Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan, bimbingan belajar adalah suatu arahan dan bimbingan kepada siswa untuk memberikan materi
pengulangan remedial, pengayaan enrichment, dan konsultasi siswa consulting sehingga siswa bimbingan belajar dapat memadukan secara
integral materi pembelajaran maupun pola pikir almiah yang di dapat di sekolah dengan yang diberikan oleh lembaga bimbingan belajar. Lembaga
bimbingan belajar merupakan suatu lembaga yang dalam pengelolaannya diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991 tentang
pendidikan luar sekolah baik yang dilembagakan maupun yang tidak, termasuk dalam hal ini adalah lembaga bimbingan belajar yang
pengelolaannya dilakukan oleh seseorang, sekelompok orang, ataupun badan tertentu.
Pendidikan luar
sekolah termasuk
juga didalamnya adalah lembaga bimbingan belajar mempunyai tujuan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun
1991: a.
Melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan
kehidupannya. b.
Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, kerampilan, dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari
nafkah atau melanjutkan ke tingkat dan atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
c. Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam
jalur pendidikan sekolah Tenaga pendidik lembaga bimbingan belajar terdiri atas tenaga
pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, peneliti dan pengembang di bidang pendidikan, pustakawan, laboran, teknisi sumber belajar, dan penguji.
Peserta didik di lembaga bimbingan belajar mempunyai hak untuk belajar secara mandiri, memperoleh perlindungan terhadap perlakuan yang tidak
wajar dari tenaga kependidikan atau lembaga penyelenggara pendidikan yang bersangkutan, memperoleh nilai hasil belajarnya serta pindah ke jalur
pendidikan sekolah bilamana memenuhi persyaratan satuan pendidikan yang hendak dimasuki. Namun, di sisi lain, warga belajar berkewajiban untuk ikut
menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali warga belajar yang dibebaskan dari kewajiban tersebut oleh penyelenggara satuan pendidikan
yang bersangkutan, mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku, menghormati ternaga kependidikan, dan ikut memelihara sarana dan prasrana serta
kebersihn, ketertiban, dan keamanan pada satuan pendidikan luar sekolah yang bersangkutan. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991.
Kurikulum yang dianut adalah sesuai dengan ditetapkan oleh menteri atau menteri lain atau pimpinan lembaga pemerintah non departemen setelah
berkonsultasi dengan menteri. Sedangkan kurikulum yang tidak termasuk dalam ayat ketetapan menteri maka dapat ditetapkan aleh penyelenggara
satuan pendidikan yang berdasarkan ketentuan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional.
3. Lingkungan Belajar Siswa
Lingkungan belajar menurut Soepartinah 1985 : 24 adalah tempat anak belajar bertumbuh dan berkembang menuju kedewasaan, serta suasana
belajar yang menyertai pertumbuhan dan perkembangan itu. Dikatakan bahwa seluruh lingkungan sekolah yaitu halaman sekolah, ruang kelas dan isinya
serta ruang-ruang di dalamnya merupakan faktor –faktor yang mempengaruhi prestasi belajar anak. Selain itu, lingkungan belajar adalah situasi dan keadaan
yang mendukung seseorang untuk menambah pengetahuan yang ia miliki. Lingkungan belajar siswa merupakan lingkungan belajar yang
mendukung peningkatan prestasi belajar siswa yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
a. Lingkungan belajar di keluarga
Kebanyakan orang tua mengharapkan anaknya mencapai prestasi yang tinggi di sekolah. Akan tetapi, orang tua merasa kesulitan untuk
mewujudkan keinginannya itu melalui perbuatan yang efektif. Orang tua hendaknya berpartisipasi langsung dalam meningkatkan prestasi belajar
anak. b.
Lingkungan belajar di sekolah menurut Winkel 1989 : 20 merupakan pendidikan formal. Dikatakan formal karena di sekolah terlaksana
serangkaian kegiatan terencana dan terorganisir, termasuk dalam rangka proses belajar mengajar di kelas. Kegiatan ini bertujuan menghasilkan
perubahan-perubahan dalam diri anak yang sedang menuju kedewasaan, sejauh perubahan-perubahan itu dapat diusahakan melalui kegiatan
belajar. yang dimaksudkan di sini adalah khusus mengenai lingkungan fisik dan sosial yang terdapat di dalam kelas atau sekolah pada
umumnya. Lingkungan sekolah yang dapat memenuhi kebutuhan rasa aman, nyaman, dan memberikan fasilitas belajar yang banyak
menunjang prestasi belajar siswa. Siswa yang diterima oleh guru dan teman-teman sekelasnya akan merasa lebih aman dan nyaman. Contoh
lingkungan fisik sekolah adalah pengaturan tempat duduk, ukuran kelas, ukuran sekolah, komposisi kelas dan fasilitas belajar.
c. Lingkungan belajar di masyarakat
Dari lahir sampai mati manusia hidup di lingkungan masyarakat. Hidup dalam masyarakat berarti ada interaksi sosial dengan orang-orang sekitar
dan dengan demikian mengalami pengaruh dan mempengaruhi orang lain. Pendidikan berkenaan dengan perkembangan dan perubahan
kelakuan anak didik. Pendidikan bertujuan dengan transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, ketrampilan, dan aspek-aspek
kelakuan lainnya kepada generasi muda. Pendidikan adalah proses belajar mengajar mengenai pola-pola kelakuan manusia menurut apa
yang diharapkan oleh masyarakat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Fasilitas Belajar Di rumah
Menurut Kamus
Umum Bahasa
Indonesia. Fasilitas adalah segala sesuatu yang memudahkan 1976:123. Dari pengertian tersebut dapat
didefinisikan, fasilitas adalah segala sesuatu yang disediakan untuk mempermudah pencapaian suatu tujuan. Fasilitas yang dimiliki orang tua
adalah sarana yang diberikan orang tua kepada anaknya dengan tujuan agar dapat menunjang kelancaran belajar.
Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor ekstern yang dapat berpengaruh terhadap pancapaian prestasi belajar siswa. Macam-macam
fasilitas belajar di rumah yang dibutuhkan siswa meliputi: a.
Peralatan sekolah Peralatan sekolah adalah segala sesuatu yang digunakan siswa untuk
melaksanakan kegiatan belajar. Misalnya, buku paket, buku tulis, alat tulis, dan sebagainya. Siswa yang memiliki peralatan sekolah yang
lengkap akan cenderng dapat berkonsentrasi dalam belajarnya karena alat- alat yang dimiliki dapat menunjang belajarnya.
b. Media massa
Media massa adalah sarana penunjang yang dibutuhkan siswa untuk memperoleh pengetahuan umum selain pelajaran yang didapat dari
sekolah. Yang dimaksud media massa yaitu seperti Koran dan majalah, sedagkan media elektronik adalah televisi dan radio.
c. Meja dan kursi belajar
Meja dan kursi belajar disediakan agar siswa merasa lebih nyaman di dalam kegiatan belajar di rumah. Permukaan meja belajar sebaiknya tidak
diplitur mengkilap, diberi pernis sampai berkaca-kaca atau mengkilap atau dilapisi lembaran kaca jernih karena akan menimbulkan kesilauan. Meja
dan kursi belajar hendaknya bersih dari segala hal yang tidak berkaitan dengan kepentingan belajar. Kenyamanan anak dalam belajar akan
mempengaruhi konsentrasi belajar anak. d.
Ruang belajar Ruang belajar adalah ruangan yang digunakan oleh siswa agar dapat
belajar dengan baik. Sebaiknya, ruang belajar anak jauh dari kebisingan aktivitas rumah. Ruang belajar yang tenang dan nyaman akan menambah
konsentrasi anak dalam belajar. e.
Penerangan Penerangan adalah pencahayaan yang baik yang dibutuhkan siswa untuk
belajar agar tidak merusak mata. Sumber penerangan yang baik adalah lampu meja pijar bukan neon yang cukup terang 40-60 watt, dan posisi
lampu sebaiknya diletakkan di sisi kiri atas kalau dapat dari arah belakang anak, sehingga bayangan tangan yang menulis tidak
menghalangi pandangan dan anak dapat merasa nyaman dalam belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI