Analisis Data 1. Analisis Data Kuantitatif

76 KD = Persepsi guru ekonomi atas kemudahan penggunaan ease of use dari TIK PS = Persepsi guru ekonomi atas pengaruh sosial social influence dari TIK KM = Persepsi guru ekonomi atas kondisi yang memfasilitasi facilitating conditions dari TIK PP = Perasaan guru ekonomi terhadap penggunaan affect toward use TIK DS = Dummy status sekolah; 1 sekolah negeri, 0 sekolah swasta. UM = Umur guru ekonomi DJK = Dummy jenis kelamin; 1 laki-laki, 0 perempuan. PG = Pengalaman guru ekonomi PL = Durasi Mengikuti Pelatihan e = galat Nilai koefisien yang diharapkan ß 1, ß 12 0 dan ß 2 , ß 3 , ß 4 , ß 5 , ß 6 , ß 7 , ß 8 , ß 8 , ß 9 , ß 10 , ß 11 , ß 13 , ß 14 , ß 15 0. Agar prediksi yang dihasilkan dapat mendekati kondisi yang sebenarnya, maka data yang telah dikumpulkan terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan ada 3 macam, yaitu uji: 1 multikolinieritas, 2 heteroskedastisitas, dan 3 normalitas. Uji autokorelasi tidak dilakukan karena data yang digunakan adalah data cross section. Uji linieritas juga tidak dilakukan karena model yang akan diuji adalah model regresi linier sehingga model yang tidak bersifat linier dengan sendirinya ditolak dalam pengujian model. a. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas merupakan hubungan linier antara variabel independen di dalam regresi ganda. Multikolinieritas akan menyebabkan estimator OLS mempunyai varian yang besar dan dengan demikian standar error juga besar. 77 Indikator yang dapat digunakan adalah dengan melihat variance-inflating factor VIF dan toleransi TOL. Jika nilai VIF suatu variabel melebihi 10, maka yang akan terjadi adalah nilai R 2 melebihi 0,90, sehingga variabel tersebut dikatakan sangat kolinier. TOL digunakan sebagai ukuran multikolinieritas dalam pandangan koneksi dekatnya dengan VIF. Semakin dekat nilai TOL dengan nilai nol, semakin besar derajat kolinieritas dari variabel tersebut dengan regresor lainnya. Sebaliknya semakin dekat nilai TOL dengan nilai satu, semakin besar bukti bahwa variabel tersebut tidak kolinier dengan regresor lainnya Gujarati Porter, 2010: 432. b. Uji Heteroskedastisitas Asumsi penting dalam model regresi adalah varians dari setiap faktor pengganggu kondisional terhadap variabel penjelas yang dipilih suatu angka konstan tertentu yang sering disebut dengan asumsi homoskedastisitas. Jika asumsi tersebut tidak terpenuhi maka terjadi heteroskedastisitas. Jika model regresi mengandung unsur heteroskedastisitas maka membawa konsekuensi pada estimator metode OLS. Metode OLS tidak menghasilkan estimator yang punya varian minimum, yang berarti tidak BLUE best, linear, unbiased, estimator. Masalah heteroskedastisitas sering muncul pada data cross section daripada data time series. Salah satu metode deteksi yang dapat digunakan adalah dengan deteksi metode Glejser Widarjono, 2010:87. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan nilai absolut residual yang diperoleh terhadap variabel-variabel independen. Akan dikatakan terjadi heteroskedastisitas jika pengaruh yang signifikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 variabel-variabel inde penden terhadap nilai absolut residual pada α = 1 dan sebaliknya jika tidak terjadi pengaruh yang signifikan maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau homoskedastisitas. c. Normalitas Model regresi mengasumsikan residual mempunyai distribusi normal. Salah satu uji yang dapat digunakan untuk menguji normalitas adalah uji statistika Kolmogrov-Smirnov. Uji Kolmogrov-Smirnov ini didasarkan pada fungsi distribusi empiris. Hipotesis nol H o dalam uji K-S adalah bahwa data mengikuti distribusi normal, sedangkan hipotesis alternatifnya H a data tidak mengikuti distribusi normal. Jika probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi α maka H o diterima. Sebaliknya jika probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi α maka H o ditolak atau H a diterima Thomas, 1997:185; Widarjono, 2010:111. Model regresi juga melalui tahapan uji F. Uji F digunakan untuk mengevaluasi pengaruh semua variabel independen terhadap semua variabel dependen. Uji F biasanya dijelaskan dengan menggunakan analisis varian analysis of variance = Anova. Pengujian dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi ρ ρ-value dengan α = 0,05. Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi, dalam hal ini untuk memprediksi adopsi TIK untuk pembelajaran ekonomi, dan sebaliknya jika tingkat signifikansi ρ lebih besar dari α = 0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan sebegai model untuk memprediksi Widarjono, 2010:22-24; Santoso, 2011:329. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 Penentuan apakah variabel independen mempengaruhi variabel independen bisa dilakukan dengan mengetahui probabilitas statistik t. Pada setiap uji t, ditolak atau diterima H tergantung dari besarnya α yang ditentukan yang dalam penelitian ini ditentukan secara bervariasi yaitu α 1 =0,01 dan α 2 =0,05. Nilai probabilitas juga disebut dengan ρ ρ-value. Signifikan tidaknya sebuah variabel independen di dalam analisis re gresi bisa dilihat dari nilai ρ dibandingkan dengan nilai α. Jika nilai ρ lebih kecil dari nilai α maka hipotesis nol H ditolak dan menerima hipotesis alternatif H a , dan sebaliknya jika nilai probabilitas ρ lebih besar dari α maka hipotesis nol H diterima atau menolak hipotesis alternatif H a Widarjono, 2010:25-26; Santoso, 2011:330. 