Pengaruh Kesukarelaan dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

168 dokumen Kurikulum 2013 yaitu Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 65 tahun 2013 tentang tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan bahwa salah satu prinsip pembelajaran adalah pemanfaatan TIK untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Segenap perundang-undangan tersebut memberikan bukti bahwa penggunaan TIK dalam pembelajaran bukanlah semata-mata kehendak bebas atau sukarela sepenuhnya namun ada anjuran atau bahkan menjadi standar dalam peyelenggaraan pembelajaran ekonomi di sekolah. Penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi memang tidak diwajibkan namun juga tidak dibebaskan. Istilah yang dianggap cocok untuk hal tersebut adalah “penggunaan TIK sangat diajurkan penggunaannya dalam pembelajaran ekonomi di sekolah”. Dalam hal ini pimpinan sekolah cenderung mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Menurut responden dorongan atau mewajibkan ini berdampak pada penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi melalui beberapa jalur sebagai berikut. a. Kebijakan mewajibkan atau menganjurkan adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi di satu sisi menuntut guru untuk menggunakan TIK di sisi yang lain kebijakan ini menuntut pimpinan sekolah untuk melengkapi sarana TIK jadi kedua sisi ini secara sinergi mendorong pengunnaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. b. Mewajibkan penggunaan TIK memberikan kesan kuat bahwa adopsi TIK sudah merupakan tuntutan jaman yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169 c. Mewajibkan adopsi TIK akan memiliki daya yang menekan para guru untuk menggunakannya yang pada akhirnya akan menumbuhkan kebiasaan menggunakan TIK. d. Dengan mewajibkan adopsi TIK akan mengubah pandangan guru tentang penggunaan TIK. TIK akan dipandang sebagai media yang utama bukan lagi hanya sekedar menggunakan papan tulis semata-mata. e. Dengan mewajibkan akan memberi kesan bahwa penggunaan TIK sudah merupakan tuntutan profesi yang sudah seharusnya guru menggunakan TIK untuk pembelajaran ekonomi. Kehendak bebas menggunakan teknologi ditentukan oleh sistem sosial yang berlaku. Rogers 2003:28-30 menjelaskan bahwa keputusan mengadopsi dapat diterima atau ditolak secara individu optional, bersama-sama collective atau keputusan yang memberi wewenang Authority. Dalam konteks penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi di sekolah umumnya keputusan tidak dapat tegas berada pada satu dari tiga kemungkinan tersebut tetapi ketiganya memiliki paduan unik yang berbeda-beda bobotnya. Sekolah-sekolah yang memiliki sarana yang baik keputusan lebih kuat berada pada otoritas atau keputusan bersama, sementara untuk sekolah-sekolah yang belum memiliki sarana TIK yang memadai keputusan cenderung ada pada individu-individu guru. Adanya pengaruh dari kesukarelaan terhadap adopsi TIK ini sejalan dengan penelitian tentang penggunaan TIK di kalangan widyaiswara di Kamboja Richardson, 2009: 165 bahwa kesukarelaan berpengaruh terhadap penggunaan TIK di kalangan widyaiswara. Dalam konteks yang agak berbeda penelitian ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170 juga sejalan penelitian Slyke dkk. 2010: 406 tentang niat mengikuti pembelajaran jarak jauh, dalam penelitian tersebut kesukarelaan juga berpengaruh terhadap niat memgikuti pembelajaran jarak jauh, karena hal ini terkait dengan tekanan. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Agarwal dan Prasad 1997: 571 bahwa kesukarelaan juga berpengaruh signifikan terhadap penggunaan TIK di kalangan para professional yang sedang mengikuti program MBA. Arah pengaruh dari kesukarelaan terhadap penggunaan TIK juga negatif atau saling berkebalikan. Hal ini bermakna bahwa penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi bukan semata-mata sukarela dari masing-masing guru namun ada intervensi dari pihak lain terutama dari pihak pimpinan di tingkat sekolah maupun pimpinan struktural pada tingkatan yang lebih tinggi. Peran pimpinan dalam memfasilitasi dan memberikan arahan sangat penting dalam konteks penggunaan TIK dalam pembelajaran ini. C. Pengaruh Keunggulan Relatif Relative Advantage dari TIK Terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi Dari hasil pengujian hipotesis terungkap bahwa keunggulan relatif dari TIK secara signifikan mempengaruhi adopsi TIK pembelajaran ekonomi. Pengaruh keunggulan relatif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran memiliki arah yang positif atau searah. Artinya apabila guru semakin merasakan keunggulan relatif dari TIK dalam pembelajaran ekonomi maka guru yang bersangkutan semakin banyak menggunakan TIK dalam pembelajaran ekonomi. 171 Dalam konteks penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi ini berarti TIK dianggap lebih unggul dari media belajar sebelumnya dan atau lebih unggul dari pola interaksi sebelumnya. Dari analisis kuantitatif memberi gambaran bahwa guru-guru sangat merasakan manfaat dari penggunaan TIK dalam pembelajaran hal ini nampak dari skor rata-rata kuesioner yang lebih besar dari 4. Keunggulan relatif dapat dirasakan dari beberapa segi seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan, kepuasan dan lain-lain. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi Moore Benbasat, 1991: 195; Rogers, 2003: 15, Venkatesh, 2003: 431; Luo, dkk., 2009: 2207. Menurut responden keunggulan-keunggulan yang dirasakan oleh guru adalah sebagai berikut. a. Penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi mampu menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dalam arti materi ajar dapat lebih mudah dipahami siswa. Materi-materi yang dianggap sulit bila disampaikan dengan cara-cara sebelumnya seperti materi-materi pasar modal atau kegiatan- kegiatan ekonomi dapat dengan lebih mudah diterima apabila disampaikan dengan TIK misalnya dengan bagan-bagan yang sudah dipersiapkan atau dengan video. Karena struktur materi dapat diperjelas dan dipertegas dengan bantuan TIK maka guru merasa lebih mudah melakukan analisis-analisis dalam pembelajaran. b. Penggunaan TIK membuat pembelajaran lebih cepat sehingga sesuai dengan alokasi waktu. Hal ini terjadi karena materi ajar sudah siap disajikan guru sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan guru menulis, membuat skema, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172 membuat tabel, dan menghitung jauh berkurang dibandingkan dengan tidak menggunakan TIK sehingga para siswa tidak perlu banyak menunggu waktu guru menulis di papan tulis. Juga sebaliknya, guru tidak perlu lagi banyak menunggu siswanya untuk menulis sebab siswa dapat memperoleh dari mengopi file. c. Dengan menggunakan TIK pembelajaran akan lebih menarik bagi para siswa karena dengan TIK materi yang disajikan lebih up to date, lebih luas, ada variasi warna dan gambar, struktur materi lebih baik, dan lebih sesuai dengan budaya siswa yang cenderung semakin terbiasa dengan TIK atau gadget. d. Dengan TIK pembelajaran menjadi lebih fokus karena arah pandang ke layar atau kearah laptop masing-masing. Dengan pembelajaran yang lebih fokus maka pembelajaran lebih tenang dan tepat waktu. e. Dengan TIK pembelajaran menjadi lebih kontekstual karena dengan TIK guru dapat mencari informasi yang aktual dan dapat memberikan ilustrasi atau contoh yang lebih nyata. Dengan informasi yang lebih aktual dan ilustrasi yang lebih nyata akan mendorong guru menggunakan berbagai model pembelajaran. f. Penggunaan TIK sejalan dengan usaha-usaha sekolah dalam meningkatkan nilai ujian nasional karena dengan TIK khususnya internet, guru dapat memperoleh model-model soal ujian nasional dengan mudah sebagai sarana latihan untuk para siswa. g. Penggunaan TIK dapat mengkondisikan siswa lebih mandiri dalam belajar karena dengan TIK siswa dapat mempersiapkan dulu sebelum belajar di kelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173 Dengan TIK siswa dapat memperluas wawasan secara mandiri sehingga guru bukan satu-satunya sumber belajar. Hal ini juga akan memperbaiki kualitas interaksi antara siswa dengan guru dimana antara siswa dan guru bisa tercipta suasana dialogis dalam pembelajaran. h. Penggunaan TIK memudahkan guru mengembangkan bahan ajar karena bahan ajar menjadi mudah diedit. Hal ini juga berdampak pada cacatan siswa yang menjadi lebih rapi. i. Penggunaan TIK memudahkan guru dalam mengelola fisik materi ajar. Dalam melakukan pembelajaran guru tidak harus membawa buku ajar maupun buku referensi karena materi dapat berbentuk file. Pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh guru tidak harus diatasi dengan membuka buku cukup membuka file atau internet. Dengan keunggulan relatif yang dipahami guru dengan baik maka akan menumbuhkan orientasi penggunaan TIK yang sesuai fungsinya sehingga akan mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Guru akan merasa puas kalau siswa puas dalam pembelajaran atau dengan kata lain kepuasan siswa akan menumbuhkan kepuasan pada guru. Berbagai studi menunjukkan bahwa penggunaan TIK, misalnya internet, secara umum meningkatkan kenyamanan pada kehidupan di berbagai aspek Horrigan, 2006: 30. Penggunaan TIK akan memberikan beberapa nilai tambah. Salah satu nilai tambahnya adalah nilai tambah yang berbentuk estetika-emosional. Nilai tambah dalam estetika- emosional meliputi peningkatan faktor-faktor subyektif seperti kepuasan kerja, kesejahteraan, dan penerimaan kinerja Derballa, 2009: 2000. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174 Adanya pengaruh yang signifikan dari keunggulan relatif terhadap adopsi TIK sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Richardson 2009: 165 dalam konteks adopsi TIK di kalangan widyaiswara di Kamboja. Penelitian yang dilakukan oleh Ilie dkk. 2009: 1105 dilakukan dalam konteks yang lebih spesifik yaitu adopsi aplikasi groupware berbasis TIK dalam perkuliahan di perguruan tinggi juga menunjukkan bahwa keunggulan relatif pengaruh signifikan terhadap adopsi aplikasi groupware berbasis TIK dalam perkuliahan di perguruan tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Agarwal Prasad 1997: 575-576 yang membedakan penggunaan teknologi informasi saat ini dan penggunaan teknologi di masa yang akan datang, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa keunggulan relatif berpengaruh terhadap penggunaan teknologi pada masa datang atau jangka panjang. Hal ini sangat sejalan dengan konteks adopsi TIK dalam pembelajaran oleh guru-guru ekonomi karena konteks penelitian ini tidak membatasi waktu maka otomatis menjadi penggunaan jangka panjang.

