yang memiliki lahan kopi 12 rantai sampai 1 hektar biasanya membutuhkan 5-10 orang pekerja selama 3 hari atau lebih secara berturut-turut untuk menyelesaikannya,
belum lagi pada saat panen raya tentunya akan membutuhkan pekerja yang lebih banyak lagi.
21
Pendidikan sangat penting bagi masa depan anak-anak meskipun biaya pendidikan sangat tinggi. Pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat merupakan
masalah penting yang harus diperhatikan.Demikian juga hal nya pada masyarakat
4. 1. 2. 3. Biaya Kesehatan
Biaya kesehatan juga dari hasil pertanian mereka. Merka menganggap kesehatan itu penting, sehingga apabila ada salah satu anggota keluarga mereka sakit,
maka mereka langsung membawa ke mantra yang ada di desa tersebut juga ke dokter atau bahkan ke rumah sakit. Dalam masalah kesehatan ini, mereka lebih
mengutamakan pengobatan secara medis karena memang pelayanan kesehatan yang sudah baik di desa ini.Walaupun masih ada yang berobat secara tradisional. Mereka
tidak memperdulikan soal biaya yang kadang kala pada saat anggota keluarga mereka sakit tidak ada uang ditangan sama sekali. Ini salah satu alasan mereka harus
meminjam kepada tetangga, keluarga, dan juga kepada agen.
4. 1. 2. 4. Biaya Pendidikan Anak
21
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Jamulianus Naibaho. Tanggal 27 November 2012 di desa Sidiangkat Kabupaten Dairi.
Universitas Sumatera Utara
desa sidiangkat yang merasakan bahwa pendidikan adalah kebutuhan sekunder yang harus mereka penuhi.Bagi petani desa motivasi untuk menyekolahkan anak-anak
merka dari mulai tingkat sekolah dasar sampai ke sekolah menengah atas bahkan sampai ke perguruan tinggi merupakan kewajiban setiap keluarga atau rumah
tangga.Para orang tua mengharapkan agar mereka bisa memberikan pendidikan sekolah kepada anak-anak mereka baik pria maupun wanita. Mereka tidak ingin
profesi mereka saat ini tidak menurun terhadap anak-anak nantinya, seperti ungkapan salah seorang informan mengenai tujuan mereka menyekolahkan anak di bawah ini :
“…Tujuan kami menyekolahkan anak-anak kami agar hari esok mereka tidak merasakan apa yang kami rasakan pada saat ini, bekerja pada saat panas dan hujan,
kalo bisa jangan lagi memegang tanah…”.
22
Sesuai dengan penuturan diatas mengenai pentingnya pendidikan pada anak – anak mereka terlihat dari upaya orang tua yang selalu giat bekerja sebagai petani. Hal
ini dapat dilihat dari cara mereka bekerja setiap harinya diladangnya dan tidak akan membiarkan waktu itu terbuang dengan percuma. Walaupun menurut pengakuan
beberapa orang tua bahwa pada masa sekarang ini biaya pendidikan sangat tinggi lebih besar daripada biaya kebutuhan sehari-hari. Apalagi anak-anak mereka
bersekolah dikota-kota besar misalnya, di Kabanjahe, Pematang Siantar, ataupun kota Medan, biaya-biaya keperluan sekolah tentunya sangat jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan sekolah di desa. Biaya kebutuhan anak yang sekolah dikota misalnya uang
22
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu S. Nainggolan.Tanggal 03 November 2012 di Sidiangkat Kabupaten Dairi.
Universitas Sumatera Utara
kost atau rumah, uang sekolah, uang les, ongkos ke sekolahkampus, uang makan, uang tambahan, sedangkan apabila sekolah di desa kebutuhan itu sangat sedikit
misalnya hanya sebatas uang sekolah, uang les bila ada . Semua biaya ini tidak semahal biaya yang sekolah di kota. Sedangkan untuk makan dan tempat tinggal bagi
yang sekolah di desa tidak membutuhkan biaya karena bisa tinggal dan makan bersam-sam dengan orang tua, sehingga tidak memberatkan pada orangtua.
Dari penjelasan diatas tidak mengherankan bila banyak anak-anak petani yang putus sekolah.Sebagian besar ada juga anak-anak yang menamatkan sekolah hingga
sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas saja dan tidak melanjutkan ke jenjang perkuliahan, walaupun tidak sedikit juga yang sampai sekolah hingga
perguruan tinggi dan mendapatkan gelar sarjana.Berbagai macam alasan mengapa mereka putus sekolah, salah satunya adalah faktor ekonomi keluarga yang tidak
mencukupi, namun tidak sedikit juga yang putus sekolah akibat tidak adanya kemauan anak untuk sekolah.Beberapa anak yang putus sekolah lebih memilih
berladang atau bertani karena mereka bisa langsung mendapatkan uang tanpa perlu terikat dengan sesuatu kewajiban.
Didalam menghadapi pengeluaran akan kebutuhan pendidikan anak, bagi orang tua yang memiliki anak yang bersekolah, hal ini membuat mereka harus
memeras tenaga dan pikirannya dalam mengatasi segala keperluan-keperluan sekolah tersebut. Bagi petani yang sudah berpikiran maju dan menganggap pendidkan itu
penting, mereka akan melakukan apa saja untuk sekolah anak-anaknya. Seperti pengakuan salah seorang informan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
“…menyekolahkan anak saya sebanyak 5 orang sampai ke tingkat perguruan tinggi adalah hasil dari kopi ini, walaupun terkadang saya harus berhutang kepada agen
untuk menutupinya…”.
23
Kehidupan sosial budaya keluarga petani juga ditandai dengan mengikutin perkumpula-perkumpulan seperti perkumpulan marga, baik perkumpulan marga dari
suami maupun dari istri, dan perkumpulan Serikat Tolong Menolong STM yang ada dilingkungannya. Memasuki perkumpulan marga terutama bagi anggota
masyarakat yang suku bangsa Batak TobaPak-Pak sangat membantu hubungan dalam kekerabatan.Perkumpulan marga bermanfaat untuk mempererat hubungan
antara sesama saudara satu marga apalagi bagi keluarga yang baru menikah dan masih baru tinggal di desa Sidiangkat. Perkumpulan marga tidak hanya bersifat
mempererat hubungan kekerabatan semata saja tetapi juga bersifat sosial karena bila ada salah satu anggota keluarga yang mengalami kemalangan atau tidak kemalangan
Petani berkeyakinan bahwa jika niat itu baik pasti semua akan bisa dilewati, mereka juga berpendapat kalau masing-masing anak mereka yang sekolah
mempunyai rezeki sendiri nantinya. Hal ini terbukti dari banyaknya anak petani yang menamatkan sekolah dari perguruan tinggi di kota-kota besar sehingga sampai
sekarang hal itu masih “mendarah daging” kepada petani yang lain untuk menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi.
4. 1. 2. 5. Biaya Pesta