Peningkatan motivasi dan prestasi belajar menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016.

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA

MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Dias Ryan

Universitas Sanata Dharma 2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta. Tujuan penelitian ini yaitu :1) untuk mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016, 2) untuk meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I dari skor rata-rata pada kondisi awal 57.56 (sedang) menjadi 70 (tinggi) dan 3) untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I dari nilai rata-rata pada kondisi awal 63.47 menjadi 77 dengan persentase ketuntasan dari 38% menjadi 70%.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I telah dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah: a) mengamati video atau gambar, b) siswa mengajukan pertanyaan, c) penjelasan guru d) presentasi pekerjaan siswa dan e) konfirmasi dan kesimpulan pembelajaran, 2) Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor motivasi belajar dari kondisi awal 57.56 (sedang) menjadi 76.79 (tinggi) pada siklus I dan menjadi 86.75 (tinggi) pada siklus II, dan 3) Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kondisi awal 63.47 menjadi 75.93 pada siklus I dan menjadi 78.62 pada siklus II. Persentase ketuntasan meningkat dari 38% menjadi 64.28% pada siklus I dan menjadi 71.24% pada siklus II.

Kata kunci: motivasi belajar, prestasi belajar, IPA dan media pembelajaran berbasis IT


(2)

ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF THE STUDENTS’ MOTIVATION AND ACHIEVEMENT IN LEARNING SCIENCE THROUGH IT-BASED LEARNING MEDIA IN GRADE V A OF SD KANISIUS KINTELAN I

YOGYAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2015/2016 Dias Ryan

Sanata Dharma University 2016

This research was conducted because of the students’ low motivation and achievement in learning science in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta. This research aims to: 1) describe the effort of to improve students’ motivation and achievement science by using IT based learning media in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016, 2) to improve students’ motivation science in grade V SD Kanisius Kintelan I from an average score of initial conditions of 57.56 (average) into 70 (high), and 3) to improve students’ achievement science in grade V SD Kanisius Kintelan I from the average value of 63.47 into 77 with the percentage of completeness of 38% into 70%.

This research is an action research which consists of two cycles. This research subject is grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016 that sum 28 students. The data collection techniques used is documentation, observation and interview. Data analysis techniques used is descriptive quantitative.

The result of this study shows that: 1) The effort to increase learning motivation and achievement in learning science by using IT based learning media in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016, after can be done through: a) observing the video or picture, b) the students asking a question, c) the students pay attention, d) students presents their works, and e) confirms and summarize the lecture, 2) The use of IT-based learning media was successful in improving learning motivation science. The improvement learning motivation science show that from initial conditions of 57.56 (average) into 76.79 in siklus I and become 86.75 (high) in siklus II, and 3) The use of IT-based media was successfully improved achievement science. The improvement achievement learning science show that from initial conditions of 63.47 into 75.93 in siklus I and become 78.62 in siklus II. Percentage of completeness of 38% into 64.28% in siklus I and become 71.24% in siklus II.

Keywords: motivation, achievement learning, science and IT-based learning media.


(3)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA

MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Dias Ryan NIM: 121134090

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA

MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Dias Ryan NIM: 121134090

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(5)

(6)

(7)

PERSEMBAHAN

Penelitian sederhana ini, peneliti persembahkan kepada: 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan

ridho-Nya dalam setiap usaha yang peneliti tempuh

2. Kedua orangtua peneliti tercinta (Bpk. Agus Priyanto dan Ibu Sri Astuti) yang selalu memberikan kasih sayang, mendukung dan mendoakan.

3. Adik-adik peneliti tercinta (Krismadyta Ryan dan Diega Ryan Irawan) yang selalu mendukung dan memberikan semangat

4. Bapak dan Ibu Dosen PGSD Univsersitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membimbing dan memberikan masukkan yang berharga kepada peneliti 5. Teman-teman PGSD peneliti angkatan 2012

6. SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian


(8)

MOTTO

Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba.

Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah

lagi untuk menang (RA Kartini)

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk

tenang dan sabar.

(Khalifah ‘Umar)

Bemimpilah setinggi langit. Jika kamu jatuh, setidaknya

kamu akan jatuh bersama bintang bintang (Ir. Soekarno)

Tuliskan kisah hidupmu dengan tinta semangatmu dalam


(9)

(10)

(11)

ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA

MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Dias Ryan

Universitas Sanata Dharma 2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta. Tujuan penelitian ini yaitu : 1) untuk mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016, 2) untuk meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I dari skor rata-rata pada kondisi awal 57.56 (sedang) menjadi 70 (tinggi) dan 3) untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I dari nilai rata-rata pada kondisi awal 63.47 menjadi 77 dengan persentase ketuntasan dari 38% menjadi 70%.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I telah dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah: a) mengamati video atau gambar, b) siswa mengajukan pertanyaan, c) penjelasan guru d) presentasi pekerjaan siswa dan e) konfirmasi dan kesimpulan pembelajaran, 2) Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor motivasi belajar dari kondisi awal 57.56 (sedang) menjadi 76.79 (tinggi) pada siklus I dan menjadi 86.75 (tinggi) pada siklus II, dan 3) Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kondisi awal 63.47 menjadi 75.93 pada siklus I dan menjadi 78.62 pada siklus II. Persentase ketuntasan meningkat dari 38% menjadi 64.28% pada siklus I dan menjadi 71.24% pada siklus II.

Kata kunci: motivasi belajar, prestasi belajar, IPA dan media pembelajaran berbasis IT


(12)

ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF THE STUDENTS’ MOTIVATION AND ACHIEVEMENT IN LEARNING SCIENCE THROUGH IT-BASED LEARNING MEDIA IN GRADE V A OF SD KANISIUS KINTELAN I

YOGYAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2015/2016 Dias Ryan

Sanata Dharma University 2016

This research was conducted because of the students’ low motivation and achievement in learning science in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta. This research aims to: 1) describe the effort of to improve students’ motivation and achievement science by using IT based learning media in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016, 2) to improve students’ motivation science in grade V SD Kanisius Kintelan I from an average score of initial conditions of 57.56 (average) into 70 (high), and 3) to improve students’ achievement science in grade V SD Kanisius Kintelan I from the average value of 63.47 into 77 with the percentage of completeness of 38% into 70%.

This research is an action research which consists of two cycles. This research subject is grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016 that sum 28 students. The data collection techniques used is documentation, observation and interview. Data analysis techniques used is descriptive quantitative.

The result of this study shows that: 1) The effort to increase learning motivation and achievement in learning science by using IT based learning media in grade V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016, after can be done through: a) observing the video or picture, b) the students asking a question, c) the students pay attention, d) students presents their works, and e) confirms and summarize the lecture, 2) The use of IT-based learning media was successful in improving learning motivation science. The improvement learning motivation science show that from initial conditions of 57.56 (average) into 76.79 in siklus I and become 86.75 (high) in siklus II, and 3) The use of IT-based media was successfully improved achievement science. The improvement achievement learning science show that from initial conditions of 63.47 into 75.93 in siklus I and become 78.62 in siklus II. Percentage of completeness of 38% into 64.28% in siklus I and become 71.24% in siklus II.

Keywords: motivation, achievement learning, science and IT-based learning media.


(13)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi. Judul skripsi ini

yaitu “Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Menggunakan Media

Berbasis IT Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini peneliti haturkan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kepala Program Studi PGSD. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.

4. Drs. YB. Adimassana, M.A. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Wahyu Wido Sari, M.Biotech. selaku dosen penguji III yang telah meluluskan dan memberikan masukkan terhadap skripsi ini.

7. Para dosen dan Staf PGSD yang telah membantu peneliti dengan baik. 8. Marciana Sarwi, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Kintelan I

Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah.

9. Veronika Very Kurniawati, S.Si. selaku guru kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang telah membantu dalam melakukan validasi dan membantu selama penelitian berlangsung di sekolah.

10.Seluruh siswa kelas V dan VI SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang telah membantu selama penelitian berlangsung.

11.Kedua orang tuaku, Agus Priyanto dan Sri Astuti yang selalu memberi semangat, doa dan dukungan.

12.Adik-adikku tercinta Krismadyta Ryan dan Diega Ryan Irawan yang memberi semangat dan mendoakan.

13.Sahabat-sahabat, saudara-saudara dan teman-teman skripsi payung PTK media IT.

14.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungan.