D. Pengaruh Kesesuaian Compatibility dari TIK terhadap Adopsi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kesesuaian tidak mempengaruhi Adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Kesesuaian di sini merupakan derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi. Derajat kesesuaian gaya kerja guru, keadaan guru, cara kerja, dan segala aspek pekerjaan dengan penggunaan TIK cukup tinggi. 175 Responden memandang pekerjaan utama guru meliputi mempersiapkan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran. Mempersiapkan pembelajaran, dalam arti mempersiapkan modul dan perangkat pembelajaran yang lain, biasanya para guru mengunakan program yang dianggap sesuai yaitu program aplikasi Microsoft Word. Sedangkan untuk presentasi di depan kelas guru umumnya menggunakan program aplikasi Microsoft Power Point. Selain itu guru juga menggunakan program-program aplikasi lain yang dianggap sesuai yaitu Microsoft Excel untuk akuntansi dan materi-materi ekonomi yang bersifat kuantitatif serta internet terutama aplikasi browsing untuk menemukan materi- materi yang lebih aktual. Persepsi guru tentang kesesuaian tersebut cukup merata di kalangan guru meskipun ada pendapat mengenai program-program yang kurang sesuai karena faktor kesulitan. Hasil analisis ini tidak sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya yaitu penelitian Richardson 2003, penelitian Ilie dkk 2009, dan Agrawal Prasad 1997. Responden mengungkapkan kesesuain tidak mempengaruhi penggunaan TIK disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut. a. Faktor kesulitan Sekalipun TIK sesuai dengan keadaan guru dan kebutuhan guru namun kalau penggunaan TIK tersebut dirasakan sulit maka kesesuaian tersebut tidak mempengaruhi adopsi TIK. Kondisi ini mendekati penelitian yang diungkapkan oleh Slyke dkk. 2010: 405 yang mengungkapkan bahwa variabel kesesuaian khususnya kesesuaian nilai-nilai mempengaruhi niat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176 penggunaan TIK dengan dimediasi oleh variabel kemudahan atau kesulitan penggunaan. Contoh yang diungkapkan oleh responden adalah pembuatan video pembelajaran. b. Faktor niat Meskipun TIK sesuai dengan kebutuhan guru namun kalau tidak ada niat atau kesanggupan menggunakan TIK maka kesesuaian tidak mempengaruhi penggunaan TIK. Variabel yang mendekati variabel niat ini yaitu niat keperilakuan behavioral intention pernah diteliti pengaruhnya terhadap penggunaan teknologi informasi oleh Venkatesh dkk. 2003: 463 . Dalam penelitian tersebut niat keperilakuan behavioral intention mempengaruhi penggunaan teknologi informasi. Dalam penelitian kedepan perlu dipikirkan variabel interaksi antara variabel kesesuaian dengan variabel niat keperilakuan. c. Faktor Kondisi yang Memfasilitasi Facilitating Conditions Sekalipun TIK sesuai dengan pekerjaan guru namun kalau tidak disertai dengan ketersediaan fasilitas maka kesesuaian tersebut tidak akan mempengaruhi penggunaan TIK. Contoh yang diangkat oleh responden adalah kurangnya kapasitas wifi sehingga para guru tidak bisa menggunakan internet dalam pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini kondisi yang memfasilitasi sudah dimasukkan sebagai determinan dari adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi. Dalam pengembangan model lebih lanjut dapat dikembangkan variabel interaksi antara variabel kesesuaian dengan variabel kondisi yang memfasilitasi sebagai determinan dari adopsi penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi.