Proses Perkembangan Pertanian Kopi Pasca Pengembangan.
3. 3. Proses Perkembangan Pertanian Kopi Pasca Pengembangan.
Karakteristik sosial ekonomi petani akan mempengaruhi produksi, produktivitas dan pendapatan usaha tani petani kopi. Setiap petani memiliki
karakteristik sosial-ekonomi yang berbeda beda dengan petani petani lain. Perbedaan ini dapat pula menimbulkan perbedaan tingkat pendapatan dari setiap usahataninya.
Adapun karakteristik sosial-ekonomi sasaran yakni umur, tingkat pendidikan, pengalaman berusaha tani, luas lahan, jumlah tanggungan keluarga. Karakteristik
sosial – ekonomi petani juga mempengaruhi petani dalam menerima informasi dari sumber informasi, dan tentunya sumber informasi, dan tentunya sumber informasi
tersebut diharapkan akan membawa perubahan pada petani dalam hal ppendapatan petani dari usahataninya.
Petani – petani kopi di desa Sidiangkat menggunakan sumber-sumber yang berbeda untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi yang mereka perlukan untuk
mengelola usaha taninya dengan baik, mereka memerlukan pengetahuan dan informasi mengenai berbagai topik seperti: hasil penemuan dari penelitian berbagai
disiplin pengelolaan usaha tani dan teknologi produksi, pengalaman petani lain, situasi mutakhir dan perkembangan yang mungkin terjadi di pasaran input dan hasil-
hasil produksi, dan kebijakan pemerintah. Pengalaman berusaha tani tidak terlepas dari pengalaman yang pernah dia
alami. Jika petani mempunyai pengalaman yang relatif berhasil dalam mengusahakan
Universitas Sumatera Utara
usaha taninya, biasanya mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang lebih baik, dibandingkan dengan petani yang kurang berpengalaman.
Pengalaman bertani merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi petani dalam menerima suatu inovasi. Pengalaman berusaha tani terjadi karena pengaruh
waktu yang telah dialami oleh petani.semakin banyak pengalaman yang diperoleh petani maka diharapkan produktivitas petani akan semakin tinggi, sehingga dalam
mengusahakannya kegiatan usaha tani akan semakin baik dan sebaliknya jjka petani tersebut belum atau kurang berpengalaman akan memperoleh hasil yang kurang
memuaskan. Proses perkembangan pertanian kopi pasca rehabilaitasi di desa Sidiangkat
tersebut, mulai menunjukkan hasil pertanian yang cukup memuaskan bagi kalangan petani kopi di desa Sidiangkat, diantaranya pertumbuhankeberlangsungan hidup
tanaman untuk jangka waktu yang panjang maupun hasil panen yang cukup menjanjikan. Populasi dalam pertanian kopi di desa Sidiangkat terlihat dengan
penanaman kopi Arabika secara merata dimulai kisaran tahun 90 – an.
13
Berkembangnya tanaman kopi di Dairi khususnya di daerah Desa Sidiangkat pada umumnya karena didukung oleh kondisi tanah yang subur dan iklim yang cocok
serta tersedianya tenaga kerja yang cukup. selain itu, perkembangan usaha tani kopi Arabika dan Robusta selama 5 tahun terakhir tahun 1985-1989 di daerah desa
13
Hasil Wawancara dengan Bapak R. Simatupang Tanggal 25 November 2012 desa Sidiangkat Kabupaten Dairi
Universitas Sumatera Utara
Sidiangkat ditentukan berdasarkan indikator antara lain luas lahan ha, produksi ton, dan produktivitas tonha.
14
Ekspor kopi dari Indonesia beberapa tahun ini terus menurun karena masalah pemberdayaan di tingkat lokal yang sangat kurang sehingga hasil produksi juga
mengalami penurunan kuantitas dan kualitas.Dewasa ini Vietnam menjadi pesaing utama industri kopi di Indonesia karena kedua negara ini lebih banyak memproduksi
kopi Robusta dan usaha Vietnam untuk mengembangkan ekspor di berbagai sektor telah terbukti dengan dukungan pemerintah.
Penguatan kapasitas petani dalam berorganisasi menjadi tuntutan utama dalam usaha memajukan perdagangan kopi oleh petani.Hal ini bukan berarti untuk
memotong jalur distribusi saja terutama di tingkat lokal, tetapi juga untuk membangun kerjasama dengan pelaku rantai pasar lainnya. Usaha pengembangan
ekonomi lokal dan penyadaran untuk mengusahakan kopi menjadi penting dalam usaha untuk melestarikan lingkungan alam, sumber daya alam dan manusia di
tingkat lokal. Keuntungan yang didapatbukan hanya untuk pendapatan dari kopi yang berkualitas, tetapi juga penyelamatan lingkungan secara berkelanjutan.Pemahaman
kopi dan persyaratan dari beberapa penyedia sertifikasi independen bagi petani masih kurang, informasi tersebut masih banyak dikuasai oleh organisasi perdagangan kopi.
15
Usaha pemasaran kopi di dalam negeri untuk kopi bubuk sendiri masih banyak terkendala oleh kemasan, distribusi dan kualitas.Walaupun kopi menjadi
14
Lihat Daftar Tabel Perkebunan Kopi Desa Sidiangkat
15
Berdasarkan Hasil Wawancara dengan Bapak Thomas Berutu Tanggal 25 November 2012. desa Sidiangkat, Kabupaten Dairi.
