Dibandingkan dengan pra siklus dan siklus I, hasil dari siklus II mengalami peningkatan yang baik, sehingga tidak perlu diadakan perbaikan lagi dalam proses
penelitian.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan apabila penelitian yang dilakukan berkenaan dengan perilaku manusia dan suatu proses kerja
Sugiyono, 2008:203. Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai tingkah laku suatu individu atau suatu proses terjadinya sesuatu di suatu
lingkungan dengan situasi nyata ataupun buatan. Observasi dapat mengukur atau menilai suatu hasil dari proses belajar siswa yang bersangkutan Sudijono,
2011:76. Kesimpulannya adalah observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menilai perilaku suatu individu, baik
secara nyata ataupun buatan untuk mendapatkan hasil dari adanya proses belajar yang dilakukan.
Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pada pra siklus, siklus I serta siklus II, agar dapat
diketahui peningkatan yang terjadi sebelum ataupun sesudah dilakukan tindakan. Penelitian ini menggunakan lembar observasi siswa untuk mengetahui data
motivasi belajar siswa pada awal sebelum penelitian dan sesudah penelitian. Lembar observasi akan diisi oleh teman sejawat peneliti yang bertugas untuk
melihat dan mengamati proses pembelajaran serta peningkatan motivasi belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa dalam mata pelajaran IPA. Observasi dilakukan oleh teman sejawat peneliti pada saat proses pembelajaran, observer akan mengisi lembar observasi
berdasarkan yang terjadi pada saat proses pembelajaran, sehingga dapat diketahui peningkatan motivasi belajar siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus II.
3.5.2 Kuesioner atau Angket
Kuesioner menurut Yaumi dan Damopoli 2014:16 adalah daftar pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan dan mengumpulkan informasi
berkaitan dengan pertanyaan dalam penelitian. Kuesioner dibuat untuk mengetahui informasi tentang diri responden, diisi dengan memberikan tanda
checklist pada lembar kuesioner motivasi. Peneliti menggunakan kuesioner bentuk skala likert dalam melakukan penelitian untuk mengetahui peningkatan motivasi
belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan peresepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang suatu gejala dalam pendidikan. Menurut Arifin 2011:236 subyek dapat meresponnya dengan berbagai tingkat intensitas
berdasarkan rentang skala 1, 2, 3, 4, dan antara dua sudut yang berlawanan, misalnya setuju atau tidak setuju. Kuesioner dibagikan pada pertemuan kedua di
tiap siklus, diisi oleh masing-masing siswa sesuai dengan kenyataan yang mereka alami pada saat mengikuti pembelajaran. Dengan begitu, peneliti dapat
mengetahui hasil serta peningkatan motivasi belajar siswa yang terjadi dari setiap siklus.
3.5.3 Dokumentasi