2. Rumusan Masalah Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Kopi Di Desa Sidiangkat Kabupaten Dairi (1985-2000)

Luas perkebunan kopi milik petani dikabupaten Dairi umumnya hanya kecil sekitar 1 hektar, sehingga menyulitkan untuk pengembangan karena terbatasnya area dan modal usaha.Pengepul desa membawa hasil pembelian kepada pengepul di tingkat kecamatan.Pihak pengepul desa mendapat sebagian modal untuk membeli kopi dari petani dan sisanya dari mereka sendiri. Dari pengepul di kecamatan, mereka membawa hasil pengumpulan kopi ke pasar kabupaten, dimana terdapat pengepul yang lebih besar dan dari sini, pedagang akan menentukan kualitas kopi dan kemana kopi hasil pengumpulan akan dikirim. Pedagang biasanya memiliki ikatan dengan pihak eksportir untuk memasok kopi, hanya beberapa diantaranya saja yang sampai saat ini memiliki kontrak dengan pihak eksportir. Kebanyakan pedagang kopi di tingkat kabupaten hanya memiliki modal terbatas, sehingga hanya beberapa saja yang bisa melakukan ekspor kopi, untuk menyiasati penjualan kopi, hasil pengumpulan kopi di Dairi dikirim ke Medan untuk dijual kepada pedagang besar di Medan.

1. 2. Rumusan Masalah

Dalam melakukan sebuah penelitian maka yang menjadi landasan dari pada penelitian itu sendiri adalah apa yang menjadi akar permasalahannya. Dengan adanya permasalahan maka penelitian akan bisa berjalan dan menjadi lebih terarah dan dapat berkembang sesuai dengan penulis ingin capai. Permasalahannya dianggap penting karena didalamnya telah terdapat konsep yang akan dibawa dalam penelitian dan menjadi frame yang membatasi penulis dan menjadi jalur dalam menyusun tulisannya. Universitas Sumatera Utara Untuk mempermudah memahami permasalahan dalam penelitian ini maka penulis menspesifikasikan beberapa pokok pertanyaan yang akan dikaji dalam penelitian, yaitu : 1. Bagaimana latar belakang petani kopi di desa Sidiangkat? 2. Bagaimana Pengembangan tanaman kopi di Desa Sidiangkat? 3. Bagaimana kehidupan sosial ekonomi petani kopi di desa Sidiangkat? 4. Apa saja program pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan petani kopi khususnya di Desa Sidiangkat? Perlu diketahui bahwa yang menjadi wilyah bagian bagi penulis untuk mengembangkan tulisan ini adalah Desa Sidiangkat yang merupakan daerah pegunungan yang dikenal oleh masyarakat luas khusus nya pada masyarakat Dairi dan masyarakat Sumatera Utara pada umumnya, karena sepanjang penelusuran penulis kelapangan, sangat jarang dan hampir tidak dapat ditemukan tulisan yang memuat atau membahas tentang budidaya kopi di daerah ini. Mengenai wilayah ini yang menjadi sasaran penelitian adalah sisi sejarah pedesaan dan segala kehidupan sosial ekonominya yang bersifat umum dalam mengembangkan tulisan ini. Kemudian penulis mengambil batasan waktu dalam penelitian ini adalah tahun 1985 sampai dengan tahun 2000. Alasan bagi penulis mengambil tahun 1985 sebagai batasan awal penelitian adalah dengan dilatar belakangi oleh tematis, karena sejak tahun 1985 tanaman kopi yang diproduksi petani mengalami perubahan dari Universitas Sumatera Utara tanaman kopi Robusta menjadi tanaman kopi Arabika yang memungkinkan petani memperoleh keuntungan yang lebih besar. Sedangkan batasan akhir yang dijadikan penulis adalah tahun 2000, karena pada tahun tersebut kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya telah cukup stabil, setelah mengalami berbagai macam tantangan khususnya krisis ekonomi nasional dan global dan layak untuk dijadikan bahan tulisan.

1. 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian