Lokasi dan Waktu Penelitian Pendekatan dan Metode yang Digunakan Populasi dan Sampling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengkaji ciri-ciri akustik tuturan modus deklaratif bahasa Jawa Penutur di Medan perbandingan dengan ciri-ciri akustik tuturan modus deklaratif bahasa Jawa Penutur di Solo. Jadi, penelitian ini dilakukan di kota Medan dan Solo. Waktu yang direncanakan untuk penelitian ini adalah empat bulan, yaitu antara bulan Februari—Mei 2012.

3.8 Pendekatan dan Metode yang Digunakan

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimental, yakni penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen. Tiap-tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol dengan menggunakan alatinstrumen yang sama. Penelitian ini menggunakan dua variabel. Variabel yang digunakan adalah ciri- ciri akustik tuturan modus deklaratif bahasa Jawa dialek Deli Medan dan ciri-ciri akustik tuturan modus deklaratif bahasa Jawa dialek standar yang dituturkan oleh penutur laki-laki dan perempuan. 48 Universitas Sumatera Utara

3.9 Populasi dan Sampling

Populasi penelitian ini adalah penutur bahasa Jawa yang berdomisili di wilayah Solo dan Medan. Penutur bahasa Jawa di Solo merepresentasikan dialek bahasa Jawa Standar dan penutur bahasa Jawa di Medan merepresentasikan bahasa Jawa dialek Deli Medan. Data penelitian ini merupakan data kontinum intensitas, frekuensi, dan durasi yang bersifat homogen sehingga besarnya populasi tidak diperhitungkan dalam penentuan sampel. Sampel diambil dari kelompok penutur bahasa Jawa di Medan sebanyak 20 penutur, dan kelompok penutur bahasa Jawa di Solo sebanyak 20 penutur. Tiap-tiap kelompok sampel harus memenuhi ketentuan 10 sampel kelompok dengan jenis kelamin laki-laki dan 10 sampel kelompok dengan jenis kelamin perempuan. Kemudian, populasi juga tidak berkedudukan sama untuk dijadikan sampel karena ada sebagian masyarakat Jawa baik di Solo dan Medan tidak fasih bahkan tidak bisa lagi menuturkan bahasa Jawa, tentunya kelompok ini tidak bisa dijadikan sampel. Jadi, sampel dipilih sesuai kebutuhan dan tujuan penelitian. Maka dari itu, penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan NonProbability Sampling dengan Purposive Sampling. Penentuan sampel harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Sampel harus memiliki alat artikulator yang sempurna dan mampu menggunakannya dalam tuturan dengan sempurna pula; 2. Sampel harus berumur 25 – 50 tahun; 3. Sampel bersuku bangsa Jawa; dan Universitas Sumatera Utara 4. Sampel harus mampu berbahasa Jawa. Pemilihan kriterian sampel dengan interval umur 25—50 tahun didasarkan pada asumsi bahwa pada usia tersebut organ suara manusia tidak lagi mengalami pertumbuhan karena faktor alamiah sehingga diharapkan data akustik yang dijaring benar-benar sahih dan akurat. Penelitian ini mengkaji aspek tuturan modus deklaratif yang dituturkan oleh penutur bahasa Jawa di Medan dan Solo, tuturannya didesain berdasarkan lima fungsí tuturan sesuai data yang diperlukan dalam penelitian.

3.10 Prosedur Penelitian