(14)

(15)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 6

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

1.6 Definisi Operasional ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Tahap Perkembangan Siswa SD ... 11

2.1.2 Belajar ... 13

2.1.2.1 Teori Belajar ... 13

2.1.2.2 Pengertian Belajar ... 14

2.1.3 Motivasi Belajar ... 16

2.1.3.1 Pengertian Motivasi Belajar ... 16

2.1.3.2 Indikator Motivasi ... 17

2.1.4 Prestasi Belajar ... 20

2.1.4.1 Pengertian Prestasi Belajar... 20

2.1.4.2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi belajar ... 21

2.1.5 Media Pembelajaran ... 22

2.1.5.1 Pengertian Media Pembelajaran... 22

2.1.5.2 Pengertian Media Pembelajaran Berbasis IT ... 22

2.1.5.3 Aplikasi Dan Alat Media Pembelajaran Berbasis IT ... 24


(16)

2.1.6.1 Pengertian Pembelajaran IPA SD ... 26

2.1.6.2 Tujuan Pembelajaran IPA SD ... 26

2.1.6.3 Materi Pembelajaran IPA ... 28

2.1.6.4 Ringkasan Materi ... 28

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan ... 29

2.3 Kerangka Berpikir ... 33

2.4 Hipotesis Tindakan ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Jenis Penelitian ... 36

3.2 Setting Penelitian ... 39

3.2.1 Tempat Penelitian ... 40

3.2.2 Subyek Penelitian ... 40

3.2.3 Objek Penelitian ... 40

3.2.4 Waktu Penelitian ... 40

3.3 Rencana Tindakan ... 41

3.3.1 Persiapan ... 41

3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus ... 42

3.3.2.1 Siklus I ... 42

3.3.2.1.1 Perencanaan ... 42

3.3.2.1.2 Pelaksanaan ... 43

3.3.2.1.3 Observasi ... 46

3.3.2.1.4 Refleksi ... 46

3.3.2.2 Siklus II ... 46

3.3.2.2.1 Perencanaan ... 46

3.3.2.2.2 Pelaksanaan ... 47

3.3.2.2.3 Observasi ... 50

3.3.2.2.4 Refleksi ... 50

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 51

3.4.1 Dokumentasi ... 51

3.4.2 Observasi ... 52

3.4.3 Kuesioner ... 52

3.5 Instrumen Penelitian ... 53

3.5.1 Intrumen Variabel Motivasi Belajar ... 53

3.5.2 Instrumen Variabel Prestasi Belajar ... 58

3.6 Teknik Pengujian Instrumen ... 60

3.6.1 Validitas ... 60

3.6.1.1 Validitas Isi ... 61

3.6.1.2 Validitas Konstruk ... 65

3.6.2 Reliabilitas ... 69

3.6.3 Tingkat Kesukaran Soal ... 71

3.7 Teknik Analisi Data ... 74


(17)

3.7.2 Analisis Data Prestasi Belajar ... 77

3.8 Kriteria Keberhasilan Penelitian ... 77

3.9 Jadwal Penelitian ... 78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 80

4.1 Hasil Penelitian ... 80

4.1.1 Kondisi Awal ... 80

4.1.2 Siklus I ... 85

4.1.2.1 Perencanaan ... 85

4.1.2.2 Pelaksanaan ... 86

4.1.2.3 Observasi ... 89

4.1.2.4 Refleksi ... 92

4.1.3 Siklus II ... 93

4.1.3.1 Perencanaan ... 94

4.1.3.2 Pelaksanaan ... 94

4.1.3.3 Observasi ... 97

4.1.3.4 Refleksi ... 100

4.1.4 Rangkuman Hasil Penelitian ... 101

4.1.4.1 Hasil Motivasi Belajar ... 102

4.1.4.2 Hasil Prestasi Belajar ... 106

4.1 Pembahasan ... 109

BAB V PENUTUP ... 113

5.1 Kesimpulan ... 113

5.2 Keterbatasan Pengembangan ... 114

5.3 Saran ... 115

DAFTAR REFERENSI ... 117


(18)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Literatur Map ... 33

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 34

Gambar 3.1 Siklus PTK ... 37

Gambar 3.2 Rumus Product Moment ... 66

Gambar 3.3 Rumus Cronbach’s Alpha ... 70

Gambar 3.4 Rumus Tingkat Kesukaran Soal ... 72

Gambar 3.5 Rumus Motivasi Kelas ... 77

Gambar 4.1 Grafik Skor Rata-Rata Kuesioner Motivasi ... 104

Gambar 4.2 Grafik Hasil Observasi Motivasi Belajar ... 105

Gambar 4.3 Grafik Rata-Rata Motivasi Belajar Keseluruhan ... 106


(19)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Keterangan Waktu Pengambilan Data ... 41

Tabel 3.2 Lembar Observasi Pembelajaran Di Kelas ... 54

Tabel 3.3 Lembar Observasi Motivasi Belajar ... 54

Tabel 3.4 Lembar Kuesioner Motivasi Siswa ... 56

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Observasi Dan Kuesioner Motivasi Belajar ... 57

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Soal Evaluasi ... 59

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Isi Dan Muka Instrumen Observasi ... 63

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Isi Dan Muka Instrumen Kuesioner ... 64

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Silabus, RPP, LKS Dan Materi ... 64

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Soal Evalusi ... 64

Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Konstruk Soal siklus I ... 66

Tabel 3.12 Hasil Uji Validitas Konstruk Soal Siklus II ... 68

Tabel 3.13 Acuan Kategori Tingkat Koefisien Reliabilitas Soal ... 70

Tabel 3.14 Reliabilitas Soal Siklus I ... 71

Tabel 3.15 Reliabilitas Soal Siklus II ... 71

Tabel 3.16 Interpretasi Tingkat Kesukaran Soal ... 72

Tabel 3.17 Tingkat Kesukaran Soal Siklus I ... 73

Tabel 3.18 Tingkat Kesukaran Soal Siklus II ... 74

Tabel 3.19 Perhitungan PAP II ... 76

Tabel 3.20 Kategori Motivasi Hasil Modifikasi ... 76


(20)

Tabel 4.1 Hasil Observasi Motivasi Belajar Kondisi Awal I ... 80

Tabel 4.2 Hasil Observasi Motivasi Belajar Kondisi Awal II ... 81

Tabel 4.3 Hasil Kuesioner Kondisi Awal ... 81

Tabel 4.4 Hasil Prestasi Belajar Kondisi Awal T.A 2014/2015 ... 82

Tabel 4.5 Hasil Prestasi Belajar Kondisi Awal T.A 2015/2016 ... 83

Tabel 4.6 Hasil Rangkuman Kondisi Awal ... 84

Tabel 4.7 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I ... 89

Tabel 4.8 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siklus I... 90

Tabel 4.9 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 91

Tabel 4.10 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II ... 98

Tabel 4.11 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siklus II ... 98

Tabel 4.12 Hasil Prestasi Belajar Siklus II ... 99

Tabel 4.13 Rincian Data Motivasi Belajar ... 102

Tabel 4.14 Rincian Prestasi Belajar Siswa ... 107


(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran... 121

Lampiran 2a RPP Pertemuan 1Siklus I ... 133

2b RPP Pertemuan 2 Siklus I ... 144

Lampiran 3a RPP Pertemuan 1Siklus II ... 157

3b RPP Pertemuan 2 Siklus II ... 168

Lampiran 4a Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Dosen ... 190

4b Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru ... 202

4c Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Kepala Sekolah ... 214

Lampiran 5a Validasi Soal Evaluasi Prestasi Belajar Oleh Dosen ... 226

5b Validasi Soal Evaluasi Prestasi Belajar Oleh guru ... 227

5c Validasi Soal Evaluasi Prestasi Belajar Oleh Kepala Sekolah .. 228

Lampiran 6a Validitas Soal Siklus I ... 229

6b Validitas Soal Siklus II ... 231

Lampiran 7a Validasi Desain Kuesioner Oleh Dosen ... 233

7b Validasi Desain Kuesioner Oleh Guru ... 234

7c Validasi Desain Kuesioner Oleh Kepala Sekolah ... 235

Lampiran 8a Validasi Desain Observasi Oleh Dosen ... 236


(22)

8c Validasi Desain Observasi Oleh Kepala Sekolah ... 238 Lampiran 9 Lembar Observasi Pembelajaran Di Kelas ... 239 Lampiran 10 Lembar Observasi Motivasi Belajar ... 240 Lampiran 11a Lembar Observasi Motivasi Belajar Siklus I ... 242 11b Lembar Observasi Motivasi Belajar Siklus II ... 244 Lampiran 12a Hasil Kuesioner Motivasi Kondisi Awal ... 246 12b Hasil Kuesioner Motivasi Siklus I ... 248 12c Hasil Kuesioner Motivasi Siklus II ... 250 Lampiran 13a Hasil LKS Pertemuan 1 Siklus I ... 252 13b Hasil LKS Pertemuan 2 Siklus I ... 254 Lampiran 14a Hasil LKS Pertemuan 1 Siklus II... 257 14b Hasil LKS Pertemuan 2 Siklus II ... 259 Lampiran 15a Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus I ... 265 15b Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus II ... 270 Lampiran 16 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Prestasi ... 275 Lampiran 17 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian ... 276 Lampiran 18 Surat Izin Penelitian ... 277 Lampiran 19 Foto-Foto Kegiatan Penelitian ... 278 Lampiran 20 Biodata Peneliti ... 280


(23)

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I pendahuluan pada penelitian ini, menguraikan tentang 6 subbab. Subbab tersebut terdiri dari: latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan (Sekolah Dasar) SD merupakan penentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan SD merupakan titik awal menanamkan kebiasaan, ilmu dan lain sebagainya kepada calon penerus bangsa. Sumantri (2007: 6.13-6.18) menyatakan bahwa pendidikan di SD merupakan jenjang pendidikan yang mempunyai peranan sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas SDM. Proses pertama dalam membentuk kualitas SDM dalam dunia pendidikan adalah melalui belajar terutama dalam pendidikan dasar.

Belajar merupakan kegiatan pokok dalam sebuah pendidikan terutama pendidikan SD. Kegiatan belajar pada usia SD membutuhkan motivasi supaya, siswa SD tersebut semangat dalam belajar dan mendapatkan hasil yang sesuai harapan. Prastya mengutip hasil penelitian Fryan dan Maehr menyatakan bahwa dari tiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu latar belakang keluarga, kondisi atau konteks sekolah dan motivasi, maka faktor terakhir (motivasi) merupakan faktor yang paling penting (Suprijono, 2009: 162). Uno (2008: 27) menyatakan bahwa motivasi memiliki empat peranan dalam belajar dan pembelajaran yaitu: a) menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar,


(24)

b) memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, c) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, dan d) menentukan ketekunan belajar. Berdasarkan pernyataan Prastya dan Uno dapat disimpulkan bahwa motivasi sangat penting pengaruhnya dalam belajar oleh karena itu dalam pembelajaran sebagai guru sebaiknya dapat memotivasi siswanya dalam belajar. Salah satu cara untuk memotivasi siswa terutama siswa SD adalah dengan menggunakan media pembelajaran.

Perkembangan pendidikan sebuah negara terutama pendidikan SD selalu mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan jaman. Darmawan (2011: 7) menyatakan bahwa perkembangan dan penerapan teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bermanfaat untuk pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan pendidikan nasional Indonesia. Penerapan dan penggunaan media teknologi informasi di dunia pendidikan terutama pendidikan SD memiliki pengaruh untuk meningkatkan kualitas dan kemudahan dalam penyampaian pengetahuan kepada peserta didik.

Teknologi dan komunikasi modern yang digunakan dalam dunia pendidikan dapat berupa media pembelajaran berbasis IT melalui teknologi komputer. Teknologi komputer saat ini banyak digunakan dalam bidang pendidikan karena penggunaannya yang mudah praktis dan efisien. Darmawan (2011: 4) menyatakan bahwa penggunaan TIK merupakan salah satu faktor penting yang memungkinkan kecepatan transformasi ilmu pengetahuan kepada para peserta didik, generasi bangsa ini secara lebih luas. Wahono (2003: 1) menyatakan bahwa belajar mengajar berbasis teknologi informasi atau e-larning akan membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional


(25)

ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Kemudahan yang ditawarkan dari penggunaan teknologi komputer yang dimanfaatkan akan membantu siswa dalam belajar dan dapat mengembangkan wawasan siswa terutama pada mata pelajaran di SD.

Penggunaan media pembelajaran berbasis Information Technology (IT) sangat membantu dalam pembelajaran karena dapat membuat siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Munadi (2010: 36-48) menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran memiliki banyak manfaat yaitu: 1) memungkinkan dan memudahkan terjadinya proses belajar, 2) menambah perbendaharaan kata yang makna atau maksudnya benar-benar akan mudah di pahami siswa, 3) mengatasi keterbatasan waktu, ruang dan inderawi, 4) mampu menarik dan memfokuskan perhatian siswa, 5) menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap pembelajaran, 6) mengembangkan gagasan dan pikiran yang dimiliki siswa, 7) meningkatkan dan mengembangkan daya imajinasi siswa, 8) mendorong, mengaktifkan, dan menggerakkan siswanya secara sadar untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran, dan 9) memberikan rangsangan, pengalaman dan persepsi yang sama. Wahono (2003: 2-3) menyatakan bahwa manfaat penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran yaitu: menghemat waktu proses belajar mengajar, mengurangi biaya perjalanan, menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku), menjangkau wilayah geografis yang lebih luas, dan melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Kesimpulan, media pembelajaran merupakan solusi yang tepat guna dalam meningkatkan dan membantu dalam pembelajaran


(26)

terutama dalam motivasi serta prestasi belajar siswa. Salah satu mata pelajaran yang dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajarannya adalah mata pelajaran IPA SD. Penggunaan media pembelajaran pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa dalam mata pelajaran IPA perlu diperhatikan demi kelancaran proses belajarnya.

Kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran IPA yang kurang menerapkan media pembelajaran dapat membuat siswa SD merasa bingung, kurang memahami pelajaran dan kurang termotivasi dalam pembelajaran karena siswa SD sudah mengenal bahkan menggunakan teknologi informasi yang canggih yang seharusnya dapat dimanfaatkan dalam proses belajar. Munadi (2010: 16) menyatakan bahwa proses pembelajaran selama ini sering dijumpai bahwa guru dalam menyampaikan materi ajarnya melalui metode ceramah yang mengakibatkan proses komunikasi dalam pembelajaran tersebut tidak efektif dan untuk membuat pembelajaran menjadi efektif maka siswa sebagai manusia yang sedang berproses dalam pencarian pengetahuan harus melibatkan semua indera dalam proses tersebut. Darmawan (2011: 8) menyatakan bahwa peran guru untuk mendidik peserta didik menjadi manusia yang selalu mengikuti perkembangan jaman tanpa meninggalkan akar budaya sangat penting dalam menentukan perjalanan generasi bangsa Indonesia. Penerapan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA yang dilakukan guru dapat membantu siswa dalam memahami dan memotivasi siswa selama proses pembelajaran, karena guru tersebut sesuai dengan perkembangan dan masa belajar siswa SD yang sudah memasuki kecanggihan teknologi informasi.


(27)

Hasil dokumentasi, observasi dan pengumpulan data dari kuesioner yang dilakukan di kelas V SD Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta pada hari selasa, tanggal 12 dan 26 Agustus 2015, peneliti menemukan masalah mengenai motivasi dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD salah satunya disebabkan karena kurangnya penggunaan media pembelajaran. Permasalah mengenai motivasi yang ditemui di kelas V pada waktu diobservasi selama kegiatan PPL yaitu perhatian siswa terhadap penjelasan guru cukup perhatian akan tetapi pada waktu diberikan pertanyaan mereka bingung dalam menjawab dan mereka juga kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran yang dapat dibuktikan dengan kurangnya kemauan siswa kelas V dalam mencatat materi yang penting, lupa mengerjakan PR serta sikap mereka yang mudah bosan terhadap pelajaran sehingga mereka membuat gaduh di kelas. Kegaduhan 3 siswa laki-laki di kelas V membuat guru meminta 3 siswa laki-laki tersebut untuk belajar di perpustakaan.

Penjabaran secara umum mengenai prestasi belajar IPA siswa kelas V sebagai berikut: jumlah siswa pada kelas tersebut adalah 24 siswa pada tahun pelajaran 2014/2015 dan 28 siswa pada tahun pelajaran 2015/2016. Kurikulum yang digunakan kelas V di semester I pada tahun pelajaran 2014/2015 adalah kurikulum 2013 dan pada tahun 2015/2016 kurikulum yang digunakan adalah KTSP 2006. KKM kelas V pada tahun pelajaran 2014/2015 dan tahun pelajaran 2015/2016 adalah 75. Permasalahan rendahnya prestasi belajar di kelas V dapat dilihat pada rata-rata nilai kelas 63.47 dengan tingkat ketuntasan 38%. Hasil data mengenai nilai rata-rata nilai murni IPA kelas V baik dalam tahun ajaran 2014/2015 dan 2015/2016 masih belum mencapai KKM. Kondisi pembelajaran di kelas V tersebut perlu ditingkatkan supaya menjadi kelas yang aktif dan


(28)

bersemangat dalam belajar karena dalam observasi yang peneliti lakukan siswanya kurang partisipatif dalam pembelajaran serta kelasnya yang kurang kondusif dan hasil dari pengisian lembar kuesioner kondisi awal menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa kelas V rata-rata skor motivasinya mencapai 57.56 (sedang).

Kebanyakan guru bukan hanya di SD yang peneliti teliti masih menggunakan media pembelajaran berupa gambar yang terdapat dibuku dan benda konkret saja karena keterbatasan waktu, kemampuan dan sarana serta prasarana. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan peneliti dan dari teori yang telah dipaparkan oleh beberapa tokoh, membuat peneliti sangat tertarik untuk meneliti tentang “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis IT Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”.

1.2 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diutarakan oleh peneliti di atas dan guna mendapatkan solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut, penelitian ini terbatas meneliti “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis IT Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”. SK dan KD yang perlu diselesaikan pada siswa kelas V SD dalam pembelajaran IPA semester I materinya yaitu tentang “Adaptasi Hewan”. Kurikulum yang digunakan pada tahun ajaran 2015/2016 di SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta adalah Kurikulum KTSP 2006, sehingga peneliti menyesuaikan penggunaan kurikulum yang dianut oleh pihak sekolah. Standar Kompetensi yaitu: 3. Mengidentifikasi cara makhluk


(29)

hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kompetensi Dasar yaitu: 3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup.

1.3 Rumusan Masalah

1.3.1 Bagaimana upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016?

1.3.2 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 dari skor rata-rata pada kondisi awal 57.56 (sedang) menjadi 70 (tinggi)?

1.3.3 Apakah penggunaan media pembelajatan berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 dari nilai rata-rata pada kondisi awal 63.47 menjadi 77 dengan persentase ketuntasan dari 38% menjadi 70%?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Untuk mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016. 1.4.2 Untuk meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas V SD

Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT dari skor rata-rata pada kondisi awal 57.56 (sedang) menjadi 70 (tinggi).


(30)

1.4.3 Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa pada kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT dari nilai rata-rata pada kondisi awal 63.47 menjadi 77 dengan persentase ketuntasan dari 38% menjadi 70%. 1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti, sekolah, guru, siswa dan masyarakat.

1.5.1 Bagi Peneliti

Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah: a) Peneliti dapat memiliki pengalaman dalam melakukan penelitian, b) Peneliti dapat menggetahui cara meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD, c) Peneliti dapat menambah wawasan tentang media pembelajaran alternatif salah satunya berbasis IT yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD terhadap pembelajaran IPA, dan d) Peneliti dapat mengembangkan pengetahuan mengenai media pembelajaran berbasis IT alternatif untuk membantu siswa dalam belajar IPA.

1.5.2 Bagi Sekolah

Manfaat penelitian ini bagi pihak sekolah adalah: a) Sekolah bisa mendapatkan sumbangan positif untuk kemajuan sekolah, karena guru mendapat tambahan wawasan tentang media pembelajaran berbasis IT untuk pembelajaran IPA yang belum mendalam diterapkan di sekolah, dan b) Peneliti turut serta meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD di sekolah karena dengan adanya penggunaan media pembelajaran berbasis IT yang dilakukan peneliti.


(31)

1.5.3 Bagi Guru

Manfaat penelitian ini bagi guru adalah: a) Guru mendapat tambahan wawasan mengenai penggunaan media pembelajaran IPA berbasis IT pada siswa kelas V SD, dan b) Guru mendapat inspirasi dalam mengembangkan media pembelajaran untuk mata pelajaran yang lain sesuai dengan perkembangan dan kerelevan siswa SD sehingga dapat menunjang pelajaran.

1.5.4 Bagi Siswa

Manfaat penelitian ini bagi siswa adalah: a) Siswa kelas V SD dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajarnya pada pembelajaran IPA, dan b) Siswa kelas V SD mendapatkan pengalaman belajar IPA yang mudah dipahami dan menyenangkan karena adanya penggunaan media pembelajaran berbasis IT. 1.5.5 Bagi Masyarakat

Manfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah: a) Masyarakat dapat mengetahui solusi meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT, dan b) Masyarakat dapat menerapkan penggunaan media pembelajaran berbasis IT untuk meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan sekitarnya.

1.6 Definisi Operasional

Definisi operasional berisi tentang istilah-istilah yang digunakan peneliti dalam penelitian ini. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1.7.1 Siswa Sekolah Dasar (SD) adalah pelajar yang berusia antara 7-12 tahun dan sedang menempuh jenjang pendidikan dasar.


(32)

1.7.2 Motivasi Belajar adalah suatu dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk melakukan proses belajar.

1.7.3 Prestasi Belajar adalah kemampuan perubahan perilaku dari hasil kemampuan nyata untuk mencapai tujuan tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam maupun dari luar individu.

1.7.4 IPA adalah ilmu pengetahuan mengenai keadaan alam, lingkungan dan makhluk hidup yang ada di semesta.

1.7.5 Media Pembelajaran Berbasis IT adalah sesuatu penyampaian pesan pembelajaran yang dilakukan guru kepada siswanya dengan menggunakan teknologi berbasis komputer dapat berupa: ppt, mp3, video, dan berbagai macam aplikasi yang terdapat didalam komputer.


(33)

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II kajian teori menguraikan tentang 4 teori pokok yang berhubungan dengan penelitian ini. Keempat teori pokok tersebut yaitu: kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan.

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka membahas mengenai teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori-teori yang mendukung tersebut meliputi tahap perkembangan siswa SD, belajar, motivasi belajar, prestasi belajar, media pembelajaran dan pembelajaran IPA SD.

2.1.1 Tahap Perkembangan Siswa SD

Tahap perkembangan kognitif menurut Jean Piaget dibagi 4 tahap. Tahap pertama adalah tahap sensori motor yaitu pada usia 0-2 tahun. Jean Piaget menyatakan bahwa “kegiatan intelektual pada tahap ini hampir seluruhnya mencangkup gejala yang diterima secara langsung melalui indera” (Sumantri, 2007: 1.14-1.15). Anak mencapai kematangan dan mulai memperoleh keterampilan berbahasa, mereka mengaplikasikannya dengan menerapkan pada objek-objek yang nyata pada tahap ini. Anak mulai memahami hubungan antara benda dengan nama yang diberikan kepada benda tersebut. Kesimpulan dari tahap pertama adalah anak mengoptimalkan penggunaan inderanya untuk belajar dalam menggunakan objek-objek yang ada di sekitarnya.

Tahap kedua adalah tahap pra-operasional pada usia 2-7 tahun. Jean Piaget manyatakan bahwa “perkembangan anak pada tahap ini sangat pesat,


(34)

lambang-lambang bahasa yang digunakan anak untuk menunjukkan benda-benda nyata bertambah dengan pesatnya” (Sumantri, 2007: 1.15). Anak pada tahap ini mengambil keputusan hanya berdasarkan pemikirannya, bukan berdasarkan analisis rasional. Anak biasanya mengambil kesimpulan dari sebagian kecil yang diketahuinya, dari suatu keseluruhan yang besar. Pendapat anak usia 2-7 tahun pesawat terbang adalah benda kecil yang berukuran 30 cm, karena hanya itulah yang nampak pada mereka saat menegadah dan melihatnya terbang di angkasa. Kesimpulan dari tahap kedua adalah pada tahap ini anak masih menyimpulkan apa yang dipelajari berdasarkan kekonkretan dan tingkat perkembangan bahasanya.

Tahap ketiga yaitu tahap operasional konkret pada usia 7-11 tahun. Jean Piaget menyatakan bahwa “kemampuan berpikir logis anak muncul pada tahap ini, anak usia 7-11 tahun dapat berpikir secara sistematis untuk mencapai pemecahan masalah” (Sumantri, 2007: 1.15). Permasalahan yang konkret adalah masalah yang dihadapi pada anak usia 7-11 tahun di tahap ini. Anak akan menemui kesulitan pada tahap ini apabila mereka diberi tugas sekolah yang menuntutnya untuk mencari sesuatu yang tersembunyi, misalnya, anak sering kali menjadi frustasi bila diminta mencari arti tersembunyi dari suatu kata dalam tulisan tertentu. Mereka menyukai soal-soal yang sudah tersedia jawabannya. Kesimpulan dari tahap ini adalah anak mampu menyelesaikan masalah konkret secara sistematis.

Tahap keempat adalah tahap operasional formal pada anak usia 11-15 tahun. Jean Piaget menyatakan bahwa “tahap ini ditandai pola pikir orang dewasa” (Sumantri, 2007: 1.15). Anak dalam tahap ini dapat memahami


(35)

permasalahan yang dihadapai baik yang bersifat abstrak maupun konkret. Anak juga sudah dapat memikirkan gagasannya, untuk dapat membentuk ide-ide, berpikir tentang masa depan secara realistis pada tahap ini. Contohnya: anak memikirkan besok kalau dewasa ingin menjadi seorang dokter, kemudian anak berpikir lagi untuk mendapatkannya maka ia harus belajar dengan sungguh-sungguh. Simpulan dari tahap ini adalah anak pada tahap ini mampu berpikir seperti orang dewasa yang bersifat konkret dan abstrak. Berdasarkan keempat tahap perkembangan kognitif menurut Jean Piaget maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan siswa SD adalah anak yang berusia rata-rata 6-12 tahun atau yang terdapat pada tahapan ketiga.

2.1.2 Belajar

Subbab prestasi belajar dijabarkan kedalam 2 teori. Teori-teori tersebut terdiri dari: teori belajar dan pengertian belajar.

2.1.2.1Teori Belajar

Belajar dilakukan manusia setiap saat dalam memecahkan masalah yang dilalui dalam kehidupan sehari-hari. Belajar dapat dilakukan dengan berbagai cara, banyaknya cara untuk belajar membuat para ahli meneliti tentang belajar. Karakteristik teori belajar yang ditemukan menurut 3 ahli. Teori belajar yang pertama oleh B.F. Skinner. Teorinya bernama Operant Conditioning. Skinner menyatakan bahwa belajar adalah perilaku dan perubahan perilaku yang tercermin dalam kekerapan respon yang merupakan fungsi dari kejadian dalam lingkungan dan kondisi (Winataputra, 2007: 1.11-1.12). Teori belajar yang kedua oleh Jean Piaget dan teorinya bernama Cognitive Development. Jean Piaget menyatakan bahwa kecerdasan membangun struktur yang perlu berfungsi. Pernyataan diatas


(36)

dapat disimpulkan bahwa lingkungan sangat berpengaruh dalam belajar baik berpengaruh dalam perubahan perilaku maupun pengetahuannya (kognitifnya).

