Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru I tahun pelajaran 2015/2016.

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS V SD KANISIUS KOTABARU I TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Monika Ika Widyaningrum Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi serta prestasi belajar siswa kelas V di SD Kanisius Kotabaru I pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK; (2) meningkatkan motivasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada siswa kelas V di SD Kanisius Kotabaru I; (3) meningkatkan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada siswa kelas V di SD Kanisius Kotabaru I.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah 24 siswa-siswi kelas V SD Kanisius Kotabaru I tahun pelajaran 2015/2016. Objek penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar kuesioner dan tes pilihan ganda. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa analisis kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis TIK telah berhasil dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) mempersiapkan laptop, viewer, dan speaker; b) bernyanyi bersama; c) mengamati power point, gambar, dan video; d) tanya jawab tentang isi power point, gambar dan video; e) merangkum materi pelajaran; f) mengerjakan tugas dalam LKS; g) mengkomunikasikan hasil pekerjaan siswa; (2) penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata skor motivasi belajar dari kondisi awal sebesar 54,48 (rendah), menjadi 77,06 (tinggi) pada siklus I, dan meningkat 92,16 (tinggi) pada siklus II; (3) penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata ulangan siswa dari kondisi awal 74,22 menjadi 83,43 pada siklus I dan meningkat menjadi 90,25 pada siklus II. Sedangkan persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dari kondisi awal 40,74% menjadi 82,61% pada siklus I, dan menjadi 95,83% pada siklus II.


(2)

ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT ON SCIENCE USING INFORMATION

COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MEDIA BASED LEARNING IN GRADE V AT KANISIUS KOTABARU 1 ELEMENTARY SCHOOL IN

ACADEMIC YEAR 2015/2016. Monika Ika Widyaningrum Sanata Dharma University

2017

This research was conducted because of the students’ low motivation and achievement in learning IPA in the 5th grade at SD Kanisius Kotabaru 1. This research aims to: (1) describe on the effort to improve the students’ motivation and achievement in learning science by using the learning media based on ICT; (2) improve the students’ motivation and achievement in learning IPA by using the learning media based on ICT in in the 5th grade at SD Kanisius Kotabaru 1; (3) increase students’ achievement by using the learning media based on ICT in the 5th grade at SD Kanisius Kotabaru 1.

The kind of this research is Classroom Action Research. The subject of this research is the students in the 5th grade at SD Kanisius Kotabaru 1 in the academic year of 2015/2016. The object of this research is motivation and the students learning achievement. The instrument used in this research is a questionnaire, observation sheet, and a multiple choice test. The technique used in the data analysis is qualitative and quantitative.

The result of the experiment showed that: (1) the effort of improvement of motivation and learning achievement in science by by using the learning media based on ICT was successfully implemented by steps such as: a) preparing laptop, viewer and speaker; b) sing together; c) observe the power point, pictures and videos; d) questions and answers about the content of power point, pictures and videos; e) summarize the learning materials f) doing the worksheets in the LKS g) presenting the learning results; (2) the used of the learning media based on ICT can be increased the learning’s motivation of the students. It is shown from the first average of the score 54,48 (low) to 77,06 (high) on the 1st cycle, and 92,16 (high) on the 2nd cycle; (3) the used of the learning media based on ICT can increase the students’ achievements. It is shown from the development of average test score from pretest score 74,22 to 83,43 on the 1st cycle and increase to 90,25 on the 2nd cycle. Moreover, the percentage of students who pass the KKM increased from 40,74% to 82,61% of the 1st cycle, and up to 95,83% of the 2nd cycle.


(3)

i

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS V SD KANISIUS KOTABARU I TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Monika Ika Widyaningrum NIM : 121134109

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017


(4)

(5)

(6)

iv

PERSEMBAHAN

Penulis mempersembahkan karya ilmiah ini kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbingku, menyertaiku, dan memberikan pertolongan dalam pembuatan skripsi.

2. Orangtuaku, Bapak Fransiskus Asisi Pawit Santosa dan Ibu Yosevine Sulas yang selalu memberikan semangat, doa, dan arahan dalam pembuatan skripsi sampai akhirnya dapat terselesaikan.

3. Adikku Felicitas Gading Rengganis yang selalu memberikan semangat dan selalu bertanya kapan wisuda.


(7)

v MOTTO

“Jangan pernah berhenti di satu titik, cari titik yang lain maka kamu akan tahu lebih banyak”

(Monika Ika W.)

“Faktanya, semua orang akan menyakiti anda. Anda hanya perlu menemukan mereka yang pantas mendapatkan pengorbanan anda”

(Bob Marley)

“Lebih baik dibenci untuk apa adanya anda, daripada dicinta untuk sesuatu yang bukan mencerminkan anda”


(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 08 Februari 2017 Penulis


(9)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Monika Ika Widyaningrum

Nomor Mahasiswa : 121134109

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA

MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS V SD KANISIUS KOTABARU I TAHUN PELAJARAN 2015/2016”

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 08 Februari 2017 Yang menyatakan,


(10)

viii ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS V SD KANISIUS KOTABARU I TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Monika Ika Widyaningrum Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi serta prestasi belajar siswa kelas V di SD Kanisius Kotabaru I pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK; (2) meningkatkan motivasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada siswa kelas V di SD Kanisius Kotabaru I; (3) meningkatkan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada siswa kelas V di SD Kanisius Kotabaru I.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah 24 siswa-siswi kelas V SD Kanisius Kotabaru I tahun pelajaran 2015/2016. Objek penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar kuesioner dan tes pilihan ganda. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa analisis kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis TIK telah berhasil dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) mempersiapkan laptop, viewer, dan speaker; b) bernyanyi bersama; c) mengamati power point, gambar, dan video; d) tanya jawab tentang isi power point, gambar dan video; e) merangkum materi pelajaran; f) mengerjakan tugas dalam LKS; g) mengkomunikasikan hasil pekerjaan siswa; (2) penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata skor motivasi belajar dari kondisi awal sebesar 54,48 (rendah), menjadi 77,06 (tinggi) pada siklus I, dan meningkat 92,16 (tinggi) pada siklus II; (3) penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata ulangan siswa dari kondisi awal 74,22 menjadi 83,43 pada siklus I dan meningkat menjadi 90,25 pada siklus II. Sedangkan persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dari kondisi awal 40,74% menjadi 82,61% pada siklus I, dan menjadi 95,83% pada siklus II.


(11)

ix ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT ON SCIENCE USING INFORMATION

COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MEDIA BASED LEARNING IN GRADE V AT KANISIUS KOTABARU 1 ELEMENTARY SCHOOL IN

ACADEMIC YEAR 2015/2016. Monika Ika Widyaningrum Sanata Dharma University

2017

This research was conducted because of the students’ low motivation and achievement in learning IPA in the 5th grade at SD Kanisius Kotabaru 1. This research aims to: (1) describe on the effort to improve the students’ motivation and achievement in learning science by using the learning media based on ICT; (2) improve the students’ motivation and achievement in learning IPA by using the learning media based on ICT in in the 5th grade at SD Kanisius Kotabaru 1; (3) increase students’ achievement by using the learning media based on ICT in the 5th grade at SD Kanisius Kotabaru 1.

The kind of this research is Classroom Action Research. The subject of this research is the students in the 5th grade at SD Kanisius Kotabaru 1 in the academic year of 2015/2016. The object of this research is motivation and the students learning achievement. The instrument used in this research is a questionnaire, observation sheet, and a multiple choice test. The technique used in the data analysis is qualitative and quantitative.

The result of the experiment showed that: (1) the effort of improvement of motivation and learning achievement in science by by using the learning media based on ICT was successfully implemented by steps such as: a) preparing laptop, viewer and speaker; b) sing together; c) observe the power point, pictures and videos; d) questions and answers about the content of power point, pictures and videos; e) summarize the learning materials f) doing the worksheets in the LKS g) presenting the learning results; (2) the used of the learning media based on ICT can be increased the learning’s motivation of the students. It is shown from the first average of the score 54,48 (low) to 77,06 (high) on the 1st cycle, and 92,16 (high) on the 2nd cycle; (3) the used of the learning media based on ICT can increase the students’ achievements. It is shown from the development of average test score from pretest score 74,22 to 83,43 on the 1st cycle and increase to 90,25 on the 2nd cycle. Moreover, the percentage of students who pass the KKM increased from 40,74% to 82,61% of the 1st cycle, and up to 95,83% of the 2nd cycle.


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS V SD KANISIUS KOTABARU I TAHUN PELAJARAN 2015/2016” dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.

4. Drs. YB. Adimassana, M.A. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan saran dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

5. Agnes Herlina Dwi H, S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan saran dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

6. Niken Anggrahini, S.Pd. selaku Kepala SD Kanisius Kotabaru I yang telah memberikan izin dan bantuan dalam proses penelitian.

7. Ag. Andika Purwono S.Pd, S.I. selaku wali kelas V di SD Kanisius Kotabaru I yang telah memberikan dukungan, kritik, saran serta bantuan selama proses penelitian.

8. Semua guru dan karyawan di SD Kanisius Kotabaru I yang telah memberikan saran dan bantuan untuk menyelesaikan penelitian.


(13)

xi

9. Siswa/siswi kelas V di SD Kanisius Kotabaru I 2015/2016 yang telah bersedia membantu dan bekerjasama sebagai subjek penelitian.

10. Keluargaku tercinta, FA. Pawit Santosa, Yosevine Sulas, dan adikku Felicitas Gading R. yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa dalam penyelesaian skripsi.

11. Sahabat tersayang, Arieska Josie Perdani yang selalu memberikan dukungan, semangat dan bekerjasama dalam menyelesaikan skripsi.

12. Teman-teman PPL yang membantu dan memberikan saran selama proses penelitian.

13. Teman-teman Mbak Peny, Vian, Iwi, Ratih, Sekar, Vincen, dan juga Mbak Onyil, adikku Saras yang selalu menyemangati dan bertanya kapan lulus. 14. Dosen-dosen PGSD di Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing

dan mengajari penulis selama menyelesaikan perkuliahan.

15. Terimakasih kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang berperan dalam penyelesaian skripsi ini, baik dukungan ataupun doanya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu dengan senang hati penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini berguna bagi kita semua.


(14)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING . ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR DIAGRAM ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 7

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Manfaat Penelitian ... 9

1.6 Definisi Operasional ... 10

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Motivasi Belajar ... 11

2.1.1.1 Pengertian Motivasi Belajar ... 11

2.1.1.2 Indikator Motivasi Belajar Siswa ... 13


(15)

xiii

2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar ... 16

2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Prestasi Belajar ... 18

2.1.3 Media Pembelajaran ... 19

2.1.3.1 Media Pembelajaran Berbasis TIK ... 20

2.1.3.2 Media Pembelajaran Berbasis TIK yang Digunakan ... 22

2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 25

2.1.4.1 Hakikat IPA ... 25

2.1.4.2 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam SD ... 26

2.1.4.3 Materi Pembelajaran IPA ... 28

2.1.5 Penerapan TIK dalam Pembelajaran IPA ... 37

2.2 Penelitian yang Relevan ... 38

2.3 Kerangka Berpikir ... 42

2.4 Hipotesis Tindakan ... 43

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 44

3.2 Setting Penelitian ... 46

3.3 Persiapan ... 47

3.4 Rencana Setiap Siklus ... 47

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 57

3.5.1 Observasi ... 57

3.5.2 Kuesioner atau Angket ... 58

3.5.3 Dokumentasi ... 59

3.6 Instrumen Penelitian ... 59

3.6.1 Non Tes ... 60

3.6.2 Tes ... 63

3.7 Validitas dan Reliabilitas ... 66

3.7.1 Validitas ... 66

3.7.2 Reliabilitas ... 73

3.8 Teknik Analisis Data ... 74

3.8.1 Analisis Data Motivasi ... 75


(16)

xiv

3.9 Indikator Keberhasilan ... 78

3.10 Jadwal Penelitian ... 78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Hasil Penelitian ... 80

4.1.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas ... 80

4.1.1.1 Prasiklus ... 80

4.1.1.2 Siklus 1 ... 85

a. Perencanaan ... 85

b. Pelaksanaan ... 85

c. Pengamatan ... 88

d. Refleksi ... 93

4.1.1.3 Siklus 2 ... 95

a. Perencanaan ... 95

b. Pelaksanaan ... 95

c. Pengamatan ... 98

d. Refleksi ... 103

4.1.2 Capaian Motivasi Belajar Siswa ... 104

4.1.3 Capaian Prestasi Belajar Siswa ... 109

4.1.3.1 Capaian Peningkatan Siswa yang Lulus KKM... 110

4.1.3.2 Capaian Peningkatan Nilai Rata-Rata Siswa ... 111

4.2 Pembahasan ... 111

4.2.1 Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa ... 111

4.2.2 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ... 114

4.2.3 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ... 116

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 120

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 121

5.3 Saran ... 122

DAFTAR REFERENSI ... 124


(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian ... 60

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Observasi dan Kuesioner Motivasi ... 61

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Kuesioner Motivasi ... . 63

Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ... .64

Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ... .65

Tabel 3.6 Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II ... 65

Tabel 3.7 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ... .67

Tabel 3.8 Hasil Rata-rata Validasi Perangkat Pembelajaran ... .68

Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Validasi Kuesioner Motivasi ... 69

Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Validasi Lembar Observasi Motivasi ... 70

Tabel 3.11 Hasil Validitas Soal Siklus I ... 71

Tabel 3.12 Hasil Validitas Soal Siklus II ... 72

Tabel 3.13 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 73

Tabel 3.14 Hasil Uji Reliabilitas Statistik Siklus I ... 74

Tabel 3.15 Hasil Uji Reliabilitas Statistik Siklus II ... 74

Tabel 3.16 Perhitungan PAP II ... 75

Tabel 3.17 Modifikasi PAP II ... 75

Tabel 3.18 Kategori Tingkat Motivasi Siswa ... 76

Tabel 3.19 Target Keberhasilan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa... 78

Tabel 3.20 Jadwal Penelitian ... 79

Tabel 4.1 Data Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Pra Siklus ... 81

Tabel 4.2 Data Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Siswa pada Pra Siklus ... 82

Tabel 4.3 Data Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus ... 83

Tabel 4.4 Data Prestasi Belajar Siswa Kelas V Tahun Pelajaran 2014/2015 ... 83

Tabel 4.5 Capaian Motivasi dan Prestasi Belajar Pra Siklus ... 84

Tabel 4.6 Data Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I ... 89

Tabel 4.7 Data Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I ... 90

Tabel 4.8 Data Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Siklus I ... 91


(18)

xvi

Tabel 4.10 Capaian Motivasi dan Prestasi Belajar Siklus I ... 92

Tabel 4.11 Data Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ... 99

Tabel 4.12 Data Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ... 99

Tabel 4.13 Data Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Siklus II ... 100

Tabel 4.14 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 100

Tabel 4.15 Capaian Motivasi dan Prestasi Siklus II ... 101

Tabel 4.16 Capaian Peningkatan Observasi Motivasi Belajar Siswa ... 104

Tabel 4.17 Capaian Peningkatan Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 105

Tabel 4.18 Capaian Peningkatan Rata-rata Motivasi Belajar Siswa ... 106

Tabel 4.19 Rekapitulasi Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ... 108

Tabel 4.20 Rekapitulasi Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ... 109

Tabel 4.21 Capaian Motivasi Belajar Siswa ... 115


(19)

xvii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2.1 Skema perubahan sementara ... 34

Diagram 2.2 Skema perubahan tetap ... 35

Diagram 2.3 Skema hasil penelitian yang relevan ... 40

Diagram 2.4 Kerangka berpikir ... 42


(20)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Air menguap setelah dipanaskan ... 31

Gambar 2.2 Es batu dari air yang didinginkan ... 31

Gambar 2.3 Kayu dibakar ... 32

Gambar 2.4 Pisang membusuk ... 32

Gambar 2.5 Besi yang berkarat ... 33

Gambar 2.6 Semen dicampur dengan air ... .33

Gambar 2.7 Es yang mencair ... .34

Gambar 2.8 Kertas yang terbakar ... .35

Gambar 4.1 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Berdasar Observasi ... 105

Gambar 4.2 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Berdasar Kuesioner ... 106

Gambar 4.3 Peningkatan Rata-rata Motivasi Belajar Siswa ... 107

Gambar 4.4 Peningkatan Siswa yang Lulus KKM ... 110


(21)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Penelitian ... 128

Lampiran 2 Daftar Nilai Siswa Tahun Pelajaran 2014/2015 ... 130

Lampiran 3 Validasi Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar ... 131

Lampiran 4 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar... 134

Lampiran 5 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus ... 136

Lampiran 6 Validasi Instrumen Observasi Motivasi Belajar ... 140

Lampiran 7 Lembar Observasi Motivasi Belajar ... 143

Lampiran 8 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Pra Siklus ... 145

Lampiran 9 Validasi Perangkat Pembelajaran ... 149

Lampiran 10 Silabus ... 168

Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 171

Lampiran 12 Hasil LKS ... 202

Lampiran 13 Soal Evaluasi ... 212

Lampiran 14 Hasil Soal Evaluasi ... 222

Lampiran 15 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I ... 238

Lampiran 16 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II ... 242

Lampiran 17 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Siklus 1 ... 246

Lampiran 18 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Siklus 1I ... 250

Lampiran 19 Data Excel Validitas ... 254

Lampiran 20 Hasil SPSS Siklus 1 ... 258

Lampiran 21 Hasil SPSS Siklus 1I... 267

Lampiran 22 Hasil Perhitungan Reliabilitas ... 276

Lampiran 23 Foto-foto Kegiatan ... 277


(22)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

Bab 1 dalam penelitian ini akan membahas enam bagian. Enam bagian tersebut adalah latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Indonesia saat ini mempunyai berbagai masalah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang ada, hal ini dikarenakan Indonesia masih belum memiliki kualitas sumber daya manusia yang memadahi. Rendahnya kualitas dari penyelenggaraan dan hasil pendidikan di Indonesia ini disebabkan oleh pembuatan kebijakan, pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang akan digunakan, pengadaan dan pengembangan tenaga kependidikan, sistem penggajian, sistem evaluasi, dan sistem sarana prasarana yang tidak didasarkan dari hasil penelitian yang memadahi (Sugiyono, 2008:1). Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, media, dan metode. Kualitas pendidikan sendiri sangat bergantung kepada guru yang mengampu, guru yang mempunyai kemampuan dalam memberikan penjelasan dengan berbagai media pembelajaran yang ada akan membuat siswa menjadi mudah dalam memahami materi pelajarannya.


(23)

Mata pelajaran yang ada di Sekolah Dasar sangat beragam, salah satunya adalah IPA. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu tentang alam, atau dengan kata lain ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam (Khristina dan Winanto, 2009:2-3). Materi yang berhubungan dengan alam akan lebih mudah dipahami dengan menggunakan proses belajar yang nyata. Proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) saat ini membutuhkan perhatian khusus. Lancarnya proses pembelajaran IPA yang berlangsung tidak hanya tergantung kepada siswa itu sendiri, namun penyampaian guru juga berpengaruh kepada pemahaman siswa. Guru yang bertugas sebagai pengajar mempunyai peran penting dalam kelancaran dan pemahaman siswa mengenai konsep IPA. Namun pada kenyataannya, tugas guru tersebut sering dilupakan, kebanyakan guru hanya sekedar menyampaikan materi tanpa menggunakan media pembelajaran. Materi IPA yang sebagian besar mengenai kejadian yang ada di alam hanya disampaikan secara lisan oleh guru, sehingga siswa hanya bisa membayangkan tanpa ada gambaran yang membantu pemahamannya. Penyampaian materi yang tidak menarik akan mengurangi motivasi belajar siswa, sehingga akan membuat prestasi siswa semakin menurun. Selain prestasi siswa yang menurun, pemahaman siswa terhadap konsep IPA menjadi sangat kurang. Maka dari itu, guru harus menghadapi tantangan untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, membangkitkan minatnya, menarik dan mempertahankan perhatiannya, mengusahakan agar siswa mau mempelajari materi-materi yang diharapkan untuk dipelajarinya, sehingga prestasi belajar siswa juga akan meningkat (Slameto, 2013:173).


(24)

Hasil observasi pada tanggal 6 Juni 2015 di SD Kanisius Kotabaru 1 pada mata pelajaran IPA di kelas V menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran siswa terlihat malas-malasan saat mendengarkan dan mengerjakan tugas dari gurunya. Terlihat ada 5 anak di bagian belakang yang mengobrol selama pelajaran berlangsung, walaupun sudah diingatkan oleh guru namun tetap saja mereka mengulanginya. Siswa terlihat jenuh dengan guru yang menuliskan dan menjelaskan materi di depan kelas, hanya sekitar 4 siswa yang mau mencatat materi yang sudah dijelaskan. Hampir dari setengah isi kelas tidak memperhatikan guru dan tidak mempunyai rasa ingin tahu yang memberikan stimulus untuk memperhatikan guru saat itu. Mereka hanya sekedar mendengarkan dan melakukan perintah dari guru. Mereka tidak peduli dengan nilai, walaupun guru sudah mengingatkan bahwa siswa yang nilainya di bawah KKM akan tinggal kelas. Lingkungan kelas yang ramai membuat siswa yang sebelumnya memperhatikan guru menjadi ikut ramai dan mengobrol. Guru selesai menjelaskan dan meminta siswa untuk bertanya materi yang belum dipahami, dan yang bertanya hanya 3 siswa, guru menyimpulkan siswa yang lain sudah paham. Namun pada saat mengerjakan soal banyak siswa yang tidak bisa, sehingga dapat disimpulkan bahwa dorongan untuk bertanya belum ada dalam diri siswa, mereka lebih memilih diam dan pura-pura mengerti. Peneliti melihat bahwa siswa dapat duduk dengan tenang dan memperhatikan guru dengan seksama pada saat guru menjelaskan materi dengan menggambar di depan kelas. Siswa juga senang saat guru memberikan reward pada siswa yang berhasil menjawab atau mau bertanya.


(25)

Kurangnya semangat, minat, dan dorongan untuk bertanya menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA masih kurang. Motivasi adalah suatu dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesatu hal yang mengarah kepada peningkatan kualitas dalam belajar (Rohmah, 2012:239). Pada saat observasi, guru tidak memberikan motivasi kepada siswa pada awal pembelajaran IPA. Motivasi sebenarnya bisa saja dilakukan oleh guru dengan menggunakan nyanyian, permainan ataupun kata-kata dan nasihat pada awal pembelajaran. Motivasi belajar siswa perlu ditingkatkan lagi, karena siswa yang memiliki motivasi akan mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh, sehingga prestasi belajar siswa akan meningkat. Pembelajaran yang berjalan tanpa adanya motivasi belajar secara terus menerus akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Peneliti melakukan observasi dengan mengisi lembar observasi motivasi yang diisi oleh teman sejawat, serta membagikan lembar kuesioner motivasi yang diisi oleh siswa. Skor yang didapat dari lembar observasi kondisi awal kelas V mendapatkan rata-rata sebesar 52 dan masuk dalam kategori rendah. Lembar kuesioner yang diisi oleh siswa mendapatkan rata-rata sebesar 56,96 dan masuk dalam kategori sedang. Kesimpulannya, hasil observasi menunjukkan bahwa motivasi belajar IPA di SD Kanisius Kotabaru 1 masih “rendah” dan perlu dilakukan usaha untuk meningkatkannya, agar prestasi belajar siswa ikut meningkat seiring dengan meningkatnya motivasi belajar siswa.

Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku mencakup penguasaan, penggunaan dan penilaian berbagai pengetahuan dan ketrampilan sebagai akibat atau hasil dari proses belajar yang tertuang dalam bentuk nilai yang diberikan oleh


(26)

guru (Muhibbin, 2008:141). Jumlah pengetahuan yang didapat oleh siswa sebanding dengan proses belajar yang dilakukan oleh siswa sebelumnya, proses yang baik akan menghasilkan prestasi yang baik pula. Prestasi belajar juga dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu dorongan dari dalam diri siswa itu sendiri atau bisa disebut motivasi.

Dokumen prestasi belajar IPA tentang materi perubahan sifat benda tahun pelajaran 2014/2015 dari wali kelas V yang diminta oleh peneliti pada tanggal 6 Juni 2015, mendapatkan hasil rata-rata nilai IPA kurang memuaskan, jumlah siswa yang lulus KKM (75) juga masih sedikit. Rata-rata yang diperoleh peneliti dari dokumen tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran IPA adalah sebesar 74,22, persentase siswa yang lulus KKM (75) sebesar 40,74% dengan jumlah 10 siswa dan persentase siswa yang tidak lulus KKM (75) sebesar 59,26% dengan jumlah 14 siswa. Dilihat dari hasil nilai siswa memang masih belum maksimal, dan banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Rendahnya rata-rata dan persentase siswa yang lulus KKM tersebut dapat menjadi perhatian khusus bagi guru, guna mencari solusi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan berbagai upaya, salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah memperbaiki cara mengajar di dalam kelas sehingga siswa dapat lebih paham dengan materi pelajaran.

Berdasarkan permasalahan yang ada, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai motivasi serta prestasi belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), agar motivasi serta prestasi belajar siswa dapat mengalami peningkatan. Media yang


(27)

guru gunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK seperti penggunaan PowerPoint untuk menampilkan materi pembelajaran, video, film, dan sebagainya. Penggunaan aplikasi-aplikasi dalam komputer tersebut sebenarnya ditujukan untuk mempermudah guru dalam mengungkapkan gagasan ataupun materi dan mendapatkan perhatian dari siswa (Santosa, 2004:4). Media pembelajaran berbasis TIK dipilih dikarenakan banyaknya penggunaan tekologi dalam kehidupan sehari-hari, dan TIK mempunyai perhatian khusus serta daya tarik yang kuat oleh siswa baik dari jenjang pendidikan terendah yaitu SD sampai yang tertinggi sekalipun. Perkembangan zaman menuntut manusia untuk selalu merasa kurang dan selalu mengikutinya, siswa usia SD kebanyakan menggunakan gadget, komputer, laptop dan perangkat teknologi yang lainnya untuk membantu setiap kegiatan sehari-harinya. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menarik perhatian siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK yang sesuai dengan minat siswa.

Media pembelajaran berbasis TIK ini dapat diterapkan di Sekolah Dasar untuk menciptakan suasana kelas yang lebih kondusif, efektif dan efisien sehingga motivasi maupun prestasi belajar peserta didik dapat meningkat sejalan dengan pembelajaran yang lebih menyenangkan bagi siswa. Adanya penggunaan media pembelajaran berbasis TIK ini diharapkan siswa lebih memahami materi yang diajarkan ataupun disampaikan oleh guru, meringankan tugas guru dikarenakan guru tidak harus berbicara panjang lebar dan bisa digantikan dengan viewer, video ataupun yang lainnya. Guru bisa menggunakan video untuk menyampaikan materi


(28)

yang susah dipahami dengan membaca ataupun sesuatu yang susah dijelaskan dengan kata-kata, menampilkan gambar yang sesuai dengan bentuk aslinya, menggunakan suara ataupun PowerPoint untuk menyampaikan tulisan dalam setiap pembelajarannya. Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK ini juga diharapkan mampu memberikan dampak bagi motivasi dan prestasi belajar siswa agar lebih meningkat, khususnya dalam mata pelajaran IPA kelas V di SD Kanisius Kotabaru 1 tahun pelajaran 2015/2016.

1.2Batasan Masalah

Peneliti memberikan batasan masalah dalam penelitian ini, pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih fokus. Penelitian ini dibatasi pada siswa kelas V semester gasal, tahun pelajaran 2015/2016 di SD Kanisius Kotabaru 1. Variabel yang diteliti adalah motivasi dan prestasi belajar IPA. Peneliti menggunakan Standar Kompetensi 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. Kompetensi dasar yang digunakan adalah 4.2. Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.

1.3Rumusan Masalah

Peneliti menentukan rumusan masalah sebagai berikut:

1.3.1 Bagaimana upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V di SD Kanisius Kotabaru 1 tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK?


(29)

1.3.2 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V di SD Kanisius Kotabaru 1 tahun pelajaran 2015/2016?

1.3.3 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V di SD Kanisius Kotabaru 1 tahun pelajaran 2015/2016?

1.4Tujuan Penelitian

Penelitan ini diharapkan dapat memberikan berbagai tujuan sebagai berikut: 1.4.1 Untuk mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran IPA kelas V di SD Kanisius Kotabaru 1 tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK.

1.4.2 Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V di SD Kanisius Kotabaru 1 tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK.

1.4.3 Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V di SD Kanisius Kotabaru 1 tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK.


(30)

1.5Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan memberikan gambaran tentang upaya yang bisa peneliti lakukan saat menjadi seorang guru kelak.

1.5.2 Bagi guru sekolah dasar

Penelitian ini diharapkan mampu menggugah hati para guru untuk melakukan berbagai upaya untuk meningkatan prestasi siswanya, serta memberikan referensi atau gambaran bagi para guru SD tentang media yang dapat digunakan.

1.5.3 Bagi mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan motivasi kepada para mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar untuk mengembangkan berbagai metode serta media yang bisa digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SD.

1.5.4 Bagi siswa

Siswa mampu belajar lebih semangat dan lebih fokus lagi pada pelajaran sehingga nantinya nilai maupun prestasi siswa dapat meningkat, materi dapat tersampaikan dan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

1.5.5 Bagi sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan ataupun bahan pertimbangan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK yang bisa di


(31)

gunakan di sekolah guna meningkatkan motivasi serta prestasi belajar siswa.

1.6Definisi Operasional

1.6.1 Motivasi belajar adalah dorongan, insting, kebutuhan, kemauan, proses kognitif dan juga interaksi yang timbul dari dalam diri siswa untuk lebih giat dan semangat dalam belajar guna untuk mencapai perubahan perilaku maupun prestasi belajar dari siswa.

1.6.2 Prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku mencakup tiga aspek (kognitif, afektif, dan psikomotorik) seperti penguasaan, penggunaan dan penilaian berbagai pengetahuan dan keterampilan sebagai akibat atau hasil dari proses belajar dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan tertuang dalam bentuk nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar dalam penelitian ini difokuskan pada aspek kognitif.

1.6.3 Media pembelajaran berbasis TIK adalah alat bantu yang berkaitan dengan teknologi, rekayasa, yang digunakan dalam pembelajaran untuk mempermudah komunikasi serta penyampaian informasi tanpa harus melalui proses yang rumit.

1.6.4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam, diperoleh dengan cara-cara tertentu seperti eksperimen, observasi, penyimpulan teori, dan penyusunan.


(32)

11 BAB 2

LANDASAN TEORI

Bab 2 membahas empat bagian inti yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Kajian pustaka dibagi menjadi sub bab motivasi belajar, prestasi belajar, media pembelajaran, dan Ilmu Pengetahuan Alam.

2.1Kajian Pustaka 2.1.1 Motivasi Belajar

2.1.1.1Pengertian Motivasi Belajar

Siswa mampu belajar karena mempunyai dorongan dari dalam diri mereka sendiri, dorongan tersebut dapat berupa keinginan, cita-cita, perhatian atau kemauan. Pakar psikologi menjelaskan bahwa dorongan dari dalam diri itu sering disebut dengan motivasi belajar. Motivasi didefinisikan sebagai suatu dorongan yang menggerakkan manusia untuk melakukan suatu hal yang mengarah pada perilaku yang baik (Dimyati dan Mudjiono, 2006:80).

Proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah merupakan proses yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa, hambatan dalam setiap pembelajaran adalah kemauan dalam diri siswa dengan kata lain adalah motivasi. Motivasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi dan mempunyai arti penting bagi peserta didik untuk dapat meningkatkan kualitasnya dalam belajar (Djamarah dan Aswan, 2006:147-148). Motivasi juga dapat dikatakan sebagai


(33)

“motiv” yaitu alasan mengapa manusia melakukan sesuatu. Motiv manusia merupakan suatu dorongan, hasrat, keinginan dan tenaga yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri untuk melakukan sesuatu hal (Rohmah, 2012:239). Kesimpulannya adalah bahwa motivasi merupakan suatu dorongan, kemauan, keinginan dan hasrat yang ada dalam diri manusia yang mengarahkan untuk melakukan sesuatu hal dengan lebih baik dan semangat.

Belajar dalam proses pembelajaran di sekolah diartikan sebagai suatu kegiatan menghafalkan dan mengumpulkan fakta-fakta di lingkungan yang tersaji dalam bentuk mata pelajaran (Angkowo dan Kosasih, 2007:47). Kegiatan yang ada dalam proses belajar meliputi kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, menyimak, mengidentifikasi dan lain sebagainya yang mengarah pada kegiatan yang menyangkut proses kognitif. Skinner dalam (Angkowo dan Kosasih, 2007:47) menyebutkan bahwa belajar merupakan suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara teratur dan tertata.

Belajar juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana terdapat suatu perubahan dalam diri seseorang sebagai akibat dari adanya pengalaman (Dahar, 2002:2). Perubahan yang ada meliputi perubahan perilaku, perubahan prestasi dan perubahan dalam kehidupannya. Kesimpulan yang didapat bahwa belajar merupakan suatu proses dengan segala kegiatan yang dilakukan seperti membaca, menyimak dan menanggapi yang mengarah pada ketercapaian perubahan yang baik dalam diri seseorang.

Pernyataan yang diungkapkan oleh para ahli yang ditulis oleh peneliti tentang motivasi dan belajar akan disimpulkan sebagai berikut. Motivasi belajar


(34)

merupakan dorongan, insting, kebutuhan, kemauan, proses kognitif dan juga interaksi yang timbul dari dalam diri siswa untuk lebih giat dan semangat dalam belajar guna untuk mencapai perubahan perilaku maupun prestasi belajar dari siswa. Motivasi belajar bisa didapat siswa dari pengalaman mereka dalam pembelajaran setiap hari, guru dapat memberikan nasihat kepada siswa, memberikan media pembelajaran yang tepat kepada siswa sehingga siswa akan lebih semangat dalam belajar dan prestasinya meningkat sejalan dengan motivasi belajar yang timbul dalam diri siswa.

2.1.1.2Indikator Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar siswa dalam belajar mempunyai banyak kriteria, tergantung dari bagaimana seorang siswa mendapatkannya. Motivasi dapat berasal dari dalam diri sendiri (instrinsik) namun juga bisa berasal dari dorongan orang lain (ekstrinsik). Motivasi belajar siswa yang timbul dari alam diri siswa seperti keinginan serta kebutuhan untuk belajar merupakan faktor instrinsik. Guru yang memberikan nasihat kepada siswa, memberikan penghargaan dalam pembelajaran, ataupun menggunakan media yang dapat menunjang pembelajaran sehingga siswa semakin termotivasi untuk belajar lebih giat dalam belajar sehingga prestasi belajar juga dapat meningkat merupakan faktor ekstrinsik (Rohmah, 2012:242).

Peranan motivasi yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat belajar. Siswa yang mempunyai motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Menurut Frandsen


(35)

dalam (Sardiman, 2008:46), mengatakan bahwa hal yang mendorong siswa untuk lebih giat dalam belajar adalah sebagai berikut:

a. Adanya sifat ingin tahu dan menyelidiki tentang dunia yang lebih luas; b. Adanya kreatifitas dalam diri manusia dan keinginan untuk maju;

c. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang lain, yaitu orang tua, guru dan teman-teman;

d. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun kompetensi;

e. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman;

f. Adanya pengajaran atau hukuman sebagai akhir dari proses pembelajaran. Pencapaian dan kesuksesan dalam belajar membutuhkan peran guru sebagai seorang motivator bagi para siswanya. Hakikat dari motivasi belajar sendiri merupakan dorongan yang berasal dari dalam maupun dari luar yang mengarah pada perubahan tingkah laku pada diri siswa untuk lebih semangat dan giat dalam belajar. Indikator yang dapat dijadikan acuan dalam motivasi belajar menurut Uno (2007:23) adalah sebagai berikut:

a. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil; b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan; d. Adanya penghargaan dalam proses belajar; e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar;

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga dapat memungkinkan siswa untuk belajar dengan baik.


(36)

Motivasi tidak timbul secara tiba-tiba atau spontan, melainkan dapat timbul dari pengalaman yang dilakukan dalam proses pembelajaran, partisipasi, kebiasaan dalam belajar dan bekerja. Penting bagi guru untuk dapat menciptakan kondisi yang kondusif sehingga siswa dapat merasa selalu butuh dan terus ingin belajar. Berdasarkan pendapat para ahli mengenai indikator dalam motivasi belajar, maka indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang dikemukakan oleh Uno (2007:23). Indikator tersebut dipilih dikarenakan bahasa yang digunakan lebih sederhana, tidak terlalu panjang dan mudah dipahami. Selain itu keenam indikator tersebut mampu mewakili hal-hal yang berkaitan dengan motivasi belajar dengan cakupan yang lebih luas.

