Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN

69 Tabel 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian No. KabupatenKota Populasi Sampel Negeri Swasta Negeri Swasta 1. Kota Yogyakarta 23 64 11 31 2. Kabupaten Sleman 40 46 20 23 3. Kabupaten Bantul 61 23 30 11 4. Kabupaten Gunungkidul 38 21 19 10 5. Kabupaten Kulonprogo 25 8 12 4 Responden untuk mendapatkan data kualitatif terdiri dari guru ekonomi, siswa, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, pengawas, dan widyaiswara. Untuk responden guru ditentukan guru yang sekaligus ketua MGMP di masing-masing kabupaten maupun kota, karena mereka dianggap memiliki informasi yang lebih komprehensif. Jumlah masing-masing kelompok responden beserta asal mereka terlampir pada Lampiran 9.

C. Instrumen Penelitian Dan Pengumpulan Data

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dan informasi; alat yang dimaksud dapat berupa kuesioner, pedoman wawancara, lembar observasi, tes dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan dua buah instrumen yaitu kuesioner dan pedoman wawancara. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif sedangkan pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif. Sebagian besar item-item yang ada dalam kuesioner adalah item-item yang telah terstandar yang dikembangkan oleh peneliti-peneliti terdahulu yang dapat 70 dilihat dalam Tabel 3.2. Karena kuesioner-kuesioner terstandar dalam bahasa Inggris maka kuesioner tersebut diterjemahkan oleh penerjemah professional yaitu Dr. Francis Borgias Alip, M.Pd., M.A. Kuesioner yang sudah diterjemahkan dan diadaptasikan kemudian dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas dengan menggunakan responden 33 orang guru ekonomi di Kabupaten Sleman. Tabel 3.2. Variabel dan Instrumen Penelitian No. Variabel Batasan Sumber Instrumen

A. Variabel Terikat

1. Adopsi TIK Adopsi merupakan proses memasukkan suatu inovasiTIK ke dalam organisasi Askarany, 2009: 2050. TIK diberi batasan sebagai satuan perangkat keras dan lunak yang berkaitan dengan akses dan pengelolaan informasi dan komunikasi untuk mendukung pembelajaran Permendiknas RI No. 24 Th 2007 tentang Standar Sarana Prasaran. Diadaptasikan dari Agarwal Prasad, 1997: 581

B. Variabel Bebas

1. Kesukarelaan dalam Penggunaan Voluntariness of Use Kesukarelaan adalah tingkat sejauh mana penggunaan inovasi dianggap sebagai sukarela, atau kehendak bebas Moore Benbasat, 1991: 195; Venkatesh et al., 2003: 431. Diadaptasikan dari Moore Benbasat, 1991: 216 2. Keunggulan Relatif Relative Advantage Keunggulan relatif adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baikunggul dari yang pernah ada sebelumnya Moore Benbasat, 1991: 195; Rogers, 2003: 15, Venkatesh, 2003: 431; Luo, dkk., 2009: 2207 . Diadaptasikan dari Moore Benbasat, 1991: 216 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 3. Kesesuaian Compability Kesesuaian adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi Moore Benbasat, 1991: 195; Rogers, 2003: 15; Venkatesh, 2003: 431; Luo, dkk., 2009: 2207. Diadaptasikan dari Moore Benbasat, 1991: 216 4. Citra Image Citra merupakan tingkat dimana penggunaan suatu inovasi dianggap meningkatkan citra seseorang atau status dalam sistem sosial. Hal ini menandakan sejauh mana pengguna sebuah inovasi akan menambah gengsi atau status sosial Moore Benbasat, 1991: 195 ;Venkatesh dkk., 2003: 431. Diadaptasikan dari Moore Benbasat, 1991: 216 5. Keterlihatan Hasil Result Demonstrability Keterlihatan hasil merupakan kemampuan untuk dirasakan hasil menggunakan inovasi termasuk di dalamnya adalah keteramatan observability dan keterkomunikasian communicability Moore Benbasat, 1991: 203; Venkatesh et al., 2003: 431; Luo, et al., 2009: 2207. Diadaptasikan dari Moore Benbasat, 1991: 216 6. Visibilitas Visibility Visibilitas adalah tingkat dimana seseorang dapat melihat orang lain menggunakan sistem dalam organisasi. Oleh karena itu konsep visibilitas terkait dengan pengadopsi potensial melihat inovasi dalam konteks adopsi Venkatesh et al., 2003: 431. Diadaptasikan dari Moore Benbasat, 1991: 216 7. Kemungkinan Uji Coba Trialability Kemungkinan untuk diujicobakan adalah derajat dimana suatu Diadaptasikan dari Moore