasi fonem [e] menunjukkan probabilitas sebesar 0.8622 = 0,431 tidak signifikan; dan 16 signifikansi perbedaan durasi fonem [ ɔ] menunjukkan probabilitas sebesar 0.8602 = 0,430 tidak signifikan. Berdasarkan data tersebut, disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada durasi bunyi silabis tuturan kalimat ekspositif [aku n əraŋke gə ʈuk iki digawe s ɔkɔ telɔ] bahasa Jawa pada penutur perempuan.

5.4 Deskripsi Perbandingan Hasil Pengukuran Intesitas, Frekuensi, dan Durasi

5.4.1 Deskripsi Perbandingan Intensitas Kalimat Deklaratif

Perbandingan Intensitas tuturan, baik yang dituturkan oleh laki-laki maupun perempuan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Diketahui bahwa intensitas suara dihasilkan dari pengaturan aliran udara dari paru-paru melalui trakea tenggorokan, hidung, dan mulut. Paru-paru pada dasarnya sepasang kantung seperti balon yang mengembang atau mengempis oleh aksi dari diafragma dan otot tepat di bawah paru-paru. Ketika diafragma diturunkan, paru-paru mengembang, dan ketika diafragma dinaikkan, udara ditekan keluar dari paru-paru. Dalam kondisi ini paru- paru dalam keadaan mengempis. Paru-paru, diafragma dan trakea merupakan segmen besar pertama dari sistem ujaran yang biasa dinamakan sistem subglottal. Kemudian, segmen utama berikutnya dari sistem ujaran adalah ketika udara ini ditekan keluar Universitas Sumatera Utara dari paru-paru, udara perjalanan melewati trakea, dan menggetarkan laring pita suara. Pada segmen ini akan menghasilkan suara. Adanya keidentikan intensitas pada dua kelompok penutur menunjukkan bahwa ciri-ciri fisik organ suara, seperti tenggorokan rongga pernafasan, hidung, mulut, otot-otot, dan paru-paru pada kedua kelompok penutur tersebut relatif sama, terutama dalam proses pengeluaran energi untuk berbicara. Hal ini disebabkan suara dalam bahasa manusia dihasilkan oleh energi dari proses pengaturan aliran udara dari paru- paru melalui tenggorokan, hidung, dan mulut. Gambar 10 Organ Suara Manusia Laki-laki memiliki struktur organ suara dengan kapasitas yang relatif identik. Dalam hal ini adalah laki-laki penutur bahasa Jawa di Medan dan Solo. Perempuan juga memiliki struktur organ suara dengan kapasitas yang relatif identik. Tetapi, tidak bisa disamakan proses pengeluaran energi antara penutur laki-laki dan perempuan karena memang laki-laki mempunyai ciri-ciri fisik organ suara yang lebih besar dan Universitas Sumatera Utara kuat jika dibandingkan dengan perempuan. Makanya, intensitas laki-laki lebih tinggi jika dibanding dengan intensitas perempuan. Grafik di bawah ini menunjukkan signifikansi intensitas penutur bahasa Jawa kelompok Laki-laki di Medan dan Solo. Grafik 4 Signifikansi Intensitas Penutur Bahasa Jawa Kelompok Laki-laki - 10.0000 20.0000 30.0000 40.0000 50.0000 60.0000 70.0000 80.0000 90.0000 D es ib el Lk Medan 79.0214 84.7998 52.8059 70.2910 Lk Solo 77.2318 83.6677 53.3242 70.3520 ID IT IB IF Berdasarkan grafik 4 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Rerata intensitas dasar penutur laki-laki tuturan kalimat deklaratif performatif bahasa Jawa yang dituturkan oleh penutur Medan sebesar 79,0214 dB dengan rentang rerata intensitas 74,7078 dB hingga 80,9288 dB. Rerata intensitas dasar penutur laki-laki tuturan kalimat deklaratif performatif bahasa Jawa yang dituturkan oleh penutur Solo sebesar 77, 2318 dB dengan rentang rerata intensitas 76,1015 dB hingga 79,8279 dB. Setelah dilakukan uji signifikansi perbedaan dengan independent sample test menunjukkan probabilitas sebagai berikut: ID_Kal_Ver 0,445, ID_Kal_Exe 0,132, ID_Kal_Kom 0,168, Universitas Sumatera Utara ID_Kal_Beh 0,310, ID_Kal_Eks 0,119. Jadi perbedaan intensitasnya tidak signifikan. 2 Rerata intensitas final penutur laki-laki tuturan kalimat deklaratif performatif bahasa Jawa yang dituturkan oleh penutur Medan sebesar 70,2910 dB dengan rentang rerata intensitas 68,5606 dB hingga 72,1400 dB. Rerata intensitas dasar penutur laki-laki tuturan kalimat deklaratif performatif bahasa Jawa yang dituturkan oleh penutur Solo sebesar 70,3520 dB dengan rentang rerata intensitas 67,2661dB hingga 72,2807 dB. Setelah dilakukan uji signifikansi perbedaan dengan independent sample test menunjukkan probabilitas sebagai berikut: IF_Kal_Ver 0,399, IF_Kal_Exe 0,396, IF_Kal_Kom 0,481, IF_Kal_Beh 0,356, IF_Kal_Eks 0,387. Jadi perbedaan intensitasnya tidak signifikan. 