Kesimpulannya adalah indikator motivasi belajar berasal dari dalam serta dari luar diri siswa, dorongan dari dalam diri siswa dapat semakin meningkat apabila ada dorongan dari luar juga. Salah satu contohnya, guru yang menggunakan media pembelajaran yang menarik dalam setiap kegiatan, akan menumbuhkan rasa senang dalam diri siswa, sehingga siswa akan mempunyai dorongan untuk lebih semangat dalam belajar, serta meningkatkan rasa ingin tahunya. Meningkatnya motivasi belajar siswa dapat menjadikan prestasi belajar siswa lebih meningkat.


(37)

2.1.2 Prestasi Belajar

2.1.2.1Pengertian Prestasi Belajar

Kegiatan yang dilakukan siswa akan menghasilkan suatu perubahan dalam diri siswa tersebut, yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar yang diperoleh siswa diukur berdasarkan perbedaan tingkah laku dari sebelum dan sesudah belajar dilakukan. Prestasi adalah perubahan sebagai akibat dari adanya pengalaman belajar siswa serta proses belajar mengajar siswa (Muhibbin, 2003:216). Prestasi yang akan didapat oleh siswa merupakan hasil dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa sebelumnya, apabila proses belajar dapat berlangsung dengan baik maka prestasi siswa akan baik pula.

Gunarso dalam (Sunarto, 2012:13) mengemukakan bahwa prestasi adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha dalam kegiatan belajar. Prestasi dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi. Tes yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan hasil yang berbentuk nilai, dari nilai tersebut dapat diketahui prestasi dari masing-masing siswa. Siswa yang berprestasi akan mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari teman-teman yang lainya. Kesimpulannya adalah prestasi merupakan suatu hasil yang didapat oleh siswa setelah melakukan usaha ataupun proses belajar yang mengakibatkan adanya perubahan dari tingkah laku, jumlah pengetahuan yang didapat ataupun yang lainnya. Prestasi yang didapat oleh siswa sebanding dengan proses belajar yang dilakukan oleh siswa sebelumnya, proses yang baik akan menghasilkan prestasi yang baik.


(38)

Prestasi yang didapat oleh siswa tidak lepas dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran. Belajar merupakan usaha penambahan pengetahuan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku yang didapat dari pengalaman serta latihan selama proses tersebut. Perubahan yang ada bukan hanya perubahan dari jumlah pengetahuan yang semakin bertambah, melainkan juga kecakapan, kebiasaan, sikap, penghargaan, penyesuaian diri siswa dan lain sebagainya (Angkowo dan Kosasih, 2007:48).

Belajar juga diartikan sebagai suatu tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai suatu tindakan, proses belajar hanya dialami oleh siswa itu sendiri, dan penentu dari ada tidaknya proses pembelajaran adalah siswa. Proses pembelajaran terjadi dikarenakan siswa memperoleh sesuatu dari lingkungan sekitar mereka sendiri, lingkungan sekitar mampu memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa dan menjadikan siswa belajar mengenai segala yang ada di alam ini. Skinner dalam (Dimyati dan Mudjiono, 2006:9) berpandangan bahwa belajar merupakan suatu perilaku. Setiap orang akan mendapatkan respon dari kegiatan belajar yang dilakukannya, saat siswa belajar dengan baik maka akan mendapatkan respon yang baik. Kesimpulannya belajar adalah suatu tindakan yang hanya bisa dilakukan dan terlaksana atas dasar kemauan dari dalam diri siswa itu sendiri. Kegiatan atau proses belajar menghasilkan sesuatu yang sebanding dengan apa yang telah dilakukan oleh siswa yaitu sebagai akibat atau respon dari proses belajar itu sendiri.

Pendapat para ahli tentang prestasi dan belajar yang telah diungkapkan oleh penulis, menghasilkan kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah perubahan


(39)

tingkah laku mencakup tiga aspek (kognitif, afektif dan psikomotorik) seperti penguasaan, penggunaan dan penilaian berbagai pengetahuan dan keterampilan sebagai akibat atau hasil dari proses belajar dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang tertuang dalam bentuk nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar seseorang sesuai tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari mata pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai setelah mengalami proses belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Proses pembelajaran akan menghasilkan respon atau hasil yang baik apabila siswa mampu belajar dengan baik pula.

2.1.2.2Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dalam diri siswa maupun luar diri siswa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Muhibbin (2008:132), yaitu:

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri individu), meliputi keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Siswa yang sedang tidak dalam keadaan yang senang akan merasa malas untuk belajar. Segala yang dijelaskan oleh guru hanya akan masuk dari telinga kanan dan keluar dari telinga kiri tanpa bisa dipahami dengan baik.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar diri individu), meliputi kondisi lingkungan sekitar siswa. Lingkungan kelas sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa, siswa yang rajin apabila berada dalam suatu kelas yang dominan dengan anak-anak yang ramai akan menjadi susah dalam berkonsentrasi, dan akhirnya akan


(40)

malas dan ikut ramai dengan teman yang lain. Pelajaran akan terlupakan karena sudah asyik dengan kegiatan lain.

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yaitu jenis upaya belajar siswa (kebiasaan) yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi pelajaran. Orang tua ataupun guru bisa memberikan beberapa alternatif belajar kepada siswa, dengan memberikan media belajar yang konkrit ataupun dengan memutarkan video yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Strategi disesuaikan dengan minat siswa itu sendiri.

Faktor-faktor di atas saling berinteraksi secara langsung dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa, maka sangat diperlukan lingkungan yang baik dan kesiapan dalam diri siswa. Adanya strategi, media serta gaya belajar, dapat memberi pengaruh terhadap prestasi belajar yang akan dihasilkan.

2.1.3 Media Pembelajaran

Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran seseorang, perasaan dan perhatian serta kemauan siswa sehingga dapat mendorong siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran dengan lebih menyenangkan dan menarik (Angkowo dan Kosasih, 2007:10). Menurut Munadi (2013:7-8) pengertian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga akan tercipta lingkungan belajar yang kondusif dan siswa dapat melakukan proses belajar secara efektif dan efisien.


(41)

Menurut Raharjo dalam (Kustandi dan Bambang, 2013:7) media pembelajaran merupakan suatu tempat yang ditujukan kepada siswa agar dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan dengan lebih baik. Pesan yang dimaksud adalah materi pembelajaran yang diberikan oleh guru, sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah tercapainya proses belajar mengajar yang baik. Media pembelajaran juga diartikan sebagai bahan atau alat bantu yang dapat menciptakan kondisi dalam proses belajar mengajar menjadi lebih nyaman serta memungkinkan para siswa untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan juga sikap dengan lebih baik dan mudah (Anitah, 2009:5-6). Kesimpulannya adalah media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan yang terkandung, guna mencapai suatu tujuan pendidikan di sekolah yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi yang ada, sehingga dapat menunjang prestasi belajar siswa.

2.1.3.1Media Pembelajaran Berbasis TIK

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data. Pengolahan yang ada termasuk dalam pemrosesan, penyimpanan, manipulasi dan cara untuk menghasilkan berbagai informasi yang tepat (Hamzah dan Lamatenggo, 2010:57). Pengertian lain dari TIK adalah berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa, digunakan untuk mempermudah dalam pemrosesan informasi yang disampaikan pada saat pembelajaran. (Munir, 2009:31). Peranan dari teknologi informasi adalah untuk mendapatkan informasi mengenai segala yang berkaitan dengan pendidikan seperti sains, teknologi, perdagangan, dan sebagainya. Menurut Martin dalam


(42)

(Kadir dan Triwahyuni, 2003:2) teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan lunak) yang digunakan untuk menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi yang digunakan untuk mengirim informasi.

Menurut Wiliams dan Sawyer dalam (Kadir dan Triwahyuni, 2003:2) TIK adalah teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi yang berkecepatan tinggi yang berisikan data, suara atau video untuk menyampaikan berbagai informasi. TIK juga diartikan sebagai sesuatu alat yang memberikan jangkauan luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia tanpa harus melalui proses yang rumit (Rusman dkk, 2011:77).

Kesimpulan dari pendapat beberapa ahli mengenai pengertian media pembelajaran berbasis TIK adalah alat bantu yang berkaitan dengan teknologi, rekayasa, yang digunakan dalam pembelajaran untuk mempermudah komunikasi serta penyampaian informasi tanpa harus melalui proses yang rumit. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut mampu memaksimalkan proses belajar sehingga materi dapat diterima dengan baik oleh siswa. Teknologi yang dapat digunakan di sekolah misalnya dengan aplikasi Microsoft Word, Microsoft PowerPoint, video serta viewer untuk menampilkan gambar-gambar yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

Kelebihan dari TIK yaitu: a) dalam tampilannya dapat menggabungkan antara tulisan (teks), suara (audio), gambar (video), serta animasi; b) dapat mengakses informasi secara cepat dari manapun; c) mampu menghasilkan gambar


(43)

yang lebih jelas; d) program lebih canggih, memungkinkan siswa mengakses lebih banyak informasi; e) menyediakan akses informasi yang lebih banyak; f) mengurangi kekhawatiran siswa jika kurang paham. Dari 6 kelebihan tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan media berbasis TIK mempunyai keunggulan yang dapat menambah ketertarikan siswa dalam belajar dikarenakan terdapat berbagai macam tampilan. Kelemahan dari TIK yaitu: a) memerlukan biaya yang mahal; b) memerlukan kemahiran dalam mengoperasikannya; dan c) sebelum mengoperasikan harus memperhatikan mekanisme terlebih dahulu (Angkowo dan Kosasih, 2007:20-21).

Berdasarkan data mengenai kelebihan dan kelemahan tersebut, dapat diketahui bahwa kelemahan yang ada dalam media pembelajaran berbasis TIK kebanyakan pada tahap pengoperasian, sosialisasi bisa dilaksanakan untuk mengantisipasi kelemahan tersebut sehingga pengajar dapat menggunakannya secara maksimal. Kelebihan dari media pembelajaran berbasis TIK sangat mendukung untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Alasannya adalah karena media pembelajaran berbasis TIK mempunyai keunggulan dalam hal penyajiannya, dapat dibuat menarik dengan menggunakan penggabungan antara gambar, teks dan suara, sehingga siswa akan lebih tertarik dan semangat untuk memperhatikan pelajaran. Diharapkan prestasi belajar siswa juga akan meningkat seiring dengan meningkatnya motivasi belajar siswa.

2.1.3.2Media Pembelajaran Berbasis TIK yang Digunakan

Penggunaan media pembelajaran yang menarik memungkinkan siswa untuk belajar dengan lebih mudah dan menyenangkan. Media pembelajaran


(44)

berbasis TIK digunakan agar siswa semakin termotivasi untuk belajar, selalu ingin tahu dan meningkatkan prestasi belajar mereka. Penelitian ini menggunakan media pembelajaran berbasis TIK yaitu Microsoft PowerPoint, yang di dalamnya terdapat gambar dan juga video. Microsoft PowerPoint adalah program aplikasi yang ada dalam komputer untuk mempresentasikan tulisan, gambar, atau video dan ditampilkan ke layar dengan bantuan LCD proyektor (Sanaky, 2013:147). Microsoft PowerPoint ini merupakan program yang dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran dengan mengkombinasikan antara tulisan, gambar dan animasi-animasi yang dapat menarik perhatian siswa. Pengajar bisa mendesain sendiri tampilan yang akan digunakan sehingga bisa disesuaikan dengan minat siswa saat ini. Program juga dapat disambungkan dengan jaringan internet, sehingga dapat dimanfaatkan secara umum oleh pengajar (Sanaky, 2013:148).

Kesimpulannya adalah bahwa media pembelajaran berbasis TIK dapat menambah ketertarikan siswa dalam belajar. Microsoft PowerPoint yang digunakan dapat membuat tampilan yang beraneka ragam sesuai dengan desain yang diinginkan oleh pengajar, gambar dan video dapat ditampilkan dengan jelas. Microsoft Powerpoint juga dapat disambungkan ke jaringan internet sehingga dapat mempermudah proses pembelajaran.

Gambar merupakan representasi visual dari orang, tempat ataupun benda yang diwujudkan ke dalam kanvas, kertas ataupun bahan yang lain, baik dengan bentuk lukisan atau foto. Ukuran foto atau gambar dapat disesuaikan yaitu diperbesar atau diperkecil agar dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran tertentu (Uno dan Nina, 2010:128). Gambar bisa digunakan untuk menarik


(45)

perhatian karena pada dasarnya semua orang senang melihat gambar. Gambar nyata suatu obyek akan mempermudah siswa dalam memahami suatu materi karena ada obyek yang tidak mudah untuk diamati secara langsung, serta dapat memperjelas hal-hal yang bersifat abstrak Hackbarth dalam (Uno dan Nina, 2010:128).

Pemanfaatan media video dalam ruang kelas merupakan hal yang baik untuk menambah ketertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran. Menurut Uno dan Nina (2010:135-136) video adalah media audiovisual yang memiliki unsur gerak dan suara, serta menampilkan kejadian-kejadian faktual dalam bentuk dokumenter. Kemampuan video untuk memanipulasi waktu dan ruang dapat mengajak siswa untuk menjelajah kemana saja walaupun dibatasi oleh ruang kelas. Objek-objek yang tidak bisa dilihat, terlalu besar dan terlalu kecil, dapat dihadirkan melalui video. Pengajar dapat memilih program-program video yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, menyaksikan bersama di ruang kelas dan kemudian membahas dan mendiskusikannya. Materi pembelajaran IPA yang mengenai alam dapat disajikan menggunakan video untuk memperjelas kejadian yang tidak bisa dilihat langsung oleh siswa.

Kesimpulannya adalah dengan adanya media pembelajaran TIK seperti gambar dan video dan tulisan yang menarik, dapat membuat siswa senang dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran berbasis TIK dapat digunakan dalam materi pelajaran IPA karena akan menambah ketertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran, selain itu dapat menampilkan kejadian-kejadian ataupun gambar yang tidak bisa dikunjungi dan dilihat langsung oleh siswa. Siswa yang senang dengan


(46)

pelajaran maka motivasi belajarnya akan meningkat, sehingga prestasi belajar siswa juga akan naik.

2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam

2.1.4.1Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam

Pengetahuan merupakan sesuatu yang telah diketahui dan dipelajari oleh manusia. Proses mendapatkan atau untuk mengetahui sesuatu dapat dilakukan dengan cara melihat, mendengarkan, dan melakukan percobaan-percobaan. Adanya banyak pengalaman yang didapat, akan menambah pengetahuan yang ada karena pengalaman adalah sebagian dari pengetahuan. Pengalaman yang sudah ada dapat dijadikan sebagai landasan dalam berpikir dan bertindak. Pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman akan mempunyai cara tersendiri dalam menyelesaikan suatu permasalahan (Herabudin, 2010:87-88).

Pengalaman yang didapat di alam membuktikan bahwa Ilmu Pengetahuan bisa didapatkan melalui kehidupan sehari-hari. Fowler dalam (Ahmadi dan Supatmo, 2008:1) mendefinisikan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang dirumuskan secara sistematis dan berhubungan dengan gejala-gejala yang bersifat alamiah serta didasarkan pada pengamatan dengan lingkungan alam sekitar. Nokes dalam (Ahmadi dan Supatmo, 2008:2) menyampaikan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu ilmu teoritis yang didapatkan melalui metode-metode khusus. Pendapat kedua ahli tersebut mengungkapkan inti yang sama yaitu bahwa Ilmu pengetahuan Alam merupakan suatu cabang ilmu alam yang bersifat teoritis dan didasarkan pada pengamatan (observasi) serta


(47)

percobaan-percobaan yang bersifat alamiah tentang gejala-gejala alam yang ada di lingkungan sekitar. Teori-teori yang ada selalu didasarkan pada hasil pengamatan di lingkungan.

Lingkungan alam ini penuh dengan keragaman dan juga tatanan. Ilmu Pengetahuan Alam menawarkan berbagai cara untuk memahami alam ini, memahami kejadian-kejadian di alam dan juga cara untuk bertahan hidup di alam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan proses penyelidikan yang dilakukan secara terorganisir untuk mencari pola yang ada di alam serta melihat keteraturan yang ada di alam sekitar mereka (Khristina dan Winarto, 2009:1). Ilmu Pengetahuan Alam untuk anak Sekolah Dasar harus dimodifikasi agar anak-anak dapat mempelajarinya dengan baik dan lebih mudah. Ide-ide serta konsep yang terkandung dalam IPA harus disederhanakan agar sesuai dengan kemampuan anak untuk dapat memahaminya tanpa harus merubah keaslian dari materi yang ada.

Kesimpulannya bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam, diperoleh dengan cara-cara tertentu seperti eksperimen, observasi, penyimpulan teori, dan penyusunan. Cara-cara yang digunakan untuk memperoleh ilmu tersebut merupakan suatu metode ilmiah yang digunakan sebagai dasar dalam Ilmu Pengetahuan Alam. Metode ilmiah dapat dilakukan berdasarkan pengalaman yang kita miliki untuk melakukan suatu observasi atau yang lainnya.

2.1.4.2Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar

Ilmu Pengetahuan Alam yang memberikan pengetahuan dasar mengenai segala kenampakan dan disiplin ilmu alam yang ada di bumi ini membuat


(48)

pembelajaran IPA menjadi menarik bagi setiap orang yang mempelajarinya. Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang sesuai bagi siswa Sekolah Dasar masih banyak dipertanyakan, pembelajaran yang ada di sekolah dasar saat ini kurang mengena pada siswa. Dikatakan kurang mengena karena adanya pembelajaran yang diajarkan tidak sesuai dengan umur atau usia siswa, sehingga siswa akan susah mempelajari materi yang ada. Siswa perlu dibekali dengan ilmu yang berkaitan dengan alam serta diberikan kesempatan untuk mempelajari keterampilan-keterampilan dalam proses IPA, dengan cara tersebut siswa akan memiliki sikap ilmiah (Khristina dan Winarto, 2009:24).

Siswa sekolah dasar mempunyai dasar pemikiran yang berbeda dengan para ilmuwan yang menemukan teori-teori tentang Ilmu Pengetahuan Alam sehingga dalam pembelajaran serta penyampaian materi IPA untuk siswa Sekolah Dasar perlu disederhanakan dan dimodifikasi sesuai dengan tahap perkembangan kognitif siswa Sekolah Dasar pada umumya. Adanya modifikasi yang dilakukan akan membuat siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi yang ada sehingga diharapkan prestasi belajar siswa dapat meningkat. Ilmu Pengetahuan Alam yang sesuai bagi siswa Sekolah Dasar diungkapkan oleh Paolo dan Marten dalam (Khristina dan Winarto, 2009:25) yaitu: a) siswa mampu mengamati apa yang terjadi. Siswa dapat mengamati kejadian yang ada di lingkungan sekitar mereka; b) mencoba mengamati apa yang terjadi, setelah siswa melakukan pengamatan di lingkungan sekitar mengenai suatu kejadian alam, siswa mencoba untuk memahami proses apa yang terjadi dan dikaitkan dengan materi yang ada; c) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi.


(49)

Siswa menggunakan teori yang ada dalam mata pelajaran IPA ataupun teori-teori baru untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya; d) menguji ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. Siswa berusaha untuk menemukan kebenaran dari setiap teori yang dijadikan sebagai pedoman dalam memahami proses alam tersebut.

Ilmu Pengetahuan Alam mencakup percobaan yang kemungkinan akan gagal sehingga perlu usaha untuk mencobanya kembali. IPA tidak selalu menyediakan jawaban dari segala pertanyaan yang dikemukakan oleh siswa, namun sebagai guru kita harus bersikap kritis dan terbuka sehingga pertanyaan dari siswa mampu dijawab dengan benar menurut pengertian kita masing-masing. Jawaban bisa didapatkan melalui penemuan-penemuan terbaru sehingga kita harus mampu memodifikasi segala kemungkinan yang ada baik materi maupun keterampilan proses IPA, sehingga tetap sesuai dengan perkembangan siswa. IPA yang diajarkan secara tepat mampu memberikan banyak pengetahuan bagi siswanya, karena banyak mengandung unsur-unsur pendidikan. Mengajarkan metode untuk memecahkan masalah dengan baik, melatih kemampuan berpikir, mengambil kesimpulan, bersifat objektif, melatih kerjasama dan menghargai pendapat orang lain.

2.1.4.3Materi Pembelajaran IPA

Pada penelitian ini peneliti memilih materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tetang perubahan sifat benda yang terdapat dalam Standar Kompetensi 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. Kompetensi dasar 4.2.


(50)

Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. Berikut ini adalah rincian dari materi yang dipilih oleh peneliti: A. Perubahan Sifat Benda

1. Sifat Benda

Setiap benda mempunyai sifat tertentu yang membedakannya dengan benda lain. Sifat benda meliputi bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau. 1) Bentuk

Bentuk benda bermacam-macam. Benda yang berupa bangun datar mempunyai bentuk persegi, persegi panjang, segitiga, dan lingkaran. Benda yang berupa bangun ruang mempunyai bentuk bola, kubus, balok, kerucut, dan tabung. Bentuk benda dapat mengalami perubahan. Misalnya, gelas yang terbuat dari kaca pecah, dan berubah bentuk menjadi serpihan kaca.

2) Warna

Warna benda bermacam-macam, ada warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Batu berwarna hitam, mangga berwarna hijau, dan jeruk matang berwarna kuning atau jingga. Warna pada benda juga dapat mengalami perubahan, misalnya: foto yang semula berwarna indah, karena terkena air berubah menjadi buram.

3) Kelenturan

Kelenturan adalah sifat benda yang mudah dilengkungkan. Benda yang bersifat lentur dapat dibengkokkan dan tidak mudah patah. Benda yang lentur umumnya terbuat dari karet. Karet dapat berubah kelenturannya jika terkena panas atau minyak.


(51)

4) Kekerasan

Kekerasan adalah kemampuan suatu benda untuk menahan goresan. Suatu benda bersifat lebih keras daripada benda lain jika dapat menggores benda tersebut. Kekerasan suatu benda dapat berubah, misalnya: coklat batang yang dipanaskan lama-lama akan berubah menjadi lembek dan cair.

5) Bau

Benda ada yang berbau dan ada yang tidak berbau. Bau benda meliputi harum, busuk, dan amis. Salah satu contoh perubahan bau adalah mangga yang semula mengeluarkan bau harum, akan mengeluarkan bau yang tidak sedap ketika membusuk.

2. Penyebab Perubahan Sifat Benda

Benda dapat mengalami perubahan sifat karena beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah pemanasan, pendinginan, pembakaran, pembusukan, dan perkaratan. Perubahan pada benda dapat diamati dengan perubahan sifat yang terjadi sebelum dan sesudah benda tersebut mengalami perubahan.

a. Pemanasan

Es krim lama-kelamaan akan mencair apabila terkena sinar matahari. Mencairnya es krim disebabkan karena suhu di luar lebih tinggi (panas) dari pada suhu es krim tersebut. Selain es krim, pemanasan pada air akan mengakibatkan air berubah wujud menjadi uap (gas). Jadi pemanasan mengakibatkan benda mengalami perubahan wujud. Benda padat apabila dipanaskan akan berubah menjadi cair dan benda cair apabila dipanaskan akan berubah menjadi uap air.


(52)

Gambar 2.1 : Air menguap setelah dipanaskan b. Pendinginan

Es krim atau es sebenarnya berasal dari bahan-bahan yang berbentuk cairan. Apabila cairan tersebut didinginkan maka akan berubah wujud menjadi padat. Jadi, pendinginan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud. Benda cair akan berubah wujud menjadi bendapadat.

Gambar 2.2 : Es batu dari air yang didinginkan c. Pembakaran

Kertas yang dibakar akan mengalami perubahan warna dan bentuk. Sebelum dibakar kertas berwarna putih, namun setelah dibakar warna kertas berubah menjadi hitam. Selain perubahan warna, kertas juga mengalami perubahan bentuk dari berupa lembaran menjadi abu. Jika karet yang dibakar, maka selain bentuk dan warnanya yang berubah, kelenturan dan baunya pun juga berubah. Oleh


(53)

karena itu, pembakaran dapat menyebabkan benda mengalami perubahan bentuk, warna, kelenturan, dan bau.

Gambar 2.3 : Kayu dibakar d. Pembusukan

Buah yang disimpan terlalu lama di ruang terbuka akan menjadi lembek, layu, dan warnanya berubah. Hal ini terjadi karena buah yang dibiarkan di ruang terbuka akan mengalami pembusukan. Pembusukan terjadi karena bakteri. Benda yang membusuk biasanya mengeluarkan bau yang tidak sedap, berlendir, dan berubah menjadi lunak. Jadi, pembusukan juga mengakibatkan benda mengalami perubahan bentuk, warna, dan bau.


(54)

e. Perkaratan

Besi atau rantai sepeda biasanya mudah berkarat. Logam seperti besi, dapat mengalami perkaratan apabila terkena air atau uap air dan dibiarkan dalam waktu yang lama. Perkaratan ini menyebabkan warna besi berubah dan besi menjadi rapuh. Perkaratan dapat menyebabkan benda mengalami perubahan warna dan kekuatan.

Gambar 2.5 : Besi yang berkarat f. Pencampuran dengan Air

Benda yang dicampur dengan air akan mengalami perubahan bentuk. Misalnya semen, pasir, dan kapur. Semen berbentuk serbuk. Setelah dicampur dengan air, semen berubah menjadi agak lengket. Jika sudah kering, campuran ini akan berubah menjadi keras dan kuat.


(55)

3. Jenis Perubahan Benda

Benda dapat mengalami perubahan karena pemanasan, pendinginan, pembakaran, pembusukan, dan perkaratan. Perubahan benda meliputi perubahan, warna, bentuk, kelenturan, kekuatan, dan bau. Perubahan wujud pada benda dikelompokkan menjadi dua, yaitu perubahan sementara (dapat balik ke bentuk semula) dan perubahan tetap (tidak dapat balik ke bentuk semula).

a) Perubahan Sementara

Perubahan sementara adalah perubahan benda yang dapat balik ke bentuk semula. Salah satu contohnya adalah perubahan pada air. Air jika didinginkan akan menjadi es, dan es apabila dipanaskan kembali menjadi air. Dalam hal ini perubahan air merupakan perubahan sementara.

Gambar 2.7 : Es yang mencair Perhatikan diagram berikut ini!


(56)

b) Perubahan Tetap

Perubahan tetap adalah perubahan yang tidak dapat kembali ke bentuk atau wujud semula. Misalnya: apabila kertas dibakar maka kertas akan menjadi serpihan abu yang berwarna hitam. Serpihan abu yang berwarna hitam ini tidak dapat kembali menjadi kertas. Perubahan wujud tersebut merupakan contoh perubahan tetap (tidak dapat balik ke bentuk semula).

Gambar 2.8 : Kertas yang terbakar Perhatikan diagram berikut ini!

Diagram 2.2 : Skema perubahan tetap

Perubahan beras menjadi nasi yang kita makan sehari-hari juga merupakan perubahan wujud tetap. Hal ini disebabkan karena setelah beras dimasak menjadi nasi, nasi tersebut tidak dapat kembali menjadi beras dengan cara apapun juga.