Teori belajar oleh Albert Bandura dan teorinya bernama Social Learning. Bandura menyatakan bahwa belajar merupakan interaksi segitiga antara lingkungan, faktor personal dan perilaku kondisi (Winataputra, 2007: 1.12-1.13). Komponen dasar teori belajar Bandura adalah perilaku yang dimodelkan, langsung, peniruan, dan penguatan diri serta proses kognitif peserta didik. Ketiga teori belajar menurut Skinner, Jean Piaget, dan Albert Bandura merupakan suatu teori belajar yang sangat mengagumkan. Hasil penemuan teori belajar menurut ketiga ahli ini sampai saat ini masih dipelajari dalan bidang pendidikan. Pernyataan ahli mengenai teori belajar yang ditemukannya maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku dan perubahan kognitif seseorang yang terjadi karena adanya interaksi.

2.1.2.2Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan awal dari manusia. Proses awal manusia belajar seperti manusia belajar merangkak, berdiri, berjalan dan seterusnya. Uno (2008: 22) merumuskan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan interaksi antara individu dan lingkungannya yang dilakukan secara formal, informal dan nonformal. Suprijono (2009: 163) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik penguatan (motivasi) yang dilandasi tujuan tertentu. Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku karena ada hubungan lingkungan dengan sebuah tujuan.


(37)

Pengertian belajar yang berikutnya menurut Bell-Gredler dan Aristoteles. Bell-Gredler menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan (Competence), keterampilan (Skills), dan sikap (Attitudes), sedangkan belajar menurut pandangan filsafat yaitu Aristoteles menyatakan bahwa pegetahuan sebagai pandangan belajar adalah suatu yang ada dalam dunia fisik bukan dalam pikiran (Winataputra, 2007: 1.5). Kesimpulan dua pernyataan mengenai pengertian belajar di atas adalah proses yang dilakukan manusia yang ada di dunia untuk mendapatkan keterampilan, kemampuan dan sikap.

Pemahaman mengenai belajar dapat dipahami melalui memahami konsep belajar terlebih dahulu. Konsep belajar dapat diketahui berdasarkan pakar bidang keilmuan (pakar psikologis dan pakar pendidikan) karena sesuai dengan dunia pendidikan. Pandangan pakar tersebut sangat penting karena perilaku belajar merupakan bidang telaah dari kedua bidang keilmuan (Winataputra, 2007: 1.5). Pandangan pakar psikologi mengenai belajar dilihat dari perilaku belajar sebagai proses psikologis individu dalam interaksinya dengan lingkungan secara alami. Pakar pendidikan melihat perilaku belajar sebagai proses psikologis-pedagogis yang ditandai dengan adanya interaksi individu dengan lingkungan belajar yang sengaja diciptakan. Kesimpulannya kedua pakar keilmuan mengenai konsep belajar adalah proses interaksi individu secara psikolgis dengan lingkungan untuk belajar secara alami dan disengaja.


(38)

2.1.3 Motivasi Belajar

Subbab motivasi belajar peneliti jabarkan ke dalam 2 penjabaran tentang motivasi belajar. Penjabaran motivasi belajar tersebut terdiri dari: pengertian motivasi belajar dan indikator motivasi.

2.1.3.1Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi merupakan salah satu faktor pendukung dalam menentukan keberhasilan seseorang dalam belajar. Mc. Donald menyatakan bahwa “motivasi adalah perubahan energi diri yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan” (Sardiman, 2001: 73). Simpulannya, motivasi adalah perubahan dari dalam diri yang ditandani dengan didahului tanggapan sehinga memunculkan perasaan terhadap adanya tujuan.

Belajar dan motivasi adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Suprijono (2009: 163) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku, dengan arti lain perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Uno (2008: 23) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Berdasarkan pernyataan Suprijono dan Uno maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang sedang belajar, yang dipengaruhi dari faktor internal dan eksternal.


(39)

2.1.3.2Indikator Motivasi

Motivasi belajar memiliki indikator atau unsur yang mendukung seperti yang ada dalam pernyataan Uno. Aritonang menyatakan bahwa motivasi memiliki indikator yang dapat dicapai. Indikator motivasi menurut Aritonang yaitu: 1) ketekunan dalam belajar, 2) ulet dalam menghadapi kesulitan, 3) minat dan ketajaman dalam belajar, 4) partisipasi dalam belajar dan 5) mandiri dalam belajar (Aritonang, 2008: 14). Uno menyatakan bahwa terdapat enam indikator motivasi belajar yaitu: 1) adanya hasrat dan keinginan untuk belajar, 2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4) adanya penghargaan dalam belajar, 5) adanya keinginan yang menarik dalam belajar dan 6) adanya lingkungan belajar yang kondusif (Uno, 2008: 23). Berdasarkan pernyataan Aritonang dan Uno peneliti mengambil enam indikator motivasi belajar yaitu indikator motivasi belajar yang dimiliki Uno. Alasan peneliti memilih indikator motivasi menurut Uno karena sesuai dengan penelitian tentang motivasi belajar yang akan diteliti oleh peneliti.

Peneliti menggunakan indikator motivasi belajar menurut Uno karena menurut peneliti indikator motivasi belajar menurut Uno adalah yang paling lengkap, mudah dalam penerapan dan hampir sama dengan indikator motivasi belajar yang disampaikan oleh ahli-ahli yang juga mengemukakan tentang indikator motivasi belajar. Berikut adalah penjelasan indikator-indikator motivasi belajar yang digunakan peneliti menurut Uno yaitu (Wahyono, 2014:1-2):

1. Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasil

Hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya disebut motif berprestasi. Motif berprestasi yaitu motif


(40)

untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas dan pekerjaan atau motif untuk memperolah kesempurnaan. Motif semacam ini merupakan unsur kepribadian dan prilaku manusia, sesuatu yang berasal dari „‟dalam‟‟ diri manusia yang bersangkutan. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri manusia.

Motif berprestasi adalah motif yang dapat dipelajari, sehingga motif itu dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar. Seseorang yang mempunyai motif berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas, tanpa menunda-nunda pekerjaanya. Penyelesaian tugas semacam ini bukanlah karena dorongan dari luar diri, melainkan upaya pribadi. Simpulan dari pernyataan ini adalah seseorang yang memiliki motif prestasi yang rendah dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar yang diusahakan dari kesadaran diri.

2. Adanya Dorongan dan Kebutuhan dalam Belajar

Penyelesaian suatu tugas tidak selamanya dilatar belakangi oleh motif berprestasi atau keinginan untuk berhasil, kadang kala seorang individu menyelesaikan suatu pekerjaan sebaik orang yang memiliki motif berprestasi tinggi, justru karena dorongan menghindari kegagalan yang bersumber pada ketakutan akan kegagalan itu.

Seorang anak didik mungkin tampak bekerja dengan tekun karena kalau tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik maka dia akan mendapat malu dari dosennya, atau di olok-olok temannya, atau bahkan dihukum oleh orang tua. Keterangan diatas tampak bahwa „‟keberhasilan‟‟ anak didik tersebut disebabkan oleh dorongan atau rangsangan dari luar dirinya.


(41)

3. Adanya Harapan dan Cita-cita Masa Depan

Harapan didasari pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi oleh perasaan mereka tantang gambaran hasil tindakan mereka contohnya orang yang menginginkan kenaikan pangkat akan menunjukkan kinerja yang baik kalau mereka menganggap kinerja yang tinggi diakui dan dihargai dengan kenaikan pangkat.

4. Adanya Penghargaan dalam Belajar

Pernyataan verbal atau penghargaan dalam bentuk lainnya terhadap perilaku yang baik atau hasil belajar anak didik yang baik merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motif belajar anak didik kepada hasil belajar yang lebih baik. Pernyataan seperti „‟bagus‟‟, „‟hebat‟‟ dan lain-lain disamping akan menyenangkan siswa, pernyataan verbal seperti itu juga mengandung makna interaksi dan pengalaman pribadi yang langsung antara siswa dan guru, dan penyampaiannya konkret, sehingga merupakan suatu persetujuan pengakuan sosial, apalagi kalau penghargaan verbal itu diberikan didepan orang banyak.

5. Adanya Kegiatan yang Menarik dalam Belajar

Baik simulasi maupun permainan merupakan salah satu proses yang sangat menarik bagi siswa. Suasana yang menarik menyebabkan proses belajar menjadi bermakna. Sesuatu yang bermakna akan selalu diingat, dipahami, dan dihargai. Seperti kegiatan belajar seperti diskusi, pengabdian masyarakat dan sebagainya.


(42)

6. Adanya Lingkungan Belajar yang Kondusif

Umumnya motif dasar yang bersifat pribadi muncul dalam tindakan individu setelah dibentuk oleh lingkungan. Oleh karena itu motif individu untuk melakukan sesuatu misalnya untuk belajar dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki, atau diubah melalui belajar dan latihan, dengan perkataan lain melalui pengaruh lingkungan. Lingkungan belajar yang kondusif salah satu faktor pendorong belajar anak didik, dengan demikian anak didik mampu memperoleh bantuan yang tepat dalam mengatasi kesulitan atau masalah dalam belajar. 2.1.4 Prestasi Belajar

Subbab prestasi belajar menjabarkan 2 teori. Teori –teori tersebut terdiri dari: pengertian prestasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.

2.1.4.1Pengertian Prestasi Belajar

Dunia pendidikan sangat terkenal dengan adanya prestasi belajar, untuk memahami pengertian prestasi belajar. Sardiman (2001: 46) menyatakan bahwa prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar. Suprijono (2009: 163) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik penguatan (motivasi) yang dilandasi tujuan tertentu. Simpulan, prestasi belajar adalah kemampuan perubahan perilaku dari hasil kemampuan nyata untuk mencapai tujuan tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam maupun dari luar individu.


(43)

2.1.4.2Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Berhasil tidaknya seseorang memperoleh hasil belajar yang baik dipengaruhi faktor-faktor dari dalam diri maupun luar dirinya. Gestalt menyatakan bahwa hasil belajar dipengaruhi dua faktor yaitu siswa itu sendiri dan lingkungannya (Susanto, 2013: 12). Diri siswa sendiri mempengaruhi prestasi belajar ketika dikaitkan dengan kemampuan berpikir, motivasi, minat, serta kesiapan belajar. Lingkungan dianggap mempengaruhi prestasi belajar meliputi sarana, prasarana, guru dan sumber belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang diungkapkan oleh Slameto (2010: 54) yaitu bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Kesimpulan pernyataan Gestalt dan Slameto dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah hal-hal yang berkaitan dengan diri seseorang baik dari dalam maupun luar yang mempengaruhi saat siswa belajar.

Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat berfungsi dengan baik bila seorang pendidik dapat memahami benar cara meningkatkan bakat dan keterampilan dasar yang dimiliki siswa. Gronlund menyatakan bahwa supaya siswa dapat mencapai prestasi belajar dengan baik memerlukan beberapa hal, yaitu siswa harus memiliki pengetahuan yang cukup sehingga mampu memahami tugas yang ia peroleh (Supardi, 2013: 138-139). Faktor penunjang keberhasilan siswa untuk mencapai prestasi tertentu yang lain yaitu keterampilan berkomunikasi, penampilan dan penyesuaian diri. Prestasi belajar siswa yang diperoleh merupakan usaha siswa untuk mendapatkan prestasi dalam belajar setelah faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terpenuhi dengan baik.


(44)

2.1.5 Media Pembelajaran

Subbab media pembelajaran dijabarkan 3 pengertian. Ketiga pengertian tersebut yaitu pengertian media pembelajaran, pengertian media pembelajaran berbasis IT dan pengertian aplikasi dan alat media pembelajaran berbasis IT. 2.1.5.1Pengertian Media Pembelajaran

Sebuah pembelajaran yang baik di dalamnya ada penggunaan media pembelajaran sebagai pendukung untuk membantu pemahaman siswa dan supaya siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Arsyad (2007: 7) menyatakan bahwa salah satu ciri tentang media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru siswa dalam proses pembelajaran. Munadi (2010: 7-8) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efektif dan efisien. Berdasarkan pernyataan Arsyad dan Munadi maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan sumber belajar dalam proses belajar sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.

2.1.5.2Pengertian Media Pembelajaran Berbasis IT

Perkembangan IPTEK akan mempengaruhi dalam perkembangan pendidikan. Pendidikan dalam jaman yang sudah maju IPTEKnya lebih banyak menggunakan teknologi dalam melakukan pembelajaran karena dirasa menarik dan lebih mudah dipahami siswa. Darmawan (2012: 55-56) menyatakan bahwa pembelajaran interaktif berbasis komputer dapat mengaktifkan siswa untuk belajar karena ketertarikkannya pada multimedia yang menyajikan gambar, suara, teks,


(45)

video dan animasi. Guru yang dulunya sebagai pengajar langsung dalam pembelajaran sekarang telah berubah fungsi sebagai fasilitator dalam pembelajaran karena sudah digantikan oleh teknologi terutama yang berbasis Information and Teknologies (IT). Media pembelajaran berbasis IT yang peneliti gunakan dalam penelitian ini berupa Microsoft Power Point (aplikasi yang terdapat di dalam komputer pada program Microsoft office yang berfungsi untuk presentasi) video, animasi dan gambar.

Pembelajaran yang menggunakan IT maka proses pembelajarannya berhubungan dengan media elektronik bahkan internet. Proses pembelajaran yang menggunakan berbasis IT sering dikenal dengan istilah e-learning. Munadi (2010: 159) menyatakan bahwa e-learning adalah sebagai jenis belajar mengajar yang penyampaian bahan ajarnya dengan menggunakan media internet atau menggunakan media jaringan komputer lainnya yang serupa. Thomson menyatakan bahwa sistem e-learning adalah teknologi yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran dikemas dalam bentuk elektronik/digital dan pelaksanaanya membutuhkan komputer berbasis web dalam situs internet serta berupaya menembus keterbatasan ruang dan waktu (Darmawan, 2012: 85-86). Berdasarkan pernyataan Munadi maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran atau e-learning adalah sarana penyampaian bahan ajar kepada siswa dalam bentuk elektronik yang menggunakan komputer dan situs internet serta dapat mempersingkat ruang dan waktu.


(46)

2.1.5.3Aplikasi Dan Alat Media Pembelajaran Berbasis IT

Aplikasi dan alat media pembelajaran berbasis IT yang digunakan dalam penelitian ini berupa video, Microsoft power point (PPT), teknologi komputer, dan projector LCD, dengan konsep multimedia berbasis komputer. Peneliti memilih penggunaan aplikasi dan alat media berbasis komputer tersebut karena sesuai dengan judul penelitian yang peneliti teliti serta aplikasi dan alat media pembelajaran berbasis IT tersebut masih jarang digunakan di tempat penelitian peneliti.

Video merupakan sebuah tayangan yang sudah biasa diperlihatkan. Keumuman masyarakat terhadap video ini maka dapat digunakan sebagi media pembelajaran. Sardiman (2009: 74) menyatakan bahwa video merupakan media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin popular dalam masyarakat dan memiliki salah satu kelebihan yaitu dapat menarik perhatian. Simpulan, video pembelajaran adalah media pembelajaran yang berupa audio-visual yang menampilkan gerak.

Penyampaian materi pembelajaran pada penelitian ini didukung dengan penggunaan multimedia berbasis komputer salah satunya yaitu microsoft power point (PPT). Microsoft power point (PPT) adalah program aplikasi persentasi yang merupakan salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office program komputer dan tampilan ke layar dengan bantuan LCD projector (Sanaky, 2013: 147). Multimedia berbasis komputer juga peneliti gunakan sebagi sarana pelengkap penggunaan media berbasis IT. Arsyad (2010: 171) menyatakan bahwa multimedia pada umumnya dikenal sebagai berbagai macam kombinasi grafis, teks, suara, video dan animasi. Penggunaan media pembelajaran berbasis IT


(47)

dengan menggabungkan multimedia berbasis komputer diharapkan siswa SD termotivasi dalam mengikuti pembelajaran IPA.

Teknologi komputer di era globalisasi sudah semakin pesat perkembangannya. Sanaky (2013: 145) menyatakan bahwa teknologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus sehingga pembelajaran lebih optimal. Arsyad (2010: 171) menyatakan bahwa komputer adalah pengendali seluruh peralatan perangkat keras. Simpulan, teknologi komputer dalam pembelajaran adalah pengendali perangkat keras yang memungkinkan memunculkan stimulus sehingga proses pembelajaran dapat optimal.

Media pembelajaran berbasis IT yang digunakan peneliti membutuhkan penggunaan projector LCD jenis LV-5200 yang membutuhkan komputer dalam pengoperasiannya. Projector LCD adalah salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar sebagai tembok (Sanaky, 2013: 144). Simpulan, proyektor LCD dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat menampilkan gambar, video atau data dari komputer melalui sebuah layar.

2.1.6 Pembelajaran IPA SD

Subbab pembelajaran IPA dijabarkan kedalam 4 pengertian. Keempat subbab tersebut terdiri dari pengertian pembelajaran IPA SD, tujuan pembelajaran IPA SD, materi pembelajaran IPA SD dan ringkasan materi.


(48)

2.1.6.1Pengertian Pembelajaran IPA SD

Pembelajaran IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam sudah diajarkan sejak kelas III SD. Pembelajaran IPA SD berisi tentang ilmu mengenai alam dan makhluk hidup. Mata pelajaran IPA SD merupakan juga mata pelajaran yang dapat membantu manusia dalam menyelesaikan masalah tentang kehidupan sehari-hari dan memahami tentang lingkungan sekitar supaya tetap lestari. Darmojo menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan yang masuk akal dan sesuai kenyataan (objektif) tentang alam semesta dengan segala isinya (Samatowa, 2011: 3). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menurut KTSP (2006: 161) yaitu mata pelajaran yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Nash menyatakan IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam (Samatowa, 2011: 3). Simpulannya adalah ilmu yang bertunjuan untuk menghayati alam. Berdasarkan pernyataan Darmojo, pengertian IPA menurut KTSP dan Nash maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu pengetahuan untuk memahami alam semesta dan isinya yang dilakukan dengan penguasaan pengetahuan dan proses penemuan.

2.1.6.2Tujuan Pembelajaran IPA SD

Secara umum tujuan pembelajaran adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk mencapai tujuan pendidikan bangsa. Setiap bangsa memiliki tujuan pembelajaran yang berbeda. Berikut beberapa Tujuan pembelajaran IPA SD menurut KTSP dan Samatowa.


(49)

Tujuan pembelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan tertera dalam kurikulum KTSP (2006: 162) sebagai berikut : 1) siswa memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya, 2) siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, siswa 3) mampu mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, 4) siswa mampu mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, 5) siswa mampu meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, 6) siswa mampu meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan 7) siswa mampu memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Tujuan pembelajaran IPA menurut Samatowa (2011: 6): 1) sebagai berikut memenuhi kesejahteraan materil suatu bangsa karena IPA merupakan dasar teknologi dan disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan,2) melatih/mengembangkan kemampuan berpikir kritis, 3) siswa melakukan percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh siswa sehingga mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang tidak bersifat hafalan, dan 4) membentuk kepribadian siswa secara keseluruhan karena pembelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang mempunyai nilai-nilai pendidikan.


(50)

Tujuan IPA yang terdapat di dalam KTSP maupun yang diutarakan oleh Samatowa memiliki beberapa kesamaan. Kesamaan tujuan tersebut menjelaskan pentingnya pembelajaran IPA untuk dipelajari. Tujuan pembelajaran IPA yaitu untuk membantu siswa dalam memecahkan masalahnya sehari-hari mengenai pengetahuan dan teknologi yang ada di alam.

2.1.6.3Materi Pembelajaran IPA

Materi pembelajaran IPA kelas V yang akan di teliti oleh peneliti yaitu tentang “Adaptasi Hewan”. Standar Kompetensi yaitu: 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kompetensi Dasar yaitu: 3.1 Mengidentifikasi penyesuaikan diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup.

2.1.6.4Ringkasan Materi

Salah satu ciri makhluk hidup yaitu melakukan adaptasi. Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Lingkungan tempat tinggal makhluk hidup disebut habitat. Salah satu makhluk hidup yang menyesuaikan diri yaitu hewan. Hewan melakukan adaptasi bertujuan untuk melindungi diri dari musuhnya dan memperoleh makanan. Adaptasi hewan dikelompokkan menjadi dua yaitu pengelompokkan hewan berdasarkan cara memperoleh makanan dan berdasarkan cara melindungi dirinya (Maryanto, 2009: 49). Pengelompokkan hewan berdasarkan cara memperoleh makan dikelompokkan dalam kelompok hewan herbivora (hewan pemakan tumbuhan), karnivora (hewan pemakan daging), dan omnivora (hewan pemakan segala). Berdasarkan cara melindungi diri hewan dibedakan menjadi 2 yaitu dengan alat ditubuhnya dan tingkah laku.


(51)

Setiap hewan memiliki cara sendiri dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Cara hewan beradaptasi untuk melindungi diri dari musuhnya, diantaranya dengan mengubah warna tubuh (mimikri), menyesuaikan warna tubuh dengan lingkungan (kamuflase), mengeluarkan bau, memutuskan ekornya (autotomi), dan zat beracun. Proses adaptasi pada hewan mengakibatkan perubahan tubuh pada hewan, perubahan tingkah laku pada hewan.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan peneliti membutuhkan banyak penunjang hasil penelitian yang relevan dan berkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Alasan peneliti membutuhkan banyak hasil penelitian yang relevan karena untuk bahan acuan dalam penelitian ini, meminimalis kekurangan dalam penelitian yang akan dilakukan dan supaya dapat memperkuat penelitian ini. Hasil penelitian yang relevan ini ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Penunjang hasil penelitian relevan yang peneliti pilih yaitu 1 jurnal pendidikan dan 3 skripsi.

Penelitian pertama terkait dengan motivasi belajar berbentuk jurnal pendidikan, yang dilakukan oleh Hamdu dan Agustina (2011) dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Pestasi Belajar IPA Di Sekolah Dasar (Studi Kasus terhadap Siswa Kelas IV SDN Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya)”. Bentuk penelitian yang dilakukan oleh Hamdu dan Agustina berbentuk korelasi deskriptif dan dilakukan sebagai studi kasus terhadap siswa kelas empat SD. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA siswa dan untuk menggambarkan level dari pengaruh motivasi siswa terhadap prestasi belajar IPA. Terdapat total 26 siswa kelas empat Sekolah Dasar dari SD Tarumanagara kecamatan Tawang,


(52)

Tasikmalaya yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Data-data penelitian ini diperoleh melalui mengumpulkan questionare instrument dari variabel motivasi belajar dan juga hasil tes siswa sebagai variabel rata-rata pencapaian siswa. Hasil dari data-data penelitian ini diproses melalui perhitungan statistik dan korelasi rata-rata dan didapat melalui penggunaan SPSS 16. Data penelitian ini menunjukkan interprestasi tingkat reliabilitas tinggi besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA adalah sebesar 48.1%.

Penelitian kedua yang dilakukan oleh Setyaningsih (2013) dengan judul “Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Kanisius Condongcatur Menggunakan Media Visual Tahun ajaran 2012/2013”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media visual dalam upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur. Media visual yang digunakan dalam penelitian ini berupa gambar-gamabar hitam putih. Data yang didapat dari penelitian ini mengenai jumlah siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Instrumen yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa adalah kuesioner dan instrumen untuk mengukur prestasi belajar adalah soal pada penelitian ini. Hasil data yang diperoleh dari penelitian ini mengenai motivasi belajarnya dijabarkan dalam tiga indikator yaitu kondisi awal untuk indikator I memiliki keinginan belajar terdapat 15 siswa (57.7%) yang menjadi 23 siswa (88.5%). Indikator II terdapat 15 siswa (57.7%) menjadi 22 siswa (84.62%) yang ulet dalam menghadapi tugas. Indikator III terdapat 17 siswa (65.4%) menjadi 24 siswa (92.3%) yang memiliki harapan dan cita-cita. Hasil data prestasi belajar pada penelitian ini yaitu jumlah siswa yang mencapai Kriteria


(53)

Ketuntasan Minimal (KKM) dari kondisi awal terdapat 10 siswa (38.5%) dan setelah dilaksanakan siklus I menjadi 23 siswa (88.5%) yang mencapai KKM. Simpulan, hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan motivasi dan prestasi belajar.

Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Yuniar (2013) dengan judul “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan Media Audio-Visual”. Media visual audio yang digunakan alam penelitian ini adalah slide power point dan video. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan Yogyakarta dengan media pembelajaran audio-visual. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah menggunakan kuesioner untuk mengetahui motivasi belajar siswa, lembar kerja siswa dan soal evaluasi siswa yang terdiri dari 13 soal pilihan ganda dan 5 uraian untuk mengetahui prestasi belajar siswa serta didukung dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini dijabarkan menjadi dua yaitu pada prestasi belajar dan pada motivasi belajar. Hasil penelitian pada prestasi belajar setelah pelaksaan siklus I, kodisi awal 50% menjadi 90.63% yang telah lulus KKM. Hasil penelitian motivasi belajar siswa setelah dilaksanakan siklus I, pada indikator I kondisi awal ada 16 siswa (50%) menjadi 26 siswa (81.25%) yang memiliki tujuan belajar dari jumlah seluruh siswa. Indikator II pada kondisi awal terdapat 17 siswa (53.12%) menjadi 27 siswa (84.37%) yang ulet menghadapi tugas dari jumlah seluruh siswa. Indikator III pada kondisi awal terdapat 14 siswa (43.75%) menjadi 30 siswa (93.75%) setelah dilakukan siklus I yang memiliki keinginan belajar.


(54)

Simpulan, hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan prestasi belajar.

Penelitian yang keempat dilakukan oleh Purbo (2011) dengan judul “Penggunaan Multimedia Microsoft Power Point untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri Klodangan Semester I Tahun ajaran 2010/2011”. Penelitian ini bertujuan untuk peningkatkan motivasi belajar siswa dan efektifitas penggunaan Multimedia Microsoft Power Point pada mata pelajaran IPA. Data siswa yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu 37 siswa dengan putra berjumlah 18 dan putri berjumlah 19. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Multimedia Microsoft Power Point dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan penjabaran sebagai berikut: semangat belajar siswa pada kondisi awal dengan skor rata-rata 1.9 (rendah) meningkat menjadi 3.0 (tinggi), perasaan senag siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan skor rata-rata kondisi awal 1.8 (sangat rendah) meningkat menjadi 2.6 (sedang) siklus I dan 3.0 (tinggi) siklus II, ketekunan belajar dengan kondisi awal 2.0 (rendah) meningkat menjadi 2.4 (sedang) siklus I dan 2.9 (tinggi) pada siklus II, konsentrasi belajar dengan skor rata-rata kondisi awal 2.1 (rendah) meningkat menjadi 2.5 (sedang) siklus I dan 2.9 (tinggi) siklus II, dan kepercayaan diri siswa dengan skor rata-rata kondisi awal 1.9 (rendah) meningkat menjadi 2.5 (sedang) siklus I dan 2.9 (tinggi) siklus II.

Keempat penelitian diatas merupakan hasil penelitian yang relevan karena hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan sesuai yang diteliti. Hasil keempat penelitian tersebut juga sesuai dengan topik yang peneliti teliti yaitu mengenai motivasi belajar, prestasi belajar dan media pembelajaran berbasis


(55)

IT. Peneliti menggambarkan hubungan antara penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan litetatur map. Literature map dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Literatur Map 2.3 Kerangka Berpikir

Mata pelajaran IPA di SD yang bersifat abstrak membuat siswa merasa sulit belajar dan proses pembelajaran IPA yang berpusat pada guru kurang efektif diterapkan karena membuat siswa mudah bosan. Pelajaran IPA di SD memiliki tujuan supaya siswa SD dapat menerapkan ilmu IPA yang didapat dalam kehidupannya. Guru berfungsi untuk membantu siswa dalam memahami dan memotivasi belajar IPA siswa dengan menggunakan media pembelajaran salah satunya yang berbasis IT.

Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbasis IT. Media pembelajaran berbasis IT ini dipilih karena motivasi belajar dan

Judul penelitian yang peneliti teliti

yaitu: “Peningkatan

Motivasi Dan Prestasi Belajar Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis IT Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

Kanisius Kintelan I Yogyakarta Tahun Pelajaran

2015/2016”

Hamdu dan Agustina

(2011) “Pengaruh

Motivasi Belajar Siswa Terhadap Pestasi Belajar IPA

Di SD”

Yuniar (2013)

“Peningkatan

Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan Media Audio-Visual”

Setyaningsih (2013)

“Peningkatan Motivasi

Dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Kanisius Condongcatur Menggunakan Media Visual Tahun ajaran

2012/2013”

Purbo (2011)

“Penggunaan

Multimedia Microsoft Power Point untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri

Klodangan Semester I Tahun ajaran


(56)

prestasi siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta yang masih rendah serta kurangnya penerapan media pembelajaran berbasis IT dalam pembelajaran. Media pembelajaran yang berbasis IT dapat membantu siswa dalam memotivasi dan mencapai prestasi belajar IPA yang diharapkan, terutama menganai materi adaptasi hewan.

Keempat hasil penelitian relevan berkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu “Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis IT Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016” menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran khususnya yang berbasis IT dapat membantu siswa dalam belajar terutama pada pembelajaran IPA. Penggunaan media pembelajaran berbasis IT sangatlah efektif digunakan untuk pembelajaran di SD. Penggunaan media pembelajaran berbasis IT diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD tentang materi adaptasi hewan pada pembelajaran IPA siswa kelas V semester I. Peneliti juga membuat bagan kerangka berpikir yang dapat dilihat pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir Kondisi

Awal

Pembelajaran yang masih berpusat pada guru kelas

Motivasi dan prestasi belajar rendah

Kondisi akhir

Motivasi dan prestasi belajar mengalami peningkatan menjadi tinggi.

Penggunaan media pembelajaran berbasis IT pada mata pelajaran IPA kelas V


(57)

2.4 Hipotesis Tindakan

Hipotesis Tindakan penelitian ini ada 3 yaitu :

1. Upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) mengamati video atau gambar, b) siswa mengajukan pertanyaan, c) penjelasan guru, d) presentasi pekerjaan siswa, dan e) konfirmasi dan kesimpulan pembelajaran.

2. Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 dari skor rata-rata pada kondisi awal 57.56 (sedang) menjadi 70 (tinggi).

3. Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 dari nilai rata-rata pada kondisi awal 63.47 menjadi 77 dan dari persentase ketuntasan 38% menjadi 70%.


(58)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III tentang metode penelitian menguraikan sembilan topik mengenai metode penelitian ini. Sembilan topik tersebut yaitu jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, teknik analisis data, kriteria keberhasilan dan jadwal penelitian.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Permasalahan penelitian tindakan kelas yang ditekankan pada penelitian ini adalah mengenai peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa SD. Aqib (2006: 12-13) menyatakan bahwa PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi di dalam kelas. Mulyasa (2009: 10-11) menyatakan bahwa PTK adalah suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan tindakan yang sengaja dimunculkan. Berdasarkan pernyataan Aqib dan Mulyasa maka dapat disimpulkan bahwa PTK adalah sebuah penelitian yang kegiatannya mencermati kegiatan yang ada di kelas yang diteliti pada waktu pembelajaran dan memberikan tindakan yang disengaja.

Model penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan model PTK. Siklus PTK terdiri dari 4 kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Arikunto, 2015: 143-144). Uno (2011:87) menyatakan bahwa siklus adalah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan,


(59)

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Gambar mengenai siklus PTK dapat dilihat pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Siklus PTK (Arikunto, 2015: 42)

Gambar 3.1 siklus PTK menunjukkan bahwa kegiatan penelitian dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Siklus PTK pada penelitian ini ada dua siklus. Siklus II dapat terlaksana setelah mengetahui kekurangan pada hasil refleksi siklus I. Kegiatan adanya siklus II bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang ada di siklus I. Perbedaan antara siklus I dan siklus II terletak pada cakupan dalam materinya. Berikut adalah penjelasan mengenai langkah-langkah PTK yaitu:

Pelaksanaan Perencanaan

Refleksi

Pengamatan

Pelaksanaan Siklus I

Perencanaan

Refleksi Siklus 2


(60)

a. Perencanaan

Proses perencanaan tindakan dilakukan setelah mendapatkan data dari proses mengidentifikasi masalah. Identifikasi masalah merupakan pengambilan data penelitian untuk mengetahui kondisi awal dan permasalahan yang terdapat pada subjek penelitian. Tampubolon menyatakan bahwa proses identifikasi masalah atau prapenelitian bertujuan untuk menganalisis data objektif sekolah dan hasil tes untuk dimanfaatkan dalam perencanaan tindakan dan pembahasan hasil (Tampubolon, 2013: 29). Berdasarkan pernyataan Tampubolon maka dapat disimpulkan bahwa identifikasi masalah sangat penting dilakukan karena untuk mengetahui dan menganalisis data penelitian, pada penelitian ini proses identifikasi masalah dilakukan untuk mengambil data mengenai masalah dan mencocokkan variabel penelitian yang terdapat pada objek penelitian.

Perencanaan tindakan adalah suatu rencana dalam bentuk penyusunan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi hasil pelaksanaan prapenelitian (Tampubolon, 2013: 26). Simpulan, proses perencanaan meliputi kegiatan tindak lanjut dari kegiatan identifikasi masalah ke dalam bentuk penyusunan perangkat pembelajaran, pada penelitian ini proses perencanaan dilakukan setelah mendapatkan kecocokan variabel penelitian kemudian melakukan perizinan dan penyusunan perangkat pembelajaran untuk penelitian. b. Pelaksanaan

Proses pelaksanaan tindakan dapat dilakukan setelah pembuatan perangkat pembelajaran selesai. Tindakan adalah pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah direncanakan dan guru sebagai modelnya (Tampubolon, 2013: 27). Simpulan, proses tindakan berupa kegiatan


(1)

Kunci Jawaban Soal Evaluasi Prestasi

Siklus 1

1.a 6.b 11.a 16.a 21.c 2.c 7.b 12.b 17.a 22.d 3.b 8.a 13.c 18.b 23.c 4.d 9.a 14.a 19.b 24.c 5.a 10.a 15.b 20.d 25d

Siklus 2

1.a 6.b 11.a 16.d 21.a 2.d 7.c 12.d 17.c 22.c 3.b 8.a 13.b 18.c 23.a 4.c 9.d 14.c 19.b 24.b 5.a 10.b 15.a 20.d 25.d


(2)

(3)

(4)

Foto-Foto Hasil Kegiatan Penelitian

1. Foto observasi kondisi awal

2. Foto siklus I

Lampiran 19


(5)

3. Foto siklus II


(6)

BIODATA PENELITI

Dias Ryan lahir di Purworejo Jawa Tengah, 26 Agustus 1994. Anak pertama dari tiga bersaudara dari Bapak Agus Priyanto dan Ibu Sri Astuti. Tinggal di Kedungdowo Kulon RT.3/RW. 3, Trirejo, Loano, Purworejo, Jawa Tengah. Pendidikan pra sekolah dasar diperoleh di TK Trimardi Siwi, Puworejo tamat pada tahun 2000. Pendidikan dasar diperoleh di SD N Trirejo Purworejo tamat pada tahun 2006. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP N 25 Purworejo tamat pada tahun 2009. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMA Bruderan Purworejo tamat pada tahun 2012. Tahun 2012 penulis tercatat sebagai mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, jurusan ilmu pendidikan program studi pendidikan guru sekolah dasar (PGSD). Masa menempuh pendidikan di Universitas sanata dhama peneliti akhiri dengan penyusunan skripsi yang berbasis karya ilmiah dengan judul “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis IT Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”.


Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka I Putih Tahun ajaran 2014-2015

0 21 122

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Pengaruh menonton program relevisi berbasis sains terhadap motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran biologi

0 13 115

Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (studi Penelitian pada anak Yatim di SMP YPMS Kedaung)

0 12 77

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan penggunaan media pemutaran film di kelas V MI Miftahul Hidayah Kota Bekasi

2 124 132

Penggunaan media pembelajaran flipchart dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di MA Nurul Falah Pagedangan

0 17 165

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42