atas KKM dan bahkan ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai sempurna yaitu 100. Secara keseluruhan, pembelajaran berlangsung dengan lancar sesuai
dengan perencanaan yang sudah dibuat oleh peneliti.
Ketercapaian indikator dalam tindakan kedua, seperti motivasi belajar serta prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA sudah tercapai semua. Hasil soal
evaluasi pada siklus II menunjukkan bahwa semua nilai siswa memenuhi KKM yang ada, siswa juga semakin semangat dan tidak malu lagi untuk bertanya. Dari
hasil analisis dan refleksi pada pelaksanaan tindakan kedua disepakati untuk tidak melanjutkan ke siklus III dan berhenti pada siklus II, karena pada siklus II
hasilnya dianggap sudah baik dan sangat memuaskan.
4.1.2 Capaian Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar siswa didapat dari lembar observasi serta lembar kuesioner. Lembar observasi diisi oleh teman sejawat peneliti pada saat pembelajaran
berlangsung yang berjumlah 2 observer, sedangkan lembar kuesioner diisi oleh siswa pada setiap akhir siklus. Hasil peningkatan motivasi belajar siswa yang
didapat dari lembar observasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.16 Capaian Peningkatan Observasi Motivasi Belajar Siswa
Variabel Instrumen
Pra siklus Siklus I
Siklus II Skor
Kategori Skor
Kategori Skor
Kategori
Motivasi belajar
Lembar Observasi
52 Rendah
75 Tinggi
93,5 Tinggi
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa yang didapat dari lembar observasi mengalami peningkatan dari pra siklus sampai siklus II.
Pada pra siklus skor yang didapat sebesar 52 rendah, siklus I naik menjadi 75 tinggi dan naik lagi pada siklus II menjadi 93,5 tinggi. Grafik capaian
peningkatan observasi motivasi belajar siswa dapat dilihat dalam gambar berikut:
Gambar 4.1 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Berdasar Lembar Observasi
Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan hasil observasi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dari pra siklus, siklus I dan siklus
II. Pada pra siklus dapat dilihat rata-rata motivasi belajar siswa adalah 52 rendah, pada siklus I terjadi peningkatan rata-rata menjadi 75 tinggi. Pada
siklus II, peningkatan kembali terjadi yaitu rata-rata motivasi siswa menjadi 93,5 tinggi. Hasil peningkatan lembar kuesioner motivasi belajar siswa yang diisi
oleh siswa dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.17 Capaian Peningkatan Kuesioner Motivasi Belajar Siswa
Variabel Instrumen
Pra siklus Siklus I
Siklus II Skor
Kategori Skor
Kategori Skor
Kategori
Motivasi belajar
Lembar Kuesioner
56,96 Sedang
82,56
Tinggi 90,83
Tinggi
52 75
93.5 20
40 60
80 100
Pra Siklus Siklus I
Siklus II Siklus II
Siklus I Pra Siklus
Sko r
m o
ti v
asi
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa yang didapat dari lembar kuesioner mengalami peningkatan dari pra siklus sampai siklus II.
Pada pra siklus skor yang didapat sebesar 56,96 sedang, siklus I naik menjadi 82,56 tinggi dan naik lagi pada siklus II menjadi 90,83 tinggi. Grafik dari data
lembar kuesioner adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Berdasar Lembar Kuesioner
Grafik di atas menunjukkan adanya peningkatan dari hasil kuesioner siswa, dari mulai pra siklus, siklus I sampai dengan siklus II. Dapat dilihat dalam grafik,
pada pra siklus rata-rata yang didapat sebesar 56,96 sedang, siklus I menunjukkan rata-rata sebesar 82,56 tinggi, grafik siklus II menunjukkan rata-
rata sebesar 90,83 tinggi. Hasil peningkatan rata-rata kuesioner motivasi belajar siswa dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.18 Capaian Peningkatan Rata-rata Motivasi Belajar Siswa
Variabel Instrumen
Pra siklus Siklus I
Siklus II Skor
Kategori Skor
Kategori Skor
Kategori
Motivasi belajar
Rata-rata skor motivasi
54,48 Rendah
78,78 Tinggi
92,16 Tinggi
56,96 82,56
90.83 20
40 60
80 100
Pra Siklus Siklus I
Siklus II Siklus II
Siklus I Pra Siklus
Sko r
m o
ti v
asi
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata skor motivasi belajar siswa dari lembar observasi dan lembar kuesioner mengalami peningkatan dari pra
siklus sampai siklus II. Pada pra siklus skor yang didapat sebesar 54,48 rendah, siklus I naik menjadi 78,78 tinggi dan naik lagi pada siklus II menjadi 92,16
tinggi. Grafik dari rata-rata skor motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
Gambar 4.3 Peningkatan Rata-rata Motivasi Belajar Siswa
Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa skor rata-rata motivasi belajar siswa yang didapat dari lembar observasi dan lembar kuesioner mengalami peningkatan
dari pra siklus sampai siklus II. Pada pra siklus skor yang didapat sebesar 54,48 rendah, siklus I naik menjadi 78,78 tinggi dan naik lagi pada siklus II menjadi
92,16 tinggi. Berikut ini adalah rekapitulasi dari kuesioner motivasi belajar siswa yang didapat dari pra siklus, sampai dengan siklus II:
54,48 78,78
92.16 20
40 60
80 100
Pra Siklus Siklus I
Siklus II Siklus II
Siklus I Pra Siklus
Sko r
m o
ti v
asi
Tabel 4.19 Rekapitulasi Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
No. Nama
Pra Siklus Sikus I
Siklus II Skor
Kategori Skor
Kategori Skor
Kategori
1. MED
58 Sedang
86 Tinggi
96 Tinggi
2. ASNP
59 Sedang
87 Tinggi
88 Tinggi
3. ABN
49 Rendah
92 Tinggi
94 Tinggi
4. BAP
59 Sedang
89 Tinggi
97 Tinggi
5. CDAS
53 Rendah
89 Tinggi
90 Tinggi
6. DAPH
58 Sedang
63 Sedang
96 Tinggi
7. DDAW
53 Rendah
65 Sedang
83 Tinggi
8. DRMA
57 Sedang
62 Sedang
86 Tinggi
9. FWP
55 Rendah
91 Tinggi
97 Tinggi
10. FXMPP
61 Sedang
85 Tinggi
89 Tinggi
11. FVPM
53 Rendah
89 Tinggi
94 Tinggi
12. FLARH
58 Sedang
61 Sedang
85 Tinggi
13. FPC
59 Sedang
65 Sedang
87 Tinggi
14. GRAS
54 Rendah
94 Tinggi
94 Tinggi
15. GBA
64 Sedang
92 Tinggi
95 Tinggi
16. INP
58 Sedang
92 Tinggi
92 Tinggi
17. JNR
58 Sedang
86 Tinggi
88 Tinggi
18. JNM
51 Rendah
84 Tinggi
19. MCA
54 Rendah
89 Tinggi
90 Tinggi
20. PBP
60 Sedang
94 Tinggi
95 Tinggi
21. SLC
62 Sedang
89 Tinggi
90 Tinggi
22. VPCD
55 Rendah
86 Tinggi
93 Tinggi
23. ACJ
63 Sedang
88 Tinggi
90 Tinggi
24. OA
56 Sedang
65 Sedang
87 Tinggi
Jumlah 1367
1899 2180
Rata-rata 56,96
Sedang 82,56
Tinggi 90,83
Tinggi
Rekapitulasi motivasi belajar siswa yang ada, menunjukkan adanya peningkatan dari pra siklus sampai dengan siklus II. Pada pra siklus didapatkan
rata-rata sebesar 56,96. Kenaikan terjadi di siklus I dengan rata-rata sebesar 82,56. Pada sikus II rata-rata juga semakin naik menjadi 90,83.
4.1.3 Capaian Prestasi Belajar Siswa