(57)

2.1.5 Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK dalam Pembelajaran IPA Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dalam proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa, dapat dilihat melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mempersiapkan laptop, viewer, dan speaker

Guru menyiapkan dan memasang perlengkapan yang digunakan untuk proses belajar mengajar di dalam kelas seperti laptop, viewer, dan speaker.

b. Bernyanyi bersama

Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa dengan menampilkan power point yang berisi lagu gubahan berdasarkan materi yang dipelajari dan dinyanyikan bersama siswa.

c. Mengamati power point, gambar, dan video

Siswa mendengarkan penjelasan tetang materi dan mengamati gambar yang ditampilkan oleh guru melalui power point, juga mengamati video yang berkaitan dengan materi.

d. Tanya jawab tentang isi power point, gambar dan video

Siswa dan guru bertanya jawab setelah mendengarkan penjelasan mengenai materi, setelah mengamati gambar, dan video.

e. Merangkum materi pelajaran

Siswa menulis dan mengumpulkan informasi mengenai materi yang sudah mereka pelajari.

f. Mengerjakan tugas dalam LKS


(58)

g. Mengkomunikasikan hasil pekerjaan siswa

Kegiatan ini berlangsung dengan meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas, menyampaikan hasil pekerjaan mereka dan informasi yang didapat selama pembelajaran.

2.2 Penelitian yang Relevan

Ada empat hasil penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini. Peneliti akan memaparkan empat penelitian yang relevan. Penelitian dari Athoilah (2012) dengan judul “Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Siswa Kelas VIII D Mts Negeri Semanu Gunungkidul Yogyakarta”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan proses belajar mengajar modern, yang lebih efektif dan menarik guna meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas VIII D MTsN Semanu Gunungkidul. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN Semanu Gunungkidul tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 148 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan: teknik observasi, wawancara, dukumentasi, angket dan tes. Adapun untuk menganalisa data menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu pengumpulan data, dianalisa untuk ditarik kesimpulan yang terkait dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pembelajaran berbasis teknologi informasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII D MTsN Semanu dengan bukti banyaknya perubahan positif pada tingkah laku siswa saat proses pembelajaran, dengan meningkatnya rasa


(59)

senang mengikuti pembelajaran, perhatian, munculnya rasa ingin tahu, adanya rasa tertarik, dan antusiasme yang tinggi (2) Keberhasilan peningkatan motivasi belajar, diikuti keberhasilan peningkatan prestasi belajar yang pada awalnya (pra tindakan) dengan keadaan siswa yang tuntas KKM rata-rata 11 siswa, setelah diadakan tindakan siklus I hasilnya siswa yang tuntas KKM meningkat 2x lipat menjadi 22 siswa, dan disempurnakan tindakan siklus II dengan hasil 100% tuntas KKM. Ini berarti pembelajaran berbasis teknologi informasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII D MTsN Semanu Gunungkidul.

Penelitian juga dilakukan oleh Juniadi, dkk. (2015) dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Media TIK Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau dari Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas IX SMP Nasional Denpasar tahun Ajaran 2014/2015”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pembelajaran kontekstual berbantuan media TIK terhadap hasil belajar IPA ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas IX SMP Nasional Denpasar tahun pelajaran 2014/2015. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk variabel motivasi belajar dan tes untuk variabel hasil belajar IPA. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Nasional SD Muhammadiyah 2 Denpasar yang berjumlah 104 orang. Teknik random sampling yang digunakan adalah: random sampling secara bertahap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran kontekstual berbantuan media TIK dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada siswa keas IX SMP Nasional Denpansar; (2) terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan


(60)

motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA; (3) pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran, kontekstual berbantuan media TIK dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional; dan (4) pada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, terdapat perbedaan hasil belajar IPA dan siswa yang mengikuti pembelajaran kontekstual berbantuan media TIK dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada siswa kelas IX SMP Nasional Denpasar.

Penelitian juga dilakukan oleh Mariana (2013) dengan judul “Penggunaan Media Power Point untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV dalam Materi Alat Indera Manusia”. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II, peneliti juga mengumpulkan 3 jenis data. Pertama, daya serap siswa pada siklus I yaitu 75,88% dan masuk dalam kategori baik, naik pada siklus II menjadi 79,75 dalam kategori baik. Kedua, ketuntasan belajar siswa pada siklus I yaitu 65 (tidak tuntas) dan naik pada siklus II menjadi 87,5 (tuntas). Ketiga adalah aktivitas siswa dan guru, aktivitas siswa pada siklus satu sebesar 80,63% (tinggi) dan pada siklus II meningkat menjadi 88,54% (sangat tinggi). Sedangkan aktivitas guru pada siklus I yaitu 98,6 (sangat tinggi), dan pada siklus II terjadi peingkatan yaitu 100% (sangat tinggi).

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Aldikru (2014) dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Media Berbasis TIK di kelas VI MI Ma’Arif Giriloyo 2 Imogiri Bantul Tahun Pelajaran 2013/2014”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi media berbasis TIK pada mata pelajaran IPA di MI Ma’Arif Giriloyo, serta untuk mengetahui


(61)

peningkatan prestasi belajar siswa MI Ma’Arif Giriloyo setelah menggunakan pebelajaran dengan media berbasis TIK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah menggunakan media pembelajaran berbasis TIK terdapat peningkatan prestasi belajar siswa. Hasil penelitin pada siklus satu menunjukkan bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa kelas VI adalah 7,58 dan presentase ketuntasan belajar adalah 57,90%, hasil penelitian pada siklus dua menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas VI adalah 7,99 dan presentase ketuntasan belajar sebesar 73,69%. Sementara pada siklus tiga menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas VI adalah 8,57 dan presentase ketuntasan belajar sebesar 100%.

Berikut ini adalah skema hasil penelitian yang relevan:

Diagram 2.3 : Skema hasil penelitian yang relevan Athoilah (2012). “Pembelajaran Berbasis

Teknologi Informasi untuk

Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Siswa Kelas VIII D Mts Negeri Semanu Gunungkidul Yogyakarta”.

Yang diteliti :

Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar IPA Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis TIK pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kotabaru 1 Tahun Pelajaran 2015/2016.

Aldikru (2014). “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Media Berbasis TIK di kelas VI MI Ma’Arif Giriloyo 2 Imogiri Bantul Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Mariana (2013). “Penggunaan Media Power Point untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV dalam Materi Alat Indera Manusia”.

Juniadi, dkk. (2015). “Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Media TIK Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas IX SMP Nasional Denpasar Tahun Ajaran 2014/2015”.


(1)

item18 Pearson Correlat ion

.132 .040 -.071 -.197 .000 .033 .168 .293 .143 .055 -.252 .098 -.143 -.055 -.143 .111 -.071 .000 1 .168 .000

Sig.

(2-tailed) .470 .828 .699 .279 1.000 .860 .357 .104 .435 .764 .164 .595 .435 .764 .435 .545 .699 1.000 .357 1.000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

item19 Pearson Correlat ion

.596** .870** .116 .243 .064 .509** .352* .509** -.040 -.012 .064 .805** -.216 .267 -.345 .168 .243 .318 .168 1 .191

Sig.

(2-tailed) .000 .000 .529 .180 .729 .003 .048 .003 .828 .948 .729 .000 .234 .140 .053 .357 .180 .076 .357 .295

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

item20 Pearson Correlat ion

.575** .318 .063 .313 .750** .258 .064 .129 -.126 .063 .375* .258 .000 .438* .252 .000 .313 .375* .000 .191 1

Sig.

(2-tailed) .001 .076 .733 .081 .000 .154 .729 .481 .492 .733 .034 .154 1.00

0 .012 .164 1.00

0 .081 .034 1.00 0 .295


(2)

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 **. Correlation is significant at the 0.01

level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(3)

Lampiran 22. Hasil Perhitungan Reliabilitas

22.1 Siklus 1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.797 .797 14

22.2 Siklus 2

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items


(4)

Lampiran 23. Foto-foto Kegiatan


(5)


(6)

Lampiran 24. Biodata Peneliti

Monika Ika Widyaningrum lahir di Magelang pada tanggal

26 Oktober 1994. Putri pertama dari pasangan Bapak

Fransiskus Asisi Pawit Santosa dan Ibu Yosevine Sulas.

Peneliti menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD

Kanisius Sumber, tamat pada tahun 2006. Peneliti

melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Kanisius

Sumber, dan tamat pada tahun 2009. Melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah

Atas (SMA) di SMA N 1 Kota Mungkid, dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun

2012, peneliti melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

mengambil Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Masa

pendidikan di Universitas Sanata Dharma ini diakhiri dengan pembuatan skripsi

dengan judul:

“Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Menggunakan

Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Efektivitas pemanfaatan media audio visual vidio pembelajaran dalam upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah (penelitian kelas di SMP Bina Sejarah Depok)

2 9 235

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Pengaruh pembelajaran matematika menggunakan media cai Computer-assisted instruction dengan tipe simulasi terhadap motivasi belajar matematika siswa

1 12 170

Perbedaan penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis website dan media powerpoint pada pelajaran sosiologi materi interaksi sosial terhadap hasil belajar siswa kelas x di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta: penelitian quasi eksperimen di Madra

5 20 247

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan penggunaan media pemutaran film di kelas V MI Miftahul Hidayah Kota Bekasi

2 124 132

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Peningkatan minat dan hasil belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran lectora siswa kelas V SDN Timuran Tahun 2016/2017

2 4 13