Simpulan SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.3 Simpulan

Berdasarkan analisis temuan penelitian Ciri-ciri Akustik Tuturan Modus Deklaratif Bahasa Jawa Penutur di Medan Perbandingan dengan Ciri-ciri Akustik Tuturan Modus Deklaratif Bahasa Jawa Penutur di Solo yang telah dipaparkan pada BAB IV dan V, disimpulkan sebagai berikut: 1 Rerata intensitas tuturan modus deklaratif bahasa Jawa penutur kelompok laki- laki dan perempuan di Medan berbeda dengan rerata intensitas tuturan modus deklaratif bahasa Jawa penutur kelompok laki-laki dan perempuan di Solo. Mean difference selisih rerata tersebut antara 0,2666–4,1935 dB. Namun, setelah dilakukan uji T-Tes Sampel Bebas terhadap dua kelompok tersebut menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan. Berarti selisih perbedaan ukuran tersebut masih dalam toleransi ukuran yang wajar. Adanya selisih perbedaan rerata intensitas yang relatif kecil pada dua kelompok penutur tersebut menunjukkan adanya keidentikan proses kerja dan ciri-ciri fisik organ suara, seperti tenggorokan rongga pernafasan, hidung, mulut, otot-otot, dan paru- paru pada kedua kelompok penutur, terutama dalam proses pengeluaran energi untuk berbicara. Diketahui bahwa suara atau bunyi bahasa manusia dihasilkan 153 Universitas Sumatera Utara oleh energi dari proses pengaturan aliran udara dari paru-paru melalui tenggorokan, hidung, dan mulut. Laki-laki memiliki struktur organ suara dengan kapasitas yang relatif identik. Perempuan juga memiliki struktur organ suara dengan kapasitas yang relatif identik. Tetapi, tidak bisa disamakan proses pengeluaran energi antara penutur laki-laki dan perempuan karena memang laki-laki mempunyai ciri-ciri fisik organ suara yang lebih besar dan kuat jika dibandingkan dengan perempuan. Makanya, intensitas laki-laki lebih tinggi jika dibanding dengan intensitas perempuan. 2 Rerata frekuensistruktur melodik tuturan modus deklaratif bahasa Jawa penutur kelompok laki-laki dan perempuan di Medan berbeda dengan rerata frekuensistruktur melodik tuturan modus deklaratif bahasa Jawa penutur kelompok laki-laki dan perempuan di Solo. Mean difference selisih rerata penutur sebesar 11,1 –53,4 Hz. Setelah dilakukan uji T-Tes Sampel Bebas terhadap dua kelompok tersebut menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa ada perbedaan nada yaitu pada: nada dasar, nada final, nada tinggi puncak nada, dan nada rendah dalam tuturan yang dituturkan oleh kedua kelompok tersebut. Penutur bahasa Jawa kelompok Medan menuturkan tuturan deklaratif performatif menggunakan nada yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok Solo. Jika dikonversikan dalam notasi musik atau melodi, selisih perbedaan struktur melodik antara penutur Medan dan Solo berkisar 0,5 sampai dengan 1,5 nada. Universitas Sumatera Utara 3 Rerata durasi bunyi silabis tuturan modus deklaratif bahasa Jawa penutur kelompok laki-laki dan perempuan di Medan berbeda dengan rerata durasi bunyi silabis tuturan modus deklaratif bahasa Jawa penutur kelompok laki-laki dan perempuan di Solo. Dengan mean difference selisih rerata yang relatif kecil, yaitu 0,003 – 0,255 detik. Namun, setelah dilakukan uji T-Tes Sampel Bebas terhadap dua kelompok tersebut menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan. Meskipun tidak signifikan, perbedaan durasi bunyi silabis dapat dipaparkan sebagai berikut: 1 pada awal tuturan terdiri atas silabel [a] dan [ku]. Grafik 24 – 34 mendeskripsikan bahwa setiap tuturan memiliki konsistensi perbedaan ukuran durasi pada bunyi silabis [a] dan [u]. Bunyi ini diucapkan lebih panjang oleh penutur Medan daripada penutur Solo; 2 pada tuturan Kal_Ver terlihat perbedaan pada durasi bunyi silabis vokal [e] pada silabel [ke]. Pada grafik 24 dan 30 menunjukkan bunyi ini diucapkan lebih panjang oleh penutur Medan daripada penutur Solo; 3 pada tuturan Kal_Exe terlihat perbedaan pada durasi bunyi silabis vokal [ ə] pada silabel [tər]. Pada grafik 25 dan 31 menunjukkan bunyi ini diucapkan lebih panjang oleh penutur Medan daripada penutur Solo; 4 pada tuturan Kal_Kom terlihat perbedaan pada durasi bunyi silabis vokal [a] pada silabel [yar]. Pada grafik 26 dan 32 menunjukkan bunyi ini diucapkan lebih panjang oleh penutur Solo daripada penutur Medan; 5 pada tuturan Kal_Beh terlihat perbedaan pada durasi bunyi silabis vokal [I] pada silabel [dIh]. Bunyi ini diucapkan lebih panjang oleh penutur Medan daripada penutur Solo; 6 pada tuturan Kal_Eks terlihat perbedaan pada durasi Universitas Sumatera Utara bunyi silabis vokal [e] pada silabel [ke], [ ɔ] pada silabel [lɔ]. Pada grafik 29 dan 34 menunjukkan Bunyi ini diucapkan lebih panjang oleh penutur Medan daripada Solo.

6.4 Saran