Pengaruh Kesukarelaan Voluntariness Terhadadap Adopsi TIK

50 memasukkan variabel penguasaan TIK para guru dalam pembelajaran. Berkaitan dengan penggunaan TIK yang dapat menguragi biaya hanya terjadi kalau pada saat sebelum menggunakan TIK guru-guru menggunakan teknologi yang berbasis analog maupun media yang banyak menggunakan meteri seperti kertas maupun bahan-bahan pembantu lain. Maka penggunaan TIK yang berbasis teknologi digital dapat mengurangi penggunaan berbagai macam alat, sebuah komputer mampu berfungsi sebagai multimedia. Penggunaan TIK akan memberikan beberapa nilai tambah added values. Salah satu nilai tambahnya adalah nilai tambah yang berbentuk estetika-emosional aesthetic-emotional. Nilai tambah dalam estetika-emosional meliputi peningkatan faktor-faktor subyektif seperti kepuasan kerja, kesejahteraan, dan penerimaan kinerja Derballa, 2009: 2000. Berbagai studi menunjukkan bahwa penggunaan TIK, misalnya internet, secara umum meningkatkan kenyamanan pada kehidupan di berbagai aspek Horrigan, 2006: 30. Dengan tersedianya komputer seorang guru dapat mudah dan lebih nyaman dalam melakukan pembelajaran. Dengan buku elektronik dan dengan berbagai media belajar yang berformat digital guru akan lebih nyaman dalam bertugas. Tidak hanya itu keunggulan relatif TIK juga didapatkan dari aspek prestise yang dirasakan individu-individu yang menguasai TIK Ling Brigitte, 2006:228. Guru-guru yang menguasai dan menggunakan TIK dalam pembelajaran akan merasa lebih percaya diri dihadapan para peserta didik, para guru, dan pimpinannya. Dengan demikian, semakin guru merasakan bahwa penggunaan TIK memberikan keunggulan relatif maka guru akan lebih banyak menggunakan TIK dalam pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

3. Pengaruh Kesesuaian Compatibility Terhadadap Adopsi TIK

Kompatibilitas adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai compatible Moore Benbasat, 1991: 195; Rogers, 2003: 15; Venkatesh, 2003: 431; Luo, dkk., 2009: 2207. Sebuah pengetahuan atau teknologi baru yang akan diterapkan dalam kehidupan sosial akan disaring oleh empat faktor Giddens,1990: 44-45; Hanseth, 2007: 79-80. a. Kekuatan diferensial differential power, penerapan pengetahuan tidak selalu dalam situasi yang sama, penerapan akan menyesuaikan dengan tempat dan kepentingan yang berbeda-beda. b. Peran nilai-nilai role of value, perubahan nilai tidak terlepas dari inovasi yang dibuat dengan menggeser persepektif tentang dunia sosial. c. Dampak konsekuensi yang tidak disengaja the impact of unintended cosequences, tidak ada akumulasi pengetahuan tentang kehidupan sosial dapat mencakup semua situasi, maka pengetahua hanya akan cocok dalam lingkup yang terbatas. Maka pemanfaatan pengetahuan atau teknologi dalam konteks tertentu dapat menimbulkan dampak yang tidak disengaja. d. Pengetahuan sosial dalam hermeneutika ganda social knowledge in double hermeneutic, pengetahuan dihasilkan oleh pengamat ahli dapat berbeda dengan pengetahuan lain yang sudah ada.