2. Analisis Data Kualitatif Analisis data kualitatif merupakan kelanjutan dari analsis data kuantitatif. Data kualitatif terdiri dari transkrip-transkrip wawancara dengan lima orang guru ekonomi yang salah satunya merangkap sebagai kepala sekolah, lima orang pengawas mata pelajaran ekonomi dari dinas pendidikan, lima orang siswa, empat orang wakil kepala sekolah bidang kurikulum, satu orang widyaiswara ekonomi dari LPMP dan satu orang widyaiswara dari BTKP. Dalam bagian ini umumnya data bersifat lunak soft data maka digunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian kualitatif proses pengumpulan data dan analisis data dapat dilakukan secara bersamaan dan kemudian dilanjutkan setelah data selesai dikumpulkan Miles Huberman, 1992:73. Hasil analisis data kualitatif 80 dirancang untuk dapat menjelaskan hasil analisis data kuantitatif. Adapun tahapan analisis data dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanan, pengabstrakan, dan transformasi data lapangan yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan Miles Huberman, 1992: 16. Jadi data yang diperoleh peneliti dari lapangan kemudian direduksi, dirangkum, dan kemudian dipilah-pilah hal yang pokok, difokuskan untuk dipilih yang terpenting kemudian dicari tema atau polanya melalui penyuntingan, pemberian kode dan pentabelan. Dalam penelitian ini pengkodean dilakukan dengan empat digit. Digit pertama menunjukkan status informan, digit kedua dan ketiga menjelaskan permasalahan, sedangkan digit keempat menjelaskan lokasi kabupatenkota. Adapun makana-makna kode disajikan dalam Tabel 3.5 sebagai berikut. Tabel 3.5. Kode dalam Proses Koding No. Digit Kode Keterangan 1. Pertama G Guru Ekonomi 2. Pertama P Pengawas 3. Pertama W Wakil Kepala Sekolah 4. Pertama S Siswa 5. Pertama J Guru Ekonomi dengan Jabatan Wakasek atau Kepsek 6. Kedua Ketiga 01 Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi 7. Kedua Ketiga 02 Pengaruh Kesukarelaan dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi 8. Kedua Ketiga 03 Pengaruh Keunggulan Relatif dari TIK Terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 9. Kedua Ketiga 04 Pengaruh Kesesuaian dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi 10. Kedua Ketiga 05 Pengaruh Citra dari penggunaan TIK terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi 11. Kedua Ketiga 06 Pengaruh Keterlihatan Hasil dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi 12. Kedua Ketiga 07 Pengaruh Visibilitas dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi 13. Kedua Ketiga 08 Pengaruh Kemungkinan Uji Coba dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi 14. Kedua Ketiga 09 Pengaruh Kemudahan Penggunaan dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi 15. Kedua Ketiga 10 Pengaruh Sosial terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi 16. Kedua Ketiga 11 Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi 17. Kedua Ketiga 12 Pengaruh Perasaan terhadap Penggunaan terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi 18. Kedua Ketiga 13 Pengaruh Status Sekolah terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi 19. Kedua Ketiga 14 Pengaruh Umur Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi 20. Kedua Ketiga 15 Pengaruh Jenis Kelamin Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi 21. Kedua Ketiga 16 Pengaruh Pengalaman Guru Ekonomi terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi 22. Kedua Ketiga 17 Pengaruh Durasi Mengikuti Pelatihan TIK terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi 23. Keempat B Kabupaten Bantul 24. Keempat K Kota Yogyakarta 25. Keempat P Kabupaten Kulon Progo 26. Keempat S Kabupaten Sleman 27. Keempat G Kabupaten Gunung Kidul 28. Keempat L Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP 29 Keempat T Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan BTKP 82 Proses reduksi data ini berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. b. Penyajian Data Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data bisa meliputi berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan, semuanya dirancang atau disusun guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah bagi peneliti untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian yang menentukan untuk ditarik kesimpulan MilesHuberman, 1992:18. Penyajian data pada prinsipnya merupakan suatu proses pengorganisasian data ke dalam suatu bentuk tertentu sehingga kelihatan jelas sosoknya labih utuh. Data dipilah-pilah dan disisihkan untuk disortir menurut kelompoknya dan disusun sesuai kategori sejenis untuk ditampilkan agar selaras dengan permasalahan yang dihadapi, termasuk kesimpulan sementara yang diperoleh pada waktu data di reduksi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 c. Penarikan KesimpulanVerifikasi Sejak awal pengumpulan data, peneliti mulai mencari arti benda- benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi Miles Huberman, 1992:19. Verifikasi data dilakukan secara terus-menerus sepanjang proses penelitian dilakukan. Sejak pertama memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu mencari pola tema, hubungan persamaan dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk kesimpulan yang masih bersifat tentatif. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data diuji kenenarannya, dan kecocokannya, sehingga proses ini sekaligus merupakan proses validasi. Ketiga hal tersebut yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulanverifikasi, disebut analisis karena antara satu dengan yang lain saling terkait dan berhubungan saling berinteraksi saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar. Ketiga jenis kegiatan analisis dan kegiatan pengumpulan data itu sendiri merupakan proses siklus yang interaktif, seperti terlihat dalam Gambar 3.2. Selama pengumpulan data peneliti selalu melakukan kegiatan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulanverifikasi. Selama itu juga melakukan pengkodean data reduksi data, serta mengarahkan pada gagasan baru guna dimasukkan ke dalam matriks penyajian data. Begitu matriks terisi, kesimpulan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 verifikasi awal dapat ditarik, sampai didapat suatu kesimpulan yang benar. Apabila kesimpulan yang ditarik dirasa masih belum memadai, maka perlu diadakan pengujian ulang, dengan cara mencari beberapa data lagi di lapangan, dan data di coba diinterpretasikan dengan fokus yang lebih terarah. Dengan begitu, analisis data yang merupakan interaksi dari analisis reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulanverifikasi dengan pengumpulan data, merupakan suatu proses siklus sampai dengan aktivitas penelitian dinyatakan selesai. Gambar 3.2. Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif Sumber: Miles Huberman, 1992:20 E. Pengecekan Keabsahan Data Pengecekan keabsahan data merupakan bagian yang sangat penting dan merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan dalam penelitian kualitatif. Pengumpulan Data Reduksi Data Kesimpulan-kesimpulan: Penarikan Kesimpulan Penyajian Data 85 Moeleong 2007:324, Nasution 2003:114 pelaksanaan teknik pemerikasaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu, ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, ketergantungan dependability, dan kepastian confirmability, sebagai berikut : 1. Derajat Kepercayaan credibility Pengecekan derajat kepercayaan atau kredibilitas data hasil penelitian kualitatif perlu dilakukan untuk membuktikan apakah yang diamati oleh peneliti benar-benar telah sesuai dengan apa yang sesunguhnya terjadi secara wajar di lokasi penelitian. Hal tersebut perlu dilakukan guna mengurangi keraguan bagi pembaca maupun subyek penelitian terhadap proses dan hasil penelitian kualitatif dapat diterima atau dipercaya serta untuk memenuhi kriteria atau nilai kebenaran yang bersifat emic. Beberapa kriteria dalam mengusahakan agar kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya dilakukan dengan pengamatanobservasi ulang. Berkaitan dengan hal ini peneliti juga melakukan trianggulasi trianggulation, trianggulasi dilakukan peneliti dengan membandingkan jawaban yang diberikan oleh para guru dengan pimpinan sekolah, pengawas, siswa, dan widyaiswara. 2. Keteralihan transferability Keteralihan berkenaan dengan penerapan atau pengaplikasian dan penggunaan hasil penelitian pada situasi lain Nasution, 2003:118. Keterlibatan hasil penelitian ini tergantung pada pemakai, maksudnya bahwa sampai dimanakah hasil penelitian ini dapat digunakan dalam konteks dan situasi tertentu artinya peneliti 86 tidak menjamin validitas eksternal, namun hanya melihat kemungkinan bisa dilakukan keteralihan. Bila pengguna melihat ada dalam penelitian yang sama bagi situasi yang dihadapinya, maka akan tampak ada keteralihan meskipun bisa dipastikan tidak ada situasi yang sama sehingga masih perlu penyesuaian menurut keadaan masing-masing. Hasil penelitian ini paling tidak bisa mendeteksi kesamaan dalam hal faktor-faktor kekuatan, kelemahan dan peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh masing-masing guru. 3. Kebergantungan dependability Kebergantungan dilakukan untuk menanggulangi kesalahan dalam konseptualisasi rencana penelitian, pengumpulan data, interpretasi temuan, dan pelaporan hasil penelitian. Dalam penelitian yang standar proses ini bisa dilakukan dengan keterlibatan dependent auditor namun dalam penelitian ini tidak ada dependent auditor. 4. Kepastian Confirmability Kepastian hasil penelitian berkaitan dengan kebenaran yang dapat dibuktikan. Dalam hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang memahami situasi namun tidak berkepentingan yaitu para widya iswara di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87

F. Hasil Uji Coba Instrumen

Kuesioner yang sudah diterjemahkan dan diadaptasikan kemudian dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas dengan menggunakan responden 33 orang guru ekonomi di Kabupaten Sleman dan hasilnya adalah sebagai berikut.

1. Variabel Adopsi TIK AD

Tabel 3.6. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Adopsi TIK Item No. Kode Validitas Reliabilitas r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan 1 AD1 0,818 Sig 0,000 Valid Cronbach’s Alpha 0,829 0,600 Reliabel 2 AD2 0,860 Sig 0,000 Valid 3 AD3 0,828 Sig 0,000 Valid 4 AD4 0,789 Sig 0,000 Valid Sumber: Lampiran 2 Hasil uji coba instrument variabel Adopsi TIK yang disajikan dalam Tabel 3.6, menunjukkan bahwa 4 item yang diujicobakan dikategorikan valid. Sedangkan analisis reliabilitas variabel Adopsi TIK menghasilkan koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,829 yang melampaui kriteria minimal yang ditentukan yaitu 0,600, hal ini bermakna bahwa konstruksi item-item bersifat raliabel.

2. Variabel Kesukarelaan SR

Tabel 3.7a. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesukarelaan SR Kode Validitas Reliabilitas r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan SR1 0,564 Sig 0,000 Valid Cronbach’s Alpha 0,571 0,600 Tidak Reliabel SR2 0,441 Sig 0,010 Tidak Valid SR3 0,844 Sig 0,000 Valid SR4 0,733 Sig 0,000 Valid Sumber: Lampiran 2 88 Dari hasil uji coba yang disajikan dalam Tabel 3.7a, menunjukkan dari 4 item terdapat satu item yaitu item berkode SR2 tidak valid dengan kriteria signifikansi kurang dari 0,001. Dari analisis reliabilitas juga menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha 0,571 kurang dari yang ditentukan, hal ini menunjukkan bahwa item-item tersebut kurang reliabel. Atas dasar tersebut di atas dilakukan perbaikan dengan menghilangkan item berkode SR2 kemudian dilakukan analisis ulang dengan hasil seperti yang disajikan dalam Tabel 3.7b, dari tabel tersebut nampak bahwa ketiga item yang ada dinyatakan valid. Dari analisis reliabilitas menunjukkan koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,693 menunjukkan bahwa item-item bersifat reliabel. Tabel 3.7b. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kesukarelaan SR Direvisi Item No. Kode Validitas Reliabilitas r Signifikan Keterangan Koefisien Kriteria Keterangan 5 SR1 0,674 Sig 0,000 Valid Cronbach’s Alpha 0,693 0,600 Reliabel 6 SR3 0,822 Sig 0,000 Valid 7 SR4 0,876 Sig 0,000 Valid Sumber: Lampiran 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89

3. Variabel Keunggulan Relatif KR

Tabel 3.8. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Keunggulan Relatif Item