Universitas Sumatera Utara
menu sampingan penduduk di Indonesia, tetapi mereka tidak pernah tahu dari wilayah mana kopi yang diminum dihasilkan.Dari berbagai tantangan yang ada, tentu
saja masih ada optimisme bagi industri kopi ditanah air untuk berkembang.Hal ini karena potensi perkebunan kopi masih cukup menjanjikan apabila mendapat
dukungan dari pemerintah untuk menjaga luasan perkebunan yang sudah ada. Peluang untuk industri kopi Indonesia adalah dikarenakan:
1 Potensi pasar domestik yang begitu luas, dari jumlah penduduk Indonesia,
maka ada potensi pemasaran kopi domestik yang tetap menjanjikan. 2
Selain itu pasar baru di wilayah Asia masih terbuka, negara di sub tropis seperti Hong Kong, Korea, Jepang adalah merupakan pasar yang sangat
menjanjikan walaupun laju pertumbuhan penduduk lebih rendah dibanding negara Asia lain, tetapi potensi peminum kopi sangat tinggi.
3 Pasar di negara bekas Eropa Timur masih menjanjikan karena mereka lebih
banyak dipasok dari Eropa Barat, seperti Jerman dan Belanda. Usaha membuka pasar baru bisa dilakukan bersama – sama antara produsen dengan
organisasi perdagangan kopi di Indonesia. Kegiatan pertanian yang masih sederhana disebabkan petani sulit untuk
memperoleh modal dalam mengembangkan usahanya. Tingginya harga sarana produksi juga menjadi penghambat dalam pengembangan usahanya, khususnya
pemberantas hama. Demikian juga industri pengolahan kopi kekurangan modal untuk
Universitas Sumatera Utara
pengembangan usahanya.Peminjaman modal melalui lembaga keuangan yang ada harus dilalui dengan prosedur yang rumit bagi petani.
Di lain pihak, lembaga keuangan seperti bank memberikan pinjaman yang berisiko tinggi. Kesulitan ini diharapkan dapat diatasi dengan kebijakan pemerintah,
serta memanfaatkan peluang yang ada, yaitu tumbuhnya CU yang administrasinya lebih sederhana dari pada bank.Disamping itu terbukanya pasar domestik maupun
luar, serta adanya perdagangan bebas dapat memperluas jaringan pemasaran kopi Sidikalang khususnya Negara Jepang yang menjadi mitra usaha kopi
Sidikalang.Dengan adanya perkembangan teknologi, komunikasi dan informasi, diharapkan dapat memperluas jaringan pemasaran seperti promosi kopi lewat jaringan
internet. Panjangnya jalur distribusi dan rantai pemasaran kopi di Kabupaten Dairi
menyebabkan rendahnya harga jual kopi yang dimiliki oleh petani, akses petani untuk menjual langsung kepada pembeli sangat minim sekali.
16
Kerjasama yang baik dengan pihak investor dapat memberikan keuntungan bagi petani, khususnya dari segi teknologi.Untuk itu petani harus tetap menjaga
komunikasi yang baik dengan pihak investor.Peran pemerintah juga sangat Disamping petani yang tidak
mau direpotkan oleh kegiatan memasarkan kopi, harga kopi selalu ditetapkan oleh pedagang pengumpul.Dukungan dari pemerintah sangat diperlukan untuk mengatasi
hal tersebut yaitu dengan membentuk sarana dan prasarana jual beli kopi pada ibukota Kabupaten atau pada kecamatan yang sangat potensial untuk usaha kopi.
16
Lihat Tabel Jalur Distribusi Kopi Desa Sidiangkat
Universitas Sumatera Utara
dibutuhkan dalam kemitraan usaha, yaitu sebagai katalisator komunikasi antara petani dengan pihak swasta.
Dukungan sarana dan prasarana diarahkan untuk mendukung pengembangan sistem dan usaha agribisnis dalam suatu sistem yang utuh dan menyeluruh, antara lain
untuk mendukung : a. Peningkatan produktivitas hasil pertanian
Dukungan sarana untuk menunjang subsistem agribisnis hulu untuk menunjang kelancaran aliran barang masuk ke daerah seperti bibit, mesin, peralatan
pertanian, pupuk, pestisida dan lain-lain.Jenis dukungan sarana dan prasarana dapat berupa jalan penghubung desa-kota dan gudang penyimpanan sarana
produksi.Dukungan sarana untuk menunjang subsistem usahatani onfarm dalam rangka meningkatkan produksi usaha budidaya pertanian.Jenis dukungan sarana dan
prasarana dapat berupa jalan usahatani dan sarana transportasi. b. Pengolahan, pengangkutan, dan pemasaran hasil pertanian.
Dukungan sarana dan prasarana untuk mendukung subsistem agribisnis hilir berupa industri pengolahan hasil pertanian sebelum dipasarkan sehingga menciptakan
nilai tambah. Jenis dukungan prasarana dan sarana dapat berupa: gudang penyimpanan hasil pertanian, sarana pengolahan seperti tempat pengemasan,
pencucian dan sortir, sarana pemasaran seperti pasar tradisional dan sub terminal agribisnis kopi, sarana promosi pusat informasi pengembangan agribisnis, sarana
Universitas Sumatera Utara
kelembagaan perekonomian seperti CUKoperasi, balai pelatihan serta sarana listrik, telepon dan air bersih.
17
Kabupaten Dairi merupakan salah satu dataran tinggi di propinsi Sumatera Utara dengan ibukotanya Sidikalang, memiliki lahan pertanian dan hutan yang sangat
luas, daerah ini di huni oleh beberapa suku yang hidup secara berdampingan antara
BAB IV
KEHIDUPAN PETANI KOPI DESA SIDIANGKAT