3 Rerata intensitas atas penutur laki-laki tuturan kalimat deklaratif performatif bahasa Jawa yang dituturkan oleh penutur Medan sebesar 84,7998 dB dengan rentang rerata intensitas 83,2971 dB hingga 85.8311 dB. Rerata intensitas dasar penutur laki-laki tuturan kalimat deklaratif performatif bahasa Jawa yang dituturkan oleh penutur Solo sebesar 83,6677 dB dengan rentang rerata intensitas 82,9560 dB hingga 85,9429 dB. Setelah dilakukan uji signifikansi perbedaan dengan independent sample test menunjukkan probabilitas sebagai berikut: IA_Kal_Ver 0,390, IA_Kal_Exe 0,350, IA_Kal_Kom 0,466, IA_Kal_Beh 0,352, IA_Kal_Eks 0,219. Jadi perbedaan intensitasnya tidak signifikan. Universitas Sumatera Utara 4 Rerata intensitas bawah penutur laki-laki tuturan kalimat deklaratif performatif bahasa Jawa yang dituturkan oleh penutur Medan sebesar 52,8059 dB dengan rentang rerata intensitas 51,2558 dB hingga 53,6191 dB. Rerata intensitas dasar penutur laki-laki tuturan kalimat deklaratif performatif bahasa Jawa yang di tuturkan oleh penutur Solo sebesar 53,3442 dB dengan rentang rerata intensitas 49,6399 dB hingga 55,1393 dB. Setelah dilakukan uji signifikansi perbedaan dengan independent sample test menunjukkan probabilitas sebagai berikut: IB_Kal_Ver 0,315, IB_Kal_Exe 0,450, IB_Kal_Kom 0,285, IB_Kal_Beh 0,219, IB_Kal_Eks 0,391. Jadi perbedaan intensitasnya tidak signifikan. Kemudian, penjelasan rerata dan signifikansi intensitas penutur kelompok perempuan dapat diilustrasikan dalam Grafik 5 Signifikansi Intensitas Penutur Bahasa Jawa Kelompok Perempuan di Medan dan Solo. Grafik 5 Signifikansi Intensitas Penutur Bahasa Jawa Kelompok Perempuan 0.0000 10.0000 20.0000 30.0000 40.0000 50.0000 60.0000 70.0000 80.0000 90.0000 D es ib el Pr Medan 77.1558 81.8416 48.9045 65.3302 Pr Solo 76.6607 81.9058 50.9092 68.2932 ID IT IR IF Universitas Sumatera Utara Berdasarkan grafik 5 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Rerata intensitas dasar penutur perempuan tuturan kalimat deklaratif performatif bahasa Jawa yang dituturkan oleh penutur Medan sebesar 77, 1558 dB dengan rentang rerata intensitas 75,8717 dB hingga 78,9761 dB. Rerata intensitas dasar penutur perempuan tuturan kalimat deklaratif performatif bahasa Jawa yang di tuturkan oleh penutur Solo sebesar 76.6607 dB dengan rentang rerata intensitas 74,3362 dB hingga 79,1672 dB. Setelah dilakukan uji signifikansi perbedaan dengan independent sample test menunjukkan probabilitas sebagai berikut: ID_Kal_Ver 0,314, ID_Kal_Exe 0,406, ID_Kal_Kom 0,370, ID_Kal_Beh 0,497, ID_Kal_Eks 0,382. Jadi perbedaan intensitasnya tidak signifikan. 2 Rerata intensitas final penutur perempuan tuturan kalimat deklaratif performatif bahasa Jawa yang dituturkan oleh penutur Medan sebesar 65,3302 dB dengan rentang rerata intensitas 62,7235 dB hingga 67,8371 dB. Rerata intensitas final penutur perempuan tuturan kalimat deklaratif performatif bahasa Jawa yang di tuturkan oleh penutur Solo sebesar 68,2932 dB dengan rentang rerata intensitas 64,9075 dB hingga 72,8600 dB. Setelah dilakukan uji signifikansi perbedaan dengan independent sample test menunjukkan probabilitas sebagai berikut: IF_Kal_Ver 0,346, IF_Kal_Exe 0,306, IF_Kal_Kom 0,333, IF_Kal_Beh 0,212, IF_Kal_Eks 0,116. Jadi perbedaan intensitasnya tidak signifikan. Universitas Sumatera Utara 3 Rerata intensitas atas penutur perempuan tuturan kalimat deklaratif performatif bahasa Jawa yang dituturkan oleh penutur Medan sebesar 81,8416 dB dengan rentang rerata intensitas 80,4544 dB hingga 82,7419 dB. Rerata intensitas atas penutur perempuan tuturan kalimat deklaratif performatif bahasa Jawa yang di tuturkan oleh penutur Solo sebesar 81,9058 dB dengan rentang rerata intensitas 81,5764 dB hingga 82,1636 dB. Setelah dilakukan uji signifikansi perbedaan dengan independent sample test menunjukkan probabilitas sebagai berikut: IA_Kal_Ver 0,424, IA_Kal_Exe 0,489, IA_Kal_Kom 0,499, IA_Kal_Beh 0,349, ID_Kal_Eks 0,464. Jadi perbedaan intensitasnya tidak signifikan. 4 Rerata intensitas bawah penutur perempuan tuturan kalimat deklaratif performatif bahasa Jawa yang dituturkan oleh penutur Medan sebesar 48,9045 dB dengan rentang rerata intensitas 46,2023 dB hingga 52,5395 dB. Rerata intensitas bawah penutur perempuan tuturan kalimat deklaratif performatif bahasa Jawa yang di tuturkan oleh penutur Solo sebesar 50.9092 dB dengan rentang rerata intensitas 47,6697 dB hingga 55,3191 dB. Setelah dilakukan uji signifikansi perbedaan dengan independent sample test menunjukkan probabilitas sebagai berikut: IB_Kal_Ver 0,128, IB_Kal_Exe 0,426, IB_Kal_Kom 0,412, IB_Kal_Beh 0,264, IB_Kal_Eks 0,212. Jadi perbedaan intensitasnya tidak signifikan.

5.4.2 Deskripsi Perbandingan FrekuensiStruktur Melodik Kalimat